Blog Konten Islam: AKHIR KISAH SANG DURHAKA
Showing posts with label AKHIR KISAH SANG DURHAKA. Show all posts
Showing posts with label AKHIR KISAH SANG DURHAKA. Show all posts

Friday 6 July 2018

AKHIR KISAH SANG DURHAKA

AKHIR KISAH   SANG DURHAKA

Dasbor"Rasia Illahi1"

AKHIR KISAH
SANG DURHAKA

“Ia suka menghardik orang tua, berjudi, maut kahirnya menjemputya dengan sangat tragis”


Sore itu Daus sangat terlihat gelisah sekali. Sebatang rokok ditangan kanannya dihisap dalam-dalam, pikirannya menerwang jauh. Suara adzan Magrib yang terdengar dari speker masjid dikampungnya tidak membuatnya bergeming dari tempat duduknya.


Beberapa orang tampak berlalu-lalang didepan rumahnya menuju masjid. Lelaki dengan dua orang anak ini tetap saja asyik dengan asap rokok yang terus mengepul dimulutnya. Baginya suara adzan adalah tanda bahwa magrib sudah datang dan malam hari mulaigerganti malam.


Daus memang menunggu malam tiba. Ia berharap mala mini keberuntungan akan berpihak keapadanya. Tadi siang, ia sudah membeli kupon judi yang bisa disebut Togel (Toto Gelap). Ia memasang beberapanomor yang diharapkannya bisa keluar sebagai nomor keberuntungan.


Malam terus merayap , Daus segera meninggalkan serambi rumahnya. Ia masuk kerumah sebentar mengambil kupon Togel yang disimpannya didalam dompet yang tertinggal di kamarnya. Selesai mengambil dompet, ia langsung keluar bermaksud menemui teman-temannya disebuah pangkalan ojek, tempat berkumpul banyak orang-orang yang seusianya.


Begitu sampai dipangkalan, sudah banyak teman-temannya yang menunggunya. Mereka tampak sumringah menyambut kedatangan Daus. Sepertinya adasesuatu yang membuat mereka gembira melihat kedatangan Daus.


“Daus, kamu dapat togel”, kata salah seorang diantara mereka begitu Daus tiba ditempat mangkalorang-orang tersebut.
“Apa ..? Saya dapat Togel..?”, tanya Daus.
Daus terperanjat kaget ketika diberitahu temannya bahwa nomor pilihannya menang malam itu. Tetapi ia tidakpercaya begitu saja. Dilihatnya selembar kertas kecil yang biasa ditempelkan di sudut tempat itu setelah keluar nomor. Biasanya, dikertas itu tercatat nomor-nomor Togel yang keluar setiap minggunya.


Betapa gembiranya hati Daus melihat dua angka yang dipasangnya benar-benar keluar sebagai nomor keberuntungan Malam itu. Ia merasamalam itu benar-benar menjadi miliknya.


Raut kegembiraan sangat tampak diwajah Daus.Bahkan, tingkahnya sangat over malam itu. Ia berteriak-teriak dan berjinggrak, seperti anak kecil yang baru mendapatkan mainan baru.


“Saya dapat Togel, saya dapat Togel”, teriak Dauspenuh kegirangan. Tanpa menunggu lama, Daus pun beranjak mengambil hadiah dari nomor yang berhasil dimenangkannya. Di ditempat Bandar Togel yang tidak jauh dari tempat pangkalan ojek itu. Ia menerima uang haram jumlahnya ratusan ribu rupiah.


Uang itu diperlihatkan kepada teman-temannya yang malam itu nongkrong bersamanya. Ia pamerkan keberuntungannya malam itu didepan teman-temannya. Baginya, kemenangan mala mini adalah kemenangan besar. Bayangkan, sudah beberapa lama ia ikut memasang nomor-nomor Togel, sudah berapa banyak uang yang ia keluarkan dengan percuma,tetapi tidak pernah nomor yang dipasangnya berhasil keluar sebagai nomor keberuntungan. Baru kali ini ia berhasil memenangkan nomor Togel itu, bahkan dengan jumlah uang yang menurut ukurannya cukup lumayan.


Manto (45 thn) salah seorang saksi yang melihat Daus, menuturkan bahwa malam itu Daus benar-benar bahagia. Wajahnya benar benar-benar sumringah dan ia sepertinya ingin menunjukkan kepada semua orang kalau dirinya sedang beruntung.


“Dia sampai melompat-lompat dan menghentak-hentakan kakinya ke tanah. Bahkan ia berteriak , “saya saya menang…!”, cerita Manto.


Menurut Muhammad Jazuli (65 thn) ketua Rt setempat keesokkan harinya Daus memberikan sebagian uangnya kepada istrinya untuk keperluan sehari-hari sedangkan sebagian yang lainnya ia pegang sendiri. Seteah memberikan uang itu, Daus memberitahu istrinya kalau dirinya hendak pergi untuk membeli daging kikilan.


Istrinya tentu mewanti-wanti suaminya agar berhati-hati dalam perjalanan. Maka pergilah Daus pergi kepasar untuk membeli daging kikilan dengan mengaendarai sepeda motor yang sering dipergunakannya untuk mengojek.


Tidak lama berselang, tepat diperempatan desa Mojo, Daus tidak mampu mengendalaikan laju sepeda motornya yang dikendarainya, Begitu membelokkan motornya kearah kiri, tiba-tiba didepanya ada sebuah mobil yang berjalan dengan pelan.


Daus tidak mampu mengendalikan motornya yang dikendarainya terlalu kencang itu untuk direm dengan mendadak. Akan lebih berbahaya baginya kalau motor itu direm habis dalam keadaan seperti itu. Daus segera mengambil inisiatif. Ia berusaha menghindari tabrakkan. Segera saja di belokkan sedikit motornya ke sebelah kanan tetapi malang, stang seblah kiri motor itu masih sempat menghantam body mobil dan…, “Braak..!”


Tabrakkan tak bisa dihindari. Benturan yang sangat keras membuat Daus terpental dan berguling-guling di aspal. Motornya mengalami kerusakkan cukupparah Sementara mobil yang ditabraknya juga tergurat akibat gesekkan kedua benda logam tersebut.


Beberapa saksi mata melihat kejadian itu, mengungkapkan. Bahwa Daus sepat bangun dan melihat orang-orang yang ada disekitarnya. Tetapi ia kemudian jatuh pingsan ditempat kejadian.


Orang-orang yang melihat kejadian itu segera membawa kerumah sakit. Solo yang jaraknya cukup jauh dari tempat kejadian. Setelah sampai disana, Daus langsung dibawa keruang Gawat Darurat untuk mendapat pertolongan. Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih, Nyawa Daus pun tak dapat diselamatkan. Ia meninggal dunia dirumah sakit.


Menurut visum dokter, Daus meninggal akibat benturan keras dikepalanya. Kepalanya memang sempat membentur aspal ketika motornya jatuh. Kebetulan pada waktu itu dia sendiri tidak menggunakan helm sebagai pelindung kepalanya.


“Dia mengalami gegar otak karena kepalanya sempat membentur aspal dengan keras”, cerita Manti.
“Walaupun dia tidak mengeluarkan darah saat terjadi tabrakkan itu tetapi rupanya ia mengalami pendarahan didalam otaknya. Sehingga mengakibatkan kematiannya”, tambah Pak Jazuli mencoba menguatkan keterangan Manto.


Begitu juga dengan orang tuanya. Walupun Daus suka berbuat kasar terhadap mereka, kematian Daus tetap membuat mereka sedih.

Suka Mengardik Orang Tua dan Mabuk-Mabukkan.

Semasa hidupnya Daus memang terkenal suka membuat onar. Lelaki ini memiliki rambut yang panjang alias gondrong, tergerai hampir menutupi lehernya. Pekerjaan Daus adalah kuli batu dan sesekali menjadi tukang ojek. Pekerjaan itulah yang selama ini menjadi sandaran hidupnya bersama keluarga. Sementara istrinya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa.


Sebagai lelaki yang masih muda (30 thn) Daus masih mendambakan hidup yang bebas, layaknya orang yang belum keluarga. Karena itu, ia kerapkali keluar rumah untuk mencari kesenangan. Istrinya sendiri mengizinkan Daus melakukan apa yang diinginkannya itu, sebab bila tidak diizinkan suaminya itu sering marah-marah.


Namun Duas malah mneyalahgunkan kebebasan yang telah diberikan oleh istrinya itu.Diluar rumah ia sering kali mabuk-mabukkan dan bersenang-senang. Apalagi kalau ada tontonan dikampungnya, makakebiasaan mabuk-mabukkan itu acapkali dilakukannya.


“Kalau ada tontonan dikampung Daus juga sering berkelahi. Dikampungnya dia adalah jagoan kampung yang tidak takut terhadap siapa saja. Kalau dia sudah berkelahi, maka orang-orang yang melerainya akan diancam juga olehnya.


“Dia orang yang tergolong nekad. Karena nekadnya itu dia berani kepada siapa saja tambah Manto. Namun yang membuat masyarakat makin benci kepada Daus adalah karena dia juga suka menghardik (memarahi) orang tuanya bisa dikatakan tergolong anak yang durhaka pada orang tua, bila keinginannya tidak dipenuhinya.


Pernah suatu kali Daus mengumpat-umpat ibunya karena permintaannya tidak dipenuhinya oleh mereka. Akibatnya Daus marahkeluar rumah kemudian melempari rumahnya dengan batu.Kejadian seperti ini tidak satu dua kali dilakukan oleh Daus.


Kejadian lain adalah ketika Daus meminta kepada neneknya agar dibelikkan motor ditolak. Daus marah-marah sambil mengeluarkan kata-kata kotor yang membuat neneknya itu sakit hati. Kan tetapi Daus akhirnya berhasil juga mendapatkan motor yang diinginkannya setelah neneknya terpaksa menjual tanahnya.


“Dia itu termasuk pandai merayu. Dia berhasil merayu neneknya agar membelikan motor untuknya. Karena bujukkan yang manis itu, neneknya terpaksa menjual tanah dan sapinya untuk membelikan motor Duas”. Ujar Manto yang rumahnya sering dilewati Daus kalau pergi kesawah.


Semoga cerita diatas dapat menjadi I’tibar bagai kita semua agar jangan sampai kita durhaka pada orang tua, yang akibatknya kata orang jawa bisa kuwalat yang menyebabkan sesuatu yang tidak diinginkan pada diri kita. Dan sudah banyak contoh-contoh bagaimana naka yang berani dan durhaka pada orang tua semoga kita tidak seperti cerita diatas. Aamiiin.


(Wallahu A’lam Bisshawab)
Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 7 Juli 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...