HIKMAH TERTIPU DAN
MENGIKHASKANNYA SEBAGAI SEDEKAH
“Juki mengangguk, Tohir mati kutu. Sebab,
jika seseorang sudah mengikhlaskan uangnya keluar sebagai sedekah atau sodaqah,
tak ada lagi yang pantas untuk digugat .“”
Juki, demikian saya biasa
memanggilnya. Seorang kawan yang supel dalam pergaulan.Perangai sosialnya pun
baik entah kepada tetangga maupun orang lain yang tak dikenalnya.
Pembawaannya pendiam, tapi
ia ramah. Meski bekerja sebagai freelancer (tenaga paruh waktu). Juki biasa
mengerjakan tugasnya selayaknya karyawan tetap.
Ia bukan saja mengutamakan
ketepan waktu dalam menyelesaikan tugasnya , tapi juga mempertimbangkan
kualitas dan skala prioritas. Dan lebih menarik lagi , Juki selalu mengerjakan
pekerjaannya dengan ikhlas.
Baca juga>>>"Pencarian Spirituliatas diri sang Rocker (Nikki Asrtria)"
Baca juga>>>"Pencarian Spirituliatas diri sang Rocker (Nikki Asrtria)"
Juki menyadari bahwa ikhlas
itu ibadah. Barang kali dengan pola pikir seperti itu, hasil kerjanya menjadi
maksimal sehingga membuat orang-orang bekerjasama dengan Juki merasa
terpuaskan.
Dan tak heran kalau hasil
kerja juki banyak dinanti, sehingga, rezeki bagi juki terus mengalir lancar
. rezeki juki adalah kebahagian bagi
teman teman, sebab mereka juga dapat merasakan rejeki juki. Jika Juki
mendapatkan uang semua teman dapat merasakanny, makan bareng, ngopi bareng, dan
merokok bareng.
Juki memang baik.
Kaebaikkannya tidak sebatas materi, tetapi juga ilmu. Juki tak segan-segan
membagi ilmu yang dimiliki pada teman-temannya yang memang berniat menekuni
bidang yang sama dengan Juki.
Lebih dari itu, Juki bahkan
membantu menyalurkan kepandaian mereka sehingga teman-temannya itupun
menghasilkan rejeki untuk dirinya sendiri.
Tidak sampai disitu, bagi
teman-teman yang tidak mempu menyerap ilmu yang diberikan Juki, maka Juki
menawarkan alternative lain, yaitu menjadi perantara atau kurir dari hasil
pekerjaannya. Sebuah tawaran yang arif.
Baca Juga>>>"Keajaiban Sedekah Pak Komar "
Baca Juga>>>"Keajaiban Sedekah Pak Komar "
Namun, kebaikkan juga
terkadang juga disalah artikan oleh
beberapa teman. Mereka memanfaatkan kebaikan Juki sebagai ladang penghasilan
tanpa dirinya harus bekerja keras.
Hasil-hasil kerja Juki
dipasarkan kepada perusahaan dengan nilai yang disetor jauh lebih kecil dari
yang dibayarkan. Dalam istilah lai, sang teman berani mencatut rejeki Juki.
Dalam istilah yang ekstrim,
sang teman tega menipu Juki. Apakah Juki marah dan membalas dendam..?. Ternyata
tidak ketika ia mengetetahui ulah sang teman, meski ada rasa kecewa secara
manusiawi, Juki berusaha menerima kenyataan itu dengan ikhlas.
“Aka nada rejeki lain, “Begitu
pendapatnya” ikhlas ish boleh, Juk, “Komentar Tohir, seorang temannya. “Tapia
pa yang dilakukan teman kita itu lama-lama jadi kebiasaan,”lanjut teman Juki
tak senang menyaksikan teman menipu teman.
Juki hanya tersenyum. Tapi
senyuman Juki dibalas Tohir dengan kerutan dahi. “Bukan itu. Nama kamu bisa
menjadi tercemar karena pencatutan nama yang sesuai dengan kualitas kerjanya, “lanjut
Tohir.
“Segala sesuatu itu ada
batasnya, Her. Begitu juga penipuan yang dilakukan teman kita. Bila masanya
tiba, aksinya akan terhenti. Entah karena dianya bertobat lebih dulu atau
perusahaan yeng memecat karena tahu tingkah polahnya.
“Demikian balas Juki sambil
terus mengerjakan tugasnya. “Kalau menunggu dia dipecat apalagi taubat,
kerugianmu semakin banyak, “Jawab Tohir masih tetap tidak bisa menerima.
“Kalau kita bisa
menganggapnya sebagai sedekah,malah kita dapat untung Her, “tegas Juki. Tohir
melongo. “Sedekah..?. Juki mengangguk. Tohir mati kutu. Sebab, jika seseorang
sudah mengikhlaskan uangnya keluar sebagai sedekah, tak ada lagi yang pantas
untuk digugat.
Baca juga>>>"Mantan Pegawai Bank Jadi Pemulung Tetap Istiqamah Beribadah"
Baca juga>>>"Mantan Pegawai Bank Jadi Pemulung Tetap Istiqamah Beribadah"
Sedekah adalahsebuah
keikhlasan, bukan pemaksaan. Barang kali, hal inilah yang membuat Tohir semakin
kagum pada Juki, sebab ini adalah sebuah penipuan oleh seorang teman yang sudah
dianggap sebagai saudaranya sendiri.
Berawal dari sebuah arisan
yang bernilai puluhan juta rupiah. Tahir betul ihwal kedekatan Juki dengan
teman yang menjadi arisan yang diikuti Juki. Setiap bulan penghasilan Juki
dipotong oleh teman tersebut untuk membayarkan arisan dan si teman kemudian
mengusulkan agar Juki mengambil nomer terakhir, sebab Juki akan mendapatkan
uang yang utuh dan tidak mengeluarkan uang kembali setiap bulannya, kecuali
jika Juki mau ikut kembali pada putaran arisan berikutnya.
Juki senang menerima usulan
itu, apalagi Juki punya rencana tersendiri dengan uang arisan itu. Dengan nilai
puluhan juta yang didapat pada akhir arisan, Juki sudah membayangkan kalau
rencananya akan dapat terealisasi.
Namun lagi-lagi Juki
tertimpa kasus, jeruk makan jerukpada saat Juki harus menerima uang puluhan
juta pada akhir arisan , sang teman tanpa merasa berdosa member tahu kalau
arisan terkendala dan uangnya akan dibayarkan setelah ketua arisan laku menjual
rumahnya.
Yaa ampun..! Juki kecewa
berat atas ulah temannya itu. Ia meradang, tapi si teman tak bisa
ditendang karena dia terus menghilang.
Apakah kali ini keikhlasan Juki berlaku..?. dan menganggap uang puluhan juta
yang raib sebagai sedekah..?. Itu hanya Juki yang tahu.
Tohir tak berani
berkesimpulan, namun dari banyak musibah penipuan yang dialami Juki, keikhlasan
dalam nuansa sedekah selalu terlihat pada sikap Juki. Dan Tohir, bukan saja
dapat menerka, tapi juga dapat merasakan keberkahan pada Juki.
Meski berpuluh juta uang
Juki yang raib, pendapatan yang masuk kekantong Juki mengalir lebih dari itu.
Sebaliknya nasib teman yang suka memakan teman terhimpit dalam kesusahan.
Buktinya Tohir dapat
menyeaksikan dengan mata kepala sendiri. Seorang teman yang gemar menipu Juki,
ia tersingkir dari usahanya sebagai penawar jasa. Bukan Cuma itu, ia juga
tersingkir dari kampungnya dari rasa malu.
Sedangkan teman yang lain,
ia harus menelan pil pahit karena dipecat dengan tidak hormat dari perusahaan.
Tetapi Juki,,? Sampai saat ini, ia masih eksis dengan pekerjaan dan pundi-pundi
uang pun masih tetap mengalir aman kedalam rekeningnya.
Mungkinkah ini karena
keikhlasan Juki dan menganggap uangnya yang raib sebagai sedekah..?.
Wallahu ‘alam Bhisawab
Wallahu ‘alam Bhisawab