Blog Konten Islam: SEDEKAH PADI MENUAI KEHORMATAN
Showing posts with label SEDEKAH PADI MENUAI KEHORMATAN. Show all posts
Showing posts with label SEDEKAH PADI MENUAI KEHORMATAN. Show all posts

Friday 1 June 2018

SEDEKAH PADI MENUAI KEHORMATAN

SEDEKAH PADI   MENUAI KEHORMATAN

Dasbor "Rahasia Illahi 2"


SEDEKAH

 PADI  MENUAI KEHORMATAN

“ Dengan membiasakan bersedekah, ketenangan itu ia dapatkan. Dengan ikhlas bersedekah, orang-orang yang berada disekitar begitu menaruh hormat ”..


Kita tahu, ada banyak cara mengungapkan rasa syukur kepada Allah Yang Maha Pengasih. Salah satunya dengan bersedekah , yaitu memberikan keluasan rezeki yang kita terima kepada orang yang kekurangan. Alangkah indahnya hidup ini jika manusia mengutamakan berbagi, mengedepankan sedekah. Apalagi, tak pernah terdengar orang yang rajin bersedekah ia jatuh miskin. Justru sebaliknya, tidak sedikit orang yang gemar bersedekah dan ikhlas bersedekah , kehidupannya menjadi semakin nyaman, tentram, barokah dan mendapatkankemuliaan diantara sesame manusia. 

Barng kali pendapat seperti ini yang dipegangn teguh oleh Abah Una. Sebagai petani yang dianugerahi berpetak-petak sawah. Abah Una menjalankan amanah harta itu dengan baik. Membajaknya dengan ikhlas sehingga hasil panennya selalu berlimpah. Kebelimpahan itu pula yang digunakan Abah sebagai ladang sedekah kepada para tetangga yang membutuhkan. Inilah sekelumit kisah Abah Una yang sangat dihormati oleh penduduk setempat.

LELAKI SHALEH
Seuanya tahu seperti apa Abah Una itu. Ia merupakan orang tua yang ramah , murah senyum , jujur, dan senang berbagi. Abah juga dikenal dengan kesalehannya. Ajaran islam begitu dijunjung tinggi. Mungkin tak ada waktu baginya untuk menanam di saat waktu sholat tiba. Segala kesibukkan pasti ditinggalkan sebelum masuk waktu sholat. Bahkan tak jarang Abah mengingatkan petani-petani lain jika waktu sholat telah tiba.

“Haya atuh, kita menghadap Gusti Allah, sudah waktunya, “begitu ucap Abah Una sambilmencolek bahu petani yang masih sibuk dengan pekerjaannya. Petani petani yang dicolek pun langsung menghentikan kerjanya dan langsung berjalan mengekor si Abah Una . Alhamdulillah, petani-petani lain menaruh hormat pada Abah Una melakukan hal yang sama. Mereka pulang untuk memenuhi panggilan sang Penguasa Hidup dan Kehidupan Allah Rabbul Izzati.

Begitulah keseharian hidup Abah Una. Sebagai lelaki berumur yang bersahaja , tidak pernah silau dengan gemerlapnya dunia, padahal anak-anaknya di kota terbilang memiliki hidup yang sukses, tetapi Abah Una lebih memilih bertani daripada ikut anak anaknya.

Suatu kelebihan yang juga menjadi pujian untuknya adalah kebiasaan Abah Una, dimana setiap kali panen, dia selalu menyedekahkan berikat-ikat hasil panennya pada tetangga yang membutuhkan, bahkan, yang tidak membutuhkanpun jika Abah memilikikelebihan yang berlebih maka orang itu pun mendapat bagian.

”Baik sekali yah Abah Una itu, jarang ada orang yang sebaik dia”, puji salah satu tetangga. Tetangga yang lain mengomentari, “Benar, semoga ia panjang umur ‘, ucapnya berdoa. Yang lain mengamini.

Suatu ketika, ditempat tinggal Abah Una terjadi musibah hama, Musibah itu tidak tergolong besar, tetapi cukup menimbulkan keresahan pada beberapa petani. Sebut saja Bapak Junara, Bapak Endi dan Bapak Kosim. Di mana sawah-sawahnya mereka ditakdirkan menjadi sawah yang cukup parah dan rusak berat karena serangan hama.

“Barang kali kita kurang sedekah yah, hingga wereng-wereng itu lebih suka menyantap padi kita “, ujar Pak Junara.
“Mungkin juga “, timpal Pak Endi.
“Bisa jadi, “ sambung Pak Kosim. “Buktinya petak-petak sawah Abah Una tetap indah serta padi-padinya sama sekali tidak terjamah oleh wereng-wereng dan tetap menguning seperti yang diharapkan para petani”.

Ketiga lelaki it uterus memperbincangkan kedermawanan Abah Una yang dihubungkan dengan musibah yang terjadi. Namun terlepas dari perbincangan itu, ketiganya bingung. Kegagalan panen kali ini pasti membawa dampak negative bagi kebutuhan makan keluarga dan kebutuhan sehari-harinya.

Pada saat itulah Abah Una mengambil peranannya. Ia yang selalu bersedekah tidaklah menutup mata atas kejadian yang menimpa Pak Junara, Pak Endi dan Pak Kosim. Dengan segala keikhlasannya, Abah Una menyedekahkan hasil panennya kepada mereka.

Sungguh, mereka yang dalam kesusahan sangat senang mendapatkan bantuan yang sudah pasti akan lebih meringankan beban mereka.
“Terima kasih, Abah Una hanya Allah yang dapat membalas kebaikkan Abag Una”. Ucap Pak endi ditengah keharuannya mendapatkan bantuan dari Abah Una. Abah Una hanya menganggukkan kepala. Sesungguhnya, Abah Una mengerti akan tanggungjawabnya kepada sesame tetangga. Hablum minan nas,merupakan suatu keharusan yang harus dibina dan dijaga karena itu, setiap kali ia memberikan sedekah kepada siapa saja.

Abah Una yakin, bahan haqul yakin sekecil apapun sedekah sekecil apapun yanh kita lakukan maka Allah tidak akan lupa akan janjinya, yaitu akan memberikan balasan yang setimpal sesuai amal perbuatannya.

KETENANGAN DAN KEHORMATAN
Hidup haya dengan istri sementara anak-anak dan suadarnya berada jauh dibelahan kota metropolitan bukanlah alasan bagi Abah Una untuk merasa kesepian, sehingga muncul ketidak tenangan.

Dengan membiasakan bersedekah, ketenangan itu ia dapatkan. Dengan ikhlas sedekah, orang-orang yang berada di sekelilingnya begitu menaruh hormat. Kesimpulannya, jika seseorang bersedkah padi, tidak semestinya menerima menerima balasan berupa padi atau uang berbalas uang, bisa saja bentuk lain menjadi balasan atas keikhlasan seseorang dalam bersedekah.

Seperti Abah Una. Dia yag selalu bersedekah dengan padi-padinya setiap kali panen, namun ia tak menerima balasan dari orang lain, juga berupa padi. Hanya saja, Abah selalu merasa mendapat ketenangan dalam hidupnya, juga merasa senang karena dirinya begitu dihormati. Abah Una juga yakin, penghormatan yang diterimanya dari orang-orang di sekelilingnya, merupakan wujud atas balasan sedekah yag dilakukannya.

KEKUATAN SEDEKAH
Sama halnya dengan keyakinan Abah Una. Seorang lelaki bernama Abdul Rahman, begitu yakin akan kekuatan sedekah. Menurut Abdul Rahman, seseorang yang bersedekah degan segala keikhlasan pasti akan mendapatkan balasan yang setimpal, bahkan berkali-kali lipat besarnya. Hanya saja, apakah balasan atas sedekah itu langsung diterimanya atau emnunggu waktu, entah berapa lama.”Itu Rahasia Allah” papar Abdul Rahman.

Sebagi butkti keyakinan itu, sebuah pengalaman yang dirasakannya, ketika ia sedekah uang sebesar lima ribu rupiah.sedekah itudilakukan pada pagi hari.
“Subhanallah wal hamdulillah”, puji Abdul Rahman pada sore harinya, sungguh Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Sedekah lima ribu rupiah pada pagi hari , sore hari sudah terganti dengan uang sebesar 50 $.

“Waktu itu nilai per $ masih seribu rupiah “, jelas Abdul Rahman.”Bisa dihiting, berapa jika dinilai dengan kurs $ sekarang “, lanjutnya. Dan berapa kali lipat balasan Allah..?.

Tetapi, bukanlah besarnya balasan dari sedekah itu yang menjadi acuan. Bagi Abdullah Rahman, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Maha Besar dan Maha Pengasih lagi Penyayang.

Wallahu ‘alam Bhisawab

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 4 Juni 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...