Blog Konten Islam: KEUTAMAAN WANITA SHOLEHAH..?
Showing posts with label KEUTAMAAN WANITA SHOLEHAH..?. Show all posts
Showing posts with label KEUTAMAAN WANITA SHOLEHAH..?. Show all posts

Sunday 17 June 2018

KEUTAMAAN WANITA SHOLEHAH..?

KEUTAMAAN   WANITA SHOLEHAH..? 

Dasbor"Educasi Islam"



KEUTAMAAN WANITA  SHOLEHAH..?






“Rasulullah saw bersabda, “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri yang sholehah “. (HR. Muslim, An-Nasa’idan Ibnu Majah).


SUATU hari selepas sholat subuh , seorang jamaah masjid menghampiri saya, pemuda lajang yang sebentar lagi akan di wisuda itu mengajak berbincang di teras masjid.Rupanya ia ingin bertanya tentang pernikahan. SMaklum usianya sudah 27 tahun, usia yang sudah matang-matangnya memikirkan kehidupan rumah tangga. Apalagi ia termasuk pemuda yang rajin ke masjid. Ia pasti khawatir tidak mampu menjaga agama dan syahwatnya jika menunda-nunda pernikahan.

Satu pertanyaan sederhana pun menluncur dimulutnya. “Mas, menurut Ustadz saya, kalau sudah menikah, seorang laki-laki biasanya tidak terlalu memandang pada kecantikan istrinya, tetapi lebih kepada bagaimana kelembutan dan ketaatan sikap wanita itu kepada suaminya. Apa benar begitu mas ..? Apa pendapat ustadz saya tidak berlebihan.

Baca Juga "Benarkah Sayap Malaikat Bertuliskan Surat Al-Ikhlas..?"

Pertanyaan yang sebenarnya sederhana saja , tetapi tidak mudah pula bagi saya untuk menjawabnya. Menurut, saya apa yang diucapkan ustadz sedikit banyak ada benarnya. Maksudnya begini ; Ketika mau menikah, yang mugkin paling dipertimbangkan oleh seorang lelaki dari calon istrinya adalah pada penampilan fisiknya, wajahnya cantik, tubuhnya yang aduh hai atau bibir dan bola matanya menggoda. Tetapi, begitu perjalanan rumah tangganya yang telah berbilang tahun maka kecantikan itu tidak lagi menjadi tolak ukur utama dalam menilai plus minus istrinya.

Bukanya kecantikan itu menjadi tidak penting, sehingga si istri tidak perlu berhias untuk suaminya. Bukan itu maksudnya. Seorang istri masih tetap perlu menjaga penampilan di depan sang suami agar suaminya agar selalu tentram berada disampingnya. Akan tetapi, semula kecantikan itu tidak akan lagi bernilai besar jika kewajiban utama sebagai seorang istri untuk berakhlaq baik dan taat kepada suaminya tidak dijalankan dengan baik.

Baca Juga"Adakah Jin Islam"

Jadi, yang menjadi tolak ukur penilaian seorang suami terhadap istrinya ketika rumah tangga mereka telah melewati beberapa tahun adalah sejauh mana si istri menunjukkan rasa cinta dan keataatan kepada suaminya.

Mengapa demikian,,? Karena kecantikan manusia pada dasarnya terbatas. Perjalanan waktu perlahan akan terus menggerogotinya. Jika pun kecantikan itu bisa dilewatkan, tetapi karena dia bersifat fisik , maka pada suatu saat bisa membosankan. Apalagi wajah-wajah baru yang lebih segar banyak bermunculan disekitar suami.

Jika dalam situasi seperti itu wanita masih mengandalkan kecantikan fisiknya untuk mengikat kesetiaan suaminya, pasti ia harus bersiap-siap menuai kekecewaan. Tetapi keaatan dan akhlaq yang baik dari seorang istri tidak akan pernah membuat suaminya bosan.Semakin baik akhlaq seorang istri dan semakin taat dia kepada suaminya, maka semakin besarlah rasa bangga dan cinta suaminya kepada dirinya. Seperti melempar pohon yang lebat dengan buah, semakin banyak kita melempar, maka akan semakin banyak buah yang kita dapatkan. Begitu pula ketaatan dan rasa cinta seorang istri kepada suaminya.

Dipilih Karena Agamanya
Rasulullah saw berpesan kepada para lelaki yang hendak mencari pasangan hidup agar lebih mengutamakan calon istri dengan criteria yang baik agamanya (akhlaqnya) ketimbang ketiga criteria lainnya, yaitu  kecantikannya, keturunan, atau hartanya.

Bagi kebanyakkan pemuda, biasanya pesan Rasulullah saw diatas sudah tidak menjadi pertimbangan lagi dalam memilih pasangan hidup mereka. Kebanyakkan mereka lebih memilih wanita dengan fisik yang cantik dan aduhai ketimbang pertimbangan agama dan akhlaqnya.

Bahkan orang – orang yang masih mempertimbangkan akhlaq dan agama ketika memilih pasangan hidup, dianggap sebagai orang-orang kuno dan ketinggalan zaman.

Padahal apa yang dipesankan oleh Rasulullas saw , tetap relevan dengan sekarang. Begitu banyak lelaki yang harus kecewa setelah menjalani satu tahun dua tahun masa kehidupan rumah tangga bersama perempuan pujaan hatinya   . Kecantikan sang istri yang dulu ia kira akan membahagiakan rumah tangganya ternyata justru memperbudak dirinya.

Ada lelaki yang tetap percaya kepada pesan Rasulullah saw bahwa perempuan yang terbaik untuk dipilih mestinya yang baik akhlaqnya. Tetapi, ia tetap lebih memilih kecantikan fisik calon pendamping hidupnya, dengan alasan bahwa akhlaq dan agama istrinya bisa Ia rubah sedikit demi sedikit setelah menikah nanti. Tapi apa yang terjadi…?. Bukan akhlaq sang istri yang berhasil dirubah, justru akhlaq sendirinyalah yang akhirnya ikut rusak karena pengaruh dominasi istrinya yang berakhlaq buruk.

Terlalu banyak kasus yang semasa lajangnya seolah, rajin ke masjid, jujur dan amanah, tetapi setelah menjalani kehidupan rumah tangga bersama yang tidak baik akhlaqnya dan agamanya, justru dirinya ikut terjerumus kedalam berbagai tindakan yang sangat dilarang dan jauh dari agama.

Seperti korupsi, memeras, menyaup dan tindakan-tindakan yang dilarang oleh agama lainnya demi memenuhi keinginan istrinya yang kemaruk akan harta,

Pada saat-saat seperti ini, seorang suami barulah menyadari kekeliruan alam memilih  pasangan hidup. Tiba-tiba ia sadar betapa yang dibutuhkan seorang lelaki dirumahnya adalah seorang istri yang setia dan taat kepadanya. Ia pun sadar bahwa kecantikan istrinya tidaklah lebih pentingnya atau tidak lebih utama daripada akhlaq dan keataatan terhadap dirinya sebagai kepala rumah tangga.

Maka, tidak heran jika Rasulullah saw bersabda, “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah istri yang sholehah “ (HR. Muslim, An-Nasa’I dan Ibnu Majah).

Lelaki baru menyadari kenyataan diatas setelah satu dua tahun perjalanan rumah tangganya, biasanya dihadapkan dua pilihan yang sama sulit. Pilihan pertama ia tetap menerima perlakuan istrinya yang tidak sholehah (tidak taat), sambil terus berdoa diam-diam agar Allah merubah kelakuan istrinya, atau sambilberharap bahwa penerimaan terhadap sikap istrinya yang tidak patuh itu akan membuahkan pahala baginya.

Sikap ini hanya akan membuat dirinya sendiri bertambah kecewa dan ia akan terus memendam ketidakpuasan terhadap istrinya sampai akhirhayatnya. Atau jika suami kurang imannya, ia akan membalas ketidak taatan istrinya dengan jalam selingkuh. Di rumah, suami tampak setia dan menuruti semua kemauan sang istri , tetapi diluar rumah ia berusaha mencari wanita lain yang lebih bisa melayaninya dengan baik.

Pilihan kedua, ia bisa merubah kesalahan dengan memberikan pengertian kepada istrinya mengenai peran dan tanggungjawab masing-masing pihak sesuai syariat Islam. Bahkan terkadang resikonya terlalu mahal. Memang ada suami yang dengan kesabaran akhirnya berhasil mendidik istrinya menjadi sadar diri dan sadar posisinya dalam rumah tangga sehingga hubungan suami istri dalam berumah tangga bisa dikembalikan pada rel yang sesuai.

Akan tetapi pada kenyataannya, tidak sedikit keluarga yang harus kandas ketika seorang suami berusaha mengembalikan posisi sebagai kepala rumah tangga yang harus dipatuhi, tetapi mendapat penolakkan dari istrinya yang ingin tetap dominan  dalam menyetir sang suami sesuai keinginannya. Ini bisa terjadi jika si suami tidak sabaran dalam mendidik istrinya atau sang istri tidak mau menerima didikan dari suaminya untuk menegakkan kehidupan rumah tangga yang sesuai dengan ajaran Rasulullah saw.

Nah untuk menghindari terjadinya kemungkinan terburuk dalam kehidupan rumah tangga di kemudian hari, maka sudah seharusnya seorang laki-laki berusaha melihat dengan jeli dan mencari tahu kebaikkan akhlaq dan agama seorang wanita yang henaknya dinikahinya.Hanya dengan memilih wanita sholehah sebagai istrinya maka rumah tangga yang dibangunnya akan mampu memberi kebahagiaan. Sekaligus membantu menyelamatkan imannya dari godaan dunia yang melenakan ini.

Maka benarlah apa yang dikatakan Rasulullah saw bahwa wanita sholehah adalah sebaik-baiknya barang simpanan bagi seorang Musli.
Dari Ibnu Abbas ra Rasulullah saw bersabda kepada Umar, “Tidakkah engkau ingi kuberitahu sebaik-baik barang simpanan (perhiasan) seseorang..?. Ia adalah seorang wanita sholehah apabila suaminya mendatanginya ia menyenangkan. Apabila ia diperintah ia taat, dan apabila suaminya tidak ada, ia menjaga kehormatannya “. (HR. Abu Daud).

Al-Quran sendiri menyebutkan dua cirri utama dari wanita sholehah. Firman Allahswt :
“..Maka wanita-wanita sholehah itu adalah wanita yang takut kepada Allah dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada, karena Allah telah memelihara mereka “(qS. An-Nisa :34).

Kerelaan untuk menjadi seorang istri sholehah dengan cirri-ciri seperti disebutkan oleh hadits dan ayat Al-quran di atas bukanlah sesuatu yang sepele dan mudah, tetapi membutuhkna perjuangan dan mujahadah yang besar. Karena itu, Rasulullah saw menjanjikan perempuan seperti ini kelak boleh masuk kesurga dari pintu mana saja yang ia pilih.

Rasulullah saw bersabda, “Jika seorang istri telah menunaikan sholat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan dan menjaga kemaluan dari yang haram , serta taat kepada suaminya, maka ia akan dipersilahkan untuk masuk ke surge dari pintu manapun yang ia suka (HR.Ahmad dan Thabrani).


Wallahu A’lam Bhisawab

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com -18 Juni 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...