5 AMALAN
SUNNAH
SAAT MENDENGAR
ADZAN
“
Dalam adzan ada beberapa hal yang bila kita amalkan menuai pahala”.
Dalam sehari-hari
(dari pagi hingga amalan), umat islan di seluruh dunia diwajibkan menunaikan
sholat lima waktu. Setiap waktu sholat tiba, seorang muadzin akan
mengumandangkan adzan sebagai bentuk panggilan bahwa waktu sholat telah tiba.
Tak salah jika suara adzan akan terus bergema dari berbagai masjid dan bahkan
bergema terus-menerus tanpa henti dijagad raya ini sampai hari akhir.
Baca Juga 'Bersahaja dengan Suhud"
Baca Juga 'Bersahaja dengan Suhud"
Habis dikumandangan suara adzan dari suatu masjid , tidak selang lama
berkumandang juga adzan darimasjid yang lain.Suara panggilan adzan itu pun
bukan suara asing . Tetapi ketika sebagian orang disibukkan dengan pekerjaan,
suara adzan itu kerap tidak dihiraukan. Padahal, suara adzan itu harus
menghentian sejenak pekerjaan apapun yang dikerjakan oleh setiap muslim.. Lebih
dari itu , ada beberapa amalan sunnah yang ta bisa disepelekan ketia mendengar
suara adzan.
Paertama, Mengikuti ucapan muadzin. Dengan kata
lain jika seorang muslim mendengar suara adzan, ucapkanlah seperti apa yang
telah diucapkan muadzin.
Kedua, Ucapkanlah shalawat kepada rasulullah
saw.
Ketiga, Meminta wasilah untuk nabi Muhammad
saw.
Tiga amalan diatas didasarkan hadits yang diriwayatkan dari Abdullah
bin Amr. Dia mendengar Rasulullah saw bersabda, “Jika kalian mendengar adzan ,
maa ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin, kemudian bershalawatlah
kepadaku.
Barang siapa yang bershalawat kepadaku, Allah akan bershalawat
kepadanya sepuluh kali. Kemudian mintakan wasilah untuk-Ku karena wasilah
merupakan tempat di surga yang tidak layak, kecuali bagi seorang hamba Allah
dan aku berharap agar aulah yang mendapatkannya.Barang siapa yang meminta
wasilah untukku maka ia akan mendapatan safaatku (di akhirat elak)”.
(HR.Muslim).
Baca Juga "Meluruskan Makna Zuhud"
Baca Juga "Meluruskan Makna Zuhud"
Keempat, mengucapkan syahdat, “Siapa yang
mengucapkan setelah mendengar adzan Asyhadu alla ilaha ilallah wah dahu laa
syarika lah wa anna muhammadan ‘abduhu wa rusuluh, radhitu billahi rabbaa wa bi
muhammadin rasulaa wa bi islamidiinaa (aku bersaksi bahwa tidak ada
sesembahan yang berhak disembah selain Allah, tidak ada sekutu baginya, dan aku
bersaksi bahwa Muhammd adalah hamba dan utusan-Nya aku ridha sebagai Rabbku,
Muhammad sebagai Rasul dan Islam sebagai agamaku), maka dosanya akan diampuni (HR.
Muslin).
Kelima, memanjatkan doa sesudah adzan.
Sebagaimana sabda Nabi, doa ituakan mengantarkan orang mendapat safaat, “Barang
siapa mengucapkan setelah mendengaran adzan, ‘allahumma rabba hazihid da’watit
taammah wash shalatil qaa-imah, aati Muhammadanil wasilata wal fadhillah, wab’atshu
maqaamam mahmuuda alladzi wa’adtah’ (Ya Allah, Rabb pemilik dakwah yang
sempurna ini (dakwah tauhid), salat yag ditegakkan, berikanlah kepda Muhammad
wasilah (kedudukan yang tinggi) dan fadhillah (kedudukan yang lain yang mulia).
Dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati maqam (kedudukan) terpuji yang
telah Engkau janjikanpadanya, maka dia akan mendapatkan safaatku kelak”. (HR.
Bukhari).
Selain itu, dianjurkan memanjatkan doa untuk diri sendiri. Sebab, doa
sesudah adzan itu tergolong doa yang diijabahi Allah. Dari “Abdullah bin ‘Amr
bahwa seseorang pernah berkata, wahai Rasulullah sesungguhnya muadzin selalu
mengungguli kami dalam pahala amalan “.
Rasulullah saw kemudian bersabda, “Ucapkanlah sebagaimana yang
diucapkan oleh muadzin. Lalu jika sudah selesai kumandang adzan, berdoalah,
maka akan diijabahi (dikabulkan). (HR. Abu Daud dan Ahmad).
( Berbagai Sumber )