Blog Konten Islam: Hikayat Mati Suri Selama 12 Jam
Showing posts with label Hikayat Mati Suri Selama 12 Jam. Show all posts
Showing posts with label Hikayat Mati Suri Selama 12 Jam. Show all posts

Friday 29 June 2018

Hikayat Mati Suri Selama 12 Jam

HIKAYAT  MATI SURI SELAMA 12 JAM

DASBOR" RAHASIA ILLAHI 2"

Hikayat Mati Suri
Selama 12 Jam
“ Yang lebih menentramkan batinnya, semua orang di tempat itu tersenyum dan manggut-manggut padanya, tak jelas apa maksudnya “..

Perubahan hidup selalu diinginkan oleh setiap individu. Perubahan ekonomi, tingkah laku, maupun spiritual. Namun tidak semua orang mendapatkan spiritual secara instan., yang mampu membuat perubahan signifikan dalam kehidupannya. Utamanya, pemahaman mengenai arti hidup yang sebenarnya.

Dan salah satu rang yang merasakan hal itu adalah fendi Perdana (25) tahun, pada dua tahun silam. Pengalaman spiritual itu hingga kini mampu mengangkat dirinya dari keterpurukkan rasa kepercayaan diri sebagai manusia seutuhnya. Diakuinya, pengalaman tersebut terjadi tiba-tiba di dalam kamarnya selama 12 jam penuh.

Baca Juga "Mengapa Wanita Banyak Menghuni Neraka"

“Pengalaman itu terjadi ketika saya tidak sadarkan diri selama 12 jam ,” katanya, memulai kisahnya. Lebih jauh pemuda lajang itu menuturkan, sebelum mengalami peristiwa itu pernah ada seseorang yang memprediksi akan terjadi sesuatu pada dirinya, namun entah kapan. Menanggapi pernyataan itu Fendi hanya menyikapinya dengan mimic biasa saja sambil tersenyum.

"Orang itu bilang, suatu saat nanti, saya akan mengalami perubahan secara spontan. Dan perubahan itu keluar sendiri dari dalam diri saya. Sayangnya orang itu tidak berani memastikan kapan hal itu akan terjadi. Waktu itu saya cumin senyum mendengar ramalannya”, papar karyawan sebuah bengkel itu. 

BERTEMU SPIRITUALIS
Kejadian penuh hikmah yang terjadi dua tahun itu berawal ketika Fendi dan teman-teman kampusnya melakukan kemping ke daerah suka bumi. Usai acara tersebut, seorang teman bernama Yudi mengajaknya menginap didaerah Cibadak.

“Pulang kemping, Yudi mengajak saya, untuk menginap dulu dirumah pamannya. Akhirnya kami berempat setuju dengan ajakan itu, mumpung kuliah masih libur “, tambahnya lagi.

Kebetulan setelah sampai di tempat yang dituju, rumah paman Yudi terlihat ramai. Tampak beberapa orang tua duduk-duduk sambilngobrol diteras depan dan beberapa orang lainnya sibuk bersih-bersih.

Baca Juga "Meretas Peradaban di Cina"

Kedatangan Yudi dan kawan-kawannya disambut penuh hangat keramahan. Kedatangan tanpa memberi kabar itu membuat paman Yudi terkejut. Namun hal itu tidak berlangsung lama kemudian kami dipersilahkan masuk.

“Maklum hampir tiga tahunan teman saya itu tidak berkunjung kerumah pamannya. Terakhir kesana pas liburan kuliah semester dua “, jelas Fendi menirukan ucapan Yudi waktu itu.

Setelah acara seremonial singkat selesai, mereka diajak ngobrol oleh Andika, paman Yudi yang juga merupakan tokoh masyarakat setempat. Namun setelah dijelaskan, ternyata tak hanya rombongan Yudi saja yang menginap dirumah keluarga itu, ada juga seorang tamu asal banten, teman Andika yang juga menginap dirumahnya.

“Setelah ngobrol ngalor-ngidul, akhirnya kami jadi akrab dengannya Kang Asep Kelana. Orang lumayan gaul , asyik dan enak diajak ngobrol, kenangnya.

Tak terasa, malam pun semakin larut namun pembicaraan Fendi bersama teman-teman dan kang Asep masih terus berlangsung. Mereka capek tapi, rasa itu hilang seketika dengan obrolan hangat yang mengasyikkan.

Belakangan baru mereka ketahui, bahwa lelaki yang sedang mereka ajak ngobrol adalah seorang spiritualis muda yang kerap mengunjungi tempat-tempat keramat hampir diseluruh wilayah Jawa Barat, seperti daerah asalnya, Banten, Sukabumi, Cirebon, dan daerah lainnya. Akhirnya pembicaraan pun menjurus kearah yang bersinggungan dengan dunia supranatural.

“Waktu itu kami dijelaskan tentang seluk-beluk dunia supranatural sejelas-jelasnya”, kata Fendi, berusala meyakinkan penulis.

Memasuki tengah malam, satu persatu, teman Fendi mulai menguap secara bergantian, dan sesaat kemudian tertidur pulas. Lain halnya dengan Fendi yang masih asyik berbicara seputar ghaib dengan orang tersebut. Rasa penasaran akan dunia ghaib membuat semakin antusias menanyakan sesuatu hal yang pernah didengarnya, baik lewat media cetak, maupun media elektronik, tentang kebenaran yang hakiki.

“Saking penasaran dengan dunia ghaib , saya jadi antusias sekali dalam menanyakan hal-hal seputar dunai ghaib yang belum saya ketahui. Jujur saja, dulu saya sama sekali nggak peduli dengan hal-hal begituan. Tapi entah mengapa begitu mendengar penjelasan kang Asep, saya kok malah tertarik dan ingin lebih dalam mempelajarinya. Apalagi setelah seseorang yang tidak saya ketahui namanya itu mengatakan ada sesuatu dalam diri saya yang belum terbuka seluruhnya. Katanya sih aura diri saya masih tertutup”, jelasnya panjang lebar.

Setelah dijelaskan kalau dalam beberapa hari kedepan Fendi akan mengalami perubahan drastic, Tapi karena kurang percaya , pernyataan orang tersebut diiyakan saja oleh pemuda tampan ini.

Setelah beberapa jam berbincang , akhirnya merekapun memutuskan untuk tidur. Keesokkan harinya Fendi dan teman-temannya tidak mendapati Kang Asep di tempat tidurnya. Menurut Andika lelaki itu sudah pulang ke Banten setelah sholat Subuh.

“Waktu itu kami bangun kesiangan. Maklum, kecapekan dan banyak begadang, yah ngobrol dengan kang Asep benar-benar mengasyikkan. Kang Asep menurut saya sosok spiritualis muda yang konsisten dengan dunianya, dan juga kemampuan ilmu yang dimilikinya “, kenang Fendi dengan menerawang.

PINGSAN SELAMA 12 JAM
Pertemuan dengan lelaki bernama Asep itu telah berlalu dalam ingatan Fendi. Namun pada suatu hari ia merasakan sesuatu yang lain pada tubuhnya. Rasa tak enak badan itu makin berlanjut hingga malam hari.

Pada tengah malam, ia mulai merasakan hawa panas yang betul-betul menyengat bercampur serangan demam tinggi. Anehnya rasa sakit itu datang secara tiba-tiba dan ia pun tak kuat menahannya.

Teriakkan Fendi pun terdengar oleh kedua orang tuanya yang sedang terlelap tidur.Kontan mereka panic melihat sesuatu yang terjadi pada anak mereka.Dan upaya pengobatan pun dilakukan, mulai dari pengompresan sampai meminum obat penurun panas.

“Kata ibu waktu itu suhu badan saya tinggi sekali, seingga membuat mereka panic sekali ‘, terangnya. Sayang, pertolongan pertama itu tidak membuahkan hasil. Bahkan sesaat kemudian Fendi tak sadarkan diri. Kepanikkan kembali mendera kedua orang tuanya. Upaya penyembuhan pun terus dilakukan dengan memanggil dokter dari klinik terdekat. Kejadian tengah malam yang membuat heboh itu sedikit banyaknya membangunkan para tetangga, yang kala itu belum benar-benar terlelap tidurnya.

Namun, diluar apa yang dilakukan keluarga Fendi, disisi lain Fendi sendiri merasakan disebuah tempat yang sangat luas, namun terasa damai dan sejuk. Di sana ia melihat banyak orang yang melakukan aktivitasnya dan semuanyamemakai pakaian yang serupa, serba putih. Dan yang lebih mengherankan rata-rata orang ditempat itu usianya sebaya dengannya, tak ada yang seorangpun yang lebih tua atau lebih muda.

“Waktu itu saya seperti berada didalam suatu komunitas yang semuanya anak remaja “, jelas Fendi. Yang jelas menentramkan batinnya, semua orang ditempat itu tersenyum dan manggut-manggut padanya tak jelas apa maksudnya. Namun dampaknya bagi batin Fendi begitu damai dan tentram tak ada ganjalan sedikitpun kala itu.

“Sepertinya pikiran saya tidak terbebani oleh suatu hal, tenang sekali. Dalam ketenangan itulah saya tiba-tiba mempunyai perasaan mantap untuk menjalani hidup ini, pokoknya spirit hidup saya timbul seketika “.

Tak terasa, cukup lama Fendi berada dalam dimensi lai. Yang jelas ketika ia tersadar, ia melihat keluarga dan para tetangga megelilinginya dengan raut wajah yang cemas dan sedih , terlebih ibunya sampai berlinangan air mata. Bingung dengan situasi tersebut ia mencoba bangkit dan menanyakan hal yang terjadi padanya.

“Waktu itu saya merasa heran sendiri. Pas bangun, lho kok tiba-tiba banyak orang disekeliling saya. Kemudian saya bangkit dan bertanya pada ibu saya tentang apa yang sebenarnya terjadi “, kenangnya dengan menerawang.

Dan tak kalah terkejutnya adalah orang yang mengelilingi Fendi, mereka terheran-heran melihat Fendi bisa berdiri dan berjalan seperti biasanya. Padahal 12 jam yang lalu ia masih tergolek lemas dengan suhu badan yang sangat tinggi. Namun saat itu ia mendadak sehat seperti sediakala, dan suhu badannya pun normal kembali.

“Hampir saja saya dibawa kerumah sakit. Menurut keluarga keadaan saya saat itu kritis sekali. Kejadian itu berlangsung hampir seharian penuh. “, ujarnya.

Namun Fendi merasakan keanehan pada dirinya saat itu. Ia merasa lebih segar, dan pikirannya pun jauh lebih terbuka tidak seperti sebelumnya. “Secara emosional saya berubah, kepercayaan diri saya pun tinggi sekali , sehingga saya yakin dengan apa yang saya lakukan  “, katanya lagi.

Setelah kejadian itu barulah Fendi mengingat orang yang pernah mengatakan bahwa dirinya akan mendapatkan perubahan secara drastic. Benar saja, perubahan itu masih terasa samapai saat ini. “Hampir saya tidak percaya kalau hal itu bisa terjadi pada saya. Itulah anugerah dari Allah Yang Maha Kuasa “, ujar lelaki bertubuh sedang ini sambil tersenyum.

Sekarang Fendi baru bisa mengambil hikmah tentang apa saja yang pernah dikatakan seseorang yang ditemuinya didaerah Sukabumi. “Ternyata Dunia Ghaib itu tidak hanya berhubungan dengan hantusaja, tapi juga menyentuh ha lain, khususnya spiritual seorang manusia.

Saya jauh lebih percaya diri sekarang, soalnya dulu saya pemalu banget dan nggak pernah yakin dengan apa yang saya lakukan. Menurut teman-teman saya ini tipe cowok plin-plan. Tapi sekarang lain, saya benar-benar bisa menikmati hidup dan menyadari bahwa sebenarnya hidup ini begitu indah bagi siapa saja yang mengerti makna yang sebernarnya tentang hidup “, pungkasnya, mengakhiri kisahnya pada penulis.

Wallahu ‘alam Bhisawab
Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 29 Juni 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...