Blog Konten Islam: MEMAHAMI KATA TADARUS

Sunday 22 April 2018

MEMAHAMI KATA TADARUS

MEMAHAMI KATA TADARUS
MEMAHAMI   KATA   TADARUS  

“Imam Nawai menyarankan agar setiap muslim bisa menghatammkan Al-Quran sebulan sekali. Atau, dirasa masih berat, ya semampunya saja. Yang penting, jangan berlalu satu hari pun kecuali kita membaca Al-Quran, walau hanya beberapa ayat.“


Secara Etimologi, kata tadarus berasal dari asal kata DarasaYadrusu, yang artinya mempelajari, meneliti, menelaah, mengkaji dan mengambil pelajaran.

Lalu ditambahkan huruf Ta’ didepan hingga menjadi TadarrasaYatadarrasu, yang maknanya berubah menjadi saling belajar, atau mempelajari secara lebih mendalam.

Adapaun kegiatan tadarus yang kerap kali kita dengar dan kita lihat hanay membaca Al-Quran. Seperti halnya membaca kitab suci tersebut pada hari-hari biasanya.

Baca juga " Larangan Ilmiah Mecabut Uban "

Bahkan benar tidaknya bacaan itu kadang tidak terjamin. Karena tidak ada ustadz yang ahli dalam membaca Al-Quran yang ikut mendampinginya.

Bentuk tadarusan seperti itu sebenarnya lebih tepat menggunakan istilah “ Tilawah Wal Istima’ “. Kata “Tilawah” berarti membaca , dan kata “Istima; “berasal darita “Sami’a Yasma’u “ yang berarti mendengar.

Kebiasaan Tadarus telah dicontohkan sejak zaman nabi dan para sahabat. Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadits bahwa Rasulullah saw tadarusan Al-Quran bersama Malaikat Jibril di setiap bulan Ramadhan.

Di situ riwayat Rasulullah saw yang membaca Al-Quran dan Malaikat Jibril yang menyimak bacaannya. Sedangkan dalam riwayat yang lain. Malaikat Jibril yang membaca Al-Quran dan Rasulullah saw menyimak bacaannya.

Jadi, kebiasaan atau tradisi tadarus Al-Quran di bulan Ramadhan itu memang ada contohnya dari Rasulullah saw.

Menurut Shodiqiel Hafily dalam Tadarus ala Sahabat, tadarus yang disimak malaikat Jibril itu menyiratkan pesan untuk membangun budaya intelek ( budaya baca dan budaya kritis ) serta budaya sharing. Nabi begitu tekun dan istiqamah menyimakkan bacaan Al-Qurannya kepada Jibril.

Ibnu Mas’ud ra menyebutkan “adalah seorang dari kami jika telah mempelajari 10 ayat maka ia tidak menambahnya sampai ia mengetahui maknanya dan mengamalkannya”.

Hadits ini di shahihkan oleh Syekh Ahmad Muhammad Syakir dalam tahqiq-nya atas Tafsir At-Thabari. Sementara itu Imam Nawawi menyarankan agar setiap muslim bisa menghatamkan Al-Quran setiap sebulan sekali.

Atau dirasa masih berat , ya semampunya saja, yang penting jangan berlalu satu hari pun kecuali kita membaca Al-Quran, walau hanya beberapa ayat.

Namun, kebanyakkan dari kita kalau tadarusnya hanya sekedar membaca, menurut Abdul Mu’ti, Ketua Umum PP Pemuda Muhamdiyah , ada beberapa sebabnya.

Pertama : Sebagian muslim berpendapat bahwa membaca Al-Quran secara verbal sudah merupakan ibadah.

Kedua : Kegiatan membaca verbal didasarkan alasan historis dengan meilhat praktik para sahabat. Selam Ramadhan, para sahabat bertadarus dengan membentuk Halaqah Al-Quran.

Mereka melakukan seaman seorang membaca Al-Quran dan yang lainnya menyimak : mendengar dengan seksama.

Mereka memang tidak melakukan dengan penerjemahan. Tadarus lebih banyak ditunjukkan untuk memelihara hafalan Al-Quran.

Tetapi, praktik tadarus sahabat yang tidak disertai pemahaman atau tafsir nampaknya disebabkan oleh dua hal.
Pertama : Mereka tidak mengalami kendala bahasa. Sebab Al-Quran memang ditulis dan dibaca dalam bahasa Arab.
Kedua : Apa bila menemui kesulitan, mereka dapat bertanya langsung kepada Rasulullah saw.

Sementara kondisi muslim di Indonesia sangat jauh berbeda dengan sahabat. Di Indonesia , bahasa Arab adalah bahasa asing. Mayoritas muslim tidak menguasai bahasa Arab.

Disamping itu, jarak kehidupan juga sangat jauh dari masa Rasulullah ; baik dari segi waktu maupun sisi kompleksitas masalah yang dihadapi. Jika kita ingin menjadikan Al-Quran sebagai pedoman, apakah dengan membaca saja sudah cukup..?

Jadi, dalam tadarus sebaiknya disertai pemahaman yang mendalam.
Wallahu ‘alam Bhisawab

(Tri yudiono – Publishing )
Share on :

No comments:

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...