Blog Konten Islam: GILA SELAMA DUA PEKAN
Showing posts with label GILA SELAMA DUA PEKAN. Show all posts
Showing posts with label GILA SELAMA DUA PEKAN. Show all posts

Sunday 4 March 2018

MENCURI KOTAK AMAL, GILA SELAMA DUA PEKAN


MENCURI KOTAK AMAL, GILA SELAMA DUA PEKAN

“ Dan Janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan lupa akan dirinya sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik “ ( QS. Al-Hasyr ;19 )
Tak disangka tak diduga perbuatan tak terpuji seorang lelaki muda secara tiba-tiba terserang penyakit Jiwa Alias Gila. Kisah ini terjadi disebuah kampung kecil di pulau Lombok. Kampung yang penduduknya masih memegang erat tradisi agama Islam.

KE DASBOR >>>"RAHASIA ILLAHI 1"

Serta disana masih banyak tempat-tempat bersejarah yang dianggap keramat. Tempat-tempat tersebut biasanya berkaitan dengan makan para ulama penyebar agama Islam, masjid atau mushala didirikan oleh para ulama itu.

Kebetulan dikampung yang bernama kampung Jepun (bukan nama aslinya) itu terdapat sebuah mushala kecil yang dikenal bersejarah dan menyimpan keramat.

Masyarakat percaya bahwa siapa saja yang berbuat macam-macam di mushal itu, ia akan mendapat hukuman. Tidak saja balasan dari Allah swt. Di akhirat kelak tapi balasan itu juga bisa nampak dalam bentuk penderitaan penyakit fisik, gangguan jiwa dan bentuk lainnya ketika si pelaku masih hidup.

Selama berpuluh-puluh tahun masyarakat kampung Jepun percaya akan keramat di mushala bernama Al-Hidayah ( bukan nama yang sebenarnya ) itu. Sehingga seburuk-buruk perilaku orang di kampung Jempun ia tidak akan berani melakukan keburukan di mushala kerama.

GEMAR MABUK DAN JUDI MENDZALIMI ISTRI
Namun suatu hari kampung yang tenang itu tiba-tiba terusik oleh berita yang mengejutkan. Ada seorang laki-laki yang masih penduduk kampung Jepun terserang penyakit kejiwaan atau gila secara mendadak. Kabarnya penyakit itu menyerang setelah laki-laki itu pulang dari Musala A-Hidayah.

Orang-orang kampung mempunyai dugaan yang hamper sama, pasti lelaki itu telah melakukan hal buruk di Mushala Al-Hidayah. Sebut saja laki-laki itu bernama Amak. (bukan nama sebenarnya )

Ia pria berumur 30 tahunan lebih. Meski telah memiliki lima orang anak yang masih kecil-kecil, namun pekerjaan Amak masih serabutan.

Terkadang Ia menjadi porter atau kuli angkut di pasar sayuran, kadang juga mengojek, atau menjadi buruh di sawah ladang. Pekerjaan apa saja ia lakukan kendati hasilnya tidak cukup untuk sekedar menutupi kebutuhan keluarganya.

Meski kondisi keluarga Amak boleh dibilang pas-pasan, bahkan kekurangan, namum Amak sebagai kepala rumah tangga bukan lelaki yang patut ditiru perilaunya. Ia sering nongkrong dan begadang sampai larut malam bersama teman-temannya yang kebanyakkan pengangguran.

Seringkali sembari nongkrong mereka berjudi dan menegak minuman keras. Kebiasaan lama yang tetap dipertahankan oleh Amak ini yang kadangkala membuat biduk rumah tangganya terombang-ambing. Bahkan Amak tak jarang berlaku kasar terhadap istrinya.

Padahal sang istri telah mengkorbankan hari-harinya untuk memeras keringat dan membanting tulang mencukupi keluarga dan anak-anaknya.

Perlakuan Amak terhadap istrinya biasanya terjadi ketika Amak tengah mabuk dan kalah judi. Ia sering meminta uang secara paksa kepada istrinya. Dan sang istri tahu kebiasaan buruk suaminya itu, biasanya menolak untuk memberikan uang kepadanya.

Ia tahu uang itu ia berikan akan dijadikan Amak untuk bermain judi. Atau membeli minuman keras. Padahal hasil kerja kerasnya itu hanya pas-pasan saja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.


Akhirnya pertengkaranpun tidak dapat dihindarkan. Tak jarang Amak melayangkan tanganya ke muka sang istri. Setelah bertengkar dengan istrinya itu ia tidak pulang kerumah. Tak ada pilihan lain untuk menginap, Amakpun tidur di Mushala Al-Hidayah.Yang letaknya tidak jauh dari rumahnya.

MENCURI KOTAK AMAL MENDADAK MENJADI GILA
Selama tinggal di kampung Jepun Amak terbilang jarang menginjakkan kakinya di Mushala Al-Hidayah yang dikeramatkan penduduk setempat itu.

Kecuali ketika ia masih kecil, ketika ia masih sering ikut mengaji , setelah itu tidak ada waktu lagi untuk menginjakkan kakinya di Mushala itu. Maklum, Amak bukan orang yang taat apalagi giat dalam melakukan ibadah.

Meskipun rumahnya terletak hanya beberapa meter dari Mushala. Dalam kondisilelah setelah bertengkar dengan istrinya Amak memasuki Mushala keramat itu. Awalnya ia hanya ingin numpang tidur.

Namun setelah memasuki ruang tengah Mushala, niat Amak berubah, terutama ketika Amak melihat kotak Amal tergeletak begitu saja.

Amak menghampiri kotak itu kemudian mengocoknya. Tak disangka olehnya , ternyata da uang lumayan banyak dalam kotak amal itu.

Tak menyadari ia berada di Mushala, Amak nekat mencukil kunci kotak amal yang rapuh itu. Hanya membutuhkan beberapa saat saja kotak amal itu terbuka dan menguras habis isinya.

Malam itu Mushala memang sepi sebagaimana malam-malam biasanya.Niat numpang tidur di Mushala akhirnya batal. Setelah mendapat uang hasil curian dari kotak amal, Amak langsung pergi tak jelas ia pergi kemana.

Tapi bisa dipastikan ia mendatangi teman-temannya biasa nongkrong untuk bergabung berjudi. Setelah ia kalah bermain judi pulang kerumahnya dan langsung tidur. Namun ada yang berbeda dengan sikap Amak setelah bangun tidur tiba-tiba ia meracau seperti orang gila cara berkomunikasinyasulit dimengerti pertanyaan dan jawaban yang ia brikan tidak nyambung.

Sang istri kebingungan dan panik dan sedih tiba-tiba sang suami mendadak gila. Tak tahu apa sebabnya ia sendiri merasa  bersalah karena menganggap jangan-jangan peristiwa itu terjadi karena akibat pertengkaran dengannya semalam.

Sang istri tak tahu kalau sang suami baru saja mencuri kotak amal Mushala Al-Hidayah. Kian hari ketidak warasan Amaksemakin parah. Ia sudah tidak mau makan seperti orang normal. Seminggu sudah berlalu Amak tak kunjung sembuh dari penyakitnya.

Malahan semakin bertambah parah, Ia benar-benar sudah menjadi orang gila. Ia sering monar-mandir di sepanjang lorong gang tak peduli siang ataupun malam. Terkadang ia duduk di sudut gang sembari salah satau tanganya menengadah seperti orang meminta uang dari orang yang melintas di lorong gang itu.

Amak yang sudah gila itu berperilaku seperti orang pengemis. Pihak keluarga sendiri sudah tidak kurang-kurang untuk beruaha menyembuhkan Amak. Sejumlah orang pintar sudah didatangkan kerumah tapi tak satupun mampu menyembuhkannya.

Karena alsan ekonomi kelurga Amak pun hanya bisa pasrah menerimanasib Amak seperti itu. Sementarapihak keluarga hanya bisa mengawasi dan mengurus Amakagar jangan sampai pergi jauh dan meresahkan warga Kampun Jepun.
Beberapa kali Amak dipaksa pulang kerumah tapi Amak tetap kemablai keujung gang seperti seorang  pengemis.Kejadian itu berlangsung kurang lebih selama dua minggu. Setelah itu Amak baru sadarkan diri dan bingung dengan kondisi dirinya itu yang sudah
tidak karuan.


Setelah ia merenung beberapa saat barulah ia membuka apa yang sebenarnya telah terjadi pada didinya.Ia ingat malam itu ia mengambil uang dari kotak amal Mushala Al-Hidayah dan setelah menghabiskan uang curian itu ia tak sadarkan diri

Untung Amak bisa sadarkan diri seperti sedia kala meski sempat lebih dari dua minggu hilang ingatan dan telah membikin heboh Kampun Jepun.

Semoga cerita ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua yang membacanya ( dikutip dari Majalah Hidayah )














BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...