Blog Konten Islam: SETELAH KESULITAN ADA KEMUDAHAN
Showing posts with label SETELAH KESULITAN ADA KEMUDAHAN. Show all posts
Showing posts with label SETELAH KESULITAN ADA KEMUDAHAN. Show all posts

Friday 18 May 2018

SETELAH KESULITAN ADA KEMUDAHAN

SETELAH   KESULITAN ADA KEMUDAHAN


SETELAH    KESULITAN PASTI  ADA  KEMUDAHAN. !



“Kesulitan dan kemudiahan sejatinya ibarat dua sisi mata uang “




Tak bisa dipungkiri, perputaran roda nasib manusia merupakan sunatullah yang akan terus bergulir sampai akhir zaman. Sebagaimana Qadha dan Qadar telah digariskan atas nasib manusia , demikian pula siklus perputaran roda kehidupan. Ia akan terus berputar sepanjang tak ada aral yang menghentikan.
Namun perputaran ini tidak sepenuhnya bergerak tunggal. Ia akan menuju kearah tertentu. Hingga bila jari – jemari rida bermasalah, atau jalan yang dilalui tidak mulus, niscahya roda itu terhenti. Kalaupun tetap melaju, pastilah roda itu akan berjalan oleng.
Tak ubahnya ritme kehidupan manusia yang terus bergerak. Terkadang ia berputar dalam lingkaran kepastian, kebaikan, keberuntungan dan segala bentuk yang membawa manfaat bagi dirinya. Namun tak dipungkiri , hal tersebut tidaklah kekal. Sehingga terkadang buruknya nasib, peliknya menghadapi hidup, ketiadaan dan keterbatasan, sewaktu-waktu akan menghadang. Karena itulah manusia akan senantiasa berada dalam dua garis nasib kehidupan baik dan buruk.
Dalam lingkaran yang baik, manusia senantiasa berada dalam kesenangan. Sebab sejenak mereka tidak lagi menghadapi kesulitan maupun tantangan. Sesuatu yang seringkali dipandang sebagai masalah dan memberatkan.
Berada dalam kenikmatan itu sama halnya dengan keinginan dan hasrat bukan lagi menjadi mimpi ataupun ilusisemata. Mereka bahkan kerap membayangkan akan selalu berada dalam kondisi demikian.
Tak heran, dengan beragam cara, pada akhirnya banyak orang terbuai untuk memapankan nikmat kesenangan yang diraih. Kendati sampai menempuh jalan-jalan haram tak perduli siapa lawan,siapa kawan ditendang yang penting tujuan tercapai. Nikmat sejatinya harus membahagiakan kini malah berganti membinasakan.

Maka kisah para koruptor yang semakin lama tumbuh subur bukan lagi cerita mulut ke mulut . Seluruh media kini telah menyajikan kisah tersebut menjadi fakta yang bisa dilihat siapapun.Mulai dari pejabat pemerintah, sampai pengusaha kelas kakap terus mempertahankan empuknya kursi jabatan dan penuhnya pundi-pundi di kantong mereka.
Kondisi kurang beruntungpun hakikatnya tidak berbeda. Pada satu sisi mereka sama-sama memainkan peran yang sudah berada dalam garisan nasib. Perbedaan hanyalah pada peran yang dimainkan. Si Miskin tentu saja menjalani kehidupan lebih berat dari si kaya.
Jika hanya kebutuhan sesuap nasi harus dicari dulu oleh si meskin untuk mencari yang lain selama sehari penuh, si kaya hanya perlu satu jam saja sudah bisa mendapatkan apa yang diinginkan bahakan jauh melebihi apa yang diinginkan si miskin meskipun hanya sekedar sesuap nasi.

Bila kalangan berduit dapat bernaung dari hujan dan panas didalam rumah mewah, si papa hanya bisa berteduh dalam rumah yang hanya beratapkan rumbiya yang bila kehujanan sedikit banyak masih menembusnya. Namun, jangan lupa kondisi ketidak beruntungan itu bisa bergeser bahkan bisa berbalik 180o sepanjang mereka berhasil melalui kesulitan itu dengan baik.
Tabah selama melewatinya dan berusaha keras mengubah keadaan sulit itu menjadi lapang. Cerita sukses seperti tukang sate keliling pada akhirnya memiliki gerai sate dimana sudah banyak bermunculan. Bahkan omzet yang masuk kekantongpun bisa mencapai milyaran rupiah.

Akan tetapi, bila pencapaian kesuksesan tersebut pada gilirannya akan kembali lagi seperti sebelumnya, maka tak peru heran dengan kemiskinan yang sewaktu-waktu datang menimpa siapa saja. Yang menjadi penting untuk menyiasati ketika berada pada dua kondisi tersebut justru pada beberapa hal berikut :….?

OPTIMIS
Dalam keadaan bagaimanapun, sejatinya setiap manusia harus siap dan waspada menghadapi perubahan hidup setiap saat. Mind Set [pola pikir] ini merupakan benteng yang paling aman. Karena, dengan mempersiapkan diri, terutama mental diri kita sedikit banyak akan membantu diri kita dalam menghadapi perubahan

Memang pada dasarnya setiap orang yang tiak pernah mengahdapi sebuah kesulitan dan tidak pernah dikari dalam hidupnya masih menggantung pada orang lain, justru ini rentan stress dan putus asa jika suatu saat dia akan menghadapi perubahan hidup yang sama sekali tidak pernah terpikirkan dalam pikirannya bahakn jauh lebig dari itu taka jarang orang yang akhirnya gila bahkan lebih dari itu sampai bunuh diri.

Dampak konkrit paling dekat saat ini adalah krisis financial global. Kebangkrutan ekonomi Amerika berdampak pada hampir perekonomian dunia. Tak heran , bila banyak pakar ekonomi negeri ini  berpendapat bahwa krisis moneter 1998 lalu akan kembali terulang. Bahkan bisa jadi dengan infrastruktur perekonomian semakin merosot , krisis tersebut malah lebih parah.

Belum berada pada kondisi itupun secara kasat mata krisis sosial sudah  mulai menjangkit. Semakin tingginya angka kriminalitas , emningkatnya depresan dan orang gila, serta penyakit masyarakat lainnya adalah bukti otentik yang tak dapat dibantah. Dalam beberapa sumber penelitian , semua anomaly masyarakat itu berlatarbelakang utama masalah ekonomi.

Namun untuk menangkal semua itu, sikap optimis harus ditumbuhkan . Suatu sikap yang mulai saat ini sudah mulai meredup di kalangan luas. Menurut Dudung Abdul Ghansy dalam buku Cerdas Bekerja , Bijak Memimpin, sikapoptimis merupakan kepercayaan diri seseorang untuk melakukan sesuatu dengan melihat kemampuan diri dan lingkungannya. Jika seseorang merasa memiliki kemampuan , maka akan timbul rasa percaya diri dan akan berani melakukan sesuatu.

Orang yang optimis menyongsong hidup akan termotivasi untuk selalu mencapai sesuatu yang lebih baik. Otaknya akan selalu berputar agar terus mencari peluang dan tidak takut akan kemampuan sendiri. Sebab kemampuan muncul tanpa disadari.

Dengan semangat itulah , usaha untuk memperbaiki diri untuk menuju kearah yang lebih baik dari waktu ke waktu akan terwujud. Rasa percaya diri akan semakin menebal , sehingga apa yang dicita-citakan bukan lagi sebatas angan-angan.

Tapi tak dipungkiri , terkadang rasa percaya diri itu sendiri menimbulkan kemasygulan ketika apa yang diinginkan tidak sesuai harapan. Karenanya, menurut Dudung lagi, rasa percaya diri itu sendiri berbeda dengan sikap optimis. Optimis adalah sebuah keyakinan dari kepercayaan diri ditambah dengan aspek eksternal lainnya seperti aspek spiritualisme. Sedangkan sikap percaya diri adalah aspek psikologi seseorang yang percaya kepada kemampuan dirinya untuk melakukan sesuatu yang dinilai bermanfaat bagi dirinya.

Pada titik spiritualisme itulah keberanian orang yang optimis akan terus terpompa. Berlandaskan keyakinan pada ketentuan Sang pencipta , target maupun sasaran hanyalah satu estafet menuju estafet yang sesungguhnya, yakni kebahagiaan menuju ridha-Nya.

Sebagaimana sabda Nabi saw, “Bekerjalah untuk duniamu sekan-akan kau akan hidup selamanya. Dan beramallah untuk akhiratmu seakan-akan kau akan mati esok.

Jangan Putus Asa
Putus asa merupakan salah satu momokyang sering menghantui pengelana kehidupan. Tatkala tersandung kegagalan, mereka langsung terperangkap sikapputus asa. Padahal bisa jadi kegagalan itu baru dihadapi sekali dua kali saja. Sebab dibalik kegagalan puluhan kali , niscahya terselip satu keberhasilan.

Pengarang kitab Bidayatul Mujtahid, Ibnu Hajar al-Asqalani pun nyaris mengalami hal tersebut. Beliau pernah mengaku mengalami kesulitan menerima ilmu yang sedang ditempuhnya. Ditengah kebuntuannya , ia melihat sebuah batutertimpa tetesan air hingga batu itu lama kelamaan berlubang. Seketika ia berfikir bahwa Pemandangan yang dilihatnya adalah tamsil yang harus diterapkan. Batu yang keras akan keropos bila terus-menerus ditetesi air.Maka otaknya pun akan terisi lautan ilmu pengetahuan bila diasah terus-menerus.

Menangkal sikap putus asa dan mudah putusa asa tak hanya meniscahyakan bahwa apa yang akan diraih bukanlah perkara yang sulit. Terlebih disisi lain , sikap putus asa itu sendiri dilarang keras oleh agama , sebagaimana, “Janganlah engkau berputus asa dari rahmat Allah swt “.


BERDOA

Menurut Prof. DR. Quraish Shihab, doa merupakan manifestasi harapan kita kepada Allah dan bukti dari sikap optimis kita ke pada-Nya. Doa merupakan cirri kerendahan hati manusia terhadap kekuasaan Allah swt.

Doa pun merupakan sarana mendapatkan apa yang kita inginkan.Bahkan sekalipun diluar batas kemampuan manusia.Dalm hal ini, Allah telah menasbihkan diri bahwa apa yang dimohonkan hamba-Nya pasti terkabul. “Berdoalah kepada-Ku niscahya akan Aku kabulkan”.

Kemudahan, kesusahan, kebaikkan-kebaikkan, untung rugi adalah takdir yang tak bisa ditolak. Sehingga hati manusia tidak perlu merasa terkungkung didalamnya. Benang merah yang terlihat dari dua kondisi tersebut sebenarnya adalah langkah / cara bagaimana menyiasati.

Maka benarlah jika Allah berfirman, “Bukanlah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan kami telah menghilangkan dari padamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama) mu. Arena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.Maka apabila kau telah selesai (dari suatu urusan) , kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap “.( QS.Al-Insyirah :1-8).  

Wallahu ‘alam Bhisawab

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 19 Mei 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...