Blog Konten Islam: 5 KALI BERHAJI TIDAK BISA MELIHAT KA'BAH
Showing posts with label 5 KALI BERHAJI TIDAK BISA MELIHAT KA'BAH. Show all posts
Showing posts with label 5 KALI BERHAJI TIDAK BISA MELIHAT KA'BAH. Show all posts

Friday 4 May 2018

5 KALI BERHAJI TIDAK BISA MELIHAT KA'BAH

5 KALI  BERHAJI TIDAK BISA MELIHAT KA'BAH

5 KALI BERHAJI,
TIDAK BISA  MELIHAT KA’BAH
“Pulanglah engkau biar aku yang mengurus jenazh ibumu. Tapi, ingat sewaktu kau meninggalkan tempat ini, jangan sekali kali kau menoleh kebelakang” ujar lelaki berjubah hitam kepada Hassan.

Apakah kau bisa membayangkan bagaimana rasanya orang orang yang pernah Haji berkali-kali, namun tak bisa melihat Ka’bah. Tentu menyedihkan, tapi ini benar-benar terjadi dan nyata adanya yang terjadi di daerah Mesir. Kisah ini diceritakan oleh seorang ustadz dalam sebuah kesempatan kepada penulis.

Berikut ini kisahnya, …..?
Sebut saja namanya ibu Hassan, ia memilikiseorang putra bernama Hassan yang taat beragama dan berbakti kepada ibunya yang telah merawat dan menafkahi dirinya seorang diri setelah kematian ayahnya.

Baca Juga>>>" Jenazah Tidak bisa Di kuburkan"

Hassan tumbuh menjadi orang yang sukses baik pada pendidikannya pada sebuah universitas ternama di Mesir dan meraih gelar master , maupun usahanya. Namun, satu hal yang luput dari pandangan Hassan adalah ia tak pernah tahu usaha apa yang dilakukan ibunya sehingga bisa membiayai pendidikannya.

Yang jelas, Hassan melihat bahwa ibunya seorang ibu yang luar biasa dan sangat mandiri sehingga bisa membuatnya seperti ini.Singkat cerita, sebagai bentuk rasa kasih sayangnya, Hassan pun mengajak ibunya untuk pergi Haji. Biarkan semua biaya ditanggung oleh Hassan yang berbakti itu.

Melihat penawaran demikian sang ibupun tak berfikir panjang lagi. Ia pun menerima ajakan putranya semata wayangnya. Merekapun akhirnya berangkat ibadah Haji. Sejak awal hingga sampai Mekkah Al-Mukarramah, Hassan selalu membimbing dan menunjukkan segala tempat yang dianggapnya perlu kepada ibunya dengan penuh kasih.

Demikian pula saat berada didepan Ka’bah. Maka ditunjukkanlah dan diberitahukanlah oleh Hassan kepada sang ibu tercinta bahwa saat ini yang ada didepannya adalah Ka’bah yang agung, yang selama ini selalu dijadikan arah Ki’blat oleh umat Islam seluruh dunia, termasuk dirinya.

Kembali Ke Dasbor>>>"RAHASIA ILLAHI 1"

“Wahai Ummi, lihatlah bangunan suci disana, itulah Ka’bah !”. Ujar Hassan kepada sang ibu dengan penuh kelembutan. Sang ibupun melihat kearah tempat yang ditunjuk sang putranya. Namun ia bingung karena ia merasa tak melihat apa-apa didepannya, termasuk Ka’bah yang dimaksudkan anaknya tersebut.

Yang adalah hanya kabut kegelapan didepan mata sang ibu. Hassan mencoba mengarahkan lagi telunjuknya untuk memastikan ibunya untuk melihat Ka’bah yang dimaksud. Namun ibunya tetap dengan apa yang ia rasakan dan ia alami mengatakan bahwa sama sekali ia tak melihat Ka’bah yang ditunjuki anaknya tersebut.

Karena tidak ingin menyakiti hati sang ibu, Hassan pun tidak membentak atau memarahi ibunya. Hassan menganggap seolah tidak pernah terjadi, meski batinya bertanya-tanya ada apa dengan ibunya. Bagaimana Ka’bah sebesar itu tidak bisa dilihatnya.?

Apa yang terjadi dengan sang ibu..?. Pertanyaan-pertanyaan ini hanya disimpan dalam hatinya karena tak ingin menyakiti hati ibunya. Merekapun akhirnya kembali ke Mesir , tentunya setelah berbagai ritual Haji ditunaikan.

Dua tahun berikutnya, karena rasa baktinya yang luar biasa pada sang ibu, Hassan pun mengajaknya kembali ke Tanah Suci. Kali ini berharap bahwa ibunya bisa melihat Ka’bah. Lagi-lagi untuk kedua kalinya , sang ibu dibutakan matanya oleh Allah sehingga tidak bisa melihat Ka’bah lagi.

Hassan tetap berusaha menghibur hati ibunya dan tak pernah putus asa untuk membutktikan kasih sayangnya sebagai seorang putra dan bisa berbakti dengan menunaikan rukun islam yang kelima secara sempurna. Namun hingga beberapa tahun kemudian sebanyak lima kali keberangkatan dirinya membawa ibunya pergi Haji. Lagi-lagi beliau sang ibu sama sekali hanya mengeluh gelap dan gelap. Seolah ibunya mengalami kebutaan jika berada didepan Ka’bah.

Merasa penasaran apa yang menimpa sang ibu, Hassan mencoba konsultasi dengan seorang ulama’ besar di kota Negara itu. Ulama’ itu nampaknya memahami apa yang dirasakan Hassan. Beliau memberikan nomor telephone untuk ibunya dan menyuruh ibunya sendiri berkonsultasi langsung dengan ulama tersebut.

Setelah mencapai kata sepakat, akhirnya Hassan berpamitan pulang untuk menemui sang ibu dan menyampaikan ulama’ besar tersebut. Hassan meminta ibunya untuk menghubungi dan menceritakan perbuatan apa yang ia lakukan sebelum peristiwa keanehan pada dirinya.

Beberapa minggu kemudian sang ibu menelepon dan menceritakan secara terang-terangan apa yang telah diperbuatnya.
Dia mengaku sewaktu dia masih muda dan menjadi janda, wanita itu bekerja sebagai perawat di rumah sakit pusta. Sang ulama’ mendengarkan dengan seksama via telephone dan mengungkapakn pekerjaan sebagai perawat adalah tugas mulia.

Wanita itu juga mengungkapkan sealain sebagai perawat dirinya tak jarang bertugas mengurus dan memandikan jenazah para pasien yang meninggal dunia di rumah sakit.

Selama dirinya bekerja sebagai perawat , dia sering menukar bayi antara sang ibu yang melahirkan tetapi tidak menyukai bayinya dengan bayi yang lain yang diinginkannya.

Atas jasanya ini, Ia mendapatkan imbalan yang sangat besar. Selain pekerjaan menukar bayi , wanita itupun juga menghalalkan segala cara untuk kepuasan dan kepentingan pribadinya. Dia juga seringkali memasukkan jarum, besi-besi , gunting , dan benda tajam lainnya ke mulut mayat-mayat yang tidak berdosa.

Tujuan agar mayat tersebut pada waktu dikubur tersiksa dengan benda-benda yang dimasukkannya tersebut. Ia merasa benci dengan mayat yang dikenal tak banyak dosa selama hidupnya (meski) hanya Allah Yang Maha Tahu Hal ini.

Dan ia sangat senang melakukannya. Suatu ketika ia pernah mengurus mayat seorang ulama’ besar. Dia memasukkan benda-benda tajam melalui mulut mayat itu sebelum dibawa keluarganya sebelum dikebumikan.

Entah mungkin mayat itu adalah seorang tokoh ulama’ yng suci, walaupun beberapa kali dimasukkan, bena-benda teluh sang wanita,benda-benda tersebut tidak dapat masuk dan selalu keluar dengan sendirinya dan jatuh terpental. Hingga wanita itu benar-benar kesal.

Demikian pengakuan ibu Hassan kepada sang ulama’ lewat telephone. Sekejap ulama’ itu terdiam dan merasakan betapa sakitnya penuturan sang wanita durjana tersebut. Pantas saja jika hajinya tidak diterima oleh Allah mengazabnya dan membutkan matanya untuk tak bisa melihat Ka’bah meski lima kali pergi haji. Rupanya, perbuatannya kejamnya sudah diluar nalar manusia lagi.

Dengan hati seakan tersayat, ulama’ itu mengingatkan dan menyarankan kepada ibunda Hassan agar cepat-cepat bertaubat dan memohon ampunan kepada Alla swt.

Ternyata, di akhir kisah, wanita itu tak mau bertobat. Menurut Hassan anaknya, tak lama setelah berkonsultasi ibunya meninggal dalam kondisi mengenaskan. Ketika mayatnya akan dikubur , tiba-tiba saja tanah yang telah digali mendadak sempit. Beberapa kali digali lebih luas lagi, tetap saja jenazahnya tidak bisa masuk.

Merasa lelah, akhirnya para pengantar jenazah satu per satu meninggalkannya jenazah ibu Hassan. Hari pun merambat dan berganti petang dan mulai masuk malam dan Hassan menangis kebingungan dengan apa yang dialami oleh jenazah ibunya tersebut.

Ditengah-tengah rasa kebingungan Hassan dengan kondisijenazah ibunya yang penuh keganjilan, Tiba-tiba munculah seorang laki-laki berjubah yang tak tahu dari mana datangnya.
Dari Ujung hingga kakinya tak kelihatan, wajahnya tak terlihat karena menunduk.
Sosok itu berkata kepada Hassan, “Pulanglah engkau, biarkan aku yang akan mengurus jenazah ibunmu. Tapi ingat sewaktu kamu berjalan meninggalkan tempat ini, jangan sekali-kali menoleh kebelakang “.

Akhirnya Hassan meninggalkan area pemakaman itu. Namun setelah beberapa langkah meninggalkan tempat itu, karena tidak tega dan penasaran dengan jenazah ibunya , akhirnya Hassan melanggar untuk tidak menoleh kebelakang.

Alangkah terkejutnya Hassan, karena ia melihat jenazah ibunya terangkat keatas disertai jilatan apai yang berkobar dengan dahsyatnya. Sedangkan sosok lelaki berjubah pun sudah raib entah kemana.
Karena Hassan melanggar amanah dari lelaki berjubah tadi jilatan api tersebut tiba-tiba menghantam Hassan tepat mengenai mukanya. Hassan berlari ketakutan sambil menahan panas dimukanya karena hantaman api dari jilatan api yang membakar jenazah ibunya tadi.
Amiin. Ya Rabbal ‘Aalamin 

Wallahu ‘alam Bhisawab

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 5 April 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...