Blog Konten Islam: ZUHUD MENDUDUKKAN DUNIA SEBAGAI HAMBA

Wednesday 9 May 2018

ZUHUD MENDUDUKKAN DUNIA SEBAGAI HAMBA

ZUHUD  MENDUDUKKAN DUNIA SEBAGAI HAMBA

ZUHUD, Mendudukan Dunia
Sebagai HAMBA
“Manusia yang baik adalah mereka yang tidak terpengaruh akhiratnya oleh dunianya, dan dan tidak pula meninggalkan dunianya sama sekali karena akhiratnya “. (Al-hrits Al-Muhasibi)

Dihadapan kita, yang ada dan berhak disembah hanyalah Allah ta’ala. Kita menghamba kepada Allah swt karena yang telah menciptakan kita dan seluruh makhluk yang ada di alam semesta ini. Lalu dibelakang kita ada dunia. Dunia diciptakan tak lebih sebagai hamba bagi manusia.

Sebagai sarana manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan kebutuhan dalam menyempurnakan ketaatan kepada Allah swt. Sebagaimana kita menghamba kepada Allah swt dengan mengikuti perintah dan bergantung kepada-Nya, begitu pula dunia harus kita buat menhamba dan begantung kepada kita.


SKEMA SEDERHANA :

Allah swt – (dipatuhi) – Manusia – (dipatuhi) – Dunia.
Kita harus bisa memposisikan dunia dibelakang kita. Alias mengalihkan mata dari terlalu sibuk memandangnya. Meletakkan harta dan kedudukan ibarat sebagai hamba, saat itulah kita menjadi manusia yang mulia. Kita akan lebih sibuk menghadap Allah swt, menjadi hamba yang taat kepad-Nya, sekaligus menjadi tuan yang paling bijaksana terhadap dunia.

Siapapun faham bahwa manusia butuh dunia. Butuh makan, pakain serta butuh pemenuhan-pemenuhan keinginan – keinginan. Dimana keinginan itu dibolehkan syariat. Perhiasan dunia memang diberikan Allah swt kepada orang-orang beriman didunia sebagai Karunia-Nya.

Allah ta’ala berfirman, “Katakanlah : “Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah swt yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba_nya dan (siapa pulakahyang mengharamkan) rizki yang baik ..? “.  Katakanlah : “Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat “. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui “. (QS. Al-A’raaf :32).

Baca Juga >>> "21 ALASAN JAMAAH DI MASJID"

Allah swt melarang manusia berlebih-lebihan  dalam mebenci dunia. Mnegharamkan apa yang halal dari dunia, sama buruknya dengan menghalalkan apa yang haram dari dunia. Selama dunia berada pada tempat yang semestinya, tidak ada yang buruk dari dunia. Selama dunia berada pada tempat terkecil di hati kita, pandangan kita akan selalu melihat Ke-Maha Besaran Allah swt.

Iman kita sepenuhnya diposisi amanHati, mata dan mulut kita akan senantiasa bersaksi bahwa Dialah Allah swt Tuhan Semesta Alam. “Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. Al- Hadiid :2).

Akan tetapi dunia bisa berubah dari kedudukan aslinya. Dia bisa melompat kedepan, memenuhi celah-celah pandangan kita. Kemanapun memandang solah yang tampil adalah dunia dengan segla ancaman dan janji manisnya. Baru bangun dari tidur,sudah berfikir pekerjaan, target – target, omzet-omzet, update berita. Dunia mengambil posisi sejajar dengan Allah swt.

Allah – Dunia – (dipatuhi) – Manusia.
Kita berada pada posisi belakang, Parahnya kita melakukan dengan senang hati karena sudah dimabuk cinta. Allah telah menyebut cirri orang seperti ini , “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah ; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Alla swt “. (QS. Al-Baqarah : 165).

Saudaraku,
Mari kita merenung diri sejenak. Adakah kita seperti Allah swt sinyalir dalam ayat tersebut..?. Kita mendudukan duniawi dalam kecintaan yang sama dengan cinta kita terhadap Allah swt. Kadang-kadang mengaku sebagai hamba Allah swt, tapi anomaly dengan perbuatan kita yang lebih nampak sebagai hamba dunia. Dalam sholat yang disembah masih Allah swt. Akan tetapi yang disembah saat keseharian, dikantor dirumah, didepan TV, didepan Internet, di pasar sudah bukan Allah swt lagi.

Hakikat yang disembah, dirisaukan, dipikirkan dan dikejar-kejaradalah harta, kedudukan, pasangan, syahwat dan semua warna – warni kehidupan duniawi semata.disinilah dunia menjadi sangat berbahaya. Ketahuilah, tidak ada kendaraan yang paling cepat yang dugunakan setandan syahwat untuk melalaikan kita melebihi dunia. Nabi Isa pernah berkat, “Cinta dunia adalah pangkal dari segala dosa . “ ya, perilaku-perilaku maksiat, bohong, penghianatan, iri, engki, semua ujung-ujungnya karena manusia terlalu ambisius terhadap kepentingan duniawinya.

Demi kedudukan, harta dan kehormatan dimata manusia, mereka melakukan segala upaya hingga melanggar aturan-aturan Allah swt. Allah swt berfirman,”Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan duniawi lebih dari akhirat, dan bahwasannya Allah swt tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir “. (QS. An-Nahl :107).

Begitulah dunia, manusianya bisa melalaikan kita. Kemarin dunia menjadi hamba, saat ini bisa jadi justru kita yang menjadi penghamba dunia. Mungkin ada yang menolak, “Saya bukan hamba dunia lihat, saya sering bersedekah kok, amu mengeluarkan uang untuk Haji dan Umrah, mau berbagi,mana mungkin saya menjadi hamba dunia..?

Ya , mungkin saja benar. Apa yang engkau katakana, mudah-mudahan sama dengan pandangan Allah terhadap dirimu. Dan selanjutnya engkau memilih berhati-hati adalah lebih baik. Sebab Allah swt ingatkan bagimana amal-amal kebaikkan itu bisa jadi tidak bernilai dihadapan-Nya lantaran, motivasi dunia lebih mendominasi.

“Seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ keapada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah swt dan hari kemudian “. (QS. Al-Baqarah : 264). “Maka di antara manusia yang berhaji ada orang yang berdoa ‘Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikkan di dunia “ dan tiadalah baginya bagian (yang menyenangkan) di akhirat “. (QS. Al-Baqarah :200)

Baca Juga >>> "MENGAPA WANITA DIANGGAP BANYAK MENGHUNI NERAKA"

Saudaraku,….
Mari mengambiljarak sejenak di dunia. Lalu melihatnya dengan pandangan yang lebih jernih. Istirahatkan pikiran dari kerisauan terhadap dunia. Mau risau atau tidak, harta itu akan datang hanya sebesar yang Allah tuliskan untuk kita. Dunia tidak berhak mengambil seluruh waktu dan pikiran kita. Kita harus kembali ke posisi, bahwa kita adalah tuannya harta bukan budaknya harat.Kembalikan dunia kebelakang kita. Sebagai hamba sebagai sarana semata.

Ya Allah, Karuniakan kepada kami harta dunia yang tidak melalaikan kami dari cinta kepada-Mu. Jangan jadikan dunia sebagai tujuan terbesar kami dalam hidup ini, dan jangan jadikan ia sebagai puncak pengetahuan kami, lalu karenanya Engkau memiliki alasan untuk menyiksa kami ke lak di Neraka, Amiiiin…ya Rabbal Alamiin.


Wallahu a’lam Bis-shawab

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 9 Mei 2018

Share on :

No comments:

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...