DASBOR" RAHASIA ILLAHI 2"
Hikayat
Mati Suri
Selama 12
Jam
“
Yang lebih menentramkan batinnya, semua orang di tempat itu tersenyum dan
manggut-manggut padanya, tak jelas apa maksudnya “..
Perubahan hidup
selalu diinginkan oleh setiap individu. Perubahan ekonomi, tingkah laku, maupun
spiritual. Namun tidak semua orang mendapatkan spiritual secara instan., yang
mampu membuat perubahan signifikan dalam kehidupannya. Utamanya, pemahaman
mengenai arti hidup yang sebenarnya.
Dan salah satu rang yang merasakan hal itu adalah fendi Perdana (25)
tahun, pada dua tahun silam. Pengalaman spiritual itu hingga kini mampu
mengangkat dirinya dari keterpurukkan rasa kepercayaan diri sebagai manusia
seutuhnya. Diakuinya, pengalaman tersebut terjadi tiba-tiba di dalam kamarnya
selama 12 jam penuh.
Baca Juga "Mengapa Wanita Banyak Menghuni Neraka"
Baca Juga "Mengapa Wanita Banyak Menghuni Neraka"
“Pengalaman itu terjadi ketika saya tidak sadarkan diri selama 12 jam
,” katanya, memulai kisahnya. Lebih jauh pemuda lajang itu menuturkan, sebelum
mengalami peristiwa itu pernah ada seseorang yang memprediksi akan terjadi
sesuatu pada dirinya, namun entah kapan. Menanggapi pernyataan itu Fendi hanya
menyikapinya dengan mimic biasa saja sambil tersenyum.
"Orang itu bilang, suatu saat nanti, saya akan mengalami perubahan
secara spontan. Dan perubahan itu keluar sendiri dari dalam diri saya.
Sayangnya orang itu tidak berani memastikan kapan hal itu akan terjadi. Waktu
itu saya cumin senyum mendengar ramalannya”, papar karyawan sebuah bengkel itu.
BERTEMU
SPIRITUALIS
Kejadian penuh hikmah yang
terjadi dua tahun itu berawal ketika Fendi dan teman-teman kampusnya melakukan
kemping ke daerah suka bumi. Usai acara tersebut, seorang teman bernama Yudi
mengajaknya menginap didaerah Cibadak.
“Pulang kemping, Yudi mengajak
saya, untuk menginap dulu dirumah pamannya. Akhirnya kami berempat setuju
dengan ajakan itu, mumpung kuliah masih libur “, tambahnya lagi.
Kebetulan setelah sampai di
tempat yang dituju, rumah paman Yudi terlihat ramai. Tampak beberapa orang tua
duduk-duduk sambilngobrol diteras depan dan beberapa orang lainnya sibuk
bersih-bersih.
Baca Juga "Meretas Peradaban di Cina"
Baca Juga "Meretas Peradaban di Cina"
Kedatangan Yudi dan
kawan-kawannya disambut penuh hangat keramahan. Kedatangan tanpa memberi kabar
itu membuat paman Yudi terkejut. Namun hal itu tidak berlangsung lama kemudian
kami dipersilahkan masuk.
“Maklum hampir tiga tahunan
teman saya itu tidak berkunjung kerumah pamannya. Terakhir kesana pas liburan
kuliah semester dua “, jelas Fendi menirukan ucapan Yudi waktu itu.
Setelah acara seremonial
singkat selesai, mereka diajak ngobrol oleh Andika, paman Yudi yang juga
merupakan tokoh masyarakat setempat. Namun setelah dijelaskan, ternyata tak
hanya rombongan Yudi saja yang menginap dirumah keluarga itu, ada juga seorang
tamu asal banten, teman Andika yang juga menginap dirumahnya.
“Setelah ngobrol
ngalor-ngidul, akhirnya kami jadi akrab dengannya Kang Asep Kelana. Orang
lumayan gaul , asyik dan enak diajak ngobrol, kenangnya.
Tak terasa, malam pun semakin
larut namun pembicaraan Fendi bersama teman-teman dan kang Asep masih terus
berlangsung. Mereka capek tapi, rasa itu hilang seketika dengan obrolan hangat
yang mengasyikkan.
Belakangan baru mereka
ketahui, bahwa lelaki yang sedang mereka ajak ngobrol adalah seorang
spiritualis muda yang kerap mengunjungi tempat-tempat keramat hampir diseluruh
wilayah Jawa Barat, seperti daerah asalnya, Banten, Sukabumi, Cirebon, dan
daerah lainnya. Akhirnya pembicaraan pun menjurus kearah yang bersinggungan
dengan dunia supranatural.
“Waktu itu kami dijelaskan
tentang seluk-beluk dunia supranatural sejelas-jelasnya”, kata Fendi, berusala
meyakinkan penulis.
Memasuki tengah malam, satu
persatu, teman Fendi mulai menguap secara bergantian, dan sesaat kemudian
tertidur pulas. Lain halnya dengan Fendi yang masih asyik berbicara seputar
ghaib dengan orang tersebut. Rasa penasaran akan dunia ghaib membuat semakin
antusias menanyakan sesuatu hal yang pernah didengarnya, baik lewat media
cetak, maupun media elektronik, tentang kebenaran yang hakiki.
“Saking penasaran dengan dunia
ghaib , saya jadi antusias sekali dalam menanyakan hal-hal seputar dunai ghaib
yang belum saya ketahui. Jujur saja, dulu saya sama sekali nggak peduli dengan
hal-hal begituan. Tapi entah mengapa begitu mendengar penjelasan kang Asep,
saya kok malah tertarik dan ingin lebih dalam mempelajarinya. Apalagi setelah
seseorang yang tidak saya ketahui namanya itu mengatakan ada sesuatu dalam diri
saya yang belum terbuka seluruhnya. Katanya sih aura diri saya masih tertutup”,
jelasnya panjang lebar.
Setelah dijelaskan kalau dalam
beberapa hari kedepan Fendi akan mengalami perubahan drastic, Tapi karena
kurang percaya , pernyataan orang tersebut diiyakan saja oleh pemuda tampan
ini.
Setelah beberapa jam
berbincang , akhirnya merekapun memutuskan untuk tidur. Keesokkan harinya Fendi
dan teman-temannya tidak mendapati Kang Asep di tempat tidurnya. Menurut Andika
lelaki itu sudah pulang ke Banten setelah sholat Subuh.
“Waktu itu kami bangun
kesiangan. Maklum, kecapekan dan banyak begadang, yah ngobrol dengan kang Asep
benar-benar mengasyikkan. Kang Asep menurut saya sosok spiritualis muda yang
konsisten dengan dunianya, dan juga kemampuan ilmu yang dimilikinya “, kenang
Fendi dengan menerawang.
PINGSAN
SELAMA 12 JAM
Pertemuan dengan lelaki
bernama Asep itu telah berlalu dalam ingatan Fendi. Namun pada suatu hari ia
merasakan sesuatu yang lain pada tubuhnya. Rasa tak enak badan itu makin
berlanjut hingga malam hari.
Pada tengah malam, ia
mulai merasakan hawa panas yang betul-betul menyengat bercampur serangan demam
tinggi. Anehnya rasa sakit itu datang secara tiba-tiba dan ia pun tak kuat
menahannya.
Teriakkan Fendi pun terdengar
oleh kedua orang tuanya yang sedang terlelap tidur.Kontan mereka panic melihat
sesuatu yang terjadi pada anak mereka.Dan upaya pengobatan pun dilakukan, mulai
dari pengompresan sampai meminum obat penurun panas.
“Kata ibu waktu itu suhu
badan saya tinggi sekali, seingga membuat mereka panic sekali ‘, terangnya.
Sayang, pertolongan pertama itu tidak membuahkan hasil. Bahkan sesaat kemudian
Fendi tak sadarkan diri. Kepanikkan kembali mendera kedua orang tuanya. Upaya
penyembuhan pun terus dilakukan dengan memanggil dokter dari klinik terdekat.
Kejadian tengah malam yang membuat heboh itu sedikit banyaknya membangunkan
para tetangga, yang kala itu belum benar-benar terlelap tidurnya.
Namun, diluar apa yang
dilakukan keluarga Fendi, disisi lain Fendi sendiri merasakan disebuah tempat
yang sangat luas, namun terasa damai dan sejuk. Di sana ia melihat banyak orang
yang melakukan aktivitasnya dan semuanyamemakai pakaian yang serupa, serba
putih. Dan yang lebih mengherankan rata-rata orang ditempat itu usianya sebaya
dengannya, tak ada yang seorangpun yang lebih tua atau lebih muda.
“Waktu itu saya seperti
berada didalam suatu komunitas yang semuanya anak remaja “, jelas Fendi. Yang
jelas menentramkan batinnya, semua orang ditempat itu tersenyum dan
manggut-manggut padanya tak jelas apa maksudnya. Namun dampaknya bagi batin
Fendi begitu damai dan tentram tak ada ganjalan sedikitpun kala itu.
“Sepertinya pikiran saya
tidak terbebani oleh suatu hal, tenang sekali. Dalam ketenangan itulah saya
tiba-tiba mempunyai perasaan mantap untuk menjalani hidup ini, pokoknya spirit
hidup saya timbul seketika “.
Tak terasa, cukup lama
Fendi berada dalam dimensi lai. Yang jelas ketika ia tersadar, ia melihat
keluarga dan para tetangga megelilinginya dengan raut wajah yang cemas dan
sedih , terlebih ibunya sampai berlinangan air mata. Bingung dengan situasi
tersebut ia mencoba bangkit dan menanyakan hal yang terjadi padanya.
“Waktu itu saya merasa
heran sendiri. Pas bangun, lho kok tiba-tiba banyak orang disekeliling saya.
Kemudian saya bangkit dan bertanya pada ibu saya tentang apa yang sebenarnya
terjadi “, kenangnya dengan menerawang.
Dan tak kalah terkejutnya
adalah orang yang mengelilingi Fendi, mereka terheran-heran melihat Fendi bisa
berdiri dan berjalan seperti biasanya. Padahal 12 jam yang lalu ia masih
tergolek lemas dengan suhu badan yang sangat tinggi. Namun saat itu ia mendadak
sehat seperti sediakala, dan suhu badannya pun normal kembali.
“Hampir saja saya dibawa
kerumah sakit. Menurut keluarga keadaan saya saat itu kritis sekali. Kejadian
itu berlangsung hampir seharian penuh. “, ujarnya.
Namun Fendi merasakan
keanehan pada dirinya saat itu. Ia merasa lebih segar, dan pikirannya pun jauh
lebih terbuka tidak seperti sebelumnya. “Secara emosional saya berubah,
kepercayaan diri saya pun tinggi sekali , sehingga saya yakin dengan apa yang
saya lakukan “, katanya lagi.
Setelah kejadian itu
barulah Fendi mengingat orang yang pernah mengatakan bahwa dirinya akan
mendapatkan perubahan secara drastic. Benar saja, perubahan itu masih terasa
samapai saat ini. “Hampir saya tidak percaya kalau hal itu bisa terjadi pada
saya. Itulah anugerah dari Allah Yang Maha Kuasa “, ujar lelaki bertubuh sedang
ini sambil tersenyum.
Sekarang Fendi baru bisa
mengambil hikmah tentang apa saja yang pernah dikatakan seseorang yang
ditemuinya didaerah Sukabumi. “Ternyata Dunia Ghaib itu tidak hanya berhubungan
dengan hantusaja, tapi juga menyentuh ha lain, khususnya spiritual seorang
manusia.
Saya jauh lebih percaya
diri sekarang, soalnya dulu saya pemalu banget dan nggak pernah yakin dengan
apa yang saya lakukan. Menurut teman-teman saya ini tipe cowok plin-plan. Tapi
sekarang lain, saya benar-benar bisa menikmati hidup dan menyadari bahwa
sebenarnya hidup ini begitu indah bagi siapa saja yang mengerti makna yang
sebernarnya tentang hidup “, pungkasnya, mengakhiri kisahnya pada penulis.
Wallahu ‘alam Bhisawab