DASBOR "RAHASIA ILLAHI 1"
SAAT HAJI
“Saat hendak melontar jumrah, tiba-tiba
saja, ibu Rini ada yang memukul tangan dan kakinya oleh orang tak dikenal.
“Saya hampir terjatuh dibuatnya, Mas”, ujar Ibu Rini “.
Salah satu anjuran agama kepada calon
jamaah haji adalah bertaubat sebelum berangkat haji ke Tanah Suci. Ia
dianjurkan mengerjakan sholat Taubat dan berdoa kepada Allah swt agar diampuni
segala dosa yang telah dilakukan, baik yang disengaja maupun tidak. Hal ini
penting dilakukan, mengingat haji adalah ibadah “penuh balasan” atau dalam
bahasa yang ekstrimnya ibadah penuh karma. Maksudnya segala keburukkan yang
dilakukan seseorang dirumah (kampung halaman) kerap dibalas oleh Allah saat
pergi haji – jika ia tidak segera bertaubat.
Seperti kisah berikut ini, sebut saja namanya Ibu Hj
Rini. Atas permintaan narasumber, namanya sengaja disamarkan. Dia perempuan
Sumater Barat. Profesi sehari-harinya seorang guru ( pengajar. Dalam menjalani
profesinya ini, Ibu Hj. Rini sebenarnya termasuk orang yang bertanggungjawab.
Dia berusaha mengajar anak didiknya dengan sebaik mungkin. Dia juga berusaha
hadir dan tepat waktu serta jarang absen (tidak hadir). Di mata kepala
sekolahnya. Sosok Ibu Hj. Rini pun disukainya karena pekerjaannya tersebut.
Hanya saja, Pak Kepala Sekolah dan mungkin guru-guru yang
lainnya luput atas apa saja yang dilakukan oleh Ibu Hj. Rini saat mengajar di
dalam kelas. Dengan jiwanya yang agak tempramental Ibu Hj. Rini dinilai “Ringan
Tangan” ketika ingin meluruskan anak-anak didiknyayang nakal atau susah diajar.
Ia tidak sadar bahwa potensi dan karakter anak didiknya itu berbeda-beda.
Ada yang pintar dan ada pula yang bodoh. Ada yang mudah
menyerap pelajaran dan ada pula yang kesulitan. Bahkan ada anak didik yang
menurut dan ada pula yang membangkang. Nah terhadap anak-anak didiknya yang
nakal dan bodoh inilah, beliau kerap ringan tangan. Ketika bermaksud menghukum
mereka, beliau seringkali menggunakan tangan untuk memukul.
“Saya kalau lagi lepas kendali suka sekali memukul
mereka. Say juga bingung emosi itu tiba-tiba saja muncul dan spontan saya
melakukan tindakan itu”, ceritanya menyesal. Apa yang dilakukan oleh Ibu Hj.
Rini sebenarnya bertujuan baik. Tapi caranya yang kurang tepat. Menghukum anak
didik dengan menggunakan kekerasan tetap saja bukanlah cara yang baik, sebab
bisa menimbulkan trauma kelak. Dikhawatirkan, si murid akan melakukan hal yang
serupa ketika dewasa kepada anak yang lain (anak didiknya). Kenapa anak-anak
didik Ibu Hj Rini tidak protes?.
Anak-anak didiknya memang jarang yang mengadu kepada
kepala sekolah karena takut sosok Ibu Hj. Rini yang tempramen. Demikian pula,
kalaupun mereka mengadukan kepad orang tua mereka masing-masing , para wali
murid itupun tidak bisa bertindak apa-apa. Merkeka hanaya diam. Bahkan, mereka
kemudian menyalahkan anak-anak mereka sendiri karena kebandelannya dan
kenakalannya. “Ibu guru tidak akan menghukum kalau kamu tidak nakal”, ujar
salah seorang wali murid kepada anak kandungnya.
Apalagi, selama ini mereka sudah tahu dengan tabiat dan
karakter Ibu Hj. Rini yang agak kasar bahkan terhadap anak kandungnya
sekalipun. Konon terhadapa anak kandungnya sendiri, iapun sering memukul jika
anaknya itu bandel dan tidak nurut dengan perintahnya. Jadi, tampaknya, para
orang tua murid sudah memaklumi dengan segala tindakan Ibu Hj. Rini ini.
DIPUKU ORANG ASING
Suatu ketika, iapun naik haji
bersama suaminya. Pekerjaan sang suami yang seorang wiraswasta nampaknya cukup
berhasil. Karena itu, tahun 2010 Ibu Rini pun diajaknya pergi ke Tanah Suci.
Bagi perempuan yang tempramental dan kasar ini, naik haji memang sudah
direncanaan sejak lama. Karena itu, ia dan suami bekerja keras untuk menabung.
Setelah uangnya terkumpul merekapun nak Haji.
Seperti biasa, ada
walimatus-safar dirumahnya. Banyak juga yang datang dalam acara itu, terutama
para tetangganya. Tak sedikit pula yang kagum, bahkan iri, kepada Ibu Rini
karena bisa pergi haji. Yang membuat sebagian iri adalah kenapa perempuan yang
kasar dan tempramental seperti dirinya bisa pergi haji. Tampaknya Tuhan bertindak
adil dalam hal ini.
Sebenarnya mereka, tak perlu
iri pada Ibu Rini. Sebab kalau soal dunia, siapa yang bekerja keras iapun
berhasil dalam usahanya. Merekapun bisa pergi haji, bekerja keraslah untuk
mengumpulkan uang.
Kembali kesoal keberangatan
Ibu Rini ke Tanha Suci. Seperti diakui oleh Ibu Rini sendiri, selama dalam
perjalanan ke Tanah Suci sebenarnya tidak ada masalah yang berarti. Bahkan,
pesawat terbang yang mengantarkan ketanah suci tampak lancar-lancar saja dan
cuaca pun cukup cerah.
Demikian pula saat mereka
sudah ada di Tanah Suci. Mereka tidak mengalami kejadian yang aneh. Namun,
entahlah hari keberapa di Tanah suci, tiba-tiba saja kejadian aneh menimpa Ibu
Rini. Yang jelas, saat hendak melontar jumrah tiba-tiba saja Ibu Rini ada yang
memukul tangan dan kakinya oleh orang tak dikenal. “Saya hampir terjatuh
dibuatnya, mas. “, ujar Ibu Rini.
Ibu Rini sendiri tidak
mengerti dengan yang dilakukan orang asing tersebut terhadap dirinya. Padahal,
ia tidak punya masalah dengan orang itu. Yang bisa dilakukannya,
hanyalahmenangis. Sakitnya luar biasa, apalagi saat itu ia hendak melontar
Jumrah. Teman-teman yang melihatnya pun kebingungan. Sementara suaminya sendiri
tidak bisa berbuat apa-apa, sebab orang asing itu seketika lenyap dari
pandangan seolah ditelan bumi.
Namun kejadian itu, tak
lantas menyurutkan langkahnya melakukan jumrah. Sepulang dari jumrah ,kejadian
itu baru dipikirkannya.Di Makktab (pemondokkan) ia merenung tentang kejadian
itu. Akhirnya kesimpulanpun didapatkannya, “Mungkin ini terkait dengan perbuatn
saya sebelumnya. Dulu saya suka memukul anak-anak didik, bahkan anak kandung
saya sendiri kalau mereka salah. Mungkin ini balasan Tuhan kepada saya”,
ceritanya dengan suara parau.
Akhirnya Ibu Rini pun
bertaubat. Sejak itu tak ada lagi kejadian aneh dan ganjil yang menimpanya
hingga pulang kampung halaman.
Demikian sebuah kisah
sederhana tapi bisa menjadi bahan perenungan dan musahabah kita bersama bahwa
hendaklah kita bertaubat atas segala yang kita lakukan, khususnya saat hendak
pergi haji. Dikhawatirkan , Allah swt akan menurunkan balasan-Nya atas apa yang
pernah kita lakukan sebelumnyadi Tanah Suci. Semoga Aamiin…
(Wallahu A’lam Bisshawab)