Dasbor " Rahasia Illahi 2"
JAMAAH HAJI DAPAT HIDAYAH
“
Saya merasa, saya sedang disiksa di
neraka. Rambut saya ditarik-tarik. Sakitnya luar biasa, Pak Ustadz.
Bukan itu saja, buah dada saya juga dijepit dengan penjepit yang terbuat dari
bara api… “.
Usianya tak lebih
dari 0 tahun, masih muda memang. Tapi tekadnya untuk pergi haji ternyata besar
juga. Kesuksesannya sebagai wanita muslimah membuatnya diberikan kesempatan
oleh Allah untuk bisa pergi keTanah Suci.
Tapi sayangnya seribu sayang. Niatnya untuk menjalani ibadah haji
dengan baik dan benar terhalang oleh satu kejadian diluar kendalinya. Sebuah
peristiwa yang membuat seorang ustadz yang membimbingnya kerepotan dan
teman-teman lainnya kewalahan.
Sa’adah begitu namanya. Dia seketika pingsan dan baru saja menjejakkan
kakinya di kota Madinah. Tepatnya saat ia baru keluar dari bus rombongan yang
membawanya dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Ketika teman-teman yang lain
tidak terjadi apa-apa, ia justru langsung tidak sadarkan dirisaat hendak turun
dari bus.
Ini aneh. Ini ganjil. Apa yang terjadi padanya..?. Apakah ia tidak
makan..?. Apakah ia sakit…?. Jawabannya tidak. Ia tidak sedang sakait dan juga
tidak lapar sehingga kepingsanannya membuat orang-orang disekitarnya
bertanya-tanya.
Oleh Pak Ustadz, Sa’adah kemudian dibawa kerumah sakitterdekat di kota
Madinah. “Saat saya sentuh tubuhnya sangat panas ujar ustadz. Di rumah sakit,
Sa’adah mendapatkan perawatan yang optimal. Namun sa’adah belum siuman juga,
padahal berbagai cara telah dilakukan dokter untuk menyadarkannya.
Kondisi ini membuat ustadz dan teman-temannya semakin bingung saja.
Terutama sang ustadz, ia menjadi terkuras energinya. Disatu sisi ia harus
mengurus jamaah lainnya yang berada dibawah bimbingannya, disisi lain ia juga
harus focus pada Sa’adah yang kini masih pingsan dirumah sakit.
Namun, kedua tugas ini berhasil dilakukan Pak Ustadz . “Saya harus
gentian bolak-balik kerumah sakit dan menemui jamaah saya”, ujarnya. Dan
melihat kondisi Sa’adah beum siuman juga akhirnya ia dirujuk kerumah sakit King
Abdul Aziz Jeddah. “Sebab peralatan disana lebih lengkap dibandingkan dengan di
Madinah.”, ujar Pak Ustadz.
Setelah dirawat dirumah sakit di Jeddah Sa’adah akhirnya siuman. Dia
membuka matanya. Betapa bahagianya Pak Ustad saat menyadari sa’adah sudah siuman.
Sa’adah lalu menatap Pak Ustadz dan berusaha merangkulnya sambil menangis
tersedu-sedu. Melihat kenyataan ini Pak Ustadz pun bingung. Apa yang terjadi
padanya..?. Kenapa ia menangis setelah pingsan selama 3 hari..?.
Tiba-tiba Sa’adah berbicara , “saya bertaubat, Pak Ustadz , saya
bertaubat..!
“Iya kenapa..?. tanya Pak Ustadz.
“saya sadar bahwa saya memang beragama islam, tapi itu hanya di KTP
saja. Sehari-hari saya tidak sholat, puasa dan amalan-amalan anbi lainnya.
Bersama suami yang orang bule saya lebih senang mabuk-mabukan. Dirumah banyak
botol minuman keras. Saya bertaubat, Pak Ustadz “, ujar sa’adah.
Sa’adah pun berkisah ,”selama koma saya mendapat azab dari Allah swt
yang sangat pedih atas segala dosa yang telah saya lakukan”.
“Betulkah”..
“Betul Pak Ustadz”…
“Saya merasa saya sedang disiksa di neraka. Rambut saya ditarik-tarik.
Sakitnya luar biasa. Pak Ustadz bukan itu saja buah dada saya juga dijepit
dengan penjepit yang terbuat dari bara api. Lalu ditarik-tarik dan akhirnya
putus lalu jatuh kebara api. Saya menangis menjerit-jerit karena sakitnya yang
luar biasa dan minta ampun kepada Allah swt lalu saya raih buah dada saya yang
sudah hancur itu”.
Sa’adah kembali menangis tersedu-sedu mengingat betapa sakitnya apa
yang dialaminya dalam komanya itu.Sedikpun ia tidak diberi peluang oleh Allah
swt untuk beristirahat. Selama 24 jam setiap hari ia disiksa. Oleh Allah dengan
siksaan yang amat pedih.
Sa’adah kemudian melanjutkan ceritanya, bahwa selama disiksa itu ia
pernah di buah-buahan yang berduri tajam. “Tak ada isi pada buah itu melainkan
duri-duri saja tapi saya harus makan buah-buahan itu karena saya memang sangat
lapar”, ceritanya dengan pilu.
Sa’adah melanjutkan, “Ketika buah-buahan itu ditelan , duri-durinya
menikan kerongkongan saya dan ketika sampai keperut menikam perut saya juga.
Setelah habis buah itu saya makan saya diberi makan bara api . Ketika saya
masukkan bara api itu kedalam mulut seluruh badan saya terasa seperti terbakar.
Setelah makan buah berduri dan bara api, Sa’adah minta minuman . “Tapi
saya diberikan minuman yang dibuat dari nanah. Baunya sangat busuk. Tapi
terpaksa saya minum karena saya kehausan. Semua terpaksa saya lalui. Azabnya
tidak pernah saya rasakan dan alami sepanjang saya hidup didunia ini”.
Tidak tahan dengan segala siksaan yang sangat pedih, Sa’adah memohon
kepada Allah swt agar diberi nyawa sekali lagi, agar dikembalikan lagi kedunia.
Ia tak berhenti-henti memohon. Dia berjanji kepada Allah swt untuk tidak lagi
mengulangi perbuatannya selama ini. Saya berjanji kalau saya dihidupkan
kembali, saya akan perbaiki segala kekurangan dan kesalahan saya dahulu. Saya
akan mengaji, dan sembahyang, akan puasa yang selama ini saya tinggalkan”,
ujarnya.
Akhirnya, Allah swt mengabulkan permohonan sa’adah. Dia siuman dari
masa komanya selam tiga hari. Diapun menangis tersedu-sedu dan bertaubat
nasuhah. Oleh Pak Ustadz ia lalu dibawa ke Mekkah. Disana ia menjadi jamaah
yang rajin ibadah. Kalau wanita itu pergi kemasjid padawaktu magrib, dia akan
Cuma balik kekamarnya lagi setelah sembahyang subuh”, ujar Pak Ustadz.
Melihat perubahan radikal pada ibadahnya, Pak Ustadz pun sempat
menasehatiagar ia tetap menjaga kesehatnnya , jangan sampai ibadah melupakan
kesehatan, “Gak Apa-apa Pak Ustadz , saya sudah membawa buah kurma jadi bisa
saya makan ketika saya merasa lapar”, jawabnya.
Menurut sa’adah, seperti yang ditutrkan Pak Ustadz sepnajang berada di
masjidil haram dia mengqada mengganti semua sembahyang yang ditinggalkannya
dahulu. Selain itu ia juga berdoa dengan sangat kyusu’ agar diampuni segala
dosa-dosanya.
Kepada Pak Ustadz sa’adah juga meminta agar nanti berkenan mengajarkan
suaminya bule untuk bisa sholat dan mengaji. “saya akan mengajak suami saya
pergi haji. Sebagaimana saya, suami saya itu islam pada namanya saja. Tapi itu
semua kesalahan saya. Say sudah berhasil membawanya masuk islam, tetapi saya
tidak membimbing dia. Bukan itu saja sayapun malah yang jadi seperti orang yang
bukan islam”, ujarnya penuh penyesalan.
Demikian sebuah kisah luar biasa tentang seorang jamaah haji yang
mengalamai koma berhari-hari , namun Allah swt akhirnya memberikan Hidayah.
Semoga kita bisa belajar dari kisah ini..! Aamiin.
Wallahu ‘alam Bhisawab