Dasbor "Rahasia Illahi 2"
WANITA
MALAM, WAFAT DIATAS
SAJADAH
“
Tidak ada kata terlambat untuk kembali. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki
diri. Karena, sebaik-baiknya tempat kembali adalah Allah swt “.
Malam begitu sunyi.
Disebuah kamar seorang wanita bersujud diatas sajadah. Suaranya lirih
terdengar. Lafal-lafal doa ia panjatkan dalam setiap gerakkannya. Ia sepertinya
tak sanggup melanjutkan gerakkannya. Dadanya berdetak keras.Jantungnya
berdebar. Nafasnya mulai berar. Ah, ini pertanda waktu yang ia tak diduga sebelumnya.
Tenggorokkannya begitu sakit yang luar biasa. Dan tiba-tiba nafasnya berhenti.
Ia pun tergelak di sajadah tak sadarkan diri.
Malam itu, tidak ada yang tahu apa yang terjadi dikamar tidur itu. Tak
ada yang memperlihatkan, dan tak ada yang tahu . Wanita itu tak sadarkan diri
dilantai beralaskan sajadah ketika sedang sholat Malam dalam kondisi lengkap
mengenakan mukena.
Baca Juga "Apa Lailatul Qadar Bisa Di Buktikan..?"
Baca Juga "Benarkah Sayap Malaikat Bertuliskan Surat Al-Ikhlas..?"
Baca Juga "Apa Lailatul Qadar Bisa Di Buktikan..?"
Baca Juga "Benarkah Sayap Malaikat Bertuliskan Surat Al-Ikhlas..?"
Ya, ia sedang menunaikan sholat malam. Sementara ia berada dikamar itu
sendirian. Taka ada siapa-siapa. Para penghuni dirumah itu pun sedang tidur
semua. Wanita itu sebenarnya sedang kurang sehat. Sudah seminggu ia mengalami
rasa sakit didadanya.Ia juga punya riwayat sakit asma. Derita sakit asmanya
sudah lama ia derita. Namun, jarang ia periksa ke dokter. Ia pun punya penyakit
jantung.
Pagi harinya, sekita pukul 6 pagi, ketika tetangga kamarnya mengetuk
pintu kamarnya, tak ada sautan suara dari dalam. Beberapa kali dipanggil tak
juga ada suara. Wati (31thn) sebut saja demikian , salah seorang tetangga
kamarnya tak berani masuk kek kamarnya. Ia pun pergi berlalu.
Ketika pukul 8 pagi, wati kembali mengetuk pintu kamar itu. Tak mendapat
jawaban dari dalam kamar , ia memaksakan masuk. Ternyata kamar itu tak
terkunci. Betapa kagetnya Wati, ketika melihat penghuni kamar itu sduah
tergeletak dilantai beralaskan sajadah. Rasa panic langsung muncul. Ia lalu
menghampiri wanita yang sudah tak sadarkan diriitu. Ia lalu membangunkan ,
namun jasad itu tak juga dapat dibangunkan.
Ternyata wanita itu sudah tak bernyawa. Wati lalu berteriak memanggil seisi
rumah kos itu. Ia mengabarkan kepada semuanya bahwa salah seorang kawannya
tidak sadarkan diri. Mukanya sebagian sudah membiru. Telapak kakinya juga
membiru. Ini pertanda bahwa ia sudah meninggal sejak tadi malam.
Lalu banyak orang bertandangan. Salah seorang pengurus RT setempat
memastikan bahwa wanita itu memamng sudah meninggal dunia. Namun anehnya tak
ada tanda-tanda yang mencurigakan. Entah itu benda berbahaya, obat-obatan, atau
apalah. Pengurus RT itu lalu memanggil polisi setempat, dan beberapa hari
kemudian didapati kesimpulan bahwa wanita yang meninggal itu lantaran terkena
serangan jantung dan penyakit asma yang diderita.
UJIAN
ALLAH
Wanita yang bergelatak beralaskan sajadah itu bernama Bunga. Demikian ia
biasa dipanggil. Umurnya masih muda, 27 tahun ia tinggal dirumah kos tersebut
sekitar satu tahun.Ia tinggal dirumah kos terseut sekitar satu tahun. Ia
dikenal sangat baik oleh tetangganya kamar kosnya. Pemilik rumah kos juga
berpendapat demikina. Dalam pergaulan di lingkungan rumah kos yang berpenghuni
sekitar 20 orang anak kos itu. Bunga termasuk wanita yang supel dalam
pergaulan.
Namun, bukan rahasia lagi, bahwa Bunga adalah wanita penghibur malam.
Semua penghuni kos ditepat itu paham. Bunga bekerja disebuah tempat karaoke. Ia
biasa berangkat dari rumah kos itu sekitar petang hari dan pulang ke kosan pagi
hari. Ia menjadikan malam sebagai siang dan siang sebagai malam. Begitulah ia
menjalani kehidupannya.
Namun demikian tidak ada yang tahu, bahwa ternyata BUnga adalah seorang yang
mandiri, kuat dan tak cengeng. Sejak kecil ia hidup dengan neneknya Ibunya
meninggal sementara ayahnya kabur entah kemana..?. Ia sejak kecil belum pernah
melihat, apalagi tahu sosok ayah kandungnya. Neneknya hanya berkata bahwa
ayahnya pergi ke Malaysia dan tak ada kabar lagi. Sumber menyebutkan ayahnya
telah meninggal tak atahu dimana kuburnya.
Bunga lalu pergi kekota bersama temannya. Awalnya ditawari bekerja
sebagai penjaga toko, tapi ternyata ia diajak menjadi wanita penghibur di
tempat hiburan malam. Sudah beberapa kali ia pindah tempat kerja. Dan, terakhir
ia bekerja di sebuah tempat karaoke. Neneknya meninggal belum lama ini. Maka,
hiduplah ia sebatangkara. Itulah sebabnya ia memiliki kepribadian yang mandiri
dan kuat.
Meski demikian, Bunga tergolong wanita periang. Ia jarang sedih. Ia
selalu tampil gembira. Ia mampu menyimpan kesedihan dihadapan teman-temannya.
Namun, entah kenapa, beberap bulan ini ia begitu meluapkan kegelisahannya lewat
status yang ia tulis di medsos . Terakhir ia menulis status , “Aku ingin segera
pulang Ampuni hamba-Mu Ya Allah “.
MERATAPI
DOSA
Sudah begitu banyak lelaki yang ia
temani ditempat hiburan. Sudah banyak pula dosa yang ia perbuat . Pegaulan
dunia hiburan malammembawanya menjadi wanita nakal. Minuman keras, berzina dan
obat-obatanadalah perkara biasa baginya. Setiap malam ia biasa minum-minuman
keras. Hampir setiap malam ia pun biasa melayani laki-laki hidung belang. Dan,
ia pun biasa mendapati tamu-tamunya mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
Perkara dosa menjadi sesuatu yang biasa ia jumpai di tempat kerjanya.
Perenungan dalam dirinya hadir manakala ia bermimpi ketemu neneknyDaam mimpinya
itu ia mendapati neneknya sedang dipukul seorang laki-laki berjubah hitam.
Laki-laki itu juga membawa cambuk besar, dan terus memukul-mukuli neneknya.
Namun, ia tidak bisa menolong neneknya, karena posisinya berada diseberang
sungai yang lebar. Ia tidak bisa berenang dan mencegah laki-laki yang jahat
itu.
Dalam mimpi itu, anehnya lagi, ia melihat dua orang yang sedang tenggelam
di sungai itu. Mereka meminta tolong kepadanya : “Tolong Nak. Tolong Ibu”, kata
wanita setengah tua itu.
Laki-laki itu juga mengatakan hal yang sama ;”Nak tolong ayah, nak
Tolong”.
Kedua orang yang tenggelam di sungai itu memanggilnya dengan sebutan
“Nak”. Sepertinya kedua orang itu adalahorang tuanya , karena memang sejak
kecil ia sudah ditinggalmati oleh kedua orangtuanya.
Spontan saja ia menjerit dalam mimpi itu. Ia menangis, ia ingin menolong
kedua orang tuanya itu, namun ia tidak bisa berenang. Ia ingin menolong
neneknya yang sedang disiksa orang diseberang sungai, namun ia tidak bisa
menggapainya. Ia pun terbangun dari mimpinya, lalau menangis seorang diri di
kamarnya.
Keesokkan harinya, ia menceritakan perihal mimpinya itu kepada teman
dekatnya : Wati. Ia mencurahkan semua kegundahan hatinya. Ia ceritakan pula
mimpi buruk yang ia alami. “Mimpi itu adalah bunga tidur. Jangan terlalu
dirisaukan, kata Wati.
“Tapi, mimpi ini aneh. Baru kali ini aku bermimpi seperti ini”, kata
Bunga, berkilah.
“Bisa jadi, mimpi itu adalah peringatan , Bunga”.
“Peringatan apa maksud kamu, Wati..? kata Bunga balik bertanya.
“Maaf sebelumnya, Bunga.Mungkin mimpi itu ingin menggambarkan kepada kamu
bahwa kedua orang tuamu butuh doa-doamu dan begitu juga nenek kamu “, jelas
Wati.
“Maksud kamu aku harus berziarah..?.
Ya mungkin itu salah satunya”, jawab Wati.
BERTAUBAT
Jawaban Wati tentang makna mimpi itu ia
pikirkan betul-betul. Apa mungkin begitu makna mimpi yang ia alami..?. Apa bisa
jadi lebih dari itu..?. Kedua orang tuanya dan neneknya sedang disiksa dialam
kubur.
Suatu siang ia masuk kedalam sebuah surau.
Ini untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir ia masuk suarau. Ia lalu
mengambil wudhu. Lalu ia menunaikan sholat dzuhur. Usai sholat Dzuhur , ia
meihat ada seorang ustadz usianya sudah
tua, hendak keluar dari suarau itu, lalu ia mencegahnya.
“Pak Maaf saya mau tanya apa ada waktu..?”.
“Tanya apa dik..? tanya ustadz itu.
“Saya mau konsultasi soal agama pak apa
boleh..?”>
“O ya boleh silahkan”.
Bunga pun menceritakan perihal mimpinya
itu. Sang ustadz mendengarkan ceritanya mimpinya Bunga dengan serius. Lalu sang
ustadz berujar, “Saya tidak tahu persis arti atau makna mimpi kamu itu. Saya
bukan orang yang pandai dalam memaknai mimpi. Tapi mungkin ada kaitannya dengan
apa yang kamu kerjakan.
“Maksudnya Pak..?” tanya Bunga.
“Begini dik..Bisa jadi ada peringatan dari
Allah swt untuk kamu. Ada kaitannya dengan hidup kamu. Mimpi itu bisa jadi
adalah peringatan untuk kita yang masih hidup. Bukankah kedua orang tua kamu
dan nenek kamu sudah meninggal..?. Mungkin mereka ingin kamu berubah..?”.
Maksudnya Bapak, kedua orang tua saya dan
nenek saya sedang disiksa di alam kubur..? tanya bunga penuh penasaran.
“Saya tidak bisa memastikan begitu karena
yang namanya alam ghaib itu adalah rahasia Allah swt. Kita manusia sedikit
sekali mengetahui hal ghaib itu. Begini saja dik, bisa saja mimpi untuk sebuah
peringatan bahwa kita harus banyak berdzikir , taubat dan berdoa.Sudahlah kita
bertaubat dari perkara dosa dan maksiat..?.
Sudahkah kita memperbanyak dzikir dan ingat
kepada allah swt..?”. sudah banyakkah kita mengirim doa kepada kedua orang tua
kita dan nenek kitayang sudah meninggal..?. Jawaban itu yang tahu adalah kamu
sendiri”, kata ustadz itu menerangkan.
Setelah mendapatkan jawaban itudari ustadz,
Bunga lalu pulang. Ia mulai merenungi apa yang sidampaikan pak Ustadz itu
kepadanya. Dalam benaknya ia mulai menangis ia mulai menyadari bahwa jalan
hidup yang ia jalani saat ini adalah sudah melenceng dan jauh dari jalan Allah
swt. Ini harus diubah kembali ke jalan Allah swt.
Sejak itu ia mulai tidak masuk kerja. Ia
lebih banyak merenungi nasibnya. Ia mulai takut apabila neraka adalah tempatnya
kembali lantaran ia banyak dosa. Akibatnya, ia terlalu banyak merenung itu
akahirnya ia lalu jatuh sakit. Penyakit samanya yang dulu kambuh lagi. Di
tengah sakit yang ia derita itu ia lalu banyak berdizikir. Ia juga tak lupa
sholat lima waktu Dopertengahan malam ia terbangun dan sholat malam.
Ditengah-tengah sholat malam inilah ia
menghembuskan nafas terakhirnya. Inna
lillahi wai inna illaihi raajiuun [kita milik Allah swt dan kembali kepada
Allah swt]
(seperti yang diceritakan Wati kepada
Hidayah, beberapa waktu lalu. Wati adalah seorang karyawan di salah satu
perusahaan swasta di Jakarta)
Wallahu ‘alam Bhisawab