Blog Konten Islam: MUKJIZAT SEDEKAH SETELAH IJAB QABUL
Showing posts with label MUKJIZAT SEDEKAH SETELAH IJAB QABUL. Show all posts
Showing posts with label MUKJIZAT SEDEKAH SETELAH IJAB QABUL. Show all posts

Tuesday 10 July 2018

MUKJIZAT SEDEKAH SETELAH IJAB QABUL

MUKJIZAT SEDEKAH   SETELAH IJAB QABUL

Dasbor "RahasiaIllahi 2"

MUKJIZAT SEDEKAH
SETELAH IJAB QABUL

“ Aku terpaku seketika, Hanya waktu beberapa menit, sedekah yang kami berikan berbalas nilai yang jauh lebih besar “.

Aku harus percaya bahwa jodoh itu sudah ditentukan Tuhan, hanya saja kita khususnya aku tak pernah mengetahui siapa jodoh yang kelak disandingkan di sebelahku. Rahasia besar itu hanya hak Zat Yang Maha Besar. Sang Pencipta Kehidupan dunia ini.

Namun sebgao hamba_Nya aku terus berikhtiar akan mencari sebeah tulang rusukku. Ditengah kesibukkanku menempuh pendidikan , aku bertemu dengan seorang wanita yang usianya berada diatasku. Seorang wanita yang sudah mapan dalam penghasilan. Bahwa wanita itu juga menjanjikan akan memperkerjakan akau di kantor tempat pamannya bekerja jika aku sudah menjadi suaminya.

Seperti hal nya keyakinanku akan jodoh yang sudah ditentukan. Barangkali, wanita yang berusia diatasku itu bagian dari tulang rusukku. Terbukti, aku dan dia tak berhasil mewujudkan mahligai pernikahan, kami tak bisa membina hubungan lebih jauh dia bukan jodohku.

Baca Juga "Mengamalkan Doa Ibrahim Jenazah Tidak Tersentuh Api"
Baca Juga"Taubatnya Sang Waria Meniti Jalan Illahi"
 
JODOH ITU REJEKI.
Setiap insane pasti mendambakan jodoh yang datang secepatnya, tak kecuali aku. Sebagai lelaki, barang kali aku lebih leluasa dari wanita. Istilahnya, laki-laki adalah pemburu , sementara wanita adalah sesuatu yang diburu. Jadi lelaki lebih punya banyak kesempatan untuk mendapatkan jodoh lebih cepat. Inilah mungkin yang boleh disebut sebgai ikhtiar. Ya……ya, aku terus berikhtiar lewat usaha langsung maupun kirim sinyal melalui teman, saudara ataupun siapa saja yang berpotensi kumintai bantuan dalam hal jodoh.

Jodoh itu rejeki, itu pendapat yang tersemat dalam pikiranku. Alhasil, jika ingin mendapatkan rjeki selain aku harus bekerja aku juga harus punya kail untuk memancing rejeki itu datang.

Berbicara soal rejeki, aku jadi ingat tausiah yang disampaikan seorang ustadz di masjid tempat tinggalku. “Hendaklah kita rajin bersedekah , sebab bersedekah itu dapat meringankan yang berat, dapat menghindari kita dari musibah dan dapat mendatangkan rejeki”.

Hati ini sangat terkesan dengan tausiah yang disampaikan itu, hingga timbuldalam pikiranku untuk memancing rejeki itu dengan memperbanyak sedekah. Akupun mulai melakukannya, meski sedekah yang saya lakukan hanya sebatas, kemampuanku. Aku tidak ingin memaskakan diri bersedekah di luar apa yang kumiliki.

Suatu hari, seorang kenalan lama mempertemukan aku dengan seorang perempuan bernama Intan Ageng Permata Sari. Cerita pertemuanku dengan jodohku itu terkesan sangat lucu. Wanita itu sedang bertamu dirumah tetangga kenalan lamaku, sebutlah dia bernama Mas Bud. Saat kami sama-sama berada diluar rumah. Tiba-tiba Mas Bud berseloroh ; “Insya Allah wanita itu jodohmu”. Sebuah ucapan yang jelas-jelas tertuju untukku.

Aku memandang Mas Bud dengan bola mata tak percaya. “Mas ini ngomong apa..?”, timpalku kemudian.
Mendengar ucapan Mas Bud yang yakin tiba-tiba aku memandang kearah wanita yang kata Mas Bud Jodohku, “Masa Iya” aku masih kurang yakin.
Mas Bud menepuk bahuku. “Ikhtiarlah, kamu harus berkenalan dengannya”, pinta Mas Bud
Aku merasa kikuk. Berkenalan..?. Apa yang harus kulakukan..?.
“Ayolah…” desak Mas Bud.
Kembali aku memandang Mas Bud…
“Benar dia jodohku Mas..?”, aku masih minta dukungan.

Mas Bud mengangguk sambil tersenyum.
“Kalau wanita itu benar jodohku. Aku akan bersedekah setelah ijab Qabulkuucakan”, begitu janji kepada mas Bud.
Aku mengangguk pasti. Mas Bud kembali menepuk pundakku
“Bagus, sekarang berusahalah untuk mendekatinya “, pinta mas Bud kemudian. Lalu aku pun dengan dada berdebar-debar mendekati wanita yang dibilang mas Bud jodohku. Aku berkenalan dengannya hingga berlanjut dengan keberanianku, mengungkapkan apa yang aku inginkan.

Ternyata….Alhamdulillah.Harapanku tak bertepuk sebelah tangan. Bahkan kemudian perkenalan singkat itu berkembang menjadi rencana pernikahan. Pada saat rencana itu kami sepakati akupun memberitahukan janji yang pernah kuucapkan pada Mas Bud .”Setelah Ijab Qabul Pernikahan kita aku berjanji untuk langsung bersedekah”, katakau kepada calon istriku.

Dia belahan dari tulang rusukku menyambut dengan gembira janji yang telah kuucapkan. “Berapa nominal sedekah yang akan kamu berikan mas..?” tanyanya.

“Pada Mas Bud aku tak menyebutkan besarnya nilai sedekah itu, namun aku ingin bersedekah senilai satu juta rupiah”, jelasnya. Nama istriku yang bernama lengkap Intan Ageng Permata sari menyambut antusias nialai yang aku s ebutkan itubahkan dia memberikan gagasan, nilai sedekah yang dijanjikan itu didukung berdua. Jadi masing-masing kami mepersiapkan sebesar lima ratus ribu rupiah, dimasukkan kedalam amplop dan diberikan kepada Penghulu setelah ijab Qabul dianggap sah.

Aku setuju saja dengan gagasan calon istriku, bahkan aku menjadi sangat gembira ternyata calon istriku seorang wanita yang juga mengerti arti sedekah.

BA”DA IJAB QABUL.
Sebuah persiapan menuju sakaralnya acara pernikahan, kami lakukan dengan segenap kegembiraan. Hari itu adalah hari yang paling bersejarah bagiku dan juga istriku calon istriku. Dibenak kami terbayang kebahagiaan berumah tangga yang akan kami rasakan.

Taka lama lagi, namun bayangan itu segera kutepis. Sebab, aku harus menyelesaikan terlebih dahulu tugas yang berat. Ya bagiku berhadapan dengan penghulu itu cukup berat. Degup jantungku berpacu lebih cepat dari biasanya dan butir-butir keringat pun membanjiri sekujur tubuh.

“Apakah saudara sudah siap..?”
Pertanyaan yang diajukan Pak Penghulu semakain memacu andrenalinku. Aku dengan segala keinginan dan kesungguhan yang bulat tentu saja mengiyakannya. Maka, ketika penghulu menjabat tanganku aku menyambut apa yang diucapkannya , seketika itu juga lidahku berkata dengan begitu lancar

“Saya terima nikahnya dan kawinya Intan Agen Permata Sari binti Hendra Ginanar Arwinto dengan mas kawin yang tersebut tunai….!!!”.
Koor puji syukur langsung terdengar dari mulut para hadirin. “Alhamdulillah !”
Aku merasa senang . Dada ini terasa lapang karena berhasil melewati fase yang aku khawatirkan. Rasa senang dan lega yang kualami membuatku teringat janji yang harus kutunaikan. Aku harus menyerahkan sedekah ini kepada Pak penghulu.

“Pak ini ada sedikit uang sedekah. Mohon Bantuan bapak untuk diserahkan kepada yang lebih berhak”, begitu ucapku setelah Ijab Qabul selesai denagn sempurna.

Pak Penghulu memandang kami dengan senang. Amanah ini akan segera saya sampaikan “, begitu sahut Pak Penghulu. Apa yang terjadi setelah saya menyerahkan sebuah amplop bernilai satu juta rupiah itu ketangan penghulu…?. Sesuatu yang menakjubkan telah terjadi dan membuat hati ini benar-benar faham akan hikmah sebuah sedekah.

Masih dalam hitungan menit setelah menyerahkan amplop ke tangan Pak Penghulu, tiba-tiba seseorang yang hadir dalam acarapernikahan itu menyeruak kedepan. Dia sambil mengucapkan selamat kepada kami menyerahkan amplop yang cukup tebal dari amplop yang kuserahkan pada Pak Penghulu.

“Saya turut gembira “, begitu ucap si lelaki saat kami menerima amplop tebalnya. Dan selepas acarapernikahan kami berdua yang penasaran dengan tebalnya amlop dari tamu yang memang kami undang itu segera membukanya. Setelah kami hitung….

“10 juta”,…
Aku terpaku seketika. Hanya dalam waktu beberapa menit sedekah akmi berikan terbalas dengan nilai yang jauh lebih besar Allahu Akhbar..!.

Wallahu ‘alam Bhisawab Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 11 Juli 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...