Blog Konten Islam: SETELAH ERA KENABIAN KEMANAKAH JIBRIL ?
Showing posts with label SETELAH ERA KENABIAN KEMANAKAH JIBRIL ?. Show all posts
Showing posts with label SETELAH ERA KENABIAN KEMANAKAH JIBRIL ?. Show all posts

Tuesday 13 March 2018

SETELAH ERA KENABIAN KEMANAKAH JIBRIL ?



SETELAH ERA KENABIAN KEMANAKAH JIBRIL ?

SETELAH ERA KENABIAN
KEMANAKAH  JIBRIL ?

Tugas Malaikat Jibril adalah menyamapaikan wahyu  kepada nabi Muhammad.Setelah beliau wafat, apakah tugas Jibril selesai ?


Dalam perspektif teologis, Jibriladalah “ Tukang Pos “ yang mengantarkan  ”Surat Tuhan “ (Wahyu) Kepada Nabi dan Rasul, “Dan sesungguhnya al-Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril) kedalam hatimu ( Muhammad ) agar kamu menjadi salah seorang diantara orang-orang yang member peringatan “ ( QS. Asy-Syu-araa;192-194 )

Kenapa melalui hati ? menurut ‘Allamah Thabathabai agar tidakada intervensi dari alat indra. Oleh karena itu, Nabi Muhammad saw menyaksikan langsung Malaikat dan mendengar wahyu tanpa harus menggunakan panca indranya.

Karena kalau wahyu itu bisa dilihat dengan mata kepala dan didengar dengan telinga biasa, maka orang-orang yang hadir ketika wahyu itu turun akan menyaksikan dan mendengarkan pula suara Malaikat Jibril as. Padahal tidak demikian adanya

Jadi dalam konteks pewahyuan al-Quran, peran dan posisi Jibril sangat vital. Ibarat kata sebagai “ Tukang Pos” nya Tuhan. Jibril memiliki peran vital terhadap sampai atau tidaknya “surat” yang dikirimkan tersebut.

Pertanyaannya kemudian, ketika “ surat”(wahyu) itu telah sampai (semuanya), apakah tugas Jibril sebagai “tukang Pos” (Malaikat) juga ikut berakhir..?

Inilah sebuah pertanyaan sederhana, tapi banyak menggelayut dalam pikiran orang awam seperti kita. Sebab, tidak sedikit orang berpendapat bahwa saat era kenabian dan kerasulan berakhir, maka saat itulah Jibriltelah pension.

Tidak ada tugas baru yang dilakukan Malaikat itu. Pendapat ini dibantah oleh kalangan yang lain. Mereka beranggapan bahwa meski wahyu Allah itu telah sampai ke Nabi dan Rasul.

Namun ada wahyu-wahyu lain yang harus dikirim malaikat meski bentuk “wahyu “itu berbeda. Dalam konteks inilah “wahyu-wahyu” yang lain itu disebut ilham. Ya, Jibril mengirimkannya pulake orang lain, seperti ulama, kyai, ustadz dan orang-orang pilihan lain.

Maka muncullah istilah orang itu mendapat karamah, ma’unah, ilmu laduni, dan sebagainya. Pendapat inilah yang sebagian besar dianut oleh para ulama’. Singkatnya, selama kebaikan masih bercokol dimuka bumi , maka selama itu pula Jibril-sering disebut juga Ruh al-Amin dan Ruh Al-Qudus, masih melakukan tugasnya dengan sangat baik.

Ia kerap kali mewartakan atau mengirim hal-hal yang positif kepada umat manusia, sebagai bagian dari rasa kasih sayang Allah kepada hamba Nya. Allah tetap memakai “ wakil Langit “ untuk menyampaikan “pesan-pesannya” kepada bangsa manusia- meski kalaupun sendiri melakukannya Allah pasti Maha Bisa.

Menurut Emha Ainun Nadjib, membicarakan masalah Jibril sudah pension atau tidak sebenarnya hal yang samar tak ada kerangka metodologi penelitian model manapun yang bisa menyentuhnya tak tersedia kredebilitas keilmuan manusia apapun yang mungkin menerobosnya.

Apalagi ilmu-ilmu social hanya pernah kenal Tuhan sebagai benda abstrak sebagai kemungkinan obyek yang sungguh asing sifatnya sebab segala teori menjadi lawakan tatkala mendekati-Nya.

Namun, menurutnya Jibril tetaplah bekerja alias tidak pensiunmeski era kenabian dan kerasulan telah berakhir. Dikatakannya, maksud wahyu berakhir pada sosok Muhammad adalah jatah ilmu pengetahuan dasar yang diberikan Allah kepada manusia. Sebagai prestasi akal, ilmu dan teknologi dahsyat yang dicapai manusia sesudahnya, telah terdapat benih-benihnya dalam al-Quran. Allah tidak mengkursusi kita bagaimana membuat rantai, pedal , tetapi kualitas fenomena kendaraan sepeda telah ditunjukkan – Nya.

Apapun yang kelak digapai oleh kecerdasan manusia, tak melebihi kapasitas kemungkinan yang telah dinurkan oleh wahyu yang berpuncak di Muhammad. “ Jibril sangat karib denga kita , baik saat tidur maupun terjaga”, tulis Emha dalam bukunya   “   Tidak Jibril tidak Pensiun “.

Jauh sebelum Emha berpendapat demikian, Imam al-Suyuthi pernah membincangkan hal ini dalam kitabnya, Al-Hawi li al Fatawa. Menurutnya Malaikat Jibril masih tetap eksis turun ke bumi. Dalam kitab itu ia mencantumkan sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh al-Thabrani dalam al- Khabir dari Maimunah binti sa’ad, dia berkata, “ Wahai Rasulullah seseorang tidur dalam keadaan junub ?

Nabi menjawab ; “ Aku tidak suka jika (orang yang Junub )tidur sebelum mengambil air wudhu “, Aku khawatir ia lantas mati (dalam keadaan berhadats), sehingga tidak dihadiri oleh Malaikat Jibril.

Menurut al-Suyuthi hadits ini secara tersurat menjelaskan bahwa Malaikat Jibril atai Gabriel (dalam bahasa inggris) selalu turun ke bumi untuk menghadiri setiap orang mukmin yang mati. Dalam keadaan suci dari hadats.

Pada masa Nabi, Maliakat Jibril kerapkali turun ke bumi dan menampakkan wajahnya dalam sosok Dihyah bin  Khalifah al-Kalbi. Selain itu al-Suyuthi juga menampilkan sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Nu’aim bin Hamand dalam al-Fitan , dan al-Thabrani  dari Ibnu Mas’ud, bahwa ketika Nabi Muhammad saw menyebutkan ciri-ciri  Dajjal Ia bersabda , “ Lalu Dajjal melewati Mekah, ternyata disana dia bertemu   dengan makhluk sangat besar, maka dia bertanya ; Siapa kamu ?

Makhluk tersebut menjawab ;” Aku adalah Mikail, Allah menutusku untuk menjaga tanah haram ini “ Kemudian Dajjal meneruskan perjalanannya menuju ke Madinah, disana dia juag bertemu makhluk yang sangat besar dan dia bertanya ; Siapa kamu ? Makhluk itu menjawab ;” Aku adalah Jibril diutus Allah untuk menjaga tanah haram ini”.

Menurut al-Suyuthi,berdasarkan hadist ini semakin menjelaskan bahwa malaikat Jibril – kendati Nabi sudah wafat –masih tetap eksisturun ke bumi pada waktu-waktu tertentu. Hal itu ditunjukkan oleh al-Quran dalam surat Al-Qadr menerangkan bahwa para malaikat termasuk Jibril,akan turun ke bumi pada malam lailatul Qadr untuk memberkati umat manusia yang mendapatkan keberkahan malam itu.

“ Turun malaikat-malaikat itu dan Ruh (Jibril) padanya dengan izin Tuhan mereka, untuk mengatur segala urusan (QS. Al-Qadr ayat :4). Dari penjelasan ini tampak bagi kita bahwa Jibril sama sekali tidak pensiun, meski eraNabi Muhammad telah berakhir.

Berakhirnya era Nabi Muhammad hanyalah soal fisik semata, namun seluruh ajaran-ajarannya masih berlaku sepanjang zaman hingga dunia ini runtuh. Selama itu pula Jibril masih melaksanakan tugasnya dengan sangat baik.

Untuk menyampaikan pesan-pesan positif dari Tuhan agar ajaran-ajaran yang disampaikan oleh para nabi dan Rasul tetap terjaga dimuka bumi ini. Ketika menjelaskan ayat Al-Qadr diatas, Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbahtidak menjelaskan lebih mendalam.

Ia hanya mengatakan kita tidakperlu menyelidiki bagaimana cara dan rahasianya para malaikat dan Jibril itu turun. Cukuplah kita beriman saja yang dapat diketahui oleh manusia tentang rahsia alam ini hanya sedikit sekali sebagaimana yang diterangkan dalam firan-Nya QS. Al –Isra’ (17);85.

Namun mengutip Rasyid Ridha dalam tafsir al-Manar, Quraish Shihab menulis bahwa malaikat turun ke bumi dalam rangka memberikan kebaikan kepada manusia. Artinya, ketika seseorang itu mendapatkan malam lailatul Qadr pada saat itu, maka ia akan selalu terdorong untuk melakukan kebajikan.

Dengan kata lain kebaikan atau kebajikan adalah malaikat. Singkat kata selama adakebaikan dalam diri seseorang maka selama itu pula Jibril selalu melakukan tugasnya dengan baik.

Dengan segelintir pendapat tentang tugas Jibril pasca era kenabian dan kerasulan. Dari beberapa pendapat diatas nampak bahwa Jibril tetap melakukan tugasnya untuk menyampaikan pesan-pesan positif Tuhan meski era kenabian dan kerasulan telah berakhir.

Kesimpulan ini mematahkan sebagian pendapat yang mengatakan bahwa Jibril telah pensiun. Wallahu a’lam bil shawab!
Dikutip dari PELBAGAI sumber
  
Wallahu ‘alam Bhisawab



BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...