Blog Konten Islam: AL-AZIZ MENELADANI SANG MAHA PERKASA
Showing posts with label AL-AZIZ MENELADANI SANG MAHA PERKASA. Show all posts
Showing posts with label AL-AZIZ MENELADANI SANG MAHA PERKASA. Show all posts

Sunday 3 June 2018

AL-AZIZ MENELADANI SANG MAHA PERKASA

AL-AZIZ   MENELADANI SANG MAHA PERKASA


Dasbor :Siraman Ruhani"


AL-AZIZ
MENELADANI SANG MAHA  PERKASA
“ Bisakah kita menjadi bangsa yang mulia, terhormat dan tidak melulu dilecehkan..? ”.

Maha Perkasa Allah yang telah memberikan kekuatan untuk mengalahkan dominasi setan dalam diri pribadi Muslim. Sungguh ini merupkan nikmat yang besar yang wajib kita syukuri.

Padahal jangankan untuk melakukan perang tanding melawan bala tentara setan, menundukkan diri sendiri agar selalu patuh dan tunduk kepada Allah, manusia banyak yang tidak mampu.

Tapi Allah sebagai Al-Aziz mengalahan siapapun yang melawan – Nya. Termasuk berkuasa memberikan kekuatan kepada kita agar kita bisa berdiri sholat, bekerja  dan melakukan kebaikan dan  perbaikanditengah-tengah masyarakat.

Tentu, Allah sebagai Al-Aziz tidak dapat dihalang-halangi kekuatan-Nya, manakala Ia berkendak untuk melakukan sesuatu. Lantaran itu segala bentuk kehinaan menjauh dari-Nya. Ia begitu tinggi dan tak tersentuh oleh mereka yang rendah. Allah memang Al-Aziz Dia Maha Perkasa dan maha Mulia.

Selama menjalani kehidupan ini, kita terlalu lemah untuk menolak semua perbuatan munkarat, maksiat dan dosa. Mata yang secara fitri memang dilengkapi Allah untuk melihat, masih belum bisa merefleksi yang dipandang. Mata dan pandangan ini masih tertarik pada yang dilarang. Padahal semua diperbuat dengan kesadaran yang nyata.

Baca Juga "Benarkah Sayap Malaikat Bertuliskan Surat Al-Ikhlas"

Begitu juga kaki, tangan dan anggota tubuh lainnya. Semua tidak berdaya menghadapi pengaruh setan. Jadilah tangan dan kaki kita sebagai sumber malapetaka dan bencana bagi manusia itu sendiri dan bahkan bisa mendatangkan murka Allah.

Dalam konteks praktis, hutan-hutan menjadi gundul dan terbakar. Asap mengepul tebal. Disana-sini menjadi banjir dan tanah longsor. Bahaya kelaparan dan ketakutan mengancam manusia itu sendiri.

Karena itu, kepada Allah sebagai Al-Aziz kita bersama memohon agar diberikan kekuatan agar menolak semua perbuatan dosa. Pun, diberikan kekuatan untuk menjalankan amal sholeh, menebar cinta dan menabur sayang.

Sebagai sebuah Negara bangsa kita juga harus mengangkat harkat dan martabat bangsa yang terpuruk akibat lemahnya iman dan rapuhnya fundamental moral. Rencana pemerintah untuk menghidupkan kembali semangat bela Negara dan patriotism harus disambut dengan suka cita.

Hemat penulis, dalam konteks sosial, ekonomi dan politik saat ini, mendzikirkan dan memahami makna mendalam Allah sebagai Al-Aziz menjadi begitu mendesak. Dalam masyarakat, kita mnyaksikan bahwa persoalan sosial di negeri ini sudah memasuki stadium yang mengerikan dan dan bahkan bisa dibilang kritis.

Keramahan dan kelembutan yang selama ini dikenal sebagai cirri yang paling menonjol dalam masyarakat kita, saat ini hanya menjadi bahan olok-olok oleh masyarakat dunia.

Indonesia menakutkan, penuh konflik, keras dan telah menjadi negeri para maling..!. Mengatakan bahwa masyarakat kita sedang sakit, tidak akan menyembuhhkan persoalan sosial yang luka parah, ekonomi yang ian memburuk, dan politik yang kian membuat masyarkat apatis dan bosan karena dari masa kemasa dari pergantian presiden ke presiden sama sekali tidak ada perubahan yang berarti terutama pada kondisi moral atau budaya korupsi di Indonesia yang semakin menjamur.

Baca Juga "Perdebatan Ihwal Arsy Allah"

Karena itu wahai Al-Aziz, kami mohon anugerahi kekuatan persatuan dan kesatuan dalam masyarkat kami. Berikan kekuatan kepada kami untuk mengelola potensi ekonomi secara jujur dan procedural sehingga terdistribusikan kepada rakyat, merata dan mencukup sesuai apa yang diharapkan bangsa Indonesia.

Kita harus bangkit, karena itu tidak ada kata lain selain meneladani sifat Allah sebagai Yang maha Perkasa ini. Selam ini kita belum bersungguh-sungguh untuk berdekatan dengan-Nya.

Kita masih terlena dengan keterpurukan , kebodohan dan penuh harap mendapat bantuan dari pinjaman dana dana dari lembaga keuangan Internasional. Bahan ketika utang kita dijadwalkan ulang atau kita beroleh pinjaman dianggap sebagai keberhasilan. Sedangkan sumber tambang terbesar malah dikelola asing dan akan terus diperpanjang.

Jadilah kita akhirnya menjadi bangsa peminta-minta dan mengharapkan bantuan kemanusiaan.Padahal kita mengaku beriman dan punya Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mulia.

Dimana letak keperkasaan kita kalau ternyata saat ini lebih dari 80 juta rakyat di pedesaan sedang merintih perih, mengais-ngais mencari nafkah. Mereka hidup berbalutkan kemiskinan yang tak tau pasti akan kapan berakhirnya. Jadi, bisakah kita menjadi bangsa yang mulia, terhormat dan tidak melulu dilecehkan. Kita memang belum bersungguh-sungguh meneladani Allah sebagai Yang Maha Perkasa lagi Maha Mulia.

Mari kita sambut kemuliaan bangsa kita dengan bekerja keras, selalu beribadah dan berdoa agar Allah memberikan kekuatan untuk membangun kekuatan ekonomi , poliyik, sosial, dan budaya. Kita hapus kemiskinan dengan selalu bersedekah, infaq dan sidaqah.
Jika kita adalah pemimpin, mari koreksi diri ; apakah dibawah kepemimpinan kita masyarakat dan rakyat menjadi kian makmur, sejahtera dan dipenuhi dengan pesona cahaya Illahi.

Bila tidak, apa yang salah dengan diri kita, model kepemimpinan kita ..?. Koruksikah..?. Atau selalu mementingkan urusan pribadi, keluarga, kelompok, dan golongan,,?. Kita tidak mau menjadi bangsa pecundang dan terhina.

Bukankah Allah sebagai Al-Aziz telah memberikan petunjuk dalam makna ayat, “Barang siapa yang menghendaki kemuliaan seluruhnya hanya milik Allah “. (QS. Al-Faathiir  35:10). Nah saatnya kita jadi bangsa perkasa dan mulia semoga. Amiiin.   
Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 3 Juni 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...