Blog Konten Islam: KETIKA JENAZAH SITI MARYAM DIMANDIKAN PARA BIDADARI

Wednesday 25 April 2018

KETIKA JENAZAH SITI MARYAM DIMANDIKAN PARA BIDADARI

KETIKA JENASAH SITI MARYAM DIMANDIKAN PARA BIDADARI
KETIKA
JENAZAH  SITI MARYAM
DIMANDIKAN PARA BIDADARI


“ Aku sebenarnya adaah Malaikat Mikail dan sahabatku ini adalah Malaikat JIbril. Aku membawa obat tubuh dan kain kafan dari Tuhammu dan para Bidadari Jelita sekarang sedang turun dari surga untuk memandikan dan mengafankan ibumu “.

Siti  Maryam adalah wanita terbaik pada ,masanya jika tidak dikatakan sepanjang masa. Wanita terbaik dalam kurun sejarah wanita, dari mulai Siti Hawa sampai nanti wanita terakhir.

Allah berfirman dalam QS. Surat Al-Imran ayat 42 , “Dan (ingatlah) ketika Malikat (Jibril) berkata “Hai Maryam sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita didunia (yang semasa dengan kamu).

Siti Maryam adalah pemuka kaum wanita di surga. Dari Aisyah radhiyallahu’anha, bahwa Rasululah bersabda “Pemuka wanita ahli surge ada empat : Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasululah saw, Khadijag binti Khuwailid, dan Aisyah. “(HR. Hakim 4853).

Baca Juga>>>"Kisah Setelah Pengangkatan Nabi Isa as"

Siti Maryam adalah anak tunggal dari Imran, seorang tokoh dari ulama’ Bnai Israel. Ia memiliki seorang putra shaleh dan seorang Nabi, kekasih Allah, Ruh Allah, bernama Isa bin Maryam.

Meski dilahirkan tanpa seorang ayah, Siti Maryam mendidik putranya itu penuh kasih sayang dan ketakwaan kepada Allah. Nabi Isa pun tumbuh sebagai lelaki gagah, shaleh, dan penegak agama Allah yang gigih hingga kemudian beliau diangkat sebagai utusan Allah.

Suatu hari Nabi Isa berkata kepada ibunya, “Sesungguhnya dunia ini adalah kampung yang akan musnah dan sesungguhnya akhirat itu adalah kampung yang kekal.

Oleh karena itu, marilah ibu bersama saya. “Setelah berkata demikian maka berangkatlah mereka menuju ke gunung Lubnan. Ketika sampai ke gunung tersebut maka Nabi Isa as dan ibunya berpuasa disiang hari dan mendirikan sholat di malam hari.

Makanan mereka hanya dari pohon kayu dan meminum air hujan saja. Setelah sekian lama Nabi Isa dan ibunya tinggal digunung tersebut, suatu hari Nabi Isa as turun dari gunung tersebut untuk mencari daun kayu untuk mereka berdua berbuka puasa.setelah nabi isa turun ke bawah,datanglah malaikat menghampiri siti maryam dan berkata ,assalamualaikum ya maryam, orang yang sangat patuh mengerjakan puasa pada siang hari dan mengerjakan shalat  pada malam hari  .

Begitu siti maryam meihat orang yang memberi salam itu, maka maryam berkata siapakah kamu ini badan dan seluruh anggotaku gemetar dan merasa takut mendengar suaramu.

Malaikt tersebut menjawab, “ Aku adalah Malaikat yang tidak mempunyai belas kasihan kepada siapapun baik anak kecil, orang tua atau sebagainya sebab aku adaah Malaikat penjabut nyawa (Izrail).

Mendengar penjelasan Malaikat maut maka Siti Maryam bertanya, “Wahai Malaikat maut, apkah tujuan kamu kesini..?. Apakah kamu mau menziarahi aku atau ingin mencabut nyawaku..?. Izrail menjawab, “ Wahai Maryam kedatanganku untuk mencabut Rohmu “.

Baca Juga>>>"Meniru Ali bin Abi Thalib sosok figure yang sangat sederhana "

Siti Maryam yang mengetahu ajalnya yang sudah hampir dekat berkata lagi, “Wahai Maaikat maut, Apakah kamu tidak mau memberikan peluang sehingga anakku yang menjadi penawar mengobati kerisauan hatiku..?.

Malaikat maut menegaskan perintah Allah yang memerintahkannya untuk menjemput  Ruh Siti Maryamdan beliau tak dapat menyia-nyiakan walau sedetik saja.

Mendengar penjelasan Izrail, dengan hati yang ikhas, Siti Maryam berkata, “Wahai Malaikat maut, kamu teah menerima perintah Allah, oleh karena itu laksanakanah perintah itu dengan segera.

Izrail segera mendekati Siti Maryam dan mencabut Ruh nya. Di penghunjung waktu Isyak Nabi Isa as pulang dengan mendaki gunung tersebut dan membawa beka untuk berbuka puasa.

Beliau melihat ibunya sedang berada ditempat sholat dan menyangka bahwa ibunya sedang sembahyang. Beliau meletakkan bekal makanan untuk berbuka puasa dekat dengan ibunya lalu beliau berdiri menghadap kiblat.

Setelah sekian lama , beliau memanggil ibunya untuk berbuka puasa dan mengerjakan ibadah tanda syukur kepada Allah, namun beliau melihat tak sedikitpun makanan terusik oleh ibunya walau dua pertiga malam telah berlalu.

Nabi Isa memanggi lagi ibunya, “ Assalamu’alaikum Ya Umahu “ . Oleh karena fajar telah menjelma dan ibunya tidak lagi bangun , maka beliau menghampiri ibunya dan meletakkan pipinya pada pipi ibunya lalu menciumnya sambil menangis dan berkata , “ Assalamu’alaikum Ya Umahu.

Malam telah berlalu dan fajar teah menjelma ini adalah masa untuk menunaikan fardhu yang telah diwajibkan oleh Allah. “ Setelah Nabi Isa berkata demikian, maka menangislah para Malaikat dan para Jin yang berada disekitarnya dan bergoncanglah gunung dibawahnya.

Kemudian Allah mewahyukan kepada para Malaikat, “Apakah yang menyebabkan kamu semua menangis..?. Para Malaikat berkata, “ Ya Tuhan kami engkau Maha Mengetahui “.

Setelah itu tiba-tiba kedengaran satu suara berbunyi, “Wahai Isa angkatlah kepalamu itu, “sesungguhnya ibumu telah meninggal dunia dan Allah telah melipatgandakan pahalmu “.

Begitu Nabi Isa mendengar suara tersebut, maka beliau sambil menangis berkata , “Siapakah yang akan menjadi temanku tatkala aku sunyi dan dikala aku menangis ..?

Siapakah yang dapat aku ajak berkata-kata dan siapakah yang dapat membantu aku dalam ibadahky..? “. Kemudian Allah mewahyuan kepada gunung yang bermaksud, “Wahai gunung, nasihatilah Ruh ku (Isa as ).

Berkat-katalah gunung tersebut dengan izin Allah, “Wahai Ruh Allah apakah arti kesusahanmu itu, ataukah kamu mau Allah sebagai pedampingmu yang menggembirakan ..?.

Setelah mendengar nasehat gunung, lalu Nabi Isa turun kesuah desa tempat tinggal Bani Israel dan meminta pertolongan mereka untuk mengurus jenasah ibunya.

Namun mereka tak mau menolong Nabi Isa as, karena takut kepada ular besar yang ada di gunung tersebut. Nabi Isa as dengan perasaan hampa naik kembali ke gunung dan beliau melihat dua orang pemuda yang sangat tampan parasnya lalu beliau member salamdan meminta pertolongan mereka untuk memakamkan jenasah ibunya.

Lalu berkata salah seorang dari pemuda itu, “Aku ini sebenarnya adalah Malaikat Mikail dan sahabatku ini adalah Malaikat Jibril. Aku membawa obat tubuh dan kain kafan dari Tuhanmu dan para bidadari jelita sekarang sedang turun dari surga untuk memandikan dan mengkafankan ibumu “.

Setelah itu, Maaikat Jibrilpun menggali kubur diatas gunung. Ketika bidadari telah sampai di bumi, mereka langsung memandikan dan mengkafani jenasah Siti Maryam.

Setelah itu, jenasah Siti Maryam disholatkan kemudian dikuburkan. Nabi Is as kemudian berdoa kepada Allah, “Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui tempatku dan Engaku mendengar kata-kataku dan tidak sedikitpun urusanku yang tersebunyi dari Mu.

Ibuku telah meninggal dunia sedang aku tidak menyaksikannya sewaktu dia wafat. Oleh karena itu izinkanlah dia berkata sesuatu kepadaku “. Kemudian Allah mewahyukan kepada Nabi Isa as, “Sesungguhnya aku telah member izin kepadanya “.

Nabi Isa as lalu pergi ke kubur ibunya dan berkat ,”Assalamu’alaikum Ya ibu, bagaimanakah tempat pembaringanmu dank e tempat kembalimu dan bagaimanakah pula kedatangan Tuhanmu..?.

Dengan izin Allah Maryam berkata “Tempat pembaringanku dan tempat kembaliku adalah sebaik-baik tempat, sedang aku menghadap kepada Tuhanku, aku tahu bahwa Dia telah menerimaku dengan rela “.

Berkata Nabi Isa as lagi, “Wahai ibu bagaimana rasa sakitnya mati..?. Ibunya menjawab, “Demi Allah yang telah mengutusmu sebagai Nabi dengan sebenar-benarnya, belum hilang lagi rasa pedihnya mati, demikianjuga dengan rupa Malaikat Maut yang belum hilang dari pandangan mataku.

Alaikasalam Wahai kasih sayangku sampai hari kiamat “ demikianlah kisah kematian Siti Maryam yang Agung. Sungguh suatu proses kematian dan penguburan yang sangat indah dan luar biasa.

Mulai dari pengurusan awal hingga terakhir (penguburan), semuanya diurus oleh kekasih-kekasih Allah di surga. Malaikat dan para bidadari. Prosesi pengurusan jenasah manakah yang lebih indah dari ini.

Semua ini merupakan balasan Allah atas keshalehan Siti Maryam dan Nabi Isa as itu sendiri sebagai kekasih Allah. Semoga kisah ini menjadi pelajaran berharga bagi kita bahwa betapam kekasih Allah itu aan selalu mendapat pertolongan Allah swt.

Jadi , tidaklah usah merasa khawatir dengan kehidupan anda di dunia ini, jika anda benar-benar total mendekatkan diri anda kepada Allah swt.
(Berbagai Sumber)

{Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com 26 April 2018
Share on :

No comments:

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...