Blog Konten Islam: UJIAN SI PUTRI & SEDEKAH SANG AYAH

Wednesday 11 July 2018

UJIAN SI PUTRI & SEDEKAH SANG AYAH

UJIAN SI PUTRI &   SEDEKAH SANG AYAH

Dasbor "Rahasia Illahi 2"



UJIAN SI PUTRI &
SEDEKAH SANG AYAH

“ Sang putri tersenyum dan berlalu dari hadapan ayahnya. Tinggallah Mas Nug Harus putar otak, apa yang dapat dijadikan alasan jika ia bertemu dengan petugas sekolah nanti  “.

Mas Nug, begitu lelaki itu bisa disapa oleh tetangga dirumah atau teman-teman kerjanya. Karakternya yang tenang dan tutur katanya yang lembut membuat ia disenangi tetangga dan teman-temannya.

Pernah Mas Nug berkata seperti ini, “Apabila kita ingin bersedekah , tapi kita tidak punya sesuatu yang berbentuk benda apalagi harta, ya bersedakah saja lakukanlah, jangan pernah ada keraguan untuk bersedekah.”.

Orang yang mendengar perkataan Mas Nug tentu saja bingung tidak punya benda juga tidak berhartatapi dipersilahkan bersedekah tanpa keraguan.. Bagaimana ini…?.
“Sampeyan bingung ya..?. Tanya Mas Nug, saat melihat lawan bicaranya hanya bengong.
“Ya..ya..ya.. saya bingung Mas Nug”, ucaplawan bicaranya jujur
“Kamu bisa tersenyum..?. Tanya Mas Nug kemudian.
Si lawan bicara mengangguk dan dengan polos tersenyum. Mas Nug Jadi ikut serta tersenyum.
“Kamu kamu bisa bertutur kata yang lembut dan mengandung nilai kebaikkan..?”, Tanya mas Nug Lagi.
Si lawan bicara kembali mengangguk tapi tak memperagakan apa yang ditanyakan Mas Nug.
“Boleh saya dengar tutur kata lembutmu yang mengandung kebaikkan..?. pinta Mas Nug kemudian.

Si lawan bicara terdiam sesaat. Kemudian ;”Asslamu’alaikum , sahabatku”, ucap ucap silawan bicaradengan intonasi rendah sambil membungkukkan sedikit kepalanya. Mas Nug tersenyum. “dengan perbuatan barusan ,kamu sudah bisa bersedekah”, ujar Mas Nug.

Sekarang si lawan bicara baru mengerti. Senyumbisa bernilai sedekah, tutur kata yang lembut dan bermakna juga bernilai sedekah. Kalau begitu ayo, kita bersedekah jangan ragu-ragu.

Baca Juga "Nabi Daud Mengalahkan Jalud"

SENANG BERSEDEKAH
Mas Nug banyak mendengar kisah-kisah yang dialami para dermawan ,para donator dan para muzzaki. Hikmah dibalik sedekah-sedekah yang mereka lakukan sungguh luar biasa.

Kali ini, dalam kebingungannya, Mas Nug meyakini bahwa sedekah akan memberikan jalan keluar terhadap masalah yang sekarang sedang dihadapinya.

“Yah, aku tidak boleh ikut ujian “, begitu lapor putri tunggalnya, anak tertua Mas Nug.
“Kenapa..?. tanya Mas Nug lembut
“ayah lupa ya..?. aku kan belum melunasi uang semesteran dan juga uang ujian”, sang anak memberitahukan kepada MasNug. Mas Nug termenung, tapi dengan kearifannya berusaha membujuk anaknya untuk tenang.”Kamu belajar saja yang benar ya, soal uang semesteran dan uang ujian nanti ayah yang urus. Ayah akan datang kesekolahan hari ini”.

Sang putri tersenyum dan berlalu dari hadapan ayahnya. Tinggallah Mas Nug harus putar otak , apa yang diajadikan alasan jika ia bertemu dengan petugas sekolah nanti..?.

“Bismillah..!” Tanpa keraguan mas Nug keluar rumah menuju sekolah anaknya. Uang sepuluh ribuan dikantongnya masih dapat digunakan untuk ongkos, tetapi ditengah jalan ia bertemu dengan seorang bapak yang menyodorkan tangan meminta sedekah. Mas Nug tak bisa menolak. Setelah duit ongkos disedekahkan, Mas Nug memilih berjalan kaki ke sekolah anaknya.

Ketika Mas Nug berhadapan dengan petugas sekolah, petugas itu dengan ramah berkata. “Seharusnya seluruh urusan pembayaran lunas saat pengambilan kartu ujian, tapi saya maklum, saya akan memberi waktu satuminggu untuk bapak dapat melunasinya.”

Mas Nug bersyukur. Tambahan waktu satau minggu yang diberikan petugas sekolah merupakan jalan keluar yang melegakan. Cukup banyak waktu bagi Mas Nug untuk melunasai uang pembayaran untuk ujian anaknya tersebut.

HONOR YANG TAK PERNAH TURUN
Dua hari sudah berlalu dari waktu yang sudah diberikan petugas sekolah. Pada saat yang bersamaam SMS masuk ketelepon seluler yang baru terlepasa dari charger. “Mas hubungi nomor ini ya. Ada honormu yang sudah berbulan-bulan tidak juga diambil. Nilainya lumayan juga. Sayang kalau tidak diambil, begitu SMS yang terbaca.

Honor..?. Honor yang mana..? di media mana..?.
Mas Nug membatin sendirian. HP ditangan diputar-putar , tetapi hanya sesaat, sebab Mas Nug langsung ngesave nomor yang  tertulis dalam SMSitu, kemudian menghubungnya.

Bebeberapa detik kemudian terdengar sahutan. Lelaki diseberang sana bilang kalau dia kehilangan nomor Mas Nug sehingga tak bisa menghubunginya. Untung masih dipertemukan oleh teman Mas Nug yang untungnya juga masih menyimpan nomor Mas Nug.

“Nilainya hampir empat juta Mas Nug Aku transfer sekarang ya, kamu SMS rekeningnya aku tunggu”.
Klik pembicaraan terputus. Kini Mas nUg sibuk mencari nomor rekening Banknya yang selalu disiapkan dalam dompet. Saat ketemu, Mas Nug langsung menuliskannya dan mengirim kepada sang pemberi honor.

Beberapa kemudian dering balasan terdengar. Mas Nug segera membuka, “sudah saya kirim silahkan ambil”. Mas Nug bersyukur. Mungkin inilah hikmah yang lainnya itu.

Maka segeralah Mas Nug mencari ATM terdekat untuk mencairkan rejeki yang cair hari ini dan setelah itu, Mas Nug bersegera mendatangi sekolah sang putri untuk melunasi uang semesteran dan ujian anaknya. Alhamdulillah.
Wallahu ‘alam Bhisawab Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 12 Juli 2018

Share on :

No comments:

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...