Blog Konten Islam: TRAGEDI BERDARAH MALAM PENGANTIN
Showing posts with label TRAGEDI BERDARAH MALAM PENGANTIN. Show all posts
Showing posts with label TRAGEDI BERDARAH MALAM PENGANTIN. Show all posts

Sunday 29 April 2018

TRAGEDI BERDARAH MALAM PENGANTIN

TRAGEDI BERDARAH MALAM  PENGANTIN


TRAGEDI BERDARAH  MALAM PENGANTIN

 “ Meski ia bisa menepis serangan tikus-tikus itu , beberapa tikus ada yang berhasil menggigit kaki, tangan dan wajahnya. Si pengantin berteriak histeris, namun teriakkan tertutup oleh hingar-bingar music di luar kamar“

Lumbung padi itu seygyanya mampu menghasilkan rupiah yang utuh, tapi diluar dugaan kejadian aneh terjadi. Meski sang pemilik lumbung berusaha untuk menjaga hasil panennya dengan membuta lumbung yang rapat tanpa celah.

Binatang-binatang pengerta yang butuh makanan itu mampu juga menerobos kedalam lumbung  ; menikmati bulir-bilir padi yang belum sempat dilepas dari tangkainya.

Sekawanan binatang pengerat itu berpesta pora saat sang pemilik lumbung tengah terlelap dalam mimpi indahnya. Dalam hitungan semalam, mungkin tak terlalu banyak binatang menjijikkan itu mengkonsumsi padi yang masih harum dan manis itu, tapi jika terjadi dalam masa beberapa hari , hasil panen bisa mendulang rupiah itu rusak tak karuan.

Ketika sang pemilik lumbung padi mengetahui hal itu, ia marah luar biasa. Ada dendamg yang harus segera dilampiaskannya. BInatang-binatang itu harus dibinasakan tanpa sisa.

Baca juga>>"Tumbuh bulu dan ekor saat Sakaratul Maut"

Maka segala cara dilakukan Pak Godim (bukan nama sebenarnya) jebakan racun dan bahkan senjata tajam telah disiapkan untuk mengusir tikus-tikus yangtelah merugikan dirinya.

Pada malam harinya, Pak Godim meletakkan jebakkan tikus disekitar lumbung padinya, bahkan ia juga menaburkan racun tikus kedalam makanan yang telah ia siapkan dan dimasukkan kedalam lumbung padi.

Bila binatang-bintang pengerat itu menyatap makanan yang sudah diracuni itu ,kematian akan menjemputnya. Selain itu Pak Godim juga membawa sebilah parang tajam untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu muncul tikus dihadapannya.

Ia sudah siap mencincang tikus-tikus sial itu. “Awas tertangkap, kalian akan kucincang dan kubakar hidup-hidup. “ begitu ancam Pak Godim penuh marah. Saat selesai menaruh jbakan dan makanan beracun, dua ekor tikus tertangkap matanya sedang mengendap menuju lubung padi , karuan kemarahan membakar Pak Godim.

 Sambil berterik Pak Godim menebaskan parangnya. “Sial” teriak Pak Godim cukup keras. Pasalnya , ayunan parangnya tak tepat mengenai sasaran. Dan Pak Godim terus mengumpat menyesali kejadian itu.

Dua orang yang tengah s melintas sempat terkejut mendengar terikkan Pak Godim itu dan bergegas menuju sumber suara. “Oh Pak Godim ! ada apa, Pak..? tanya slah seorang warga.”Tius-tikus sial setiap malam mereka berpesata pora didalam lumbung padiku”. Umpat Pak Godim dengan wajah kesal

“Oooo tikus-tikus to…!. Binatang itu memang merusak , Pak . Tapi …ya namanya binatang, mau di…
Pak Godim kesal mendengar ucapan itu. Sambil mengacung-acungkan parangnya menyahuti ucapan itu dengan kesal. “Biar pun binatang, tetap harus dihukum! Dibinaskan !, Dibasmi ! Kamu tahu itu !.

Dua warga tak lagi berani menyahut keduanya memilih meninggalkan Pak Godim dengan cepat. Bila terlambat bisa saj Pak Godim kalap dan melayangkan ke perut mereka.
 “Ayooo! Ayoo..!. Kita pergi dari sini..” Ajak salah seorang warga kepada temannya.

Sang teman tentusaj menuru. Ia sudah bisa membaca gelagat buruk Pak Godim. Biar saja padi dalam lumbungnya habis itu balasan untuk orang kikir”, ujar seorang warga sambil berjalan tergesa-gesa.

“Ia Pak Godim memang kikir, pantas saja ia kalang kabut begitu. Pastinya tidak sedikit padi-padinya yang digerogoti tikus timpal warga lainnya.

Memusuhia Tikus
Kenyataan yang idalami pak Godim tidak hanya sebatas lubung padinya yang disatroni tikus-tikus. Hektaran sawahyapun banyak diserbu hewan-hewan pengerat itu, HIngga Pak Godim mengalami gagal panendengan kerugian cukup besar.

“Tikus-tikus benar-benar merugikan ! Saya benci, Saya sangat benci , dimanapun saya melihat tikus-tikus itu saya akan kejar saya akan bunuh, ataupun saya bakar..! begitu ancam Pak Godim saking geramnya pada tikus-tikus.

Ancaman itu bukan isapan jempol belaka. Kebencian Pak Godim membuatnya sekuat tenaga untuk mengejar tikus-tikus yang terlihat matanya. Dengan segala Daya Upaya Pak Godim melakukan pengejaran itu. Jika tiku-tikus itu tertangkap, tak segan-segan Pak Godim menganiaya binatang tersebut.

Tikus-tikus itu dicincang, bahkan juga ada yang dibakar. Rasanya Pak Godim belum puas meski binatang yang telah merugikannya itu sudah binasa.Seorang warga yang melihat Pak Godim tengah membakar beberapa ekor tikus sempat memprotes perbuatan itu.

“Tikus itu juga makhluk ciptaan Tuhan, Pak Godim, sama seperti kita jangan disiksa seperti itu, begitu ucapnya. Pak Godim langsung naik pitam. “Asal ngomong saja kamu ..!  Apa kamu mau saya bakar juga seperti tikus-tikus itu..?.

Mendengarkan ucapannya yang cukup mengerikan itu , sang warga langsung meninggalkan Pak Godim dengan cepat, ia sangat ketakutan.

Baca juga>>"Perempuan & Lubang Kuburnya Melebar"

Tikus dan Pengantin
Meski sawah dan padinya sering diganggu binatang pengerat yang sangat merugikan itu , namun kekayaan Pak Godim masih menjadikannya orang kaya di kampungnya. Hekataran sawah dimilikinya.

Plus ladang sayur dan buah yang masih menghasilkan rupiah tidak sedikit. Sayang kekayaan tidak membuat dia dihormati secara utuh oleh masyarakat sekitarnya. Penghormatan tidak utuh itu dikarenakan sifat tamak dan kikir yang dimiliki Pak Godi.

Masyarakat menghormati Pak Godim hanya saat berhadapan muka saja, namun jika dibelakang semua mencibir , bahkan menghujat Pak Godim yang tak punya tenggang rasa dan toleransi. Kendati begitu, ketika Pak Godim memiliki keperluan, seperti hajatan warga tetap membantu Pak Godim.

Seperti saaat itu Pak Godim akan menyelenggarakan pesta perkawinan anak perempuan semata wayangnya secara besar-besaran. Pada saar-saat seperti itu Pak Godim mau tidak mau bermanis muka pada masyarakat, dengan harapan mendapat bantuan agar hajatannya sukses.

Tentu saja masyarakat tidak keberatan menyumbangkan tenaganya, juga dengan harapan dapat ikut bergembira dalam hajatan itu dan dapat menikmati santapan yang hampir tak pernah dilakukan dan disediakan Pak Godim seperti biasanya.

Rencana pestaperkawinan itu dilaksanakan tiga hari tiga malam. Berbagai acara hiburan disiapkan Pak Godim, mulai darimusik yang dibarengi saweran, sampai acara wayang dengan dalang kondang yangdidatangkan dari kampung lain.

Masyarakat sekampung ikut berpesta. Mereka memanfaatkan betul acara yang tak mungkin diselenggarakan oleh penduduk lain , sebab acara besar-besaran itu terlalu besar biayanya , hanya orang sekaya Pak Godim yang mampu membuat acara semeriah itu.

Ayunan music dangdut dengan biduanita cantik bertubuh seksi , semakin membuat warga terlena. Semuanya berjoget sampai lupa waktu. Bagi yang punya kelebihan duit mereka berani maju dan naik keatas panggung ikut bernyanyi bersama biduanita cantik dan seksi, ikut bergoyang diatsa stage sambilmemberikan saweran yang terus menerus.

Apabila uang saweran habis maka turun panggunglah ia dan berganti dengan lelaki berduit lain begitu seterusnya ditengah alunan music yang terus berkumandang.

Pada awalnya sang pengantin ikut menikmati serangkaian sajian hiburan , namun saat beranjak semakin malam, pengantin perempuan bermaksud masuk kamar untuk istirahat beberapa saat.

“Masuklah, nanti saya menyusul”. Ujar mempelai peria yang masih sanggup menikmati suguhan hiburan. Sang perempuan langsung masuk kekamar pengantin dan merebahkan tubuhnya. Namun baru beberapa menit ia merebahkan tubuhnya, tiba-tiba serombongan tikus berlompat diatas ranjang dan menyerang pengantin wanita.

Begitu cepatnya peristiwa itu terjadi, sehingga si pengantin wanita itu tidak bisa menghindari serangan mendadak itu. Meski sebisanya ia menepis serangan tikus-tikus itu.

Beberapa tikus ada yang berhasil menggigit kaki, tangan dan wajahnya. Si pengantin berteriak histeris , namun teriakkan tertutup oleh hingar-bingar music diluar kamar. Beruntung ada salah seorang warga yang melintas didepan kamar dan sempat mendengar teriakkan sang pengantin.

Saat menyaksikan kejadian didalam kamar. Orang itu berteriak kencang. Teriakkan itu mengejutkan orang-orang seketika itu juga berhamburan menuju kamar pengantin. Tak terkecuali Pak Godim.

Suasana di pesta pengantin itu menjadi kacau. Pak Godim panik melihat kejadian itu. Tikus-tikus yang menyerang anaknya sudah berlarian diusir beberapa warga yang masuk ke kamar. Dan Pak Godim yang datang agak terlambat hanya dipenuhi wajah sesal. Tikus-tikus itu telah menyerang putri kesayangannya hingga berlumuran darah.

Pak Godim hanya merenung penuh sesal saat anak perempuan satu-satunya dibawa warga kerumah sakit terdekat. Apakah dengan kejadian itu Pak Godim mau mengkorekasi dirinya..?

( Sumber Majalah Hidayah )

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com- 30 April 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...