Blog Konten Islam: JAMAAH HAJI DAPAT HIDAYAH
Showing posts with label JAMAAH HAJI DAPAT HIDAYAH. Show all posts
Showing posts with label JAMAAH HAJI DAPAT HIDAYAH. Show all posts

Tuesday 10 July 2018

KOMA 3 HARI, JAMAAH HAJI DAPAT HIDAYAH

KOMA 3 HARI,   JAMAAH HAJI DAPAT HIDAYAH

Dasbor " Rahasia Illahi 2"



KOMA 3 HARI,
JAMAAH HAJI DAPAT HIDAYAH

“ Saya merasa, saya sedang disiksa di  neraka. Rambut saya ditarik-tarik. Sakitnya luar biasa, Pak Ustadz. Bukan itu saja, buah dada saya juga dijepit dengan penjepit yang terbuat dari bara api… “.

Usianya tak lebih dari 0 tahun, masih muda memang. Tapi tekadnya untuk pergi haji ternyata besar juga. Kesuksesannya sebagai wanita muslimah membuatnya diberikan kesempatan oleh Allah untuk bisa pergi keTanah Suci.

Tapi sayangnya seribu sayang. Niatnya untuk menjalani ibadah haji dengan baik dan benar terhalang oleh satu kejadian diluar kendalinya. Sebuah peristiwa yang membuat seorang ustadz yang membimbingnya kerepotan dan teman-teman lainnya kewalahan.

Sa’adah begitu namanya. Dia seketika pingsan dan baru saja menjejakkan kakinya di kota Madinah. Tepatnya saat ia baru keluar dari bus rombongan yang membawanya dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Ketika teman-teman yang lain tidak terjadi apa-apa, ia justru langsung tidak sadarkan dirisaat hendak turun dari bus.

Ini aneh. Ini ganjil. Apa yang terjadi padanya..?. Apakah ia tidak makan..?. Apakah ia sakit…?. Jawabannya tidak. Ia tidak sedang sakait dan juga tidak lapar sehingga kepingsanannya membuat orang-orang disekitarnya bertanya-tanya.
Oleh Pak Ustadz, Sa’adah kemudian dibawa kerumah sakitterdekat di kota Madinah. “Saat saya sentuh tubuhnya sangat panas ujar ustadz. Di rumah sakit, Sa’adah mendapatkan perawatan yang optimal. Namun sa’adah belum siuman juga, padahal berbagai cara telah dilakukan dokter untuk menyadarkannya.

Kondisi ini membuat ustadz dan teman-temannya semakin bingung saja. Terutama sang ustadz, ia menjadi terkuras energinya. Disatu sisi ia harus mengurus jamaah lainnya yang berada dibawah bimbingannya, disisi lain ia juga harus focus pada Sa’adah yang kini masih pingsan dirumah sakit.

Namun, kedua tugas ini berhasil dilakukan Pak Ustadz . “Saya harus gentian bolak-balik kerumah sakit dan menemui jamaah saya”, ujarnya. Dan melihat kondisi Sa’adah beum siuman juga akhirnya ia dirujuk kerumah sakit King Abdul Aziz Jeddah. “Sebab peralatan disana lebih lengkap dibandingkan dengan di Madinah.”, ujar Pak Ustadz.

Setelah dirawat dirumah sakit di Jeddah Sa’adah akhirnya siuman. Dia membuka matanya. Betapa bahagianya Pak Ustad saat menyadari sa’adah sudah siuman. Sa’adah lalu menatap Pak Ustadz dan berusaha merangkulnya sambil menangis tersedu-sedu. Melihat kenyataan ini Pak Ustadz pun bingung. Apa yang terjadi padanya..?. Kenapa ia menangis setelah pingsan selama 3 hari..?.

Tiba-tiba Sa’adah berbicara , “saya bertaubat, Pak Ustadz , saya bertaubat..!
“Iya kenapa..?. tanya Pak Ustadz.
“saya sadar bahwa saya memang beragama islam, tapi itu hanya di KTP saja. Sehari-hari saya tidak sholat, puasa dan amalan-amalan anbi lainnya. Bersama suami yang orang bule saya lebih senang mabuk-mabukan. Dirumah banyak botol minuman keras. Saya bertaubat, Pak Ustadz “, ujar sa’adah.

Sa’adah pun berkisah ,”selama koma saya mendapat azab dari Allah swt yang sangat pedih atas segala dosa yang telah saya lakukan”.
“Betulkah”..
“Betul Pak Ustadz”…
“Saya merasa saya sedang disiksa di neraka. Rambut saya ditarik-tarik. Sakitnya luar biasa. Pak Ustadz bukan itu saja buah dada saya juga dijepit dengan penjepit yang terbuat dari bara api. Lalu ditarik-tarik dan akhirnya putus lalu jatuh kebara api. Saya menangis menjerit-jerit karena sakitnya yang luar biasa dan minta ampun kepada Allah swt lalu saya raih buah dada saya yang sudah hancur itu”.

Sa’adah kembali menangis tersedu-sedu mengingat betapa sakitnya apa yang dialaminya dalam komanya itu.Sedikpun ia tidak diberi peluang oleh Allah swt untuk beristirahat. Selama 24 jam setiap hari ia disiksa. Oleh Allah dengan siksaan yang amat pedih.

Sa’adah kemudian melanjutkan ceritanya, bahwa selama disiksa itu ia pernah di buah-buahan yang berduri tajam. “Tak ada isi pada buah itu melainkan duri-duri saja tapi saya harus makan buah-buahan itu karena saya memang sangat lapar”, ceritanya dengan pilu.

Sa’adah melanjutkan, “Ketika buah-buahan itu ditelan , duri-durinya menikan kerongkongan saya dan ketika sampai keperut menikam perut saya juga. Setelah habis buah itu saya makan saya diberi makan bara api . Ketika saya masukkan bara api itu kedalam mulut seluruh badan saya terasa seperti terbakar.

Setelah makan buah berduri dan bara api, Sa’adah minta minuman . “Tapi saya diberikan minuman yang dibuat dari nanah. Baunya sangat busuk. Tapi terpaksa saya minum karena saya kehausan. Semua terpaksa saya lalui. Azabnya tidak pernah saya rasakan dan alami sepanjang saya hidup didunia ini”.

Tidak tahan dengan segala siksaan yang sangat pedih, Sa’adah memohon kepada Allah swt agar diberi nyawa sekali lagi, agar dikembalikan lagi kedunia. Ia tak berhenti-henti memohon. Dia berjanji kepada Allah swt untuk tidak lagi mengulangi perbuatannya selama ini. Saya berjanji kalau saya dihidupkan kembali, saya akan perbaiki segala kekurangan dan kesalahan saya dahulu. Saya akan mengaji, dan sembahyang, akan puasa yang selama ini saya tinggalkan”, ujarnya.

Akhirnya, Allah swt mengabulkan permohonan sa’adah. Dia siuman dari masa komanya selam tiga hari. Diapun menangis tersedu-sedu dan bertaubat nasuhah. Oleh Pak Ustadz ia lalu dibawa ke Mekkah. Disana ia menjadi jamaah yang rajin ibadah. Kalau wanita itu pergi kemasjid padawaktu magrib, dia akan Cuma balik kekamarnya lagi setelah sembahyang subuh”, ujar Pak Ustadz.

Melihat perubahan radikal pada ibadahnya, Pak Ustadz pun sempat menasehatiagar ia tetap menjaga kesehatnnya , jangan sampai ibadah melupakan kesehatan, “Gak Apa-apa Pak Ustadz , saya sudah membawa buah kurma jadi bisa saya makan ketika saya merasa lapar”, jawabnya.

Menurut sa’adah, seperti yang ditutrkan Pak Ustadz sepnajang berada di masjidil haram dia mengqada mengganti semua sembahyang yang ditinggalkannya dahulu. Selain itu ia juga berdoa dengan sangat kyusu’ agar diampuni segala dosa-dosanya.

Kepada Pak Ustadz sa’adah juga meminta agar nanti berkenan mengajarkan suaminya bule untuk bisa sholat dan mengaji. “saya akan mengajak suami saya pergi haji. Sebagaimana saya, suami saya itu islam pada namanya saja. Tapi itu semua kesalahan saya. Say sudah berhasil membawanya masuk islam, tetapi saya tidak membimbing dia. Bukan itu saja sayapun malah yang jadi seperti orang yang bukan islam”, ujarnya penuh penyesalan.

Demikian sebuah kisah luar biasa tentang seorang jamaah haji yang mengalamai koma berhari-hari , namun Allah swt akhirnya memberikan Hidayah. Semoga kita bisa belajar dari kisah ini..! Aamiin.

Wallahu ‘alam Bhisawab

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 11 Juli 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...