Dasbor "Rahasia Illahi 2"
MENGAMALKAN DOA IBRAHIM
JASAD
TIDAK TERSENTUH API
“
Hai api, jadilah engkau dingin dan selamatkan Ibrahim (QS. Al-Anbiya :69) “.
Satu malam,
kebakaran hebat terjadi disebuah pemukiman padat penduduk. Kebakaran itu
menghanguskan empat rumah sekaligus. Dalam kebakaran tersebut harta benda ludes
dimakan sijago merah. Hanya tinggal puing-puing saja. Kebakaran itu juga
merenggut empat nyawa. Kesemuanya tidak bisa diselamatkan. Api melahab keempat
jasad manusia tersebut.
Baca Juga "Akhir Kisah Pejabat rakus"
Baca Juga "Akhir Kisah Pejabat rakus"
Peristiwa itu terjadi dipertengahan malam, sehingga penghuninya tidak
bisa dan tidak sempat melarikan diri dan akhirnya terjebak didalam rumah yang
sudah terkepung oleh ganasnya kobaran api. Sekitar 30 menit api menjalar begitu
cepatnya, karena kala itu angin begitu kencang.
Di samping itu pemukiman warga yang padat mengakibatkan api mudah
menjalar dengan cepat. Ditambah lagi bangunan rumah yang 70 persennya terbuat
dari bahan kayu. Hingga mempermudah api menjalar.
Petugas pemadam kebakaran mengalami kesulitan untuk menembus lokasi
karena sempitnya gang-gang yang mengitari lokasi. Hingga kemudian pemadam
kebakaran dapat menakhlukkan api sekitar 40 menit lamanya. Itu pun sebelumnya
dibantu oleh warga sekitar yang terbangun dari tidur mereka karena suara gaduh
yang ditimbulkan dari teriakkan warga akibat adanya kobaran api dan asap yang
ditimbulkannya.
Setelah api dapat ditakhlukkan, petugas kebakaran kemudian menyisiri
rumah yang sudah hangus terbakar. Salah seorang anggota keluarga penghuni rumah
menjerit histeris karena rumahnya sudah hangus terbakar. Lebih dari itu, sebeb
jeritannya lantaran suaminya bisa dipastikan terjebak didalam rumah ketika api
itu menyerang rumah mereka. Pasalnya, suaminya berada didalam kamar, sementara
dirinya tidur di ruang tamu, sehingga tidak bisa membangunkan suaminya.
Baca Juga "Saat Sakaratul Maut Seperti Ayam di Sembelih"
Baca Juga "Saat Sakaratul Maut Seperti Ayam di Sembelih"
Suaminya sudah tiga hari ini sedang sakit , sehingga fisiknya begitu
lemah. Maka, bisa dipastikan pula, karena sakitnya itu suaminya tidak bisa
menyelamatkan diri. Tak hanya dirinya yang menangisi kejadian itu. Tetanggapun
menangis begitu kencangnya, karena kedua anak kecilnya terjebak didalam rumah.
Begitu juga dengan tetangga dekatnya. Ada satu orang yang terjebak
didalam rumah , dan bisa dopastikan iapun tidak lolos dari kobaran api. Maka,
ada empat orang yang terjebak didalam rumah yang berderet itu.
Benar saja, keempat orang yang dikhawatirkan itu memang sudah tidak
tertolong lagi. Keempatnya sudah terbakar, bahkan badanya hangus. Namun dari
keempat jasad itu, anehnya ada satu jasad masih utuh dari kobaran api, meski ia
termasuk yang terjebak didalam rumah. Jasadnya mulus disbanding korban lainnya
dan tubuhnya sama sekali seperti tidak tersentuh api. Wargapun merasa kaget,
karena tidak mungkin jasad itu tidak hangus, padahal tempat tidurnya pun sudah
hangus.
Jasad pria itu masih bersih kulitnya. Hanya baju dan celananya yang
terbakar tapi anehnya tubuhnya masih mulus tak melepuh sama sekali. Warga
merasa keheranan. Antara percaya dan tidak percaya. Tidak mungkin, secara nalar
manusiawi kulit jasad pria itu bisa tidak hangus dari kobaran api yang sangat
dahsyat itu. Karena kulit manusia sangat tipis, dan besar kemungkinan kulit
manusia akan meleleh bila terkena kobaran api yang sangat besar.
Pria yang menjadi obyek ketakjuban itu memang sudah tidak bernyawa
lagi. Ia tergelatak dengan baju yang sudah hangus. Nyawanya tidak tertolong,
Bersama tiga orang tetangga itu. Keesokkan harinya setelah jasadnya dibawa
kerumah sakit , dan dipulangkan kembali di kampung tersebut jelaslah bahwa
jasad pria itu memang masih utuh dan sama sekali tidak terlihat luka bakar.
Mulus dan putih seolah kematiannya bukan karena kebakaran.
SEDEKAH
DAN DOA.
Pria yang jasadnya tidak
terbakar itu bernama Ahmadi. Sebut saja begitu namanya Ahmad setiap harinya
berprofesi sebagai tenaga keamanan disalah satu kantor swasta. Ia sudah lama
menjadi satpam kurang lebih 15 tahun sudah ia jalanai profesi itu. Ia memiliki
satu istri dan dua orang anak. Kedua
anaknya beserta istrinya selamat. Ketika malam kejadian itu anaknya sedang
tinggal bersama mertuanya dilain kampung. Sementara istrinya tertidur diruang
tamu usai menonton televise.
Setelah ditelusuri kebakaran
itu berasal dari konsleting listrik dari rumah tetangganya. Karena rumah mereka
berdekatan dan sebagian besar bangunan rumah terbuat dari bahan kayu maka api
sangat mudah membakarnya.
Baca Juga "Ke Insyafan Eks Pembunuh Dibayar Nyawa"
Baca Juga "Ke Insyafan Eks Pembunuh Dibayar Nyawa"
Siang hari sebelum kejadian
kebakaran itu, Ahmadi tidak terlihat keluar rumah. Ia sedang mengalami sakit
demam. Sudah tiga hari ia tidak masuk kerja. Pulasnya tidur malam itu bisa jadi
karena efek samping dari obat yang ia konsumsi sebelum tidur. Ketika api mulai
menjalar kekamarnya, istrinya hanya mampu berteriak dan tidak bisa membangunkan
apalagi menyelamatkan suaminya. Istrinya langsung keluar dan meminta bantuan
warga sekitar untuk menyelamatkan suaminya.
Namun, ajal berkata lain. Allah
swt sudah menentukan ajalnya. Ia meninggal dunia bersamaan dengan peristiwa
itu. Meski demikian, jasad Ahmadi ternyata tidak “tersayat Api” oleh tajamnya
kobaran api. Warga sangat terkejut dan sangat keheranan. Karena, peristiwa itu
sungguh sangat luar biasa dan baru kali itu orang mati terbakar tubuhnya tidak
tersentuh oleh api sama sekali dan ini tidak bisa di nalar oleh akal manusia.
Yang pasti, warga mulai
menerka-nerka dengan apa yang terjadi dengan Ahmadi. Pria yang dikenal sangat
ramah dan baik hati itu akhirnya meninggal dunia . ahmadi dikenal sebagai sosok
pria yang rajin beribadah. Manakala berada dirumah, ia tidak ketinggalan untuk
sholat berjamaah di mushalla. Ahmadi juga termasuk warga yang senang bergaul
dan tidak pernah membuat masalah dengan tetangganya.
Salah seorang yang merasa
kehilangan dengan sosok Ahmadi adalah Ustadz Armani. Sebut saja begitu namanya
. Ustadz Armani mengenal dekat almarhum Ahmadi lantaran ia adalah ketua
mushalla di lingkungan tersebut. Hampir setiap hari ia bertemu Ahmadi di
mushalla setiap waktu sholat tiba, terutama untuk sholat magrib, isya’ dan
subuh. Sementara dzuhur dan Ashar , Ahmadi memang jarang terlihat di mushalla
karena ia berada ditempat kerja.
“Ahmadi orangnya rajin
beribadah. Ia sangat menyesal manakala tidak bisa sholat berjamaah. Ia sedapat
mungkin bisa sholat dengan berjamaah. Selain itu, salah satu karakter yang
disukai Ahmadi ia adalah sosok yang rajin bersedekah. Meski ia tergolong orang
yang sederhana secara ekonomi , naun saat masuk mushalla , ia tak lupa
menyisihkan uang dikotak amal “, tutur Ustd Armani mengenang.
“Hai ini”, tugas Ustd Armani,
“membuat saya kagum. Bagaimana tidak ..?. dia orangnya baik , suka menolong dan
rajin sholat berjamaah”.
Baca Juga “ Keutamaan Sholat berjamaah “.
Ustad Armani pun menceritakan
bahwa almarhum Ahmadi sering menjalankan atau menagamalkan doa-doa Nabi
Ibrahim. Hal ini ia ketahui kala dia sedang berbincang sanatai dengan Ahmadi,
“Dia tidak pernah lupa untuk membaca doa Nabi Ibrahim seperti dikutip dalam Al-Quran
yang diamalkan oleh Ahmadi . Kedua doa itu terdapat dalam QS. Ibrahim dan QS.
Ash-Shaaffat.
“Ya Tuhanku. Jadikanlah aku
dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan sholat , ya Tuhan kami
perekanankanlah doaku. Ya Tuhan kami beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku
dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisap (hari kiamat) “,
(QS. Ibrahim :40-41)
Kemudian doa yang lainya
adalah “Ya Tuhanku, anugrahkanalah kepadaku (seorang anak) yang termasuk
orang-orang yang saleh”. (QS. Ash Shaaffat “100) Kedua doa itu diamalkan setiap
usai menjalankan sholat lima waktu.
Meski pernah bergaul dengan
Ahmadi, Ustd Armani tidak tahu persis
berapa kali doa itu diwiridkan oleh Ahmadi. Ia juga tidak tahu apalagi
yang diamalkan oleh AHMADI.
Namun demikian Ustd Armani
menyimpan suatu hikmah dari peristiwa yang menimpa Ahmadi. Menurutnya bisa,
jadi apa yang menimpa Ahmadi ada hubungannya dengan doa-doa yang diamalkan,
terutama doa-doa Nabi Ibrahim. Tapi, bisa jadi pula hal ini tidak ada
hubungannya . Hanya Allah swt yang tahu.
Ia menegaskan bahwa Nabi
Ibrahim adalah Rasul yang sangat taat kepada Allah swt dan tidak pantang mundur
dalam berdakwah. Salah satu peristiwa yang mudah diketahui oleh masyarakt umum
adalah peristiwa dibakarnya Nabi Ibrahim oleh Raja Namrud. Karena murkanya yang
luar biasa pada Nabi Ibrahim , maka Raja zalim itu memerintahkan prajuritnya
untuk menangkap Nabi Ibrahim dan membakarnya secara hidup-hidup.
Peristiwa ini kemudian dikenal
oleh masyarakat modern sebagai peristiwa pembunuhan manusia yang keji dan
kejam. Dengan begitu mudahnya Nabi Ibrahim dihukum dengan cara dibakar
hidup-hidup. Namun , karena Nabi Ibrahim adalah seorang Rasul, Allah swt
menjaga dan menolongnya.
Nabi Ibrahim meminta kepada
Allah swt untuk mendinginkan sifat dasar api. Api yang biasanya panas menjadi
dingin. Karena dingin dan tidak panas itlah , maka Nabi Ibrahim selamat dan
tubuhnya tidak tersentuh panasnya api yang semestina.
“Hai Api jadilah engkau dingin
serta selamatkanlah Ibrahim..! (QS. Al-Anbiya :69).
Dalam hal ini, tegas Ustad
Armani, memang sangat berlebihan apabila peristiwa yang menimpa Ahmadi
disamakan dengan apa yang menimpa Nabi Ibrahim. Kedua orang ini tentu saja
sangat berbeda. Kadar keimanan dan ketaqwaannya pun sangat berbeda jauh. Namun,
tandas Ustad Armani apa yang dilakukan ahamadi semasa hidupnya dengan
mengamalkan doa-doa Nabi Ibrahim bisa jadi menjadi penghubung dirinya dengan
Allah swt, dan semua itu tidak ada yang tidak mungkin kalau Allah swt sudah
berkehendak Ku fayakun.
Karena bagaimanapun juga, yang
mematikan dan menghidupkan manusia adalah Allah swt. Yang membuat api menjadi
panas maupun dingin adalah Allah swt. Pun yang membuat ahmadi dan Nabi Ibrahim
tidak cedera oleh ganasnya api semata-mata karena kehendak Allah swt, bukan
kehendak siapa-siapa.
Namun begitu terlepas dari
korelasi antara Ahmadi dan Nabi Ibrahim itu Ustad Armani menilai bahwa kita
yang masih hidup tentunya dapat membaca ayat-ayat Allah swt yang tersirat dalam
setiap peristiwa. Selain itu sebagai manusia, tentu saja apa yang menimpa
Ahmadi dapat ditarik hikmahnya.
Salah satu hikmah hidup yang
bisa diambil dari perilaku Ahmadi yang baik adalah kegemarannya dalam
bersedekah, rajin sholat berjamaah, dan senang mengamalkan perbuatan dan
doa-doa yang dicontohkan oleh Nabi yang terdapat dalam Al-Quran” ini yang harus
kita tiru dan kita teladani untuk kehidupan kita di yaumul akhir. Setiap yang
baik perlu kita teladani dan yang buruk kita tinggalkan”, tandas Ustad Armani.
“Sebaik-baiknya doa adalah
membaca Al-Quran. Doa-doayang diajarkan nabi Ibrahim , termaktub dalam
Al-Quran, oleh karena itu, mari kita amalkan dengan ikhlas dan sabar Insya
Allah itu akan memberikan kebaikkan dalam hidup kita, baik untuk saat ini
semasa hidup, maupun nanti diakhirat”, tegas Ustad Armani mengakhiri percakapan.
Wallahu
‘alam Bhisawab