Blog Konten Islam: PERJALANAN AKHIR PEMUDA BERTATO

Thursday 12 July 2018

PERJALANAN AKHIR PEMUDA BERTATO

PERJALANAN AKHIR  PEMUDA BERTATO

Dasbor "Rahasia Illahi 2"


PERJALANAN AKHIR
PEMUDA BERTATO

Sabda Rasulullah  saw :
“ Sesungguhnya perbuatan itu tergantung pada niatnya dan sesungguhnya setiaporang (akan dibalas) berdasarkan apa yang yang diniatkan. Maka barang siapa yang hijrahnya (ingin mendapatkan keridhaan) Allah swt dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya”. (HR. Bukhari dab Muslim).

Di hari yang terik, seorang pemuda datang tergopoh-gopoh mendekati mushalla. Dengan satu keyakinan yang kuat, ia melangkahkan kakinya menuju mushalla itu. Sang pemuda hanya mengenakan kaos oblong. Tato menghiasi sekujur tubuh dan lengannya. Ia mengenakan celana Jeans yang sudah robek di lututnya.

Setibanya di pintu mushalla, ia tatapi dinding-dinding atap luar bangunan mushalla. Seperti orang yang sedang mencari sesuatu. Kosong tanpa pandangan yang jelas. Ia lihat beberapa orang sedang sholat dzuhur berjamaah . Astagfirullah, sudah lama aku meninggalkan itu (sholat)”, gumamnya, pelan.

Baca Juga "Bau Anyir Dari Kuburan Si Rentenir"
Baca JUga "Ketika Makam Sang Pendosa di Gali"

Perlahan-lahan ia memasuki mushalla kecil itu. Dan, “Bruk..!”, tiba-tiba saja ia terjatuh dan tersungkur di lantai Mushalla. Tidak ada orang yang menghiraukan. Sebab orang-orang sedang tengah sholat berjamaah. Untuk beberapa menit lamanya. Pemuda itu tidak dihiraukan. Tidak ada yang memperhatikan.

Setelah sholat berjamaah usai, salah satu diantara jamaah menghampiri tubuh yang tersungkur. “Bangun..! Ayo bangun..! teriak”, teriak sambilmenepak-nepakkan tangannya ke wajah pemuda itu.

“Mabuk kali”, sahut jamaah yang lain.
“Iya, dia biasanya mabuk”, sambung yang lainnya.
“Wah, kalau begitu, angkat dan keluarkan dia dari mushalla ini. Orang mabuk jangan masuk di Mushalla”.

Kemudian dua orang mencoba membangunkan pemuda itu, bahkan ada yang menarik kakinya keluar. Tapi, karena tubuh pemuda itu besar, dua orang itu tidak sanggup menariknya.
“Ya sudah, biarkan saja kalau susah ditarik. Kita tunggu sadarnya saja”, kata satu diantara mereka.

Cukup lama pemuda itu dibiarkan tidak sadarkan diri. Beberapa jamaah pun pulang. Namun, diantara mereka ada yang tetap menunggu sambil mengobrol di mushalla. Setelah 30 menit tidak sadarkan diri , salah seorang jamaah berinisiatif untuk membangunkannya kembali. Namun tiba-tiba ia sangat kaget. Pemuda itu ternyata masih warganya dan nampak seperti orang yang sudah meninggal dunia.

“Kok, aneh tidak ada nafasnya. Denyut nadinya juga berhenti”. Kontan saja mereka merubungi pemuda itu dan memastkan apakah pemuda itu sudah tidak bernyawa atau masih hidup. Tanpa pikir panjang tubuh pemuda itu diangkat secara bersama-sama keluar, warga hendak membawanya kerumah sakit untuk memastikan apa yang telah terjadi dan menimpa pemuda itu.

Setelah diperiksa pegawai medis, diketahui pemuda itu sudah tidak bernyawa lagi. Dia sudah menghembuskan nafasnya yang terakhir, bersamaan ia jatuh dan tersungkur dilantai mushalla itu. Dokter menyebutkan bahwa laki-laki itu terkena serangan jantung mendadak. Penyakit yang diderita pemuda itu mungkin sudah lama, tapi jarang atau bahkan tidak pernah diperiksakan ke dokter. Pihak keluarga juga mengiyakan bahwa pemuda itu memang belakangan mengaku sering mengalami rasa sakit disekitar dadanya.  
   
MABUK & JUDI..?
Pemuda itu adalah warga dikampung Waras [bukan nama sebenarnya]. Letaknya tak jauh dari ibukota. Pemuda itu sendiri bernama Rohyan [bukan nama sebenarnya]. Panggilannya Yan. Usianya sekitar 30 tahun. Meski sudah kepala tiga usianya pemuda itu, tetapi pemuda itu belum menikah. Dan ia anak ketiga dari pasangan Pak Hamdan dan Ibu Rohimah, kedua orang tuanya bekerja sebagai pedagang toko sembako di pasar.

Sehari-hari, Rohayan beraktivitas sebagai tukang bengkel. Bengkelnya tidak jauh dari pasar. Ia punya satu anak buah biasanya ia bergantian menjaga bengkelnya dengan anak buahnya itu.

Yan dikenal warga sebagai pemuda yang urakan. Suka minum-minuman beralkohol, berjudi, bertato dan sering balapan motor liar. Orang tuanya sudah membebaskannya. Mereka sudah tidak sanggup lagi mengingatkannya dan menasehatinya. Yan pun bebas melakukan apapun saja karena hal itu adalah  kehidupannya.

Yan pernah masuk sel selama sebulan, Lantaran terlibat balapan liar. Dia juga pernah terlibat tawuran dengan pemuda lain kampung hanya karena rebutan wanita. Ia sampai masuk rumah sakit karena mengalami luka-luka yang sangat serius.

Meski tergolong pemuda urakan, solidaritas Yan cukup tinggi dan sangat menghargai kawan-kawannya. Pernah suatu hari kawannya bertaubat dan tidak mau minum-minuman keras. Keputusan kawannya itu ia dukung meski ia sendiri belum bisa meninggalkan kebiasaan buruknya. Sebagai bentuk dukungan keputusan kawannya itu, ia marah jika ada kawan lain yang tetap mengajaknya minum-minuman. Menurutnya orang yang sudah bertobat hendaknya tetap didukung.

Pada suatu hari, teman itu itu kita sebut saja namanya Ahmad – berkunjung kerumahnya. Tujuannya tak lain adalah untuk mengajaknya bertobat dan meninggalkan kebiasaan minum-minuman dan berjudi. Apa kata Rohayan kala itu ; “Kalau kamu sudah menemukan jalan hidup yang benar, jalanai saja, saya belum bisa mengikuti jejakmu. Aku hanya kan bertobat bila aku menemukan sesuatu yang luar biasa dalam hidupku”,

“Apa yang luar biasa itu Yan..?.
“Aku anggap sesutau yang luar biasa itu , bila aku merasa nyaman dan tenag melangkahkan kaiku menuju tempat ibadah. Bila aku sudah menemukan itu, Aku rela mati”, tutur Yan kepada rekannya itu. Perkataan itulah yang kemudian Ahmad ingat tatkala ia mendengar berita Rohayan sudah meniggal dunia.Ia mencoba mengait-ngaitkan ia alami dengan kabar meninggalnya Yan di dalam mushalla dalam keadaan tidak untuk sholat.

BERAWAL DARI NIAT
Meninggalkan Yan didalam mushalla membuat spekulasi dan multitafsir banyakorang. Ada yang menganggap bahwa Yan meninggal karena kebetulan saja, Bisa saja ingin buang air kecil di mushalla saja. Karena tidak mungkin ia mau sholat sedangkan dia mengenakan kaos oblong dan celana Jeans robek-robrk.

Ada pula yang menilai bahwa Yan meninggal tidak secara wajar atau kebetulan, tapi karena ia disitimewakan oleh Allah. Ia hendak bertobat sehingga masuk kedalam Mushalla.

Pada kedua penilaian dan asumsi ini Ahmad sendiri mempunyai pandangan lain . Ia menilai Yan memang disitimewakan oleh Allah. Keistimewaan itu tentu saja tidak datang secara tiba-tiba. Kedatangannya ke mushalla dan hendak bertobat adalah perjalanan panjang batinnya.

Pertama, menurut Ahmad, meskipun Yan masih tetap suka mabuk dan judi, dia sangat mendukung upaya taubat yang dia jalani. Yan berharap bahwa dirinya dapat bertaubat dengan sungguh-sungguh.
Kedua, Yan pernah bercerita bahwa dia akan bertobat bila sudah menemukan ketenangan dan kesejukan hati saat menuju tempat ibadah. Nah bisa jadi, Yan merasakan kondisi itu pada saat dia masuk mushalla.

Ketiaga, apa yang dialami Yan ini hampir mirip dengan kisa dalam kitab Nashai Al-Ibad , seorang pemuda yang berjalan menuju pintu taubat , namun ia meninggal dunia saat berada dalam perjalanan .Pada saat itu malaikat bingung untuk menentukan apaka laki-laki itu layak untuk dimasukkan kedalam surge atau neraka.

Karena sepanjang hayatnya selalu bermaksiat kepada Allah swt. Namun demikian , di akhir hayatnya pemuda itu meninggal dalam perjalanan menuju taubat kepada Alah swt. Artinya niat taubatnya itu dihitung sebagai kebaikkan yang luar biasa. Allah kemudian menyuruh malaikat untuk memasukkan laki-laki itu kedalam surge ,karena laki-lakiitu sudah berniat dengan tulus untuk bertaubat dan jarak perjalanan menuju pintu taubat lebih dekat dengan jarak dia biasa bermaksiat.

Dari tiga hal yang dikemukakan Ahmad tersebut semoga saja salah satunya adalah benar-benar dilakukan Rohayan. Jika memang ia sudah punya niatan untuk bertaubat dari dulu maka secara hati dia sudah punya I’tikad baik.Oleh karenanya , Allah swt kemudian membukakan pintu taubatnya dengan cara menggerakkan hati Rohayan untuk mendatangi mushalla , tempat ibadah ; symbol bangunan ketaatan kepada Allah swt.
Wallahu ‘alam Bhisawab

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com 13 Juli 2018 -

Share on :

No comments:

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...