Blog Konten Islam: MENINGGAL DITENGAH PESTA MINUMAN KERAS
Showing posts with label MENINGGAL DITENGAH PESTA MINUMAN KERAS. Show all posts
Showing posts with label MENINGGAL DITENGAH PESTA MINUMAN KERAS. Show all posts

Tuesday 15 May 2018

MENINGGAL DITENGAH PESTA MINUMAN KERAS

MENINGGAL  DITENGAH PESTA MINUMAN KERAS

MENINGGAL

DITENGAH  PESTA  MINUMAN  KERAS
“ Jony (25 tahun) berdiri setengah sempoyongan. Badannya oleng kekanan kekiri . Dua kakinya tak mampu menyangga berat badannya. Sementara ditangan masih memegang sebotol minuman keras. Tak lama kemudian ia ambruk.“
DASBOR"RAHASIA ILLAHI 1"
DASBOR"RAHASIA ILLAHI 2"
DABOR"SIRAMAN RUHANI"
Muda senang-senang, tua masuk surga. Mungkin inilah filosofi keliru yang dianut sebagian orang – seperti Jony dan kawan-kawan yang hanya memikirkan kesenangan dan kenikmatan semata. Hidup bagi kalangan ini adalah hura-hura.

Mumpung masih muda, fisik masih kuat dan masih bisa mencari uang, masa muda merupakansaat paling tepat untuk mereguk kenikmatan sepuasnya. Toh nanti saat usia senja dan meninggal dunia, ada waktu dan ruang untuk memperbaiki diri sehingga peluang surga tetap bisa diperoleh.

Namun bagi kita, pemahaman seperti ini tentu menggelikan. Sebab bagaimana mungkin seseorang bisa menjamin dirinya masuk surga ..?. Orang yang menghambakan dirinya sepenuhnya kepada Sang Khaliq dalam setiap detak nafasnya pun tak akan berani menjamin dirinya masuk surga, apalagi orang-orang yang jauh dari-Nya bahkan mengisi hari-harinya dengan hal-hal yang membuat murka-Nya.

Rasanya api jauh dari panggang. Orang yang tahu diri tentu menyadari betapa dirinya tidak mempunyai daya apa-apa, belum bisa berbuat banyak, masih berlumur dengan dosa, dan terus interopeksi dan memacu diri agar semakin dekat dengan Allah.

Namun Jony tidak lah demikian senang atau nafsunya terlampiaskan itu esensi dari mensyukuri nikmat yang ada, tanpa peduli apakah yang tampak menyenangkan dimatanya diridhai oleh agama yang dipeluknya atau tidak.

Karena kesembronoan Jony memuaskan dahaganya akan kesenangan dunia dan menganggap remeh-larangan-larangan Allah, Ia menuai akibatnya. Ia tewas dalam kondisi mengenaskan saat sedang berpesta minuman keras dengan teman-temannya dirumah.
Kebiasaan Buruk
Jony hidup disebuah perkampungan yang agak jauh dari perkotaan. Akan tetapi bukan berarti lokasi yang tidak terlalu dekat dengan perkotaan membuat dirinya jauh dari perkembangan di luar. Tidak , karena pada dasarnya segala sesuatu yang baik, maupun yang buruk, juga sudah merambah ditempat tinggal Jony.

Dalam kondisi demikian, mampu tidaknya seseorang menatap dunia beserta imbasnya tergantung masing-masing individu. Bila mampu membedakan mana yang layak untuk ditiru, dipelajari dan mana yang harus dibuang jauh-jauh, tentu tidak akan menjadi soak. Masalahnya, bila hanya sekedar meniru dari apa yang kita lihat atau bahkan mudah tergoda oleh pergaulan yang salah, maka jelas itu menjadi problem serius.

Sayangnya kondisi psokologis Jony labil. Ia mudah sekali terpesona oleh gelimpangan kesenangan dunia yang semu. Ia tumbuh dalam lingkungan keuarga yang kurang agamis sehingga cara berpikirnya pun cenderung pragmatis. Dunia pendidikan mulai dasar hingga menengah pun dijalani, namun apa yang didapatnya rasanya masih kering kerontang.

Pasalnya, Ia mengabaikan nilai-nilai agama , karena pendidikan dimaknai sebagai jaminan masa depan belaka. Menurutnya, pendidikan adalah sarana untuk memperoleh pekerjaan yang layak. Tak mengherankan setelah menamatkan SMA, ia pun berniat mencari pekerjaan dengan mengandalkan ijazah serta sedikit keterampilan yang dimiliki. Harapannya dengan bekerja, ia tak perlu merepotkan orang lain lagi.

Karena dengan penghasilan sendiri, ia bebas menggunakan penghasilannya untuk apapu tanpa perlu meminta kepada orang taunya. Hari berganti hari, minggu deminggu terlewati, malahan sudah kesempatan untuk bekerja di instansi yang diinginkan belum juga datang padanya.

Semula lelaki ini masih sabar menunggu, tapi penantian lama yanh tak jelas itu akhirnya membuat dirinya putus asa. Ia stress merasa mimpi-mimpinya tak mungkin digapai. Pelariannya adalah berkumpul dengan sesame teman-temannya yang sama-sama tak punya pekerjaan yang jelas. Nongkrong, kelutyran, kesana kemari tanpa tujuan yang jelas.

Dalam hati Jony berkata,ketimbang sedih menyesali nasibmujur yang tak kunjung datang, lebih baik melupakannya semuannya. Pekerjaan teman-teman Jony tidak menentu terkadang mengamen dari satu tempat satu ke tempat yang lain, kadang-kadang menjadi tukang parker.

Parahnya setiap kali mereka mendapatkan uang dari kerjanya selalu tidak berumur lama , karena selalu ludes untuk kesengan semata, seperti keluyuran malam atau mabuk-mabukkan. Mereka biasanya patungan untuk mendapatkan barang-barang yang diinginkan. Singkat cerita, kebiasaan buruk Jony dan gerombolannya terus berlangsung dari waktu ke waktu.

Waktu terus bergulir hingga suatu saat datanglah salah seorang saudara Jony menghampiri. Ia bermaksud menawarkan pekerjaan disebuah perusahaan yang memang lagi butuh beberapa karyawan . Tawaran ini bagai mimpi disiang bolong tatkala dirinya sudah melupakan impian untuk bekerja disebuah perusahaan. Secepat kilat, lelaki ini menyetujui.

Mulailah Jony menapaki kehidupan baru. Cita-citanya untuk mandiri, berdiri diatas kaki sendiri terpampang didepannya. Dari pagi hingga sore, ia mnejalani rutinitas sebagai karyawan kecuali hari sabtu dan minggu dan tanggal merah.Malamnya kembali kumpul bersama teman-teman lamanya sekedar bercengkrama hanya sekedar melepaskepenatan dan beban kerja setelah seharian bergumul dengan pekerjaan.

Kebiasaan lama pun terulang. Setiap dua atau tiga hari  mereka berkumpul disuatu tempat yang mereka sepakati dan menenggak minuman keras bersama. Menjelang tengah malam, mereka menghentikkan dan pulang kerumahnya masing-masing.

Apabila malam minggu tiba, merekapesta kecil-kecilan bersama. Lagi-lagi menenggak minuman keras bersama hingga larut malam hingga tidak jarang sampai dini hari. Pagi harinya, toh Jony bisa istirahat seharian penuh. Jony benar-benar menikmati kebahagiaan semu itu, tak perduli dengan norma-norma agama yang ada yang mengaturnya. Memang ia tahu bahwa agama melarangtentang mengkonsumsi minuman keras, tapi ia mengacuhkannya. Persetan dengan sedikit pengetahuan ajaran agama yang pernah dipelajarinya.

Sebenarnya Jony juga banyak mendengarmelalui Koran-koran atau berita-berita di televise tentang dampak orang yang mengkonsumsi minuman keras atau narkoba. Di antaranya banyak kasus tersebut, tak tak sedikit dari orang kalangan biasa hingga pejabat yang diciduk oleh polisi akibat menyalah gunakan obat-obatan atau minuman keras yang terlarang itu.

Demikian pula, banyak orang tewas akibat over dosis, menenggak minuman keras secara berlebihan, bahkan dengan cara dioplos dengan berbagai campuran yang sungguh tak lazim untuk di konsumsi. Akan tetapi sebagai contoh tersebut tak pernah menyurutkan kebiasaan buruk Jony.

Menurutnya, mereka yang ditangkap itu memang sengaja memamerkan kecerobohannya didepan petugas, yakni dengan menenggak dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang ditempat-tempat keramaian seperti, di diskoticque night club, dan café-café yang memang setiapwaktu rentan digerebeg.

Karena kebiasaan buruk ini terus berlanjut ini terus berlanjut, tak ayal jika gaji yang diperoleh Jony pun tak pernah tersimpan lama dalam kantongnya. Di samping itu ongkos transport setiap harinya, selebihnya untuk melampiaskan kesenangan bersama teman-temannya.
Malapetaka di Malan itu
Mabuk sudah menjadi hal biasa bagi Jony dan kawan-kawan. Hanya saja, itu dilakukan bukan di tempat umum. Meski biasa mabuk, ia tetap tak ingin merugikan orang lain.

Bosan dengan minum yang biasa-biasa saja, ia dan eman-temannya pun mulai bereksperimen dengan dengan mencampur minuman keras dengan bahan-bahan lain yang tidak wajar dan tak lazim untuk digunakan yang sungguh membahayakan nyawannya. Seperti, Bensin, alcohol. Spritus, obat nyamuk dan sebagainya. Dengan cara itu , mereka mengira mereka bakal mendapatkan kenikmatan yang lebih sensasional dibandingkan sebelumnya, yang pada hakekatnya hal itu sudah jelas-jelas maut akan mengintai dirinya dan teman-temannya.

Mereka tidak perduli dengan apa yang mereka lakukan yang bisa mempercepat kematiannya. Karena oplosan berbagai bahan yang sangat membahayakan untuk dikonsumsi.di awal eksperimennya, mereka memang sepertinya menemukan kenikmatan baru  sehingga mereka ketagihan untuk terus mencoba lagi dari biasanya dengan menambahkan dosis oplosannya.

Suatu saat, pada malam Kamis, Jony sempat berujar kepada teman-temannya agar mau datang ketempatnya besok malam Minggu. Untuk maksud apa, tak satupun teman-temannya mengetahui.

“Ada apa kawan, kok tak seperti biasanya..?. kata Soni
“Nanti kalian juga akan tahu sendiri. Seperti biasa lah “, jawab Jony

“OK”, yang lain menimpali. Mereka berpisah dimalam itu. Waktu menunjukkan jam sebelas malam.Jony sendiri segera meluncur kerumahnya. Matanya merah jalannya agak sempoyongan.

Malam yang dinantikan tiba. Penduduk sudah mulai menutup rapat-rapat pintu rumahnya karena hari mulai merambat malam. Keempat teman Jony berharap-harap cemas, kejutan apa yang diberikan kepada Jony seperti yang dijanjikan sebelumnya. Cuaca malam itu sedikit mendung. Keheningan malam mulai merayap. Jam 9 malam mulai berlalu sekitar 20 menit yang lalu, mereka masih duduk-duduk di halaman sambil menyedot rokoknya. Asap-asap membumbung. Sesekali mereka meminum kopi  yang sudah terhidang sejak tadi.

“Son, cari ditempat biasa”, ujar Jony memecah pembicaraan sembari menyerahkan sejumlah uang padanya.
“Hari ini aku ulang tahun. Aku ingin merayakan bersama kalian biar semuanya aku yang membiayai kini mala mini nikmati sepuasnya tambah Jony.

Seketika mereka bersorak seraya member ucapan selamat kepada sang tuan rumah. Mereka baru mengetahui maksud dari ucapan yang dijanjikan Jony tempo hari.

Alunan music dangdut segera terdengar dari tape recorder pelan. Sambil manggut-manggut mengikuti alur hentakkan music, mereka menyantap hidangan yang telah disediakan sang tuan rumah. Satu jam lewat, akhirnya apa yang ditunggu-tunggunya datang juga. Satu persatu segera menyambut kedatangan kedua temannya yang membawa sekantong plastic besar berisi minuman keras dan oplosannya.Minuman keras mulai dituang kemudian dicampur dengan bahan-bahan  yang sudah ada.

Pesta pun dimulai, seteguk demi seteguk , minuman panas itu masuk kedalam kerongkongan mereka> Hentakkan irama dangdut masih menemani, sementara ruangan sudah penuh dengan kepulan asap rokok. Suasan bertambah panas.

Malam semakin larut, kelima pemuda itu tenggelam dalam surga dunia. Beban pikiran yang mengelayuti pikiran mereka seolah srina. Bahkan oplosan semakin banyak dituangkan dalam cairan alcohol tersebut. Baunya sungguh bisa membuat kepala orang yang tak biasa menjadi pusing. Entah mungkin sudah biasa, kegilaan mereka justru semakin menjadi –jadi. Secara perlahan, cairan, panas tersebut terus mereka tenggak.

Akibatnya bicara mereka ngawur, takkaruan. Rupanya kesadaran mereka berangsur-angsur hilang. Jony berdiri setengah sempoyongan. Badannya oleng kekanan, kekiri. Dua kakinya tak mampu menahan berat badannya. Sementara ditangan masih memegang sebotol minuman keras oplosan.

Ditangan kanannya terselip sebatang rokok yang tinggal menyisakan beberapa hisapan saja.Matanya nanar dan merah padam. Dalam hitungan detik ia sudah roboh tak sadarkan diri. Ia ambruk. Cairan dalam botol digenggaman tangannya tumpahberserakkan dilantai.Ia jatuh dalam posisi tengkurap. Tubuhnya kejang-kejang kemudian terdiam.

Dua temannya yang masih melek, mendelik melihat pemandangan itu. Keduanya keheranan dan rasa takut mulai menghantui mereka. Mereka terus memelototi sang tuan rumah yang telah terkapar. Adapun dua teman Jony yang lain juga mengalamai hal yang serupa. Keduanya klenger ditempat duduknya. Tak berselang lama, kedua pemuda yang tadinya masih bisa menyaksikan ketiga temannya yang sudah tak sadarkan diri menyusul.

Pemandangan memilukkan sungguh benar-benar terjadi dalam sebuah pesta minuman keras malam itu. Malam ulang tahun yang berujung malapetaka. Malam yang diharapkan bisa memuaskan kelima pemuda berubah menjadi malam yang mengerikan dan mengundang malaikat maut datang. Botol-botol dan gelas-gelas berserakkan diatas meja. Cairan tertumpah dimana-mana. Bau asap rokok dan aroma bir bercampur dengan bensin, obat nyamuk, merebak. Kelimanya sekarat seolah-olah menyambut sang Malaikat maut yang sebentar lagi menghampiri mereka.

Tak ada yang tahu tentang kejadian itu.Barulah sejam kemudian diketahui, setelah ada petugas ronda keliling yang mencurigai rumah Jony yang daun pintunya masih sedikit terbuka. Petugas itu mendatanginya dengan maksud memberitahukan agar pintu rumah  dikunci dari dalam. Tetapi alangah kagetnya ketika mengetahui keadaan didalamnya mendapati kelima  pemuda terkapar dilantai dalam kondisi yang mengenaskan.

Aroma arak masih menyengat. Minuman keras dan dan cairan yang tumpah, botol dan gelas bercecer diaman-mana. Dua diantara mereka telah tewas, sementara yang tiga lainnya masih terdengar detak nafasnya. Warga lain yang segera mengetahui kejadian itu membawa ketiganya kerumah sakit, Namun ditengah perjalanan nyawa ketiganya pun menyusul temannya yang sudah tidak bernyawa sebeblumnya.

Kelimanya meninggal ditengah pesta minuman keras. Na’udzu billah mindzalik
Semoga cerita diatas bisa menjadi I’tibar bagi kita semua bahwa apa-apa yang dilarang oleh agama pasti ada madharatnya bagi kita. Hidup ini sebenarnya simple jika kita mau menjauhi larangan dan mau menjalankan perintah agama Insya Allah hidup kita akan selamat dunia Akhirat. Semoga kita bisa menjadi orang yang istiqamah dalam menjalankan perintah dan larangan-Nya Amiiin. .
Wallahu a’lam bis-shawab    
( dikutip dari Majalah Hidayah )
Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 15 Mei 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...