Blog Konten Islam: BERSAHAJA DENGAN ZUHUD
Showing posts with label BERSAHAJA DENGAN ZUHUD. Show all posts
Showing posts with label BERSAHAJA DENGAN ZUHUD. Show all posts

Tuesday 8 May 2018

BERSAHAJA DENGAN ZUHUD

BERSAHAJA  DENGAN ZUHUD

BERSAHAJA DENGAN
ZUHUD
Salah satu hiburan hati adalah melihat orang yang bersikap sederhana dalam hidup. Hidupnya bersahaja. Mereka berada dalam kekurangan rezeki, tapi menghindari sikap menghiba-hiba. Tidak berusaha menunjukkan kemiskinannya agar mendapat simpatik manusia.

Sikap bersahaja juga ada pada mereka yang diberi kecukupan rizki , tapi hidup dengan sederhana dan tidak berlebihan. Kita akan selalu menyukai dan mencintai perihidup mulia ini. Sangat sesuai dengan hati, lebih sesuai lagi dengan tuntunan Illahi.

Ke Dasbor >>>"Siraman Ruhani"

Cobalah simak petikkan kisah berikut ini, lalu bagaimana hati kita berdesir kagum dan menyukai. Tentang kesederhanaan Amirul Mukminin Sayyidina Umar bin Khathab, saat mereka menjabat sebagai Khalifah, sekelas raja atau presiden pada saat itu.

Adalah Hafs, sahabat sang Khalifah, menolak makan bersama beliau. Ia  mengkritik makanan khalifah yang dilihatnya terlalu sederhana bagi sekelas raja. Ia menyarankan agar Umar menaikkan selera menunya, lalu membandingkan makanan keluarganya saja jauh lebih baik dari makanan Umar bin Khattab.

Umar menghargai nasehat kawannya itu.Lantas beliau berkata, “Kalau aku mau, aku dapat menikmati makanan terbaik dan makan terindah. Tetapi tidak, aku ingin menyisakan kesenanganku di hari akhir. Cukup ini saja bagiku, sudah sangat baik bagiku “. (dikisahkan dalam kitab Hayat AL-Shahabah).

Baca Juga >>> "MELURUSKAN MAKNA ZUHUD"

Maa SyaaAllah, diaduk-aduk rasanya hati kita oleh kemuliaan sikap Amirul Mukminin Umar bin Khattab. Tidakkah kita ingin memilikikeagungan akhlaq seperti beliau..?. Kita tidak ingin kesenangan-kesenangan itu kita ambil semua di dunia, lalu di akhirat mendapati diri kita sebagai seorang yang kehabisan bekal. Belum lagi kita akan ditanya tentang nikmat-nikmat yang menyenangkan itu.

“Kemudian kamu akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan didunia itu) “. (QS. At-Takatsur:8). Maka pilihan yang paling indah dan selamat dalam hidup adalah bersikap zuhud pada dunia. Dengannya hidup kita lebih bersahaja. Lebih dekat dengan kehidupan Rasulullah saw, para sahabat dan para wali Allah di sepanjang masa.

Kita memilih zuhud bukan karena keterpaksaan. Bukan karena putus asa terhadap mimpi-mimpi kesuksesan.Bukan karena minder menghadapi kompetisi dunia. Bukan pula terpaksa dengan berkata, “Mau bagaimana lagi, zuhud tidak zuhud saya tetap miskin ‘. Bukan itu, karena kalau seperti itu, kelak kalau Allah bukakan pintu kekayaan dia akan lupa dengan zuhudnya.

Sering terjadi para OKB (Orang Kaya Baru ), gayanya sering berlebihan daripada mereka yang sudah “lelah” jadi orang mampu (orang Kaya). Kita menjadikan zuhud sebagai prinsip hidup, karena kita tahu betul hakikat dunia. Betapa kecil dan tidak bergunanya dunia dibandingkan dengan akhirat.

Rasulullah saw bersabda, “Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan akhirat kecuali seperti salah seorang diantara kalian mencelupkan jarinya kedalam laut. Maka  lihatlah apa yang mereka bawa dengan jarinya itu.(itulah dunia) “. (HR. Muslim).

Maka zuhud bukan untuk siap-siapa, tapi untuk kita. Zuhud lebih dari sekedar tips menhemat pengeluaran. Zuhud bukan keputusan akibat kemiskinan, sementara hati masih berangan-angan terhadap kekayaan. Kita butuh zuhud, agar kita semakin lapang, agar Allah melihat kita dengan penuh kecintaan.

Agar kita tidak terhina dihadapan manusia lantaran wajah kita yang tampak “kedunyan” ingat ulang pesan Nabi, “Zuhudlah terhadap dunia, niscahya engkau dicintai Allah dan zhudlah terhadap apa yang dimilki manusia, niscahya engkau akan dicintai manusia”. (HR. Ibnu Majah).

Diantara banyak pengertian Zuhud, ada satu pemahaman mendalam tentang zuhud yang bisa kita jadikan prinsip hidup. Zuhud yang dijelaskan oleh Hasan bin Ali Raadhiyallahu anhu, aatau dalam literature lain disampaikan oleh Abu Muslim Al-Khaulani rahimahullah.

“Zuhud itu” kata Al-Hasan bin Ali, “bukanlah berarti mengharamkan yang halal dan menyia-nyiakan harta, tetapi zuhud adalah engkau LEBIH MEYAKINI apa yang ditangan Allah daripada apa yang ditanganmu, dan jika musibah menimpamu , maka pahala atas musibah itu lebih engkau sukai daripada musibah itu diangkat darimu”.

Ibnu Qayyim mengatakan inilah pengertian terbaik dari zuhud. Dari pengertian tersebut paling tidak ada 3 kaidah zuhud :
1.  Tidak mengharmkan apa yang dihalalkan Allah dengan menyia-nyiakan harta. Artinya, apabila sumber-sumber rizki itu Allah alirkan kepadanya, ia menerimanya dengan sikap terbaik. Mengambil yang memang haknya, dan mengeluarkan yang bukan haknya, sembari ia terus mengawasi diri agar tidak berlebihan dalam menimati yang mubah (dobolehkan).

2.  Meyakini apa yang ada ditangan Allah daripada yang ada ditangannya. Maksudnya meyakini bahwa ketetapan dan kehendak Allah lebih pasti berlaku pada setiap manusia.Dunia itu bisa diambil oleh Allah dalam sekejap. Dia yakin bahwa dunia itu bisa kapan saja Allah cabut darinya, semudah mencabut rumput yang tumbuh diatas pasir. Kalau Allah berkehendak menimpakan sesuatu padanya , ia sadar bahwa harta, kedudukan dan dunianya tidak akan bisa menghalangi. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “apa yang disisimu akan lenyap, dan apa yang ada disisi Allah akan kekal “. (QS. An-Nahl :96).

Baca Juga >>> "ZUHUD MENDUDUKKAN DUNIA SEBAGAI HAMBA"

3.  Jika mendapat musibah atau ujian, ia lebih menyukai pahala yang dijanjikan atas ujian tersebut daripada musibah itu cepat-cepat diangkat darinya. Memang ia suka kalau ujian itu diangkat darinya. Tapi ialebih suka andai ia bisa meraih pahala kesabaran atas ujian tersebut. Sehingga berharap pahala ujian itu mengalir untuknya terus menerus selama ujian itu belum diangkat oleh Allah swt. Karenanya dia tidak tergesa-gesa menuntut Allah swt agar segera mengangkat ujiannya. Ia tenang dalam kesempitan dunia yang ia hadapi.

Dalam lanjutan surat An-Nahl 96 diatas, Allah berfirman “…Dan sesungguhnya Kami akan member balsan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari pada apa yang telah mereka kerjakan “. Dari sinilah kita tahu, bahwa ujian dan musibah tidak selalu mengundang kesedihan. Sebagaimana kebahagiaan tidak identik dengan kelapangan dan terpenuhinya semuakeinginan-keinginan.

Orang-orang yang menekuni zuhud pada dunia sangat mengerti hakikat ini. Inilah keadaan seseorang apabila zuhud telah merasukkedalam jiwanya.Manisnya zuhud telah tercapai kedalam hatinya. Tidak heran mereka tampil menjadi sosok bersahaja. Dicintai Allah swt, disukai malaikat-malaikat penghuni langit dan dan disukai manusia-manusia di dunia.Mari kita bersama-sama belajar dan semoga bisa menjadi orang yang zuhud pada dunia amiiin.

Lanjut Ke>>>"MELURUSKAN MAKNA ZUHUD"

Wallahu a’lam Bis-shawab
Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 8 Mei 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...