Blog Konten Islam: MELURUSKAN MAKNA ZUHUD
Showing posts with label MELURUSKAN MAKNA ZUHUD. Show all posts
Showing posts with label MELURUSKAN MAKNA ZUHUD. Show all posts

Wednesday 9 May 2018

MELURUSKAN MAKNA ZUHUD

MELURUSKAN  MAKNA ZUHUD

MELURUSKAN MAKNA
ZUHUD
Diantara kita mungkin masih asing dengan istilah zuhud. Atau kita sudah sering dan akrab dengan istilah ini, tapi salah memberikan pengertian. Karena jamaknya ketidak fahaman apa itu zuhud, sampai-sampai kita sering mendapati, “ZUHUD” menjdai bahasa satire atau sindiran. Kalau ada orang yang tampak kumal, acak-acakan, tidak menjaga penampilan, biasanya aka nada celetukkan, “Ahli Zuhud”.


Memang sebagian orang yang tidak faham, menilai zuhud dengan penampilan. Termasuk orang-orang menekuni ketaatan kepada Allah tanpa landasan ilmu, juga sering tertipu menzuhudkan diri dengan menekuni cara penampilan yang serba terbatas dan kekurangan.

Padahal tidak pernah ditemukan frensi dari ulama’ manapaun tentang zuhud semacam itu. Piliha berzuhud dengan menjadikan penampilan ala orang fakir tidak pernah diajarkan. Namun sepertinya tidak berlebihan, bila kita masih khawatir sebuah laku zuhud masih diartikan sebagai sesuatu yang sacral dan sulit ditempuh oleh manusia hari ini.

Baca Juga >>> "ZUHUD MENDUDUKKAN DUNIA SEBAGAI HAMBA"

Mengingat, bayang-bayang kesengsaraan, papa, dan kefakiran, itu masih melekat  dibenak setiap kita ketika menyebut kata zuhud. Zuhud adalah bahasa Arabyang artinya adalah berpaling dari sesuatu karena menganggapnya remeh dan tidak bernilai. Zuhud terhadap dunia, adalah berpalingnya hati dari kecintaan kepada dunia karena mengerti hakekat dunia yang tidak bernilai, tidak member kemulian, juga tidak member kemudharatan.Zuhud terletak pada cara seseorang memandang dunia. Dimana dunia ini telah Allah gambarkan dalam firman, “Katakanlah : “Kesenangan didunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertaqwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun “. (QS. An-Nisa :77)

Dengan ayat tersebut, kita sudah bisa memahami keharusan bersikap zuhud pada dunia. Allah swt perintahkan kita agar dunia tidak memalingkan kita dari akhirat yang lebih kekal. Apa yang membuat kita berlebihan terhadap sesuatu yang sebentar lagi pasti hilang..?. Jangan menjadikan dunia seolah-olah ia adalah segala-galanya bagi kita. Sehingga waktu dan pikiran habis untuknya. Sehingga suka dukanya kita, bergantung pada dunia.

Dasar hokum dari anjuran zuhud ini juga berdasar pada hadits Nabi saw.Dari Abu Abbas Ahl bin Sa’ad as-Sa’di radhiyallahu anhu, ia berkata, “Ya Rasulullah saw, tunjukkan padaku satu amalan yang jika aku mengamalkannya maka aku akan dicintai Allah dan dicintai manuisa !.

Beliau Rasulullah saw bersabda, “Zuhudlah terhadap dunia, niscahya engkau dicintai Allah swt dan zuhudlah apa yang dimilki manusia, niscahya engkau akan dicintai manusia”. (HR. Ibnu Majah). Maksud, “Zuhudlah terhadap dunia”, adalah remehkan dunia sebagaimana Allah swt telah memandangnya remeh. Palingkan hatidari kesibukkan memikirkannya.

Baca Juga >>> "10 ALASAN DOA BELUM DIJAWAB"

Maksud “Zuhudlah terhadap apa yang dimiliki manusia “, adalah jangan iri,dengki, jangan selalu ingin memiliki apa yang dimilki orang lain. Jangan juga terlalu tunduk pada manusia karena silau dengan kekuasaan dan kekayaan. Hargai dan hormatilah manusia sepantasnya, jangan jadikan kekayaan mereka sebagai ukuran kemuliaan seseorang.

AREA ZUHUD
Yang kaya atau miskin masuk sini…!
Sekanjutnya adalah tentang konsekuensi lahiriah dari jalan hidup zuhud itu sendiri. Terhadap konsekuensi itu menjadi bermacam-macam akhirnya. Perbedaan yang tampak pada lahiriah masing-masing bukan berarti saling menyalahkan satu dengan yang lainnya. Tidak bisa kita menyebut orang-orangyang kaya raya ,pakain bagus, bermobil, bagus itu tidak zuhud.

Atau sebaliknya, orang miskin itu pasti zuhud. Belum tentu. Kalau yang miskin tiap bulan risau dengan gaji yang pas-pasan , tidak qanaah, otaknya dipenuhi dengan ambisi harta dan dibuai angan-angan dia tidak zuhud. Meski demikian harus kita akui.Orang-orang miskin yang Allah jauhkan ia dari harta dunia, jalan menuju zuhud akan lebih mudah mereka tempuh daripada mereka yang dikelilingi oleh kemudahan-kemudahan duniawi.

Kita juga akan membantah mereka yang menuduh para alim yang fakir karena waktunya habis untuk ibadah kepada Allah swt sehingga untuk mencari dunia menjadi sedikit itu sebagai orang yang salah (yang mengakui) intelektual menyebut mereka sebagai golongan yang membuat islam mengalami kemunduran.

Kemunduran yang mana..?, yang seperti apa..?, apa hanyakarena mereka diikuti dalam kesederhanaan hidup , karena member resep menikmati kekurangan dan kemiskinan , bekerja dengan cara pandang sekesar mencari nafkah secukupnya, kemudian dianggap kemunduran..?

Sejak kapan maju mundurnya islam dinilai dari dunia..?. Ahli zuhud yang satu tidak sempat mengupayakan dunia karena totalitas beribadah kepada Alla swt. Pakainnya benar-benar apa adanya, tanpa disengaja. Mereaka benar-benar menjauhi urusan dunia karena takut melalikan dari Allah. Mereka bukan  bermaksud mengharamkan dari apa yang dihalalkan Allah swt. Tapi sekedar mengambil dunia sedikit mungkin karena tak ingin melihat nafsunya “gemuk” dan berkuasa.

Maka mereka dimuliakan Allah. Dunia yang mendatanginya dengan izin Allah swt. Tidak akan menempuh jalan itu kecuali orang yang benar-benar yakin kepada Allah. Ahli zuhu yang satu lagi antusias bekerja bahkan Allah memberikan kelapangan rizki dari usahanya. Berihtiarnya terhadap urusan-urusan dunia tiak menggugurkan dari kedudukan zuhud dihadapan Allah swt.

Mereka mulia, disinilah kemungkinan kita memposisikan diri. Kita yang keseharian berada dalam dunia professional dan usaha mengumpulkan harta, akan tetapi tetap zuhud bila hati dibatasi dari kesibakkan merisaukannya. Sufyan at Tsauriberkata, “Zuhud di dunia artinya tiak mengumbar harapan, bukannya makan sesuatu yang kering dan mengenakkan pakain yang jelek “.

Di kelas ekonomi mapun kita berada, sangat dianjurkan untuk selalu bersikap zuhud. Dengan melihat dunia dengan pandangankecil, tidak ada apa-apanya disbanding akhirat. Lalu kita akan tetap bekerja sebagai bagian dari tanggungjawab, dan bukan sekedar untuk menumpuk harta.

Berpenampilan bagus dan rapi justru sangat dianjurkan. Tapi tidak berbangga-bangga dengan penampilan dan kepemilikkan dunia, itulah makna zuhud sebenarnya.

Itulah bedanya dengan orang-orang yang pura-pura zuhud atau zuhud palsu. Mereka tanpa sadar ternyata sibuk mengemas penampilan agar dilihat sebagai fakir dan ahli zuhud. Orang seperti ini hakekatnya adalah ahli dunia. Karena masih sibuk mencari perhatian dunia (orang).


Wallahu a’lam Bis-shawab

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 9 Mei 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...