MATI
DIKEROYOK
SEKAWANAN TIKUS
“Sekelabat, bayangan beberapa tikus yang sudah dirajang jadi daging dalam
semangkok bakso menggenangi pikiran Rusdi. Ada rasa mual yang menjalar
pelan-pelan di dasar perutnya.. “.
Sore itu Rumah Rusdi (39
tahun) diketuk seseorang.Rusdi pun beranjak dari tempat duduk , membukakan
pintu. Setelah tahu tamu yang berdiri didepan pintu , Rusdi berdegup. Ada dua
polisi yang berdiri mematung didepan pintu dan meminta masuk.
Sejenak pikirannya diliputi
tanda tanya. Tapi setelah dua polisi itu duduk diruang tamu dan berbicara, hati
Rusdi sedikit lega, sebab polisi itu datang tidak menyangkut keluarganya
melainkan berkaitan dengan masalah yang membelit Qamar (40 tahun) tetangga
Rusdi yang selama ini dikenal sebagai penjual bakso.
Baca juga>>>"Jasad Pelacur Raib dari Liang Kubur"
Baca juga>>>"Jasad Pelacur Raib dari Liang Kubur"
Polisi itu menemui Rusdi
untuk menanyakan perihal pekerjaan Qamar, dan kebenaran kasus yang diadukan
oleh seorang pelanggan bakso Qamar.Sebab polisi telah mendapatkan laporan bahwa
bakso yang dijual Qamar dicampur dengan daging tikus.
Sejenak Rusdi terperanjat
kaget, dia mulai mengingat-ingat kapan pertama kali ia membeli bakso di tempat
Pak. Qamar. Sekelebat bayangan beberapa ekor tikus yang sudah dirajang jadi
daging dalam semangkuk bakso menggenangi pikiran Rusdi. Ada rasa mual yang
menjalar pelan-pelan didasar perutnya.
Rasa ingin muntahpun sempat
bergejolak,tapu Rusdi menahan sebab didepan Rusdi ada dua orang polisi yang
sedang bertamu.
“Jadi, sekarang saya minta
tolong bapak mengantar kami kerumah Qamar “ ujar salah seorang polisi. Rusdi
tak punya pilihan lain.
“ Bisa Pak, kalau memang
diperlukan saya akan antar bapak Polisi ke rumah Pak Qamar.
Kembali ke Dasbor>>>"RAHASIA ILLAHI 1"
Kembali ke Dasbor>>>"RAHASIA ILLAHI 1"
Rusdi, kemudian memanggil
Malik (17 tahun) , anak Pak Rusdi yang masih duduk dibangku SMA untuk menemani
kerumah Pak Qamar. Saat Rusdi , anak lelakinya dan dua orang polisi berjalan
menuju rumah Qamar, beberapa warga sempat penasaran.
Sebelum tiba dirumah Qamar,
dari kejauhan Rusdi melihat ada Qamar dan istrinya dihalaman. Hati Rusdi lega ,
lantaran masalah bisa diselesaikan dengan cepat. Saat melihat kedatangan Rusdi
, dan kedua polisi itu memasuki halaman rumah Qamar , lelaki hampir sepuluh
tahun berjualan bakso itu tampak heran dan kaget.
Qamar kemudian
mempersilahkan Rusdi dan kedua polisi itu duduk di serambi rumah. Awalnya,
tidak ada pembicaraan antara polisi dan Qamar. Setelah Rusdi menjelaskan maksud
kedatangannya, barulah kedua polisi itu mengajukan pertanyaan.
“Jadi maksud kedatangan kami
kesini ingi menindaklanjuti laporan yang diadukan kepada kami “, ujar salah
seorang polisi membuka pembicaraan. Qamar terdiam.
“Beberapa hari yang lalu ,
kami mendapat laporan dari pelanggan bapak yang pernah makan bakso di warung
bapak. Dalam pengaduan itu bapak telah diadukan telah mencampur baksi yang
bapak jual dengan daging tikus.
Tuduhan itu tidak membuat Qamar
lemas, tetapi malah tertawa terbahak-bahak.
“Polisi , jika jika benar
saya menggunkan daging tikus, apa buktinya..?. Apa pelapor punya bukti yang
dibawa kekantor polisi..?. Demi Allah pak jika memang benar saya mencampu bakso
jualan saya dengan daging tikus , saya bersumpah muka saya ini nanti
sobek-sobek karena digerumuti tikus.
Ujar Qamar sambil
menudingkan jari telunjuknya ke wajahnya senidiri.
Sontak, Rusdi dan kedua
polisi itu pun tersentak mendengar sumpah yang baru diucapkan Pak Qamar. Anak lelaki
Rusdi yang diam-diam mengikuti pembicaraan hanya bisa melongo dan heran. Tetapi
kedua polisi itu tidak mau terkecoh dengan pengakuan Pak Qamar yang meyakinkan
itu.
Salah seorang polisi merogoh
saku mengambil handphone di saku bajunya kemudian menelephone ke kantor minta
bantuan tiga polisi lain datang membawa mobil untuk mengangkut tahanan.
Saat polisi hendak membawa
mobil yang dugunakan untuk mengangkut tahanan, raut wajah Pak Qamar berubah.
Sebelumnya , dia yakin, bahkan berani bersumpah bahwa bakso yang dijual tidak
dicampur dengan daging tikus, tiba-tiba berubah pucat pasi.
Kecurigaan polisi semakin
kuat tatkala Qamar diam saja, tak berkelit lagi. Akhirnya polisi itupun meminta
izin untuk melihat keseluruh bagian rumah. Dengan ditemani Rusdi. Kedua polisi
itu langsung kebelakang rumah. Tujuan utama yang menjadi target penggeledahan.
Baca Juga>>>"Akhir Kisah Sang Pejabat Rakus"
Baca Juga>>>"Akhir Kisah Sang Pejabat Rakus"
Tak ada barang bukti yang
ditemukan polisi. Kedua polisi itupun keluar dan menemukan satu ruang dekat
dapaur yang terlihat agak kotor. Sejenak polisi enggan akan masuk, Bau busuk
menguat dan membuat perut Rusdi dan kedua ploisi itu mual.
Tapi demi penelidikan ,
kedua polisi itu memutuskan untuk masuk. Di ruangan ini, kedua polisi tersebut
menemukan lima ekor tikus mati tergelatak di dekat adonan bakso. Wajah Qamar
langsung pucat.
Dia bergidik diliputi rasa
takut.
“Lalu, dimana kandang
tikus-tikus ini..?”. tanya salah satu polisi. Dengan wajah lemas, Qamar
menunjuk kesalah satu ruangan yang terkunci. Qamar seperti tiak punya pilihan
lain, dia sudah menyerah dan pasrah. Kedua polisi itu kemudian meminta Qamar
membuka ruangan tersebut.
Setelah Qamar membuka
ruangan itu, kejadian tak terduga tiba-tiba terjadi. Puluhan tikus tiba-tiba
menyerang wajah Qamar. Tikus-tikus kelaparan itu mengeryok ramai-ramai,
menerkam wajah Qamar. Qamar menjerit ketakutan dan meminta tolong.
Tapia pa ang bisa diperbuat
Rusdi dan dua polisi tersebut..?. Semua terjadi dalam waktu sekejab dan
tiba-tiba. Tikus-tikus itu seperti melampiaskan dendam saudara mereka ,
menggigit seluruh tubuh Qamar dan akhirnya Qamar ambruk jatuh dan meregang
nyawa.
Karena urat nadi Qamar
banyak yang tercabik-cabik gigitan tikus. Meskipun diketahu bahwa Qamar sudah
tak bernyawa lagi, tapi polisi tetap meminta Rusdi membawa jenazah Qamar ke
rumah sakit.
Tujuannya untuk diotopsi.
Kebetulan mobil tahanan polisi sudah tiba didepan rumah Qamar sehingga jenazah
Qamar langsung dibopong ke mobil polisi. Ada darah ang menetes dari tubuh Qamar
akibat gigitan tikus.
Berita tentang Qamar yang
mati mengenaskan dikeroyok tikus pun menyebar dalam waktu singkat. Warga pun
berdatanagn kerumah Qamar. Apalagi sebelumnya sudah beredar desas-desus kalau
Qamar sedang digeledah polisi. Tetapi rasa penasaran warga belum terjawab,
apalagi tiba-tiba Qamar meningal mendadak. Padahal sebelum itu warga tahu Qamar
sehat dan tidak sedang sakit.
Warga hanay bisa bertanya –tanya
kala jenazah Qamar diangkut ke mobil polisi dalam keadaan sudah tidak bernyawa
dan penuh darah. Rusdi dan anak lelakinya ikut naik mobil polisi mengantar
jenazah Qamar diotopsi dirumah sakit.
“Di rumah sakit , saya miris
melihat kondisi jenazah Qamar. Raut wajahna banak ang sobek , urat nadinya yang
ada dibagian leher maupun bagian tangan pada sobek, dan yang lebih membuat saya
mual, mata bagian kiri kelopak sobek, sehingga nampak bulatan mata almarhum, “ujar
Rusdi.
Rusdi meminta jenazah
langsung diprosesi (langsung dikafani). Pertimbangan rusdi itu diambil
mengingat jenazah dalam keadaan penuh luka. Setelah jenazah dikafani dimasukkan
kedalam mobil ambulans. Rusdi dan anak lelakinya kemudian membawa pulang
jenazah Qamar kerumah untuk bisa dimakamkan dengan segera.
Sementara itu, mobil polisi
mengikuti dari belakang. Saat mobil ambulans sudah sampai di kampung , warga
berkerumun memenuhi halaman rumah Qamar. Mobil ambulans sempat kesulitan saat
masuk halaman rumah Qamar , sebab masarakat yang berkerumun dihalaman sangat
banak.
Polisi turun tangan ,
meminta warga tidak menghalangi mobil ambulans yang mengankut jenazah Qamar.
Hari itu juga pihak keluarga meminta almarhum langsung dimakamkan.Jenazah
kemudian dibawa ke pemakama. Meskipun saat itu banyak warga berkumpul di
halaman rumah almarhum.
Warga hanay bisa menatap dan
tak ikut mengantar almarhum ke pemakaman. Tak banyak yang menghadiri acara
pemakaman almarhum – hanya dihadiri oleh Rusdi , anak lelakinya beberapa polisi
dan pihak keluarga saja.
PENGAKUAN RUSDI
Rusdi (39tahun ketua RT) : “ADA
BANGKAI TIKUS DI LIANG KUBUR”
Proses pemakaman berjalan
biasa , tak ada kejanggalan apa-apa, tapi bebebrapa menit kemudian, saat
penggali membenamkan tanah , saya melihat bangkai tikus berjumlah sekitar lima
ekoran di liang kubur.
Entahlah, polisi dan pihak
keluarga melihat atau tidak, yang jelas saya melihat kuburan almarhum ada
bangkai tikusnya. Sampai sekarang tidak ada yang tahu akan hal itu. Anak saya
pun tidak tahu dan saya tidak menceritakan
kepadanya.
Ini jelas ada kaitannya
dengan tindakan curang Qamar pada saat berjualan bakso.. Wallahu ‘Alam Bhisawab
MUKHTAR
(Karyawan Qamar)
Lebih dari lima tahun
sayakerja ikut almarhum. Saya sendiripun ikut mencampurkan adonan bakso dengan
daging tikus. Ini saya lakukan karena terpaksa. Sebab kita bekerja dibawah
ancaman. Pernah sesekali saya menanyakan dan menasehati almarhum.
Namun dijawab enteng, “Kalau
bisnis mah gak usah pakai hokum Allah, nyusain dan berabe “. Selain itu,
almarhum tak pernah sholat, atau melakukan perintah agama. Pokoknya, hidupnya
almarhum jauh dari kata sebagai orang islam yang taat. Saya masih ingat, satu
minggu sebelum meninggal, almarhum sempat bercerita ingin membeli tanah yang
diwakafkan buat masjid untuk
membangun warung bakso. Tapi Allah
berkehendak lain dia lebih dulu dimatikan Allah swt ,untuk mengakhiri aksinya
mendzalimi para pelanggannya.
Wallahu
‘alam Bhisawab
(Dikutip dari Majalah
Hidayah)