“Halal dab baik adalah pijakkan dasar
bagi seorang muslim dalam ‘menentukan’ rezeki yang datang padanya “
Allah
menjadikan yang halal lagi baik untuk kita sebagaimana firman Allah, “Hai
manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithan ; karena sesungguhnya
syaithan adalah musuh yang nyata bagimu “. (QS.Al-Baqarah : 168).
Demikian pula mengharamkan yang buruk
untuk dimakan , sebagaimana Allah swt berfirman,”Hai orang-orang yang beriman,
sesungguhnya sebagian orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani,
benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil ! dan mereka
menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan
emas dan perak dan tidak menafkahkan ke jalan Allah , maka beritahukanlah
kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih “.
(At-Taubah [9] : 34).
Perintah untuk mengkonsumsi halal lagi
baikini dimaksudkan agar kesehatan jasmani dan ruhani terjaga dari penyakit.
Baik penyakit hati maupun penyakit yang merusak tubuh. Oleh karenanya secara
tegas perintah untuk memakan makanan yang halal juga diikuti dengan kata-kata
yang baik. Dengan kata lain, kehalalan semata belum cukup tanpa diimbangi
dengan makanan yang baik atausehat.
Unsur baik atau sehati ini sejalan
dengan perintah Rasulullah saw. Yang demikian manusia terhindar dari segala
macam penyakit. Sebab makanan yang baik merupakan cara terbaikuntuk menjaga
lambung agar tidak tercemar penyakit.
Abu Hurairah ra berkata, “Rasulullah
saw berkata, “Wahai manusia sesungguhnya Allah swt Maha Baik, (yang) tidak akan
menerima selain yang baik. Sesungguhnya Allah telah memerintahkan sesuatu yang
telah Dia perintahkan kepada Rasul. Allah berfirman, “Hai Rasul-rasul, makanlah
dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal sholeh. Sesungguhnya Aku Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan. “Allah (juga) berfirman, ‘Hai orang-orng
yang beriman, makanlah diantara rezeki yang baik-baik, yang kami berikan
kepadmu”.
Rasulullah lau menceritakan tentang
lelaki yang memperlama perjalanan (nya); ia bernatakkan dan berdebu, (seraya)
menengadahkan kedua tangannya ke langit, “Ya Tuhan, Ya Tuhan, sedangkan
makanannya haram, minumnya haram, pakain haram, an diberi makanan dengan yang
haram. Maka, mungkinkah dia dikabulkan karena itu”.
Meski halal tapi tidak baik, hendaknya
tidak kita kita makan Adapun yang dimaksud criteria makanan yang baik itu
bergizi tinggi, makanan lengkapdan berimbang atau kita kenal dengan makanan 4
sehat 5 sempurna seperti nasijagung, lauk/pauk, sayuran, buah-buahan dan
terakhir susu. Semua makanan tersebut mengandung karbohidrat, protein, vitamin
dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
Ada baiknya ditambah dengan herbal
seperti madu , pasak bumi, habbatus saudah, minyak zaitun, dan sebagainya agar
tubuh kita sehat. Selain itu tidak mengandung zat-zat yang membahaykan bagi
kesehatan kita, misalnya kolesterol tinggi atau bisa memicu asam urat kita.
Maknan juga sebaiknya yang alami, tidak mengandung berbagai zat kimia ,
pestisida kimia, pengawet kimia, (misalnya formalin), pewarna kimia, perasa
kimia (misalnya biang gula/aspartame, MSG, dan sebagainya).
Lalu seyogyanya masih segar. Tidak
membusuk atau basi sehingga warna , baud an rasanya berubah. Tidak berlebihan.
Maknan sebaik apapun jika berlebihan , akhirnya jadinya tidak baik. Dari situ
kita berusaha mendapat sumber karbohidrat seperti beras organic yang bebas dari
pupuk kimia, pestisida kimia, dan sebaginya. Lebih baik jika bibitpun didapat
dari proses alami.
Bukan varian baru yang diberi radiasi
agar jadi “bibit unggul” yangbisa panen lebih dari 2 kali dalam setahun. Lauk
pauk sebaiknya yang alami. Bukan ayam atau sapi yang disuntik hormon agar cepat
besar. Karena ini bisa mengganggu pertumbuhan anak kita dan tidak sehat bagi
tubuh kita.
Pentingnya rezeki yang asuk kedalam
tubuh kita ditegaskan Rasulullah saw adalah juga memudahkan diijabahnya doa.
Oleh karena itu jangan heran bila banyak permohonan dan doa-doa manusia belum
dikabulkan. Salah satu penyebabnya. Adalah makanan yang tidak sehat dan tidak
dibenarkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Salah satunya karena minimnya kesadaran
mengkonsumsi segala hal yang termasuk makanan yang halal dan baik.
CARA MENAPATKAN
Bagian lain yang harus diperhatikan
adalah pentingnya seseorang memerhatikan bagaimana ia mendapatkan rejeki. Rasulullah
saw menegaskan bahwa penting bagi seorang muslim untuk mencari makanan hala
dengan kedua tangannya sendiri. Ini berarti rejeki yang dihasilkan dengan usaha
sendiri.
Ini berarti, rejeki yang dihasilkan
dengan usaha sendiri dengan cara halal sangat diwajibkan. Sebab kehalalan juga
terkait dengan cara mendapatkan rejeki. Bilamana caranya salah , maka rusaklah
seluruh rejeki yang didapatnya, Jalan haram seperti mencuri, merampok, dan
menggunakan cara – cara yang tidak dibenarkan dalam ajaran agama islam. Rejeki
yang didapat dari hasil kezaliman niscahya akan mempengaruhi juga sikap,
perilaku,pola pikir dan tindakan-tindakan yang akan menimbulkan ketidak baikkan
juga bila sudah masuk kedalam perut kita.
Usaha yang didapat dengan jalan mencuri
merupakan perbuatan terkutuk yang dikecam agama. Rejeki yang didapat dengan
cara ini tentu akan membuat tubuh dan ruhani orang yang mengkonsumsinya menjadi
buruk. Demikian pula pihak-pihak lain seperti anak, istri serta keluarga lain
yang ikut menikmatinya.
Demikian pula doa-doa yang dipanjatkan
tidak akan pernah didengar oleh Allah swt dan penduduk langit.Kedua tangannya
yang berbuat dzalim membuatnya menjauhkan
dari semua kebaikkan-kebaikkan. Islam sangat tegas menyatakan bahwa
orang yang mencuri harus dihukum seberat-beratnya, sebagaimana Allah swt
berfirman, “Lelaki yang mencuri dan perempuan yang mencuri potonglah tangan
keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan
dari Allah (QS. Al-Maidah :38).
Senada dengan hal tersebut Aisyah juga
berkata,”Sebagai perempuan makhzumiyah meminjam barang dan mengingkarinya. Maka
Nabi memerintahkan agar tangannya dipotong “ Allah kemudian menurunkan ayat,
‘Maka barang siap yang bertobat (diantara pencuri-pencuri itu) sesudah
melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima
tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang “. (QS.
Al-Maidah : [5} : 39).
Setelah itu wanita tersebutpun
memperbaiki taubatnya. Selain itu ia datang dan mengadukan keperluannya kepada
Rasulullah saw. Hasan Al-bashri juga menyatakan bahwa, “Barang siapa yang
memotong kedua tanganku maka aku lebih takut dia melemparkanku ke neraka,
sementara ia tidak peduli “. Keharaman adalah pisau yang dipegang oleh manusia
untuk memotong tangan sendiri.
JANGAN MENGAHARAP KEPADA
ORANG LAIN
Perintah untuk usaha dengan kedua
tangan sendiri ini menjadi pelajaran bagi siapapu juga bahwa hendaknya manusia
tidak menggantungkan hidup kepada orang lain. Islam menekankan agar manusia
secara mandiri mampu mengusahakan rejekinya, betapapun berat usaha yang harus
dilakuakn.
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa yang
demikian telah secara jelas disebutkan dalam sebuah firman Allah, “Dan jangan
lah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah swt kepada sebahagian
kamu lebih banyak dari pada sebahagian yang lain. (karena) bagi orang lelaki
ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada
bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari
karunia –Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.(QS.
An-Nisa : 32).
Demikian pula Ibnu Abbas menegaskan
bahwa hendaknya manusia tidak menaruh iri terhadap apa yang dimiliki orang
lain.Jangan pula ia punya berandai-andai akan rejeki yang akan didapatkan akan
sama dengan yang orang lain miliki. “Jangan lelaki (atau perempuan) berharap
sehingga berkata, “Seandainya aku memiliki harta seperti keluarag si fulan.
Allah swt melarang hal seprti itu. Tapi mintalah anugerah dari Allah swt.
Dengan berusaha menjaga jasmani dan
ruhani hanya dengan mengkonsumsi yang baik, semoga kitapun terhindar dari
segala keburukkan yang akan menyengsarakan kehidupan kita.Amiin..
Wallahu ‘alam Bhisawab