Blog Konten Islam: HAKEKAT PASANGAN HIDUP SEJATI..?
Showing posts with label HAKEKAT PASANGAN HIDUP SEJATI..?. Show all posts
Showing posts with label HAKEKAT PASANGAN HIDUP SEJATI..?. Show all posts

Wednesday 23 May 2018

HAKEKAT PASANGAN HIDUP SEJATI..?

HAKEKAT   PASANGAN HIDUP SEJATI..?


HAKEKAT  PASANGAN HIDUP  SEJATI..?

“Engkau mengira mereka sudah menyatu padu, padahal hati mereka tercerai berai “. (QS. Al-Hasyr 59 :14).


Banyak motif yang ingin dicapai orang dengan pernikahan. Selalu aja ada harapan yang tersimpan terhadap pasangan, bahkan dibalik sikap diam sekalipun. Ada yang mengejar harta, rupa yang jelita, popularitas, kehormatan, kedudukan dan lain-lain. Alasan-alasan demikian banyak kita temukan pada kebanyakan manusia.

Tapi Mukmin sejati jelas berbeda, sama sekali beda. Sebab bagi orang yang beriman, itu semua hanyalah pernak-pernik duniawi yang kecil harganya. Sifatnyafana ; lekas diperoleh, cepat pula hilangnya. Orang-orang yang dadanya sudah dipenuhi dengan Iman tak bisa digoda oleh dunia yang tiada berharga.

Walaupun Indonesia Negara miskin, tapi masih banyak orang-orang berharta yang bisa digaet. Namun siap yang bisa menjamin, harta bisa membahagiakan, siapa pula yang menjamin bahwa kekayaan itu abadi. Berapa banyak hartawan tapi menderita, bahkan banyak pula yang jatuh melarat dalam sekejap mata bahakn melebihi orang yang sebelumnya melarat.

Betapa gampang mendapatkan wanita canti jelita atau gagah, tapi kelebihan itu pula yang sering mendatangkan malapetaka. Buankah banyak orang yang rupawan tapi hidupnya merana saat kebanggaannya hilang dimakan usia atau hancur dimakan musibah.Menggaet orang yang prestisius, ngotop atau terhormat dimata manusia juga mudah. Tapi ini Negara kejam, betapa banyak orang-orang terkenal, hebat dan terhormat jatuh hina dina. Yang dahulu pusat perhatian sekarang tiada lagi yang memandang.

Ternyata apa yang didamba orang kebanyakkan belum jaminan kokohnya mahligai rumah tangga. Sekali lagi, hal yang demikian bagi hamba yang beriman fana belaka. Andai Allah menakdirkan seorang mukmin menjadi laki-laki sempurna, maka dia tak akan sudi menerima perempuan yang mengejar kelebihannya saja. Dia tentu menolak dinikahi gara-gara embel-embel duniawi, bukan harapan keindahan kepribadiannya.
Kalaupun ada perempuan sempurna yang punya kelebihan diatas laki-laki mukmin tak akan menharapkannya. Perjuangan akan kurang maknanya untuk perempuan yang demikian hebat. Masih banyak muslimah lain yang lebih berhak diperjuangka.

Manusia memang tidak pantas mengharapkan kesempurnaan, sebab yang demikian itu mustahil ada di dunia ini. Namun kita berhak meminta hati yang utuh dan tulus dari pasangan sah. Kalau bisa diibaratkan , hati yanh utuh bagaikan lingkaran yang bulat penuh itu tidak sumbang sedikitpun.Jangan separoh hati, tergorespun sedikit dia tidak sempurna.

Pernikahan merupakan rute hidupyang banyak masalah, silih berganti dan tiada pernah usai. Bagaimana mungkin menghadapinya kalau hati suami istri tidak menyatu atau tidak kompak. Gara-gara ia berbagi dengan yang lain , walau Cuma secuil. Mungkin permintaan beginirada-rada aneh, tapi itulah yang hakiki segaian pondasi utama dalam membina rumah tangga sakinah. Menikah sesungguhnya menyatukan dua hati, bukan dua tubuh, Kalau menyatukan du fisik saja , apa bedanya dengan hewan..?. Padahal kita manusia yang dilebihkan akal budi.Mengapaharus merendahkan diri dengan sesuatu yang tiada bernilai dihadapan Allah.

Perkara hati adalah misteri yang paling rumit ; hanya yang bersangkutan dan Allah saja yang tahu. Oleh karena itu, saatnya jujur pada suara nurani ; sanggupkah memberikan hati yang sempurna bagi pasangan yang sah..?.

Sungguh malang jika suami atau istri hanya mendapatkan hati compang-camping. Andai dapat hati yang sumbing atau separuh, maka bersiap-siaplah memasuki takdir yang pahit dikemudian hari. Inilah musibah terbesar bagi masa depan cinta. Kemalangan terperih yang akan ditangisi sampai akhir hayat. Sekaligus titik lemah paling berbahaya bagi mahligai rumah tangga.
Mengapa ngotot mempertanyakan..?. secara kejiwaan hati manusia tidak bisa berbagi. Sekalimenerima seseorang dihatinya , dia tak akan lupa sampai mati. Meski sudah punya pasangan yang mencintai atau keluarga yang bahagia ; dia tetap tak akan melupakan. Begitulah ajaibnya hati.

Pria sebenarnya juga membutuhkan kekuatan hati wanita. Bahkan laki-lakipaling brutal dan ganaspun mengakuinya, seperti Hitler ataupun Napoleon. Beberapa ulama’ terkemuka memilih langkah ekstrim tidak menikah/tetap melajang (‘ulama’ al-uzzab) daripada hancur ditangan wanita berhati lemah.

Nikah bukan bisnis yang mencari keuntungandari pasangan. Nikah itu perjuangan yang dipertanggunggjawabkan dunia akhirat. Hidup terlalu sederhana bila hanya untuk makan, minum, tidur, buang air, nikah, cari uang, punya anak, tua, lantas mati. Banyak hal yang bisa kita lakukan, yang bermanfaat bagi peradaban.

Bila tanpa keterpaduan hati secara utuh, bagaimana mungkin kuat menghadapi masa depan.Bukankah tantangan hari esok lebih berat dari sekarang ini..?. Makanya sangat penting kekuatan hati dalam rangka menjinakkannya.

Kalau Azzam sudah tertanam tak ada yang perlu ditakutka. Resiko tertinggi dalam hidup hanyalah kematian, lagi pula setiap orang yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Kendati setiap orang matinya berbeda-beda , tapi sifat wafat dalam nafas yang sama. Lebih baik mati saat membela pasangan berhati mulia, daripada mati  di istana tanpa berjuang apa- apa.

Sebab nikah sama artinya memilih jalan panjang bertabur onak dan duri. Ketika dua kutub sudah menyatu ; banyak perbedaan karakter , selera, cara pandang, sikap hidup sampai dengan hal yang remeh-remeh. Semua perbedaan akan menjadi bom waktu jika tidak punya pondasi yang kokoh. Oleh karenanya  kekompakkan hati mutlak dibutuhkan, jika tidak niscahya neraka dunia akan tercipta.

Cinta tidak runtuh begitu saja pada malam pertama. Cinta itu akan datang setelah melalui proses dan penghayatan. Modal utamanya, rasa percaya dan keyakinan. Tapi jika hati saja tidak utuh, apa modal suami istri selainnya..?. Ketahuilah bahwa hati, yang utuh akan melahirkan kekuatan dahsyat.

Karena kekuatan hati, seseorang berjuang menjadi seuatu yang berharga dihati orang yang dipujanya. Dia ingin mendapatkan kebanggaan dihadapan Allah karena membela pasangan cinta sejati. Sehingga ia tak pernah berharap dengan puji sanjung atau tak peduli caci maki manusia.

Dengan hati yang menyatu, langkah hidup lebih bermakna, sebab hati akan letih dengan main-main. Suami istri bisa saling mempersembahkan yang terbaik, diatas segala kelemahan dan kekurangan diri. Mereka ingin merasakan ketenangan bersama tambatan hati, pautan cinta. Sesuatu yang abadi, bukan basa-basi apalagi polesan luar belaka.

Wajarlah bila saling meminta itu satu hal yang utama sebagai pondasi cinta. Lagi pula, yang dipinta itu hal yang sederhana, bukankah semua orang punya hati..?. Salahkan mendambakan dari pasangan sendiri..?. Bukankah itu kunci aman untuk mencegah perselingkuan..?. Meski hanya perselingkuhan imajinasi dalam hati..?.
Banyak suami istri yang hanya menjadi pasangan mesra saat pesta. Keharmonisan yang artifisal mereka sajikan didepan umum. Suami yang begitu perhatian dan melindungi , juga istri yang sangat kasih dan penyayang.kedekatan yang serba pura-pura sangat dipaksakan saat acara Show time apalagi didepan kamera.

Kehangatan itu lenyap tanpa bekas saat pulang kerumah, yang meletus berikutnya adalah api egoism pribadi , sebab mereka lupa bahwa pernikahan yang langgeng bukanlah kemana-mana selalu berdua. Kebersamaan fisikbelum jaminan menyatunya hati. Terbukti lagi bahwa niat merupakan hal yang sangat penting sebagai landasan berumah tangga. Apapun yang terjadi kita bisa kembali mempertanyakan niat semula.

Tidak pernah ada kata terlambat agar kembali menata hati. Ibarat lingkaran, kita bisa kembali membuatnya bulat sempurna tanpa sumbing. Seiring usaha gigih memberi pengertian pada diri, dialah belahan jiwa yang harus diterima sepenuh hati, bukan separuh nafas tetapi segenap jiwa raga.

Dengan mengurangi keinginan terhadap pasangan, insya Allah kita akan bisa menerimanya secara utuh di hati. Saatnya bersama mengokohkan kembali pondasi utama rumah tangga, yaitu keterpautan hatiyang utuh.


Wallahu ‘alam Bhisawab

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 24 Mei 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...