Blog Konten Islam: HIKMAH TERTIPU DAN MENGIKHLASKANNYA SEBAGAI SEDEKAH

Thursday 26 April 2018

HIKMAH TERTIPU DAN MENGIKHLASKANNYA SEBAGAI SEDEKAH

HIKMAH TERTIPU DAN MENGIKHLASKANNYA SEBAGAI SEDEKAH
HIKMAH     TERTIPU   DAN MENGIKHASKANNYA SEBAGAI SEDEKAH

“Juki mengangguk, Tohir mati kutu. Sebab, jika seseorang sudah mengikhlaskan uangnya keluar sebagai sedekah atau sodaqah, tak ada lagi yang pantas untuk digugat .“


Juki, demikian saya biasa memanggilnya. Seorang kawan yang supel dalam pergaulan.Perangai sosialnya pun baik entah kepada tetangga maupun orang lain yang tak dikenalnya.

Pembawaannya pendiam, tapi ia ramah. Meski bekerja sebagai freelancer (tenaga paruh waktu). Juki biasa mengerjakan tugasnya selayaknya karyawan tetap.

Ia bukan saja mengutamakan ketepan waktu dalam menyelesaikan tugasnya , tapi juga mempertimbangkan kualitas dan skala prioritas. Dan lebih menarik lagi , Juki selalu mengerjakan pekerjaannya dengan ikhlas.

Baca juga>>>"Pencarian Spirituliatas diri sang Rocker (Nikki Asrtria)"

Juki menyadari bahwa ikhlas itu ibadah. Barang kali dengan pola pikir seperti itu, hasil kerjanya menjadi maksimal sehingga membuat orang-orang bekerjasama dengan Juki merasa terpuaskan.

Dan tak heran kalau hasil kerja juki banyak dinanti, sehingga, rezeki bagi juki terus mengalir lancar .  rezeki juki adalah kebahagian bagi teman teman, sebab mereka juga dapat merasakan rejeki juki. Jika Juki mendapatkan uang semua teman dapat merasakanny, makan bareng, ngopi bareng, dan merokok bareng.

Juki memang baik. Kaebaikkannya tidak sebatas materi, tetapi juga ilmu. Juki tak segan-segan membagi ilmu yang dimiliki pada teman-temannya yang memang berniat menekuni bidang yang sama dengan Juki.

Lebih dari itu, Juki bahkan membantu menyalurkan kepandaian mereka sehingga teman-temannya itupun menghasilkan rejeki untuk dirinya sendiri.

Tidak sampai disitu, bagi teman-teman yang tidak mempu menyerap ilmu yang diberikan Juki, maka Juki menawarkan alternative lain, yaitu menjadi perantara atau kurir dari hasil pekerjaannya. Sebuah tawaran yang arif.

Baca Juga>>>"Keajaiban Sedekah Pak Komar "

Namun, kebaikkan juga terkadang juga disalah  artikan oleh beberapa teman. Mereka memanfaatkan kebaikan Juki sebagai ladang penghasilan tanpa dirinya harus bekerja keras.

Hasil-hasil kerja Juki dipasarkan kepada perusahaan dengan nilai yang disetor jauh lebih kecil dari yang dibayarkan. Dalam istilah lai, sang teman berani mencatut rejeki Juki.

Dalam istilah yang ekstrim, sang teman tega menipu Juki. Apakah Juki marah dan membalas dendam..?. Ternyata tidak ketika ia mengetetahui ulah sang teman, meski ada rasa kecewa secara manusiawi, Juki berusaha menerima kenyataan itu dengan ikhlas.

“Aka nada rejeki lain, “Begitu pendapatnya” ikhlas ish boleh, Juk, “Komentar Tohir, seorang temannya. “Tapia pa yang dilakukan teman kita itu lama-lama jadi kebiasaan,”lanjut teman Juki tak senang menyaksikan teman menipu teman.

Juki hanya tersenyum. Tapi senyuman Juki dibalas Tohir dengan kerutan dahi. “Bukan itu. Nama kamu bisa menjadi tercemar karena pencatutan nama yang sesuai dengan kualitas kerjanya, “lanjut Tohir.

“Segala sesuatu itu ada batasnya, Her. Begitu juga penipuan yang dilakukan teman kita. Bila masanya tiba, aksinya akan terhenti. Entah karena dianya bertobat lebih dulu atau perusahaan yeng memecat karena tahu tingkah polahnya.

“Demikian balas Juki sambil terus mengerjakan tugasnya. “Kalau menunggu dia dipecat apalagi taubat, kerugianmu semakin banyak, “Jawab Tohir masih tetap tidak bisa menerima.

“Kalau kita bisa menganggapnya sebagai sedekah,malah kita dapat untung Her, “tegas Juki. Tohir melongo. “Sedekah..?. Juki mengangguk. Tohir mati kutu. Sebab, jika seseorang sudah mengikhlaskan uangnya keluar sebagai sedekah, tak ada lagi yang pantas untuk digugat.

Baca juga>>>"Mantan Pegawai Bank Jadi Pemulung Tetap Istiqamah Beribadah"

Sedekah adalahsebuah keikhlasan, bukan pemaksaan. Barang kali, hal inilah yang membuat Tohir semakin kagum pada Juki, sebab ini adalah sebuah penipuan oleh seorang teman yang sudah dianggap sebagai saudaranya sendiri.

Berawal dari sebuah arisan yang bernilai puluhan juta rupiah. Tahir betul ihwal kedekatan Juki dengan teman yang menjadi arisan yang diikuti Juki. Setiap bulan penghasilan Juki dipotong oleh teman tersebut untuk membayarkan arisan dan si teman kemudian mengusulkan agar Juki mengambil nomer terakhir, sebab Juki akan mendapatkan uang yang utuh dan tidak mengeluarkan uang kembali setiap bulannya, kecuali jika Juki mau ikut kembali pada putaran arisan berikutnya.

Juki senang menerima usulan itu, apalagi Juki punya rencana tersendiri dengan uang arisan itu. Dengan nilai puluhan juta yang didapat pada akhir arisan, Juki sudah membayangkan kalau rencananya akan dapat terealisasi.

Namun lagi-lagi Juki tertimpa kasus, jeruk makan jerukpada saat Juki harus menerima uang puluhan juta pada akhir arisan , sang teman tanpa merasa berdosa member tahu kalau arisan terkendala dan uangnya akan dibayarkan setelah ketua arisan laku menjual rumahnya.

Yaa ampun..! Juki kecewa berat atas ulah temannya itu. Ia meradang, tapi si teman tak bisa ditendang  karena dia terus menghilang. Apakah kali ini keikhlasan Juki berlaku..?. dan menganggap uang puluhan juta yang raib sebagai sedekah..?. Itu hanya Juki yang tahu.

Tohir tak berani berkesimpulan, namun dari banyak musibah penipuan yang dialami Juki, keikhlasan dalam nuansa sedekah selalu terlihat pada sikap Juki. Dan Tohir, bukan saja dapat menerka, tapi juga dapat merasakan keberkahan pada Juki.

Meski berpuluh juta uang Juki yang raib, pendapatan yang masuk kekantong Juki mengalir lebih dari itu. Sebaliknya nasib teman yang suka memakan teman terhimpit dalam kesusahan.

Buktinya Tohir dapat menyeaksikan dengan mata kepala sendiri. Seorang teman yang gemar menipu Juki, ia tersingkir dari usahanya sebagai penawar jasa. Bukan Cuma itu, ia juga tersingkir dari kampungnya dari rasa malu.

Sedangkan teman yang lain, ia harus menelan pil pahit karena dipecat dengan tidak hormat dari perusahaan. Tetapi Juki,,? Sampai saat ini, ia masih eksis dengan pekerjaan dan pundi-pundi uang pun masih tetap mengalir aman kedalam rekeningnya.

Mungkinkah ini karena keikhlasan Juki dan menganggap uangnya yang raib sebagai sedekah..?.

Wallahu ‘alam Bhisawab

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com- 27 April 2018
Share on :

No comments:

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...