Blog Konten Islam: MENGAMALKAN DOA IBRAHIM JASAD TIDAK TERSENTUH API

Saturday 7 July 2018

MENGAMALKAN DOA IBRAHIM JASAD TIDAK TERSENTUH API

MENGAMALKAN DOA IBRAHIM   JASAD TIDAK TERSENTUH API

Dasbor "Rahasia Illahi 2"


MENGAMALKAN DOA IBRAHIM
JASAD TIDAK TERSENTUH API                               
“ Hai api, jadilah engkau dingin dan selamatkan Ibrahim (QS. Al-Anbiya :69) “.

Satu malam, kebakaran hebat terjadi disebuah pemukiman padat penduduk. Kebakaran itu menghanguskan empat rumah sekaligus. Dalam kebakaran tersebut harta benda ludes dimakan sijago merah. Hanya tinggal puing-puing saja. Kebakaran itu juga merenggut empat nyawa. Kesemuanya tidak bisa diselamatkan. Api melahab keempat jasad manusia tersebut.

Baca Juga "Akhir Kisah Pejabat rakus"

Peristiwa itu terjadi dipertengahan malam, sehingga penghuninya tidak bisa dan tidak sempat melarikan diri dan akhirnya terjebak didalam rumah yang sudah terkepung oleh ganasnya kobaran api. Sekitar 30 menit api menjalar begitu cepatnya, karena kala itu angin begitu kencang.

Di samping itu pemukiman warga yang padat mengakibatkan api mudah menjalar dengan cepat. Ditambah lagi bangunan rumah yang 70 persennya terbuat dari bahan kayu. Hingga mempermudah api menjalar.

Petugas pemadam kebakaran mengalami kesulitan untuk menembus lokasi karena sempitnya gang-gang yang mengitari lokasi. Hingga kemudian pemadam kebakaran dapat menakhlukkan api sekitar 40 menit lamanya. Itu pun sebelumnya dibantu oleh warga sekitar yang terbangun dari tidur mereka karena suara gaduh yang ditimbulkan dari teriakkan warga akibat adanya kobaran api dan asap yang ditimbulkannya.

Setelah api dapat ditakhlukkan, petugas kebakaran kemudian menyisiri rumah yang sudah hangus terbakar. Salah seorang anggota keluarga penghuni rumah menjerit histeris karena rumahnya sudah hangus terbakar. Lebih dari itu, sebeb jeritannya lantaran suaminya bisa dipastikan terjebak didalam rumah ketika api itu menyerang rumah mereka. Pasalnya, suaminya berada didalam kamar, sementara dirinya tidur di ruang tamu, sehingga tidak bisa membangunkan suaminya.

Baca Juga "Saat Sakaratul Maut Seperti Ayam di Sembelih"

Suaminya sudah tiga hari ini sedang sakit , sehingga fisiknya begitu lemah. Maka, bisa dipastikan pula, karena sakitnya itu suaminya tidak bisa menyelamatkan diri. Tak hanya dirinya yang menangisi kejadian itu. Tetanggapun menangis begitu kencangnya, karena kedua anak kecilnya terjebak didalam rumah.

Begitu juga dengan tetangga dekatnya. Ada satu orang yang terjebak didalam rumah , dan bisa dopastikan iapun tidak lolos dari kobaran api. Maka, ada empat orang yang terjebak didalam rumah yang berderet itu.

Benar saja, keempat orang yang dikhawatirkan itu memang sudah tidak tertolong lagi. Keempatnya sudah terbakar, bahkan badanya hangus. Namun dari keempat jasad itu, anehnya ada satu jasad masih utuh dari kobaran api, meski ia termasuk yang terjebak didalam rumah. Jasadnya mulus disbanding korban lainnya dan tubuhnya sama sekali seperti tidak tersentuh api. Wargapun merasa kaget, karena tidak mungkin jasad itu tidak hangus, padahal tempat tidurnya pun sudah hangus.

Jasad pria itu masih bersih kulitnya. Hanya baju dan celananya yang terbakar tapi anehnya tubuhnya masih mulus tak melepuh sama sekali. Warga merasa keheranan. Antara percaya dan tidak percaya. Tidak mungkin, secara nalar manusiawi kulit jasad pria itu bisa tidak hangus dari kobaran api yang sangat dahsyat itu. Karena kulit manusia sangat tipis, dan besar kemungkinan kulit manusia akan meleleh bila terkena kobaran api yang sangat besar.

Pria yang menjadi obyek ketakjuban itu memang sudah tidak bernyawa lagi. Ia tergelatak dengan baju yang sudah hangus. Nyawanya tidak tertolong, Bersama tiga orang tetangga itu. Keesokkan harinya setelah jasadnya dibawa kerumah sakit , dan dipulangkan kembali di kampung tersebut jelaslah bahwa jasad pria itu memang masih utuh dan sama sekali tidak terlihat luka bakar. Mulus dan putih seolah kematiannya bukan karena kebakaran. 

SEDEKAH DAN DOA.
Pria yang jasadnya tidak terbakar itu bernama Ahmadi. Sebut saja begitu namanya Ahmad setiap harinya berprofesi sebagai tenaga keamanan disalah satu kantor swasta. Ia sudah lama menjadi satpam kurang lebih 15 tahun sudah ia jalanai profesi itu. Ia memiliki satu istri dan  dua orang anak. Kedua anaknya beserta istrinya selamat. Ketika malam kejadian itu anaknya sedang tinggal bersama mertuanya dilain kampung. Sementara istrinya tertidur diruang tamu usai menonton televise.

Setelah ditelusuri kebakaran itu berasal dari konsleting listrik dari rumah tetangganya. Karena rumah mereka berdekatan dan sebagian besar bangunan rumah terbuat dari bahan kayu maka api sangat mudah membakarnya.

Baca Juga "Ke Insyafan Eks Pembunuh Dibayar Nyawa"

Siang hari sebelum kejadian kebakaran itu, Ahmadi tidak terlihat keluar rumah. Ia sedang mengalami sakit demam. Sudah tiga hari ia tidak masuk kerja. Pulasnya tidur malam itu bisa jadi karena efek samping dari obat yang ia konsumsi sebelum tidur. Ketika api mulai menjalar kekamarnya, istrinya hanya mampu berteriak dan tidak bisa membangunkan apalagi menyelamatkan suaminya. Istrinya langsung keluar dan meminta bantuan warga sekitar untuk menyelamatkan suaminya.

Namun, ajal berkata lain. Allah swt sudah menentukan ajalnya. Ia meninggal dunia bersamaan dengan peristiwa itu. Meski demikian, jasad Ahmadi ternyata tidak “tersayat Api” oleh tajamnya kobaran api. Warga sangat terkejut dan sangat keheranan. Karena, peristiwa itu sungguh sangat luar biasa dan baru kali itu orang mati terbakar tubuhnya tidak tersentuh oleh api sama sekali dan ini tidak bisa di nalar oleh akal manusia.

Yang pasti, warga mulai menerka-nerka dengan apa yang terjadi dengan Ahmadi. Pria yang dikenal sangat ramah dan baik hati itu akhirnya meninggal dunia . ahmadi dikenal sebagai sosok pria yang rajin beribadah. Manakala berada dirumah, ia tidak ketinggalan untuk sholat berjamaah di mushalla. Ahmadi juga termasuk warga yang senang bergaul dan tidak pernah membuat masalah dengan tetangganya.

Salah seorang yang merasa kehilangan dengan sosok Ahmadi adalah Ustadz Armani. Sebut saja begitu namanya . Ustadz Armani mengenal dekat almarhum Ahmadi lantaran ia adalah ketua mushalla di lingkungan tersebut. Hampir setiap hari ia bertemu Ahmadi di mushalla setiap waktu sholat tiba, terutama untuk sholat magrib, isya’ dan subuh. Sementara dzuhur dan Ashar , Ahmadi memang jarang terlihat di mushalla karena ia berada ditempat kerja.

“Ahmadi orangnya rajin beribadah. Ia sangat menyesal manakala tidak bisa sholat berjamaah. Ia sedapat mungkin bisa sholat dengan berjamaah. Selain itu, salah satu karakter yang disukai Ahmadi ia adalah sosok yang rajin bersedekah. Meski ia tergolong orang yang sederhana secara ekonomi , naun saat masuk mushalla , ia tak lupa menyisihkan uang dikotak amal “, tutur Ustd Armani mengenang.

“Hai ini”, tugas Ustd Armani, “membuat saya kagum. Bagaimana tidak ..?. dia orangnya baik , suka menolong dan rajin sholat berjamaah”.
Baca Juga “ Keutamaan Sholat berjamaah “.
Ustad Armani pun menceritakan bahwa almarhum Ahmadi sering menjalankan atau menagamalkan doa-doa Nabi Ibrahim. Hal ini ia ketahui kala dia sedang berbincang sanatai dengan Ahmadi, “Dia tidak pernah lupa untuk membaca doa Nabi Ibrahim seperti dikutip dalam Al-Quran yang diamalkan oleh Ahmadi . Kedua doa itu terdapat dalam QS. Ibrahim dan QS. Ash-Shaaffat.

“Ya Tuhanku. Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan sholat , ya Tuhan kami perekanankanlah doaku. Ya Tuhan kami beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisap (hari kiamat) “, (QS. Ibrahim :40-41)

Kemudian doa yang lainya adalah “Ya Tuhanku, anugrahkanalah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh”. (QS. Ash Shaaffat “100) Kedua doa itu diamalkan setiap usai menjalankan sholat lima waktu.

Meski pernah bergaul dengan Ahmadi, Ustd Armani tidak tahu persis  berapa kali doa itu diwiridkan oleh Ahmadi. Ia juga tidak tahu apalagi yang diamalkan oleh AHMADI.

Namun demikian Ustd Armani menyimpan suatu hikmah dari peristiwa yang menimpa Ahmadi. Menurutnya bisa, jadi apa yang menimpa Ahmadi ada hubungannya dengan doa-doa yang diamalkan, terutama doa-doa Nabi Ibrahim. Tapi, bisa jadi pula hal ini tidak ada hubungannya . Hanya Allah swt yang tahu.

Ia menegaskan bahwa Nabi Ibrahim adalah Rasul yang sangat taat kepada Allah swt dan tidak pantang mundur dalam berdakwah. Salah satu peristiwa yang mudah diketahui oleh masyarakt umum adalah peristiwa dibakarnya Nabi Ibrahim oleh Raja Namrud. Karena murkanya yang luar biasa pada Nabi Ibrahim , maka Raja zalim itu memerintahkan prajuritnya untuk menangkap Nabi Ibrahim dan membakarnya secara hidup-hidup.

Peristiwa ini kemudian dikenal oleh masyarakat modern sebagai peristiwa pembunuhan manusia yang keji dan kejam. Dengan begitu mudahnya Nabi Ibrahim dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup. Namun , karena Nabi Ibrahim adalah seorang Rasul, Allah swt menjaga dan menolongnya.

Nabi Ibrahim meminta kepada Allah swt untuk mendinginkan sifat dasar api. Api yang biasanya panas menjadi dingin. Karena dingin dan tidak panas itlah , maka Nabi Ibrahim selamat dan tubuhnya tidak tersentuh panasnya api yang semestina.
“Hai Api jadilah engkau dingin serta selamatkanlah Ibrahim..! (QS. Al-Anbiya :69).

Dalam hal ini, tegas Ustad Armani, memang sangat berlebihan apabila peristiwa yang menimpa Ahmadi disamakan dengan apa yang menimpa Nabi Ibrahim. Kedua orang ini tentu saja sangat berbeda. Kadar keimanan dan ketaqwaannya pun sangat berbeda jauh. Namun, tandas Ustad Armani apa yang dilakukan ahamadi semasa hidupnya dengan mengamalkan doa-doa Nabi Ibrahim bisa jadi menjadi penghubung dirinya dengan Allah swt, dan semua itu tidak ada yang tidak mungkin kalau Allah swt sudah berkehendak Ku fayakun.

Karena bagaimanapun juga, yang mematikan dan menghidupkan manusia adalah Allah swt. Yang membuat api menjadi panas maupun dingin adalah Allah swt. Pun yang membuat ahmadi dan Nabi Ibrahim tidak cedera oleh ganasnya api semata-mata karena kehendak Allah swt, bukan kehendak siapa-siapa.

Namun begitu terlepas dari korelasi antara Ahmadi dan Nabi Ibrahim itu Ustad Armani menilai bahwa kita yang masih hidup tentunya dapat membaca ayat-ayat Allah swt yang tersirat dalam setiap peristiwa. Selain itu sebagai manusia, tentu saja apa yang menimpa Ahmadi dapat ditarik hikmahnya.

Salah satu hikmah hidup yang bisa diambil dari perilaku Ahmadi yang baik adalah kegemarannya dalam bersedekah, rajin sholat berjamaah, dan senang mengamalkan perbuatan dan doa-doa yang dicontohkan oleh Nabi yang terdapat dalam Al-Quran” ini yang harus kita tiru dan kita teladani untuk kehidupan kita di yaumul akhir. Setiap yang baik perlu kita teladani dan yang buruk kita tinggalkan”, tandas Ustad Armani.

“Sebaik-baiknya doa adalah membaca Al-Quran. Doa-doayang diajarkan nabi Ibrahim , termaktub dalam Al-Quran, oleh karena itu, mari kita amalkan dengan ikhlas dan sabar Insya Allah itu akan memberikan kebaikkan dalam hidup kita, baik untuk saat ini semasa hidup, maupun nanti diakhirat”, tegas Ustad Armani mengakhiri percakapan.
Wallahu ‘alam Bhisawab


Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 8 Juli 2018

Share on :

No comments:

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...