Blog Konten Islam: AMALAN UTAMA BULAN DZULHIJJAH..?
Showing posts with label AMALAN UTAMA BULAN DZULHIJJAH..?. Show all posts
Showing posts with label AMALAN UTAMA BULAN DZULHIJJAH..?. Show all posts

Friday 10 August 2018

AMALAN UTAMA BULAN DZULHIJJAH..?

AMALAN UTAMA   BULAN DZULHIJJAH..?

DASBOR "Education"



AMALAN   UTAMA  BULAN DZULHIJJAH..?



“Bulan Ramadhan telah berlalu. Hari-hari penuh limpahan pahala bagi orang-orang beriman telah terlewati. Namun bukan berarti tidak ada lagi bulan yang didalamnya terdapat hari-hari penuh limpahan pahala bagi orang-orang beriman. Bulan Dzulhijjah diantaranya. Sepuluh hari pertama pada bulan ini menjadi kesempatan bagi orang beriman untuk memetik pahala berlipat dari amal shaleh yang dilakukan.

Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah menyatakan sepuluh hari pada bulan Dzulhijjah lebih utama dari pada sepuluh hari terakhir di Bulan Ramadhan. Dan sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan lebih utama dari sepuluh malam bulan Dzulhijjah (lihat Kitab Fatawa Ibnu Taimiyyah).
Ibnu al-Qayyim, murid Ibu Taimiyyah, menjelaskan hal tersebut menunjukkan bahwa sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan menjadi lebih utama karena adanya Lailatul Qadar, dan Lailatul Qadar ini merupakan bagian dari waktu-waktu malamnya.

Sedangkan sepuluh hari Dzulhijjah menjadi lebuh utama karena siangnya, karena didalamnya terdapat Yaumun Nahr (hari berkuraban), hari Arafah dan hari Tarwiyah (hari kedelapan Dzulhijjah).

AMALAN-AMALAN UTAMA

Apa yang sesungguhnya yang menjadikan sepuluh hari bulan Dzulhijjah ini penuh keutamaan diantaranya sebagai berikut :
Pertama : Karena beramal sholeh pada sepuluh hari ini memiliki keutamaan yang lebih disbanding hari-hari lainnya.

Imam Al-Bukhari meriwayatkan hadits dari Ibnu Abbad ra dari Nabi saw bahwa beliau bersabda :
“Tidaklah ada amal yang lebih utama daripada ama-amal yang dikerjakan pada sepuluh hari Dzulhijjah ini”. Lalu para sahabat bertanya , “Tidak Juga Jihad..?”. Nabi saw menjawab, “Tidak Juga Jihad, kecuali seseorang yang keluar (untuk berjihad sambil mempertaruhkan diri (jiwa) dan hartanya lalu kembali tanpa membawa sesuatu pun” (HR. Bukhari).

Kedua :adanya hari Arafah. Pada hari ini para jamaah haji melaksanakan wukuf di Arafah , dan wukuf ini merupakan rukun utama dari ibadah haji. Karena hari ini menjadi hari yang memiliki keutamaan agung dan penuh keberkahan.

Dari  Abu Qatadah al-Anshari ra. , Rasulullah saw pernah ditanya tentang puasa pada hari Arafah, maka beliau bersabda, “(puasa pada hari itu) mengugurkan dosa-dosa setahun yang lalu dan dosa-dosa setahun berikutnya”. (HR. Muslim)

Ketiga : adanya perayaan Hari raya Idul Adha yang disebut juga Yaumul Nahr. Dalil yang menunjukkan keutamaan dan keagungan hari Idul Adha adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Qurth ra dari Nabi saw bahwa beliau bersabda :
“Hari teragung disisi Allah adalah hari Idul Adha (Yaumul Nahr) kemudian sehari setelahnya …” (HR. Abu Dawud).

Oleh karena itu , ada amalan-amalan utam yang disyariatkan pada bulan ini yaitu :
Pertama : melaksanakan haji dan umrah. Amal ini adalah amal paling utama, berdasarkan berbagai hadits shahih , salah satunya adalah sabda Nabi saw, :
“Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah surge”. (HR. Muslim)

Kedua : berpuasa pada hari Arafah. Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra bahwa Rasulullah saw bersabda, “Berpuasa pada hari Arafah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya”. (HR. Muslim)

Ketiga : mengumandangkan takbir, tahlil, dan tahmid serta dzikir. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
“….Dan agar mereka menyebutkan nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan…” (QS. Al-Hajj :28).

Imam Bukhari ra berkata “ Ibnu Umar dan Abu Hurairah ra keluar ke pasar pada hari-hari sepuluh (sepuluh hari pertama) dalam bulan Dzulhijjag seraya mengumandangkan takbir lalu orang-orang pun mengikuti takbir keduanya”.

Keempat :memperbanyak taubat serta memperbanyak emninggalkan maksiat dan dosa, sehingga akan mendapatkan ampunan dari rahmat Allah swt. Hadits dari Abu Hurairah ra d bahwa Nabi sa bersabda, “ “Sesungguhnya Allah itu cemburu , dan kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Kelima : Memperbanyak amalan-amalan shaleh berupa ibadah sunnah seperti sholat sunnah, sedekah jihad, membaca Al-Quran, amal ma’ruf nahi unkar, danlain sebaginya, sebab amalan-amalan tersebut pada hari itu dilipatgandakan pahalanya.

Keenam :berkurban pada Hari Raya Qurban dan Hari Raya Tasriq (tanggal, 11,12,13 Dzulhijjah). Bagi orang yang berniat untuk berkurban hendaknya tidak memotong rambut dan kukunya sejak masuk tanggal 1 Dzulhijjah sampai dia berkurban.

Diriwayatkan dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah saw bersabda :”Jika kalian melihat awal bulan Dzulhijah dan salah seorang diantara kalian berniat untuk menyembelih hewan Qurban maka hendaknya dia menahan rambut dan kukunya” sebagaiana firman Allah swt : ..” Dan janganlah kamu mencukur kepadamu sebelum Qurban sampai di tempat peyembelihan..” (QS. AL-Baqarah : 196)

Ketujuh ,melaksanakan sholat Idul Adha dan mendengarkan Khubah setelahnya.


SEMANGAT BERKORBAN

Pada Hari Raya Idul Adha kita sangat dianjurkan berqurban, yaitu eyembelih hewan berkaki empat , seperti kambing, sapi, atau unta secara tulus karena Allah swt semata. Inilah sebabnya Allah dalam firman-Nya : Bukanlah dagingnya dan bukanlah darahnya yang sampai kepada Allah. Tapi yang sampai kepada-Nya ialah pengabdianmu (Taqwa)”. (QS. Al-Hajj 22 :37)

Mengomentari ayat tersebut M. Quraish Shihab menulis bahwa ayat itu antara lain bertujuan memerangi adat kebiasaaan masyarakat yang mempersembahan darah dan dagingnya kepada tuhan-tuhan sesembahan mereka. Kaum muslimin Mekkah misalnya menempelkan darah-darah Qurban di dinding Ka’bah. Ada juga yang membakar daging qurban dan membiarkan aromanya membumbung kelangit, karena percaya bahwa aroma daging bakar menyenangkan Tuhan seperti yang dilakukan oleh orang-orang Yunani kuno.

Kemudian pemotongan kepala kerbau dan pemancaran darahnya di atas jembatan yang baru, misalnya yang tidak jarang terjadi dimana-mana juga merupakan salah satu bentuk emberian darh sebagai sesaji. Semua adat kebiasaan yang buruk itu dicakup oleh ayat diatas.

Namun perlu dicatat bahwa itu tidak berarti bahwa membagikan daging Qurban karena Allah swt bukan salah satu tuuan yang disyariatkan dalam ibadah Qurban. Ayat diatas hanya mengisyaratkan bahwa yang terpenting dalam hal pemyembelihan Qurban ialah keikhlasan hati. Bisa saja kita menyembelih unta atau sapi yang dapat dibagi-bagikan kepada banyak orang, tetapi kalau hal itu tidak disertai dengan keikhlasan, maka menyembelih seekor kambing dan membagikan dua pertiga dagingnya kepada beberap orang itu jauh lebih baik disis Allah selama itu disertai dengan ketulusan.

Jadi, yang terpenting dari ibadah Qurban itu adalah semnagta berqurban kepada sesama secara tulus karena Allah swt. Hal ini terkait dengan ibadah haji, dimana ada kisah-kisah yang menggambarkan bahwa yang terpenting dalam menunaikan ibadah ini adalah semangat berqurban kepada sesama. Bahkan ada kisah yang menyatakan bahwa orang yang hendak menunaikan ibadah ini , kemudian membatalkan karena uang dipakai untuk membantu orang yang sangat membutuhkan itu juga sudah dihitung sama juga naik haji dan hajinya mabrur alias diterima oleh Allah swt.

Walaupun kisah-kisah itu sulit dicek kebenarannya karena yang penting adalah semangat yang dikandung dibalik kisah itu, tetapi dalam kehidupan spiritual kisah-kisah itu sangat populer dan menjadi bagian dari kehidupan spiritual itu sendiri. Dikisahkan bahwa sepasang suami istri mempunyai niat yang sangat kuat untuk menunaikan ibadah haji. Dengan susah payah pasangan ini mengumpulkan bekal. Karena waktu itu naik haji masih lewat darat dan jarak yang ditempuh adalah ribuan kilometer maka bekal yang dikumpulkan pun harus banyak.

Dalam perjalanan ini mereka banyak menjumpai pengalaman-pengalaman yang menarik, termasuk ketika pasangan itu memasuki sebuah perkampungan yang kehidupan penduduknya sangat miskin dan dilanda kelaparan. Kondisi kampung yang menyedihkan itu menyentuh hati suami – istri itu. Benak mereka dipenuhi dengan keragu-raguan akan tegakah mereka membiarkan orang-orang itu mati kelaparan , sedangkan ditangan mereka ada bekal meskipun itu untuk perjalanan haji yang sudah lama mereka impikan…?

Dalam suasanaterenyuh itu terpikir oleh mereka untuk memberikansaja bekal haji yang sedang mereka bawa lalu mereka pulang. Sampai dirumah pasangan itu disambut oleh seseorang yang pakaiannya petih bersih. Orang yang belum mereka kenal itu mengucapkan selamat bahwa mereka berdua telah diberkati oleh Allah memperoleh haji yang mabrur. Tentu saja pasangan ini menyangkal karena mereka belum merasa menunaikan ibadah haji bahkan sampai ke tanah suci belum. Naun orang yang tidak mereka kenal itu tetap mengucapkan selamat kepada pasangan suami-istri itu atas kemabruran haji mereka. Setelah menyampaikan ucapan selamat kepada pasangan suami – istri tersebut orang asing berpakaian putih bersih itu menghilang. Menurut cerita orang yang tak dikenal itu adalah Malaikat yang diutus oleh Allah swt. Dengan tujuan Malaikat itu memberikan kabar gembira kepada suami istri tersebut bahwa dengan sedekah yang diberikan kepada masyarakat yang kekurangan itu berarti mereka memperoleh haji mabrur.

Kisah berikut esensinya sama dengan kisah diatas tetapi settingnya berbeda. Dikisah ada seseorang yang terkenal disuatu kampung karena hajinya mabrur. Banyak orang yang hendak naik haji mengunjungi orang yang hajinya mabrur itu untuk bertanya bagaimana cara menunaikan ibadah haji yang mabrur.

Orang yang dikatakan hajinya mabrur itu menceritakan bahwa ia sebenarnya belum pernah menunaikan ibadah haji. Dia pernah berniat untuk pergi haji setelah uangnya yang terkumpul sudah memadai. Tetapi dia kemudian membatalkan niat pergi hajinya karena dananya diberikan kepada orang yang sangat miskin dan membutuhkannya.


Dia bercerita bahwa suatu hari dia merasakan bau masakan yang nikmat sekali. Lalu mereka menelusuri bau sumber makanan tersebut dan ingin sekali mencicipinya. Singkat cerita sampailah ia dirumah yang memasak yang baunya ternyata berasal dari rumah gubuk  milik seorang yang miskin.

Kemudian dia bertanya kepada si miskin itu, “Kau masak apa aromanya enak sekali”, boleh aku ikut mencicipinya..?” tanyanya.

Si miskin menjawab, “ Ini haram buat anda, yang saya masak adalah bangkai kucing. Sudah berhari-hari saya mencari makanan tidak mendapat makanan, lalu ketemu bangkai kucing itulah yang saya masak dan aromanya seperti yang seperti anda rasakan sekarang ini”.

Orang yang hendak naik haji itu kaget sekali mendengar jawaban itu dan memutuskan tidak naik haji. Karena uangnya digunakan untuk membantu orang miskin tadi.Tidak lama kemudian datangnya seseorang berpakaian putih bersih menyatakan selamat bahwa dia telah menunaikan ibadah haji dan hajinya mabrur.

Dengan demikian, semangat yang dikandung dalam ibadah haji dan ibadah Qurban pada Hari Raya Idul Adha adalah semangat berqurban kepada sesama, tidak hanya selama har raya itu tetapi sepanjang masa. Ini sebabnya ibadah haji dikalangan sufi tidak hanya secara fisik tetapi juga hati., yaitu menghadirkannya dalam hati dengan membuang segala hal yang buruk dalam diri kita , kemudian selalu berbuat baik seperti berqurban itu. Semoga kita dapat menangkap semangat ibadah ini. Aamiin!...

Wallahu A’lam Bhisawab
Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com 13 Agustus 2018 -

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...