Dasbor "Rahasia Illahi 2"
SEDEKAH
SANG AYAH
“
Sang putri tersenyum dan berlalu dari hadapan ayahnya. Tinggallah Mas Nug Harus
putar otak, apa yang dapat dijadikan alasan jika ia bertemu dengan petugas
sekolah nanti “.
Mas Nug, begitu
lelaki itu bisa disapa oleh tetangga dirumah atau teman-teman kerjanya.
Karakternya yang tenang dan tutur katanya yang lembut membuat ia disenangi
tetangga dan teman-temannya.
Pernah Mas Nug berkata seperti ini, “Apabila kita ingin bersedekah ,
tapi kita tidak punya sesuatu yang berbentuk benda apalagi harta, ya bersedakah
saja lakukanlah, jangan pernah ada keraguan untuk bersedekah.”.
Orang yang mendengar perkataan Mas Nug tentu saja bingung tidak punya
benda juga tidak berhartatapi dipersilahkan bersedekah tanpa keraguan.. Bagaimana
ini…?.
Baca Juga "Nabi Isa Menghidupkan Anak Nabi Nuh as "
Baca Juga "Ketika Jenazah Siti Maryam Dimandikan"
“Sampeyan bingung ya..?. Tanya Mas Nug, saat melihat lawan bicaranya
hanya bengong.
“Ya..ya..ya.. saya bingung Mas Nug”, ucaplawan bicaranya jujur
“Kamu bisa tersenyum..?. Tanya Mas Nug kemudian.
Si lawan bicara mengangguk dan dengan polos tersenyum. Mas Nug Jadi
ikut serta tersenyum.
“Kamu kamu bisa bertutur kata yang lembut dan mengandung nilai
kebaikkan..?”, Tanya mas Nug Lagi.
Si lawan bicara kembali mengangguk tapi tak memperagakan apa yang
ditanyakan Mas Nug.
“Boleh saya dengar tutur kata lembutmu yang mengandung kebaikkan..?.
pinta Mas Nug kemudian.
Si lawan bicara terdiam sesaat. Kemudian ;”Asslamu’alaikum ,
sahabatku”, ucap ucap silawan bicaradengan intonasi rendah sambil membungkukkan
sedikit kepalanya. Mas Nug tersenyum. “dengan perbuatan barusan ,kamu sudah
bisa bersedekah”, ujar Mas Nug.
Sekarang si lawan bicara baru mengerti. Senyumbisa bernilai sedekah,
tutur kata yang lembut dan bermakna juga bernilai sedekah. Kalau begitu ayo,
kita bersedekah jangan ragu-ragu.
Baca Juga "Nabi Daud Mengalahkan Jalud"
Baca Juga "Nabi Daud Mengalahkan Jalud"
SENANG
BERSEDEKAH
Mas Nug banyak mendengar kisah-kisah yang dialami para
dermawan ,para donator dan para muzzaki. Hikmah dibalik sedekah-sedekah yang
mereka lakukan sungguh luar biasa.
Kali ini, dalam kebingungannya, Mas Nug meyakini bahwa
sedekah akan memberikan jalan keluar terhadap masalah yang sekarang sedang
dihadapinya.
“Yah, aku tidak boleh ikut ujian “, begitu lapor putri
tunggalnya, anak tertua Mas Nug.
“Kenapa..?. tanya Mas Nug lembut
“ayah lupa ya..?. aku kan belum melunasi uang semesteran
dan juga uang ujian”, sang anak memberitahukan kepada MasNug. Mas Nug
termenung, tapi dengan kearifannya berusaha membujuk anaknya untuk tenang.”Kamu
belajar saja yang benar ya, soal uang semesteran dan uang ujian nanti ayah yang
urus. Ayah akan datang kesekolahan hari ini”.
Sang putri tersenyum dan berlalu dari hadapan ayahnya.
Tinggallah Mas Nug harus putar otak , apa yang diajadikan alasan jika ia
bertemu dengan petugas sekolah nanti..?.
“Bismillah..!” Tanpa keraguan mas Nug keluar rumah
menuju sekolah anaknya. Uang sepuluh ribuan dikantongnya masih dapat digunakan
untuk ongkos, tetapi ditengah jalan ia bertemu dengan seorang bapak yang
menyodorkan tangan meminta sedekah. Mas Nug tak bisa menolak. Setelah duit
ongkos disedekahkan, Mas Nug memilih berjalan kaki ke sekolah anaknya.
Ketika Mas Nug berhadapan dengan petugas sekolah,
petugas itu dengan ramah berkata. “Seharusnya seluruh urusan pembayaran lunas
saat pengambilan kartu ujian, tapi saya maklum, saya akan memberi waktu
satuminggu untuk bapak dapat melunasinya.”
Mas Nug bersyukur. Tambahan waktu satau minggu yang
diberikan petugas sekolah merupakan jalan keluar yang melegakan. Cukup banyak
waktu bagi Mas Nug untuk melunasai uang pembayaran untuk ujian anaknya tersebut.
HONOR
YANG TAK PERNAH TURUN
Dua hari sudah berlalu
dari waktu yang sudah diberikan petugas sekolah. Pada saat yang bersamaam SMS
masuk ketelepon seluler yang baru terlepasa dari charger. “Mas hubungi nomor
ini ya. Ada honormu yang sudah berbulan-bulan tidak juga diambil. Nilainya
lumayan juga. Sayang kalau tidak diambil, begitu SMS yang terbaca.
Honor..?. Honor yang
mana..? di media mana..?.
Mas Nug membatin
sendirian. HP ditangan diputar-putar , tetapi hanya sesaat, sebab Mas Nug
langsung ngesave nomor yang tertulis
dalam SMSitu, kemudian menghubungnya.
Bebeberapa detik kemudian
terdengar sahutan. Lelaki diseberang sana bilang kalau dia kehilangan nomor Mas
Nug sehingga tak bisa menghubunginya. Untung masih dipertemukan oleh teman Mas
Nug yang untungnya juga masih menyimpan nomor Mas Nug.
“Nilainya hampir empat
juta Mas Nug Aku transfer sekarang ya, kamu SMS rekeningnya aku tunggu”.
Klik pembicaraan
terputus. Kini Mas nUg sibuk mencari nomor rekening Banknya yang selalu
disiapkan dalam dompet. Saat ketemu, Mas Nug langsung menuliskannya dan
mengirim kepada sang pemberi honor.
Beberapa kemudian dering
balasan terdengar. Mas Nug segera membuka, “sudah saya kirim silahkan ambil”.
Mas Nug bersyukur. Mungkin inilah hikmah yang lainnya itu.
Maka segeralah Mas Nug
mencari ATM terdekat untuk mencairkan rejeki yang cair hari ini dan setelah
itu, Mas Nug bersegera mendatangi sekolah sang putri untuk melunasi uang
semesteran dan ujian anaknya. Alhamdulillah.
Wallahu ‘alam
Bhisawab