Dasbor"Rahasia Illahi 1"
KISAH JAMAAH
HAJI
TERKUNCI DI KAMAR MANDI
wewenang
Haji itu ibadah yang penuh keramat.
Kenapa? Karena apa yang kita ucapkan dan lakukan selama ibadah haji harus
benar-benar dijaga. Jangan sampai kita salah ucap atau salah melangkah. Jika
tidak,merugilah kita.
Selain itu, kita harus menjaga betul perilaku kita
sebelum berangkat haji, jangan sampai banyak kesalhan dan dosa yang belum
sempat kita mintakan ampunan kepada Allah. Sebab, bisa jadi, hal itu akan
membuat kita sendiri merugi ketika berada di Tanah Suci.
Seperti kisah berikut ini. Dikarenakan ulahnya sebelum
berangkat haji ia belum sempat meminta maaf atau ampun kepada Allah swt jadilah
kesialan menimpanya ketika berada di tanah suci.
Sebut saja namanya Ibu Hj. Isa. Sebagai muslimah, ia dan
suaminya begitu mendambakan bisa pergi ke Tanah Suci. Cerita para jamaah haji
sepulang dari Tanah Suci tentang kegaungan Ka’bah, keindahan Masjidl Haram dan
Masjid Nabawi begitu menggelitik keinginannya untuk bisa pergi Ketanah Suci.
Karena itu, ia dan suaminya pun telah merencanakan untuk pergi haji jauh-jauh
hari.
Singkat cerita merekapun pergi haji. Tidak halangan
berrarti selama perjalanan dari Indonesia ke Tanah Suci. Begitu pula selama
beberapa hari disana tidak ada kejadian yang aneh dan ganjil yang menimpa
mereka bedua hingga peristiwa dikamar mandi. Peristiwa apakah iti…?
Suatu kali, Ibu Hj. Isah ingin pergi kemar mandi. Untuk
apa, kalau bukan untuk mandi atau membersihkan badan. Tidak ada firasar apapun
sewaktu ingin masuk ke kamar mandi. Yang ada dalam pikirannya bahwa ia harus
segera mebersihkan badan untuk bisa beribadah sebaik mungkin. Kapan lagi bisa
berada di Tanah Suci..?. Jika tidak dugunakan dengan memperbanyak ibadah,
sia-sia saja ibadah hajinya.
Usai membersihkan badan ia pun segera membuka pintu.
Tapi, ternyata pintu itu tidak bisa dibuka. Kunci yang digunakan untuk membuka
pintu tersebut tiba-tiba tidak bisa alias macet. Diputar-putar dan dibolak-balik
kunci itu, tetap pintu itu tidak bisa terbuka.
Menyadari bahwa dirinya terkunci didlam kamar mandi, ia
pun memanggil-manggil orang dengan harapan ada orang yang mendengar dan bisa
dimintai tolong. Anehnya tidak ada satu orang pun yang menyahut. Berarti sedang
tidak ada orang disekitar kamar mandi tersebut.
Ibu Hj. Isah kembali berusaha menarik pintu kamar
mandinya, tetai tidak kunjung bisa terbuka.
Hal it uterus berlangsung hampir dua jam. Keadaan ini membuatnya stress
dan ketakutan. Ia terlihat begitu panic dan membuat keringat dingin keluar dari
pelipis dan dahinya. Tolong….! Tolong…!.
Sekali-kali Ibu Hj Isah memanggil-manggil dengan harapan
ada orang lewat yang mendengarnya. Tetapi harapan yang ditunggunya tidak ada
sama sekali. Namun ajaib, setelah dua jam atas izin Allah swt akhirnya pintu
itu bisa terbuka dengan sendirinya. Hal ini pun mengejutkan Ibu Hj Isah.
Bagaimana bisa sebiah pintu yang dari tadi diptak-atik ,
dipaksa dan didorong tidak bisa terbuka , kini bisa terbuka dengan senidirnya.
Aroma mistispun seketika menyelimuti pikirannya. Tapi, kemudian ditepisnya.
Tidak mungkin ada setan di Tanah Suci…?. “Ini pasti ada campur Tangan Tuhan”.
Setelah pintu itu terbuka tidak pakek lama Ibu Hj Isah
pun segera keluar.Ia tampak sedikit terburu-buru karena sudah tidak sabar ingin
segera pergi dan melakukan beberapa ritual ibadah haji. Bisa jadi, ia sudah
tidak sabar ingin menceritakan kisah pilunya tersebut kepada orang lain,
terutama kepada sang suami sendiri yang sedari tadi memang sedang tidak ada
didekatnya karena ada urusan diluar.
Namu, sebelum keluar dari maktah (pemondokkan) ia sempat
merenung di kamar tentang kejadian aneh tadi. Bagaimana bisa pintu itu terkunci
sendiri, padahal ia tidak satu kali dua kali keluar masuk kamar mandi itu…?. Ia
terus merenungkannya hingga jawabannya itu muncul dalam benaknya. Tiba-tiba ia
membayangkan kejadian beberapa bulan sebelun dirinya pergi ke Tanah Suci.
Saat itu ia pernah mengurung seekor kucing disebuah
ruangan yang kecil tanpa dikasih makan dan minum. Hal it uterus dibiarkannya
berjam-jam hingga membuat kucing tersebut mati karena kelaparan dan kehausan.
Dia sempat menyesali perbuatannya tersebut.
Karena itu, kejadian pintu yang sulit terbuka tersebut
benar-benar menyadarkannya. Seketika itu ia pun bertobat kepada Allah dan tidak
akan mengulangi lagi perbuatan bodohnya tersebut. Bahkan, ia berjanji tidak
akan menyakiti binatang lainnya, tidak hanya kucing saja.
Setelah merenung cukup panjang atas kejadian tersebut,
Ibu Hj. Isah pun keluar dari maktab. Ia pun mulai melakukan dan melaksanakan
ritual rukun hajinya tersebut.
KISAH PILU SANG SUAMI.
Rupanya kejadian memilukan tidak menimpa sang istri saja
tetapi juga sang suami juga mengalaminya. Bapak Didi pun mengalamai hal yang
sama. Hanya saja kejadiannya yang berbeda. Saat itu ia berada di luar maktab.
Ceritanya bapak Didi sedang membeli makanan diluar untuk dibawa pulang.Makanan
itu akan dimakan oleh dirinya dan istrinya.
Singkat cerita, makanan pun sudah didapatkan oleh bapak
Didi dari sebuah rumah makan yang tak jauh dari maktab. Tampak ia begitu senang
karena makanan yang diinginkannya berhasil didapatkannya. Maka iapun bergegas
kembali menuju maktab.
Namun, kejadian ganjil kemudian menimpanya ditengah
jalan, Tiba-tiba saja ada orang asing yang mengambil paksa makanan yang ada
ditangannya dan langsung dibawanya pergi. Melihat kejadian itu bapak Didi
tampak kebingunan. Ia tidak sempat mengejar orang asing tersebut karena orang
itu berjalan begitu cepatnya. Tubuhnya tiggi besar melebihi dirinya. Ia merasa
terhipnotis tak bisa berbuat apa-apa ketika makanan itu diambilnya. Ia seperti
orang yang kebingungan.
Terpaksa, bapak Didi pun kembali cari makanan.Meski
bagaimanapun ia harus mendapatkan makanan untuk dibawa pulang. Sebab sang istri
menunggunya di maktab. Jenis makanan yang sama dari sebuah rumah makan yang
sama pula pun didapatkannya. Setelah itu pun segera kembali lagi menuju maktab.
Tak ada lagi kejadian aneh setelahnya. Hanya saja, sampai
di maktab iapun merenungi kejadian tadi. Apa yang dilakukannya sehingga
kejadian aneh itu menimpanya. Sebelumnya sang istri yang mengalaminya, kini
dirinya sendiri. Setelah direnunginya mendalam dan mengingat-ingat apa yang
pernah dilakukan sebelum berangkat haji. Jawabannya itupun didapatkannya. Ternyata
sesaat sebelum berangkat haji ia sempat memakan harta anak-anak yatim.Ia belum
sempat menyadarinya dan bertobat kepada Allah swt. Karena itulah makanan yang
ia beli dan diperuntukkan untuk istri diambil orang ditengah jalan.
Kejadian itu telah benar-benar menyadarkannya. Diapun
segera bertobat dan menyadari kesalahannya. Selain itu, tidak ada lagi kejadian
aneh yang menimpa pasangan suami istri tersebut hingga kepulangannya ke kampung
halamannya.
Demikian sebuah kisah yang patut kita ambil pelajaran.
Dari kisah ini kita mengerti satu hal bahwa janganlah sekali-kali kita
melakukan kesalahan atau dosa. Ketika anda ingin pergi haji dan pernah berbuat
salah, segeralah bertobat. Jika tidak, dikhawatirkan akan ditunjukkan kesalahan
kita oleh Allah di Tanah SuciSemoga kisah diatas benar-benar membuat calon
jamaah haji mengerti akan hal ini..! Aamiin.
(Wallahu A’lam Bisshawab)