Blog Konten Islam: JENAZAH TAK DIMAKAMKAN & KYAI MISTERIUS
Showing posts with label JENAZAH TAK DIMAKAMKAN & KYAI MISTERIUS. Show all posts
Showing posts with label JENAZAH TAK DIMAKAMKAN & KYAI MISTERIUS. Show all posts

Wednesday 9 May 2018

JENAZAH TAK DIMAKAMKAN & KYAI MISTERIUS

JENAZAH TAK DIMAKAMKAN & KYAI MISTERIUS

JENAZAH TAK DIMAKAMKAN
&
KYAI MISTERIUS
 “ Seharusnya kalian berterima kasih kepada almarhum. Seandainya dia tidak berda di tengah kalian, mungkin azab sudah menimpa kalia.“
Kampung itu begitu indah. Rumah –rumah yang sederhana berdiri diatas lahannya menyatu dengan rerimbunan pohon.Sejumlah burung-burung melompat-lompat diatas ranting pohon semakin menambah indah kampung itu di pagi hari.

Ke DASBOR "RAHASIA ILLAHI 1"

Sejauh mata memandang, tampak lanskap hijau membentang bagai sebuah lukisan dengan background yang tersamar karena kabut nampak mempesona. Namun ketika pagi beranjak dari tempatnya, bukan lagi rasa hangat yang tercipta, tetapi berubah panas yang tidak hanya terasa di luar, namun dihati. Apa pasalnya..?
Begini kisahnya: …………….

“Sudahlah, jangan jangan pikirkan cibiran orang-orang, kita kita lanjutkan permainan yan kemarin. Aku sudah kalah banyak!. Ucap seorang lelaki berambut gimbal agak gondrong. Dia bernama Kimin (bukan nama sebenarnya)

“Siapa takut, siang ini uit dikantong kamu pasti bkal terkuras lagi min “. Timpal lelaki bernama Bono.
“Kamu gak takut bangkrut, Min..? Tanya Redi, “Eh, kok Warginto belum juga, kemana dia..?.
“Aaaa….. bentar lagi juga datang. Ayo cepat kita mulai..!. Kimin sudah tak sabar. Ia bersila dibale-bale setelah melempar kartu.

Dua teman judinya langsung duduk ditempat masing-masing. Redi segera mengocok kartu dan membagi-bagikannya. Dan pada saat itulah Warginto datang.
“Tuh barusan diomongin nongol juga, ucap Kimim melihat kedatangan Warginto”. “Ayao kocok lagi Red!”. Perintah Redi. Redi langsung menarik kembali kartu-kartu yang sudah dibagikan , kemudian mengocok ulang dan membagi-bagikan lagi seperti semula.

Perjudianpun dimulai. Empat orang lelaki, ditambah beberapa orang menonton, membuat suasan menjadi seru dan panas, apalgi diselingi ribut-ribut kecil para penjudi karena saling mengolok dan, candaan yang sedikit mengejek. Namun suasana tetap cair dan tak berembang menjadi perkelahian.

Ketegangan, juga suasana bersitegang kerap terjadi. Mereka merasa panas karena kalah, merasapanas juga karena disangka curang. Keadaan seperti itu membuat penjudi panas, sepanas hati warga yang menyaksikan kemaksiatan yang berlangsung terus- menerus dikampungnya.

Pernah seorang warga menegur kebiasaan buruk mereka , namun imbasnya warga bersangkutan malah kena kebrutalan dan dihajar oleh para penjudi tersebut. Terutama oleh si Gimbal yang dianggap juwara kampung tersebut.

Baca Juga >>>"Baru ditutup PAPAN JENAZAH DIRUBUNGI SEMUT"

“Urus dirimu sendiri, jangan usik kesengan orang “. Begitu gerutu Kimin setelah menghajar orang yang berani menegur si penjudi tersebut. Setelah itu tak ada satupun warga yang berani menegur kebiasaan buruk mereka. Di antara lelaki yang bersenang berjudi barang kali, Cuma Warginto saja yang terlihat lebih tenang dari yang lainnya. Dia lebih banyak diam daripada ribut-ribut seperti teman-temannya yang lain.

Namun bagi warga kampung, Warginto sama saja dengan rekan judi yang lain. Seorang lelaki yang ikut membuat kampung menjadi terasa panas, bahkan tercemar namanya. Karena perjudian yang mereka lakukan secara terang-terangan, membuat warga lain yang ingin mendapatkan uang secara cepat tanpa bekerja , melakukan hal yang sama.

Mereka menciptakan perjudian di sudut-sudut kampung yang lain, maka merajalelalah perjudian di kampung itu. Dana terasa panaslah hati penduduk terutama bagi para istri yang suaminya menjadi ikut-ikutan bermain judi seperti yang lainnya.

WAFAT..?
Denyut nadi kampung itu beriringan dengan denyut hati yang terbakar kemarahan. Bagi warga yang memegang syariat islam, mereka menjadi tak betah tinggal di kampung yang menjadi meriah karena perjudian.

Namun tak kuasa menjauh karena tak memiliki tempat tinggal lain. Mereka hanya bisa berdoa dan berharap para penjudi yang membuat panas kampung menjauh dan pergi kebiasaan bruknya tersebut. Kiranya harapan itu terkabul ketika tersiar kabar salah seorang penjudi itu menemui ajalnya Dia adalah Warginto..! si penjudi yang dikenal lebih pendiam dan tak banyak bicara dan tak mau ribut-ribut saaat bermain judi dengan para teman-teman penjudinya.

Wafatnya Warginto cukup mengejutkan teman-teman sesama penjudidi kampung itu. Mungkin karena terkejut itu , atau karena hal lain , para penjudi itu tak seorangpun yang bertakziah kerumah Warginto. Begitu juga halnya dengan penduduk kampung lainnya.

Keadaan seperti ini membuat istri Warginto semakin meras berduka. Tak ada seorang pun warga kampung atau teman-teman Warginto yang mau mengurus jenazah suaminya , kecuali hanya family yang masih bersimpati, itupun tidak cukup layak jika harus menggali , mengusung dan mengurus keperluan lainnya.

Istri Warginto nyaris putus asa ketika hari semakin siang. Rumah duka yang selayaknya ramai dikunjungi para pentakziah justru sebaliknya malah sepi dari pelayat atau pentakziah. Dalam keputus asaannya dan dalam linangan air mata kesedihan , tak ada cara lain yang harus dilakukanya, kecuali memohon pertolongan Allah swt, Zat Yang Maha Kuasa atas segala-galanya.

Linangan air mata istri Warginto terus seiring dengan doa yang berpadu dengan sedu-sedan pilu. Suasan di rumah almarhum pun semakin sendu.

Sang Kyai Misterius..?
Meski siang semain tinggi, Rumah duka Warginto tetap sepi. Akhirnya dengan orang-orang yang seadanya , jenazah Warginto diusung ke pemakaman, disaksikan oleh warga yang sepertinya memasabodohkan saja.

“Penjui itu akhirnya mati juga. Tahu rasa..!. gerutu salah satu orang warga. Para pengusung jenazah yang terdiri dari family Warginto mencoba takpeduli meski hati panas mereka karena cibiran orang-orang kampung dan aksi mereka yang tak mau ikut menguburkan jenazah Warginto.

Ketika keranda tiba dimuka lubang kuburan dan diletakkan diatasnya yang masih basah oleh galian tanah baru. Kesedihan yang mendalam yang melanda istri Warginto semakin bertambah. Siapa yang harus turun keliang kubur..?. Siapa yang harus menyerahkan dari atas..?

Oh…kebingungan kemudian terjadi untuk kesekian kalinya pada istri Warginto. Namun, sungguh tak disangka , dari tukungan jalan yang dibatasi pohon-pohon besar , serombongan orang-orang muncul , mereka berpakaian ala santri yang dipimpin oleh seorang lelaki berusia sekitar enampuluhan tahun. Mungkin dia itu sang Kyai..?

Kemunculan sang Kyai dan murid-muridnya membuat warga kampung terkejut , juga par penjudi yang diam-diam menyaksikan dari kejauhan. Keberadaan sang Kyai membuat semua yang ada disitu tergerak untuk mendekat ke area pemakaman. Mereka berkumpul tak jauh dari sang Kyai yang pada saat itu langsung member wejangan.

“Mengapa kalian membiarkan saja jenazah baik ini..?”. Seharusnya kalian segera mengurus jenazahnya, memakamkannya “. Tutur Sang Kyai dengan lemah lembut. Semua warga bungkam seribu bahasa. Meski mungkin ada yang menyanggah dalam hati.
“Setiap kali berjudi kok dibilang baik..!...Baik apanya..?.

Sang Kyai memandangi wajah-wajah penduduk kampung yang tertunduk, “Seharusnya kalian berterima kasih pada almarhum. Seandainya dia tidak ada berada ditengah kalian , mungkin azab sudah menimpa kalian semua, mungkinkampung ini sudah luluh lantah dihempas bencana alam.

Seluruh warga yang berada dipemakaman itu terhenyak kaget. Mereka semakin penasaran dengan apa yang diucapkan oleh Sang Kyai tentang sosok Warginto dengan sejuta pertanyaan.

Sebenarnya rahasia apa yang ada pada warginto..?. Kalau dilihat secara kasat mata dia adalah juga seorang yang tidak baik melainkan seorang penjudi yang  membuat warga penduduk menjadi panas dan resah seperti teman-teman penjudi yang ainnya.
Tapi dengan ucapan sang Kyai yang cenderung menganggap sosok Warginto adalah sebagai penyelamat kampung warga lebih memilih diam dan mendengarkan penuturan Kyai selanjutnya dengan kepala tertunduk.
Warga dibuat penasaran, kaget dan tercenggang lagi setelah Sang Kyai  mengatakan kalau keberadaan almarhum ditengah perjudian itu sesungguhnya untuk menyelamatkan mereka dari azab .

Kemudian Sang Kyai menjelaskan bahwa, Warginto selalu berdzikir dan memohon ampunan Allah meski berada ditengah perjudian yang menyesatkan itu. Penduduk kampung dan para penjudi seketika menangis. Mereka sungguh menyesal apa yang telah mereka perbuat selama ini. Tentu tersirat dari wajah-wajah mereka dan kemudian terlihat dari perubahan pola hidup mereka sehari-hari yang sudah meninggalkan judi dan menggantinya dengan usaha-usaha yang benar.

Lalu siapakah Sang Kyai Arif itu….?. Ternyata dia adalah seorang ulama’ yang tawadhu’ , yang sesungguhnya sudah berpulang ke rahmatullah, jauh sebelum wafatnya Warginto.

Pelajaran yang dapat dipetik dari kisah diatas adalah jangan melihat seseorang itu dari Casing luarnya saja, dan jangan mudah memvonis perbuatan seseorang kalau kita tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Tidak kita pungkiri kita sebagai manusia biasa banyak mempunyai keterbatasan dan kalau Allah berkehendak qun Fayakun Jadi maka jadilah dan tidak ada sesuatupun didunia ini yang tidak mungkin kalau Alllah swt sudah berkehendak.

Wallahu a’lam bis-shawab   

( dikutip dari Majalah Hidayah ) 

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 10 Mei 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...