Blog Konten Islam: LARANGAN ILMIAH MENCABUT UBAN
Showing posts with label LARANGAN ILMIAH MENCABUT UBAN. Show all posts
Showing posts with label LARANGAN ILMIAH MENCABUT UBAN. Show all posts

Tuesday 17 April 2018

LARANGAN ILMIAH MENCABUT UBAN

LARANGAN ILMIAH MENCABUT UBAN..?



LARANGAN  ILMIAH

 MENCABUT  UBAN    

“ Dibalik uban justru tersimpan keindahan,kebaikkan dan kesehatan “


Mereka mengira bahwa rambut putih adalah tanda ketuaan atau dia sudah memasuki fase orang tua, meski uban banyak tumbuh dikalangan orang dewasa bahkan kalangan remaja. Bahkan ada yang bilang sebagai tanda orang yang stress dan banyak tekanan hidup.


Padahal, faktanya tidak demikian. Rambut putih dikepala ( uban ) justru adalah tanda kesehatan. Karena itu jauh-jauh agama melarang kita menyabutnya. Beberapa ulam’ sendiri sepakat makruh melakukannya. Para ulama’ Malikiyyah, Safi’iyyah, Hanabilah Yahya bin Syart An Nawawi rahimahulullah mengatakan “ Mencabut uban dimakruhkan berdasarkan hadits dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya.

Para ulama’ Syafi’iyyah mengatakan bahwa mencabut uban adalah makruh dan ini ditegaskan oleh Imam Ghazali sebagaimana penjelasan yang telah lewat.

Al-Baghawi dan selainya mengatakan bahwa seandainya mau dikataan haram karena adanya larangan tegas mengenai hal ini, maka ini juga benar dan tidak mustahil.

Dan tidak ada bedanya antara mencabut uban yang ada dijenggot dan kepala ( Al-Majmu’ Syarh Al Muhaddzdzab, 1/292-293, Mawqi’ Ya’sub )
Dalam hadits dari “ Abdullah bin Umar, Rasulullah  saw  bersabda “ Uban adalah cahaya bagi seorang mukmin. Tidaklah seorang beruban walaupun sehelai dalam islam melainkan setiap ubannya akan dihitung sebagai suatu kebaikkan dan akan meninggikan derajatnya “ ( HR. AL-Baihaqi dalam Syu’abul Iman )

Dari Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya berkata bahwa Rasulullah saw bersabda “ Janganlah mencabut uban!. Tidaklah seorang muslim yang beruban dalam islam walaupun sehelai , melainkan uban tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat nanti “ ( HR. Abu Daud dan An Nasa’I ).

Dalam riwayat lain, yakni riwayat Abu Hurairah disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda : “ Janganlah mencabut uban karena uban adalah cahaya pada hari kiamat nanti. Siapa saja yang beruban dalam islam walaupun sehelai , maka dengan uban itu akan dicatat baginya satu kebaikkan, dengan uban itu akan dihapuskan satu kesalahan juga dengannya akan ditinggikan satu derajat “ ( HR. Ibju Hibban dalam shahihnya. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan ).

Berdasarkan hadits diatas nampak bahwa uban adalah cahaya di hari kiamat. Dengan satu uban yang ada dirambut ; Anda , ternyata mengandung empat kebaikkan  Pahala, penghapus dosa, peninggi derajat, dan sebagai cahaya di hari kiamat.

Selain itu ternyata secara ilmiah uban juga mengandung aspek kesehatan. Tahun 2012 , seorang ilmuwan yang bernama Ismael Galvan dari Museo Nacional de Ciencias Naturalis, Spanyol melakukan studi, tentang uban.

Hasil daripenelitian itu ternyata uban merupakan tanda Anda akan memiliki hidung panjang dan sehat. Sebaliknya penelitian itu juga megabarkan bahwa rambut merah ( karena rusak bukan karena pewarna) ternyata berpotensi akan terserang penyakit kanker lebih tinggi.
“Pada manusia, melanin kulit, rambut dan bulu merupakan jenis yang sama. Hal ini membatasi pengetahuan pada konskwensi fisiologi pigmentasi “ kata Galvan.

Ugan terjadi karena berkurangnya kadar melanin yang merupakan factor utama yang menentukan warna kulit dan rambut seseorang.Kebanyakkan melanin akan membuat kulit dan rambut tubuh menjadi gelap. Jika melanin berkurang, ini pertanda bahwa tubuh sehat dan kulit menjadi normal.

Ismael Galvan meambahkan, mencabut uban berbahaya bagi kepala karena akan merusak kondisi folikel , akar rambut dan saraf-saraf kepala. Dengan menabut uban akibatnya jumlah rambut akan menipis lalu uban akan terlihat lebih banyak meski pun jumlahnya sama.

Selain itu kerusakkan folikel akan berdampak pada kesehatan selaput kepala. “ Jauh dari tanda terkait penuaan, uban mengindikasikan kondisi yang baik “ ungkap Ismael Galvan.

SEBAGAI KEBANGGAAN
Atas dasar itu orang-orang terdahulu terkadang menjadikan rambut uban sebagai kebanggaan. Karena itu, ada sebuah syair Arab yang isinya menuju kemunculan uban dan rambut orang-orang yang sudah mulai berumur.

Syair itu menganalogikan tumbuh uban yang berselang-seling hitamya rambut seseorang , sebagai cahaya an tanda kemuliaan. Kata syair itu , “ maa khairu lailin laisafiihi nujuum “, malam tidak akan menjadi indah tanpa cahaya bintang. Bintang yang dimaksud adalah uban.

Malam yang kelam itu dominan masih hitam. Dengarkanlah kisah rambut putih Rasulullah saw seperti yang dituturkan sendiri oleh baginda Nabi saw Sayyidina  Abu Bakar ra pernah bertanya, “ Wahai Rasulullah sungguh rambutmu telah ditumbuhi uban “.

Rasulullah saw menjawab; “Surah Hud dan saudara-saudaranya yang telah menyebabkan aku beruban “ ( HR. Tirmidzi ). Helai-helai rambut yang muncul diantara rambut hitam Rasulullah saw menandakan perhatian dan fikiran Rasulullah saw yang begitu fokus untuk urusan keimanan.

Surah Hud dan sudara-saudaranya menurut tafsir Ibnu Katsir adalah Surah Al-Waqiah, surah Al-Mursalat, surah An Naba dan surah at Takwir. Seluruh surat itu bercerita tentang dahsyatnya dan kerasnya hari kiamat yang sudah pasti tiba.

Rasulullah saw sangat dlam mneyelami kandungan firman-firman Allah swt itu. Maka tumbuhnya uban selama dalam urusan keimanan adalah symbol yang patut dibanggakan Rasulullah saw yang jelas diterangkan dalam sabdanya “ “ barang siapa yang tumbuh uban didalam keislaman ia akan memperoleh cahaya di Hari Kiamat ( HR. Tirmidzi  dan Nasa’I )

Perhatikanlah bagaimana Rasulullah sawdalam sabda-sabda Baginda saw, mengibaratkan uban putih dalam rambut dikepala orang beriman itu sebagai cahaya di tengah gelapnya Hari Kiamat.

Cahaya itu uban yang tumbuh dari orang yang mencurahkan fikiran, tenaga, jiwa dan raganya untuk jalan iman.

Bahkan Rasulullah saw juga menegaskan bahwa diantara bentuk penghormatan Allah kepada hamba-Nya adalah memuliakan dzii syaibatil Muslim atau orang Muslim yang beruban, orang yang hafal AL-Quran, dan memuliakan penguasa yang adil ( HR. Abu Daud ).

Mak, biarkanlah jika uban yang sudah pasti tumbuh itu kelak atau telah menghiasi kepalakita. Selama kita berada dalam golongan orang beriman berjuang dalam keimanan kita tidak perlu terlalu menghiraukan tumbuhnya uban yang kelak menjadi cahaya di kegelapan itu.

Mari kita lihat kejayaan besar para tokoh berusia emas yang penuh uban di kepalanya itu dalam lembaran-lembaran sejarah kita. Lihatlah bagaiman Abu Ayyub l Anshari ra,lelaki pnuh uban di rambutnya.

Dalam usia 80 tahun , beliau tetap terlibat dalam penyebaran dakwah islam ke berbagai wilayah. Saat jatuh sakit menjelang wafat diantarapasukan muslimin yang tengah dalamperjalanan berperang.

Ia dengan sepenuh keyakinan mengatakan “ Jika aku mati maka bawalah jenazahku. Jika kalian bertemu dengan musuh, kuburkanlah jasadku disana. Aku ingin jasadku dikubur ditengah medan pertempuran atau yang dekat dengannya, sehingga ruhku bergeraak ditengah medan tempur.”

Abu Ayyub ra.menginginkan kehidupan akhiratnya dalam keadaan berjihad sebagaimana semasa hidupnya didunia. Jenazah Abu Ayyub ra akhirnya memang dibawa pasukan kaum muslimin, dan ditengah kota KOnstantinopel , ketika pasukan islam berperang melawan pasukan musuh , disanalah jasad Abu Ayyub ra yang mulia dimakamkan.

Lihatlah bagaimana tokoh muliaYusuf bin Tasfin ra yang memimpin peperangan disaat ia berusia 80 tahun.Ketika itu, uban juga telah menghiasai kepala dan janggutnya. Ada lagi, Musa bin Nushair ra yang menakhlukan Andalus saat usianya 74 tahun.

Itu terjadi pada saat kepemimpinan Khalifah Al Walid bin Abdul Malik mencapai usia akhirnya 95 tahun. Musa bin Nashair ra telah mempunyai 120 anak dan cucunya yang masih kecil. Musa bin Nashair ra pernah mengatakan “ Tidak pernah ada panji-panji pasukanku yang direbut oleh musuh sejak aku terlibat berjihad pada usia 40 tahun hingga 80 tahun.”

Masih banyak deretan tokoh besar dan pemikir yang memutih rambutnya tapi mereka telah menyubangkan perjuangan luar biasa untuk kita. Seorang salfusoleh bernama; Tsabit Al Bunani ra, usianya 86 tahun. Bakr AL Mazni ra mengatakan “ Siap yang ingin melihat orang yang paling banyak ibadah lihatlah kepada Tsabit Al Bunani ra.

Tidak ada orang yang lebih abid daripada dia”, Bahkan Anas bin Malik ramengatkan, “Sesungguhnya setiap kebaikkan itu punya kunci-kunci. Dan Tsabit AL Bunani adalah kunci-kunci kebaikkan .

Malhan seorang ulama’ bernama AN Naisaburi ra pernah menulis sebuah kitab berjidul “ Al AL Mustadrak AL Shahihain “. Pada saat ia berusia lebih dari 90 tahun mereka menjadi manusia yang hidup di “ alam lain “ dan tidak lagi terbelenggu dengan jerat-jerat usia yang biasanya membelunggu ramai orang

Demiakianlah beberapa orang terdahulu yang rambutnya telah beruban tapi bangga dengan keubanannya. Sebab dibalik uban justru tersimpan  keindahan, kebaikan dan kesehatan

Wallahu ‘alam Bhisawab

 ( Sumber Majalah Hidayah/ TRI YUDIONO Publishing )

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...