Blog Konten Islam: KISAH NABI ZAKRIA MENDAMBAKAN ANAK
Showing posts with label KISAH NABI ZAKRIA MENDAMBAKAN ANAK. Show all posts
Showing posts with label KISAH NABI ZAKRIA MENDAMBAKAN ANAK. Show all posts

Thursday 26 July 2018

KISAH NABI ZAKRIA MENDAMBAKAN ANAK

KISAH NABI ZAKRIA   MENDAMBAKAN ANAK

Dasbor "Kisah Nabi dan Sahabat"



KISAH NABI ZAKRIA MENDAMBAKAN ANAK 


“Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya : “Ya Tuhanku janganlah engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engakaulah Waris yang paling baik”. Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung”. (QS. Al-Anbiyaa : 89-90)

Wanita yang sudah tua itu datang ke Masjid Baitul Maqdis seraya memopong seorang bayi perempuan dalam balutan selimut. Wanita yang dikenal dengan nama Hannah binti Faqod itu kemudian memasuki masjid. Seketika itu, orang-orang yang ada di masjid kaget dan terheran-heran. Dengan lembut, wanita itu kemudian menuturkan maksud kedatangannya. Ia datang ke masjid untuk menyerhakan bayi perempuan yang ia gendong, yang bernama Mayamtersebut.

Bayi perempuan itu tidak lain adalah putri Imran. Tapi sayang sebelum perempuan itu lahir , Imran rupanya tidak sempat bisa melihat wajah putrinya. Imran lebih dulu dipanggil oleh Allah swt. Semua orang tahu Imran adalah ahli ibadah dan dikenal sebagai imam mereka. Karena itu, orang-orang di masjid saling berebut mengasuh Maryam. Zakaria yang menjadi Nabi mereka langsung mengambil Maryam dan merasa paling berhak mengasuh dan merawat Maryam. Apalagi, sitri Nabi Zakaria tidaklain adalah kakak dari ibunda Maryam. Pendapat lain mengatakan bibi dari ibunda Maryam.


Tapi,orang-orang yang ada di masjid tersebut tak mau kalah. Mereka juga berebut ingin mengasuh Maryam dan juga berusaha mencegah Zakaria untuk membawa Maryam. Hingga akhirnya diputuskan untuk diundi , barang siapa barang siapa yang penanya mengapung, dialah yang berhak mengasuh dan merawat Maryam. Takdir rupanya berpihak kepada Nabi Zakaria. Pena Nabi Zakaria mengapung dan dia berhak menjadi pengasuh sekaligus sebagai ayah asuh Maryam.


Di dalam rumah suci itu, Maryam tinggal di sebuah ruangan kecil di bagian atas. Tak ada seorang pun yang bisa memasuki ruangan itu kecuali Nabi Zakaria.


Waktu berlalu. Saat itu bulan memasuki musim dingin. Nabi Zakaria menaiki tangga , dan berniat menengok Maryam. Dia ingin membawakan makanan. Tetapi , saat Zakaria sudah berada diruangan Maryam, dia terbelalak. Tak jauh dari tempat Maryam berdoa, dia melihat seluruh piring yang penuh dengan buah-buahan , seperti kurma. Zakaria terkejut dan tak bisa menutupi rasa heran dan ketakjuban yang menggumpal di dada.


“Hai Maryam, darimana kau mendapatkan makanan itu..?.
“Makanan ini dari sisi Allah swt. Sesungguhnya Allah memberikan rezeki kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya tanpa perhitungan”, jawab Maryam dengan lembut.


Dalam hati, Zakaria hanya bisa membatin. Dia melihat Maryam termasuk wanita suci, yang dianugerahi Allah dengan limpahan rezeki yang bahkan dianugerahi buah-buahan yang hanya bisa ditemui pada musim panas, tetapi bisa ada pada musim dingin.


Hari-hari berlalu, dan Nabi Zakaria tak bisa meyembunyikan kekagumannya kepada maryam. Sebab, sering kali dilihat Zakaria sedang berdoa dan bersujud kepada Allah. Tidak jauh dari tempat Maryam selalu dihidang buah-buahan – baik buah-buahan yang ada pada musimnya, ataupun tidak pada musimnya. Pada musim panas tiba, Zakaria melihat buah-buahan yang hanya bisa ditemui dimusim dingin tetapi bisa ada tidak jauh dari tempat Maryam.


Kejadian luar biasa yang dialami Maryam – yang selalu dianugerahi buah-buahan pada musim dingin tetapi ada pada musim panas dan sebaliknya. Itu kemudian membuat Nabi Zakaria merenung. Apalagi Nabi Zakaria juga tahu sepenuhnya, Imran pada waktu mendapatkan kabar gembira kelahiran anaknya sebenarnya sudah memasuki usis uzur. Tapi Allah kemudian menganugerahkan anak kepada Imran.


Nabi Zakaria pun berpikir, tak ada yang tak mungkin bagi Allah. Akhirnya , tepat tengah malam , Nabi Zakaria bangun. Lalu dia bermunajat dan berdoa kepada Allah dengan suara yang lembut ,”Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku sudah lemah dan kepalaku sudah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap kerabat sepeninggalku , sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera, (QS. Maryam:4-5).


Nabi Zakaria saat itu memang sudah memasuki usia Uzur. Saat itu ia berusia 70 tahun. Pendapat lain mengatakan berumur 90 tahun. Tak berlebihan jika Nabi Zakaria pun mengatakan tulangnya telah lemah dan rambutnya sudah dipenuhi uban.


Nabi Zakaria berdoa agar diberi keturunan karena dia diliputi rasa takut jika sepeninggalnya nanti , orang-orang Bani Israil hidup dalam kegelapan – kian jauh dari kebaikkan dan kebajikan, lebih parah lagi jauh dari ajaran Allah. Oleh karena itu, dia berdoa agar diberi keturunan dari tulang sulbinya seorang anak yang bertaqwa , taat kepada Allah dan kelak menjadi penerusnya membawa risalah kenabian.


Allah mendengar doa Nabi Zakaria dan memberikan kabar gembira akan kelahiran anak yang bernama Yahya. Meskipun Nabi Zakaria tahu tidak ada yang tidak mungkin disisi Allah, tapi saat dia mendapatkan kabar gembira akan lahirnya seorang anak, dia tidak bisa menyembunyikan rasa heran bahkab hampir tak percaya.Pasalnya dia sudah memasuki usia uzur. Demikian juga dengan istri Nabi Zakaria , bahkan istri Nabi Zakaria adalah wanita yang mandul.


Jadi, dia bertanya-tanya : bagaimana bisa dia yang sudah tua dan istrinya yang mandul itu kemudian bisa memiliki anak..?. Tapi, tak ada yang tak mungkin jika Allah sudah berkehendak. Maka, saat Nabi Zakaria bertanya-tanya dengan penuh keheranan, melalui perantara malaikat, Allah memberikan jawaban, “Demikianlah Allah berbuat apa yang Dia kehendakai..”.


“Ya Tuhanku, berilah akau suatu tanda “, Allah akhirnya menjawab, bahwa tanda dari apa yang akan terjadi itu adalah ketika Nabi Zakaria tak bisa berbicara kepada orang lain selama tiga hari. Malam pun berlalu. Nabi Zakaria merasa lidahnya kering, kemudian tidak bisa bicara apapun. Dia hanya bisa bersujud kepada Allah. Saat Nabi Zakaria keluar dari Mihrab kemudian ingin menasehati kaumnya dia tidak bisa berbicara sepatah kata pun.


Dia memandang ke langit , dan tahu sepenuhnya bahwa tanda kabar gembira itu telah tiba. Dia tidak lama lagi akan dikarunia seorang anak. Selama tiga hari Nabi Zakaria tidak bisa bicara apa-apa. Akhirnya pada hari keempat dia baru bisa berbicara dan kemudian berbicara kepad istrinya ,”Allah telah memberiku kabar gembira tentang seorang anak laki-laki yang bernama Yahya”.


Wanita itu heran.
Lalu dia bertanya, “Bagaimana aku bisa melahirkan seorang anak laki-laki sementara aku seorang wanita yang mandul…?.
“Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dia Maha Mulia, Penguasa atas seluruh hamban-Nya. Dia berkuasa atas langit dan bumi, Dia menciptakan Adam dari tanah “.


Nabi Zakaria dan istrinya merahasiakan kabar gembira tersebut. Karena Allah memang memerintahkan kepda keduanya untuk tidak menceritakan kepada siapapun tentang kabar gebira tersebut, dan memerintahkan kepada keduanya untuk selalu bertasbih kepada Allah. Pada pagi dan malam hari.


Janji Allah itu tidak dusta. Istri Nabi Zakaria hamil, dn kemudian melahirkan anak laki-laki. Anak laki-laki itu pun keudian diberi nama Yahya.


Ada dua pendapat yang berbeda tentang wafatnya Nabi Zakaria. Pendapat pertama, Nabi Zakaria wafat karena dibunuh. Sebagaimana kebanyakkan kisah Nabi yang lain , seruan atau ajakan Nabi Zakaria juga didustakan oleh kaumnya.


Tidak itu saja selain mendustakan ajakan dan seruan Nabi Zakaria kaum Bani Israil bahkan berencana membunuh Nabi Zakaria.Nabi Zakaria tahu kondisi yang membahayakan itu dan kemudian pergi meninggalkan kapungnya untuk menyelamatkan diri.

Tapi kaumnya mengejar-ngejar Nabi Zakaria. Lalu Nabi Zakaria melihat batang pohon yang terbelah dan terbuka. Nabi Zakaria masuk dengan aksud untuk bersembunyi agar selamat dari kejaran mereka. Sayangnya, mereka tahu bahwa Nabi Zakaria berada didalam batang pohon tersebut.Lalu, mereka mengambil sebuah gergaji dan menggergaji pohon tersebut dan Nabi Zakaria meninggal.


Tapi pendapat yang Kedua, berbeda Nabi Zakaria disebutkan meninggalkan dunia dalam keadaan normal. Nabi Zakaria dikisahkan meninggal tidak dengan cara dibunuh tapi dengan cara yang wajar.


Ada beberapa pesan penting dibalik kisah Nabi Zakaria ini…:
Paertama : tentang harapan akan lahirnya seorang keturunanatau anak. Nabi Zakaria waktu itu sudah berusia lanjut, tua dan uzur. Demikian juga dengan keadaan istri Nabi Zakaria ; seorang wanita yang sudah tua dan bahakan pada usia mudanya bisa disebut sebagai seorang wanita yang mandul.


Tetapi, Allah meberikan kabar gembira. Meskipun keduanya sudah lanjut usia, tapi akhirnya Allah memberikan keturunan. Jadi , kisah Nabi Zakaria ini menjadi contoh bagi uat islam agar tidak diliputi putus asa atau putus harapan dari anugerah dan rahmat Allah swt.


Allah Maha Kuasa atas apa yang dikehendaki-Nya. Nabi Zakaria dan istrinya yang mungkin saja secara normal tidak akan  bisa mendapatkan keturunan, ternyata bisa mendapatkan anak.


Kedua Tentang doa yang dipanjatkan Nabi Zakaria. Nabi Zakaria berdoa agar diberi keturunan yang kelak akan mewarisi kenabian Nabi Zakaria. Pada titik ini Nabi Zakaria berdoa agar kelak emiliki keturunan yang bertaqwa taat dan selalu menjalankan syariat agama.


Jadi, bukan berharap kelak akan mewarisi kekayaan nabi Zakaria. Sebab kebahagiaan orang tua itu – dalam islam – sebenarnya adalah memiliki anak yanh shaleh , berbakti kepada orang tua, bahkan bisa melanjutkan perjuangan orang tua menyebarkan kebaikan dan kebajikan.


Itulah yang diharapkan Nabi Zakaria. Dan Allah mengabulkan do’a Nabi Zakaria akhirnya diberi keturunan yang kemudian menjad Nabi, yakni Nabi Yahya.

(dari berbagai sumber)

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 27 Juli 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...