DASBOR "RAHASIA ILLAHI 2"
SUDAH
MENIGGAL, MASIH TERLIHAT
SYIAR AGAMA
“
Seseorang sempat menyaksikan Kayai Jamaluddin memberikan tausiah disuatu
tempat, padahal sang Kyai sudah lama wafat “.
Dia seorang lelaki yang
cukup disegani bukan karena kedigdayaanya, bukan juga karena ilmu kanuragan,
tetapi karena ia seorang lelaki yang berilmu yang tawadhu, yang ramah, rendah
hati namun selalu mengedepankan amal ma’ruf nahi munkar.
Apa yang dalam pandangannya terlihat kurang pantas tak segan ia berantas
dengan cara yang pas, dan pendekatan yang ikhlas, sehingga hasilnya tidak ada
yang merasa disalahkan.Dia seorang lelaki yang gemar menebar kebajikan,
merangkul siapa saja yang berniat meniti jalan yang lurus, sehingga semua tak
terbawa arus yang membuat mereka terjerumus.
Kita sebut saja lelaki itu Kyai Jamaluddin. Berikut sepenggal kisah
hidupnya yang insya Allah bisa menjadi ikhtibar yang dapat kita teladani.
UMUR
Kullu nafsin dzaiqatul maut, setiap sesuatu yang bernyawa pasti akan
meraskan mati. Manusia, baik tua maupun muda pada saat yang telah ditentukan
pasti akan kembali kehadapan Zat Yang Maha Rahman dan Rahim.
Kyai Jamaluddin pun memiliki perjanjian batas umur, saat dimana ia harus
pulang, menghadap Rabb Yang Maha Agung seluruh murid dan semua jamaah terjerat
dalam rasa kehilangan yang panjang. Panjang karena kehidupan masih terus
berlanjut , yang ma’ruf harus terus ditegakan dan yang munkar harus ditukar
atau diganti dengan sifat-sifat yang berdiri tegak diatas pondasi agama yang
dibawa dan diajarkan oleh manusia yang paling mulia, manusia yang merupakan
kekasih Allah swt yaitu Nabi Muhammad saw.
Kepergian Kyai Jamaludiin merupakan tercerabutnya ilmu agama dari muka
bumi, sebab kepergiannya membawa serta ilmunya dan tiada lagi dapat diwarisi
secara langsung kepada orang-orang yang belum sampai menimba ilmu darinya.
Semua merasa kehilangan. Sosok yang tegas menentang kebatilan telah pergi.
Akankah kebatilan juga ikut pergi..?.
Meskipun semuanya belum siap menerima kepergian Kayai Jamaluddin karena
ikut perginya ilmu yang dimiliki sang Kyai dan juga masih merebaknya yang
mungkar dimuka bumi, tapi semua ikhlas dan akan melanjutkan perjuangan sang
Kyai.
Karena keikhlasan semuanya, maka prosesi pemakaman Kyai pun tiada
tertunda. Meski merasa kehilangan, namun menyegerakan pemakaman menjadi yang
utama. Dalam pemakaman itu berjalan sempurna, tak ada kejadian-kejadian yang
menjadi pertanyaan.
DUA
BULAN KEMUDIAN
Dua bulan sudah kepergian seorang Kyai yang
sangat dibanggakan. Warga itu. Meskipun beliau sudah tiada , rasa terkenang dan
mahabbah masih terus melekat di hati jamaah terlebih di hati para murid yang
setiap saat menerima ilmu dan wejangan yang sangat berarti dari sang Kyai.
Karena rasa mahabbah yang mendalam, kubur
sang kyai tak pernah sepi oleh para peziarah. Setiap hari, kubur sang kyai,
selalu diziarahi hinga suatu ketika…
“Alangkah baiknya jika makam Kyai
Jamaluddin ini dipindahkan kebagian dalam bersanding dengan makam Kyai-Kayi
lain. Sepertinya hal itu lebih afdhal sebagai bukti penghormatan kita atas
kemuliaan perjuangan beliau dimasa hidup “, begitu ucap seorang penta’ziah
kepada salah seorang pengurus makam.
Ucapan yang tersampaikan dengan penuh
kelembutan itu teras begitu menyentuh dan mengandung kebenaran. Karena itu
pengurus makam menyambung ucapan itu kepada keluarga Kyai yang lain. Alhasil
usulan itu dimufakati selanjutnya ditindaklanjuti dengan pemindahan makam.
Keluarga Sang Kyai Jamaluddin, para murid,
jamaah, tetangga berkumpul untuk menyaksikan penggalian makamseluruh yang hadir
mungkin mengira kalau jenazah sang Kyai sudah berubah, tidak utuh seperti
semula, bahkan mungkin yang tinggal hanya tulang belulangnya saja.
Beberapa penggali kubur yang diperintahkan
terlihat bekerja penuh hati-hati semakin dekat mata cangkul mencangkul tanah
yang menimbun jasad Kyai Jamaluddin seakin hati-hati para penggali menancapkan
mata cangkul , khawatir mata cangkul itu mengenai jasad atau tulang belulang
Kyai yang lain.
Ketika tanah yang menimbun jasad sang Kyai
semakin melebar dan terlihat kain kafan yang masih putih bersih. Orang-orang
yang hadirpun tercengang dibuatnya dan para penggali kuburpun diperintahkan
untuk lebih hati-hati lagi.
“Hati-hati kang, nanti terkena tubuh Kyai
“, ucap salah seorang yang punya hubungan dekat dengan Kyai Jamaluddin.
Penggali kubur benar-benar menuruti perintah tersebut , mata paculnya tidak
ditancapkan ditanah hanya ditempelkan lalu ditarik perlahan. Bahkan petugas
lainnya megangkat tanah dengan tangannya karena khawatir mata cangkul menggores
bagian tubuh jenazah Sang Kyai
Penggalian terus dilakukan dengan sangat
hati-hati. Kini sudah terlihat tanah yang menimbun sudah semakin dekat dengan
sasaran, bahkan ada bagian-bagian yang sudah menampakkan celah yeng
memperlihatkan sesuatu yang berwarna putih.
“Hati-hati kang. Sudah semakin dekat jangan
sampai ada yang tergores”, ujar salah seorang yang mempunyai hubungan kerabat
dengan Kyai Jamaluddin. Ia mengira, warna putih yang sudah terlihat sedikit itu
adalah bagian kain kafan pembungkus jenazah Sang Kyai.
Para penggali terus mengikuti arahan
tersebut, dan ketika galian tanah semakin meluas. Nampaknya kain kafan yang
masih utuh, mulus dan putih pun terlihat.
“Subhanallah Allahu Akbar”.
Terdengar ucapan asma Allah swt keluar
hampir bersamaan. Mereka sungguh takjub dengan pemandangan yang terlihat.
Bagaimana mungkin jenazah yang sudah dikubur selama dua bulan itu masih utuh..,
bukan hanya daging dan kulit yang tidak dijamah binatang-binatang di dalam
liang kubur, tetapi kain kafan pun juga tidak tersentuh oleh kotoran dan yang
lainnya karena tampak begitu bersih dan masih kelihatan baru bagai baru
dimakamkan.
Dan semakin yang membuat orang-orang yang
hadir disitu tercengang adalah terciumnya aroma harum yang menebar dari jenazah
utuh yang sudah bersih dari timbunan tanah.
“Harum wanginya”, komentar seseorang
“Yah Harum”, tambah yang lainnya
“Ayo terus kang bersihkan seluruh tanah dan
hati-hati “, arahan it uterus terdengar.
Para penggali terus mengikuti arahan.
Mereka sangat hati-hati. Pun ketika harus mengusung jenazah keatas , mereka benar-benar
hati-hati , karena mereka sangat menghormati dan memuliakan sang Kyai.
Kejadian yang nyata terlihat oleh
orang-orang yang hadir disitu menjadikan sebuah contoh atas kemuliaan
seseorang. Apakah kisah yang didpaparkan narasumber Hidayah hanya sampai
disitu.
PENGGALIAN
KE DUA
Setelah jenazah Kyai Jamaluddin yang
sudah dimakamkan selam dua bulan selesai dipindahkan kedalam area pemakaman
yang dihuni makam-makam para Kyai bertahun-tahun kemudian datang lagi. Usulan
dari seseorang yang berpendapat bahwa makam Kyai Jamaluddin lebih layak
disandingkan dengan makam Kyai yang berada di blok utama dari area pemakaman
itu. Hal itu semata sebagai penghormatan dan memuliakan Kyai Jamaluddin yang
semasa hidupnya selalu memegang teguh amal ma’rif nahi munkar.
Keluarga dan kerabat dekat Kyai
Jamaluddin kembali mengabulkan ususlan kedua itu dan kembali penggalian kedua
dilaksanakan. Ketika pada penggalian pertama, orang-orang yang hadir tak
memikirkan keanehan apa yang akan terjadi, namun pada penggalian kedua ini,
kepala mereka telah terformat dengan kejadian pada penggalian pertama dimana
jasad sang Kyai terlihat masih utuh dan berbau wangi.
Dalam kepala mereka muncul dua
pertanyaan..?. setelah bertahun jenazah sang Kyai tertimbun tanah apakah
jenazah sang Kyai masih utuh juga,…?
Puji-puji mengagungkan dan membesarkan
nama Allah Azza Wajalla kembali terdengar manakala penggalian kedua selesai
dilaksanakan dan tersaji pemandangan yang sungguh siluar pikiran nalar manusia.
Bertahun-tahun jasad Kyai tertimbun tanah , tapi semuanya masih utuh dan jasad
itu masih mengeluarkan aroma harum mewangi, bahkan lebih harum dari jasad
penggalain pertama.
Semua yang hadir takjub dengan
kenyataan yang terlihat , apalagi setelah seorang bercerita bahwa dirinya
sempat menyaksikan Kyai Jamaluddin memberikan Tausiah disuatu tempat , padahal
sang Kyai sudah beberapa lama wafat, “Subhanallah”..!
Wallahu ‘alam Bhisawab