Blog Konten Islam: MUNAJAT YANG HARUS DILAKUKAN K1 NGANJUK...? (muslim)
Showing posts with label MUNAJAT YANG HARUS DILAKUKAN K1 NGANJUK...? (muslim). Show all posts
Showing posts with label MUNAJAT YANG HARUS DILAKUKAN K1 NGANJUK...? (muslim). Show all posts

Monday 2 July 2018

MUNAJAT YANG HARUS DILAKUKAN K1 NGANJUK..? (nyuwun 1000 bagi muslim)

MUNAJAT   YANG HARUS DILAKUKAN K1 NGANJUK (nyuwun 1000 bagi yg muslim)

Dasbor"SIRAMAN RUHANI"

MUNAJAT  YANG HARUS
DILAKUKAN K1 NGANJUK...? (nyuwun 1000 bagi yg muslim)

“ Biasanya, sesuatu yang bening muncul saat hening anda bisa berjenakjenak mengenali kembali diri anda ; memikirkan kembali makna bekerja dan berkarya pada momen tersebut ”.

Ada saat dimana Anda merasa spirit untuk berkarya terasa surut. Adam momen dimana bekerja merasa menjenuhkan atau membosankan, atau membuat Anda merasa muak atau barang kali galau. Pakai jurus apaun mengatasinya masalah itu datang kembali.


Ada serupa jelaga yang menghantui Anda Buram, hitam. Padahal Anda membatin bukankah pekerjaan itu dulu yang anda idam-idamkan, mimpi anda yang kemudian menjadi kenyataan?.

Bulan-bulan berlalu, tahun-tahun bergegas pergi. Kini Gundah itu datang. Semangat berkarya melemah mulai pesimistik, mulai tidak bergairah menuntaskan sejumlah tugas-tugas. Sialnya, rasa ini datang berkali-kali.


Anda mulai meraba ketidak pastian meraih apa yang diinginkan dan yang dicita-citakan serta asa yang sudah mulai jauh dari angan-angan (sesuatu yang membahagiakan Anda). Anda seperti tidak menemukan Passion lagi untuk berkarir. Sementara tetiba sudah masuk tahun 2018 perjuangan, usaha, ikhtiar apapun sudah dilakukan. Sementara asa, resolusi dan keriaan yang kudu ditangkup. Tapi, suasan batin Anda merasa masih terpuruk dalam pusaran yang menjemukan itu.


Belum lagi, bila Anda rajin mengudap berita bisnis dan ekonomi di sejumlah media. Aspek yang satu ini tengah lesu. Nilai tukar dolar terhadap rupiah tidak beranjak jauh dari kisaran 13-14.000-an/1$. Banyak kebutuhan ekonomi yang harus dipenuhi sementara harga-harga kebutuhan ekonomi, sekolah anak dan lain-lain yang semakin meroket dan kian akutlah rasa jenuh dan gundah itu.


Pada titik nadir psikis itulah, bila Anda merasa Sang Maha Rahman masih menaungi hidup Anda, Anda disarankan kembali kepad-Nya sebagai penyuluh momen-momen tak elok yang tengah bergulat didalam kalbu dan benak Anda. Bukankah Dialah sang Maha Pelipur yang siap menangkup apapun kondisi Anda..?
Ia siap memelukmu jika kau ingin mendekap-Nya. Ia tidak pernah bosan dan tidak pernah meninggalkanmu jika Anda mau mendekat dengan segala keluh kesahmumeski kai tidak rutin menghadap-Nya.


Bila Anda tidak pernah atau jarang bangun dikeheningan malam. Sholat dan munajatlah sesekali di waktu-waktu dini hari. Biasanya, sesuatu yang bening muncul saat hening. Anda bisa berjenak-jenak mengenali kembali diri Anda ; memikirkan kembali makna bekerja dan berkarya dalam hidup Anda pada momen tersebut.


Anda dapat meniti kembali apakah karis yang selama ini Anda tekuni merupakan Passion Anda. Bila ya, mintalah Rabb Azza wa Jalla untuk bersetia mendampingi Anda agar tetap bersyukur, bersemangat, berjuang dalam menempuh dan melaluinya.


Bila tidak, mohonlah agar Dia memberikan solusi-solusi terbaik sebagai penggantinya. Mengadulah dalam dzikir. Berterus teranglah dalam wirid. Berdialoglah kepada Illahi disaat-saat hening itu tentang sejumlah gelisah, permasalahan hidup dan jenuh Anda.


Bila pagi tiba dan Anda masih butuh vitamin penyemangat jiwa, berdoalah untuk mengawali langkah-langkah berkarir yang tidak lagi goyah dan gontai. Selarik doa dalam hadits berikut ini barangkali bisa Anda rutinkan untuk membacanya Riwayat dari Umama, Rasulullah saw pernah bersabda :
“Allah swt mencela kelemahan, maka cerahkanlah semangatmu. Kalau tetap kalah (tidak bersemangat), maka bacalah Tawakaltu ‘alallahi atau hasbiyalllah wa ni’mal wakil (Aku berserah diri kepada Allah, atau Yang mencukupkanku adalah Allah dan sebaik-baik pelindung)”, (HR. Tbarani) Demikian sebuah hadits yang termaktub dalam kitab Majmau Jawaid, yang penulis dapatkan dari KH. Adib Masruhan.


Doa tersebut mungkin mudah dan ringkas. Tapi, ia bernas. Dan yang terpenting adalah Anda mengimani bahwa satu pesan indah itu datangnya dari Rasulullah saw, kekasih Allah swt, yang tidak ingin umatnya senantiasa galau dan gelisah dalam berkarir dan berkarya.


Lalu..? Biarlah waktu yang akan menjawabnya dan berkhusnudzan saja pada Allah,  mungkin Allah swt mempunyai rahasia dibalik semua ini dan pasti Allah akan memberikan sesuatu seperti kalimat yang indah dibawah ini… ;


“Aku minta kepada Allah setangkai bunga segar. Dia beri aku kaktus berduri. Aku minta kupu-kupu diberinya ulat. Aku kecewa dan sedih. Namun tidak lama kemudian kaktus itu berbunga indah sekali dan ulat itu menjadi kupu-kupu yang cantik. Begitu cara Allah mengasihiku, selalu indah pada waktunya”.


Yang terpenting Anda tidak berpangku tangan dalam menunggu jawabannya dalam menemukan kegairahan untuk berkarya dan bekerja kembali.
Semoga dengan tulisan ini dapat menginspirasi kita untuk menghadapi semua maslah hidup dengan bijaksana dan tidak dengan emosi.
Semoga bermanfaat Amiiiiiin.

Wallahu ‘alam Bhisawab

Catatan :
Berikut ini adalah sejumlah Dalil Qur'ani beserta Terjemah Qur'an Surat (TQS) yang menjadi dasar untuk bersikap dalam memilih pemimpin bagi umat Islam :

1. Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai Pemimpin
QS. 3. Aali 'Imraan : 28.
"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara  diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu)."

 QS. 4. An-Nisaa' : 144.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ?"

 QS. 5. Al-Maa-idah : 57.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi PEMIMPINMU, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman."

2.  Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai Pemimpin walau Kerabat sendiri :

QS. 9. At-Taubah : 23.
"Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan BAPAK-BAPAK dan SAUDARA-SAUDARAMU menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan, dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."

QS. 58. Al-Mujaadilah : 22.
"Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling  berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekali pun orang-orang itu BAPAK-BAPAK, atau ANAK-ANAK atau SAUDARA-SAUDARA atau pun KELUARGA mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada- Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan mereka pun merasa  puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa  sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung."

3. Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai teman setia

QS. 3. Aali 'Imraan : 118.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi TEMAN  KEPERCAYAANMU orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang  disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya."

QS. 9. At-Taubah : 16.
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi TEMAN SETIA selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman ? Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

4. Al-Qur'an melarang saling tolong dengan kafir yang akan merugikan umat Islam

QS. 28. Al-Qashash : 86.
"Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al-Quran diturunkan kepadamu, tetapi ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu menjadi PENOLONG bagi orang-orang kafir."

QS. 60. Al-Mumtahanah : 13.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan PENOLONGMU kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa."

5. Al-Qur'an melarang mentaati orang kafir untuk menguasai muslim

QS. 3. Aali 'Imraan : 149-150.
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu MENTAATI orang-orang yang KAFIR itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi. Tetapi (ikutilah Allah), Allah lah Pelindungmu, dan Dialah sebaik-baik Penolong."

6. Al-Qur'an melarang beri peluang kepada orang kafir sehingga menguasai muslim

QS. 4. An-Nisaa' : 141.
"...... dan Allah sekali-kali tidak akan MEMBERI JALAN kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman."

7. Al-Qur'an memvonis munafiq kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin

QS. 4. An-Nisaa' : 138-139.
"Kabarkanlah kepada orang-orang MUNAFIQ bahwa mereka akan mendapat siksaan  yang pedih. (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu ? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah."

8. Al-Qur'an memvonis ZALIM kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin

QS. 5. Al-Maa-idah : 51.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak  memberi petunjuk kepada orang-orang yang ZALIM."

9. Al-Qur'an memvonis fasiq kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin

QS. 5. Al-Maa-idah : 80-81.
"Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan. Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang FASIQ."

10. Al-Qur'an memvonis sesat kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin

QS. 60. Al-Mumtahanah : 1.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu     karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu  nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah TERSESAT dari jalan yang lurus."

11. Al-Qur'an mengancam azab bagi yang jadikan kafir sbg Pemimpin / Teman Setia

QS. 58.  Al-Mujaadilah : 14-15.
"Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai teman ? Orang-orang itu bukan dari golongan kamu dan bukan (pula) dari golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedang mereka mengetahui. Allah telah menyediakan bagi mereka AZAB yang sangat  keras, sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan."

12. Al-Qur'an mengajarkan doa agar muslim tidak menjadi sasaran fitnah orang kafir

QS. 60. Al-Mumtahanah : 5.

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (SASARAN) FITNAH bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 3 Juli 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...