Blog Konten Islam: JENAZAH PEMUDA SHALEH MIRING KEARAH KI'BLAT SENDIRI
Showing posts with label JENAZAH PEMUDA SHALEH MIRING KEARAH KI'BLAT SENDIRI. Show all posts
Showing posts with label JENAZAH PEMUDA SHALEH MIRING KEARAH KI'BLAT SENDIRI. Show all posts

Thursday 7 June 2018

JENAZAH PEMUDA SHALEH MIRING KEARAH KI'BLAT SENDIRI

JENAZAH   PEMUDA SHALEH MIRING KEARAH KI'BLAT SENDIRI


Dasbor " RahasiaIllahi 2"

Jenazah Pemuda Shaleh
MIRING  KEARAH  KI’BLAT  SENDIRI

“ Nyaris semua warga menganga terkejut, melihat gundukan tanah kuburan turun sendiri menutupi lubang kubur. Reflek.Mulut mereka seketika juga bertasbih, berharap keganjiln tersebut menjadi pertanda baik atas  kepergian Slamet (24 tahun, bukan nama sebenarnya), pemuda kampung Merak yang sangat mereka cintai  ”..

Warga kampung Merak petang itu geger. Bukan karena riuh suara warga yang biasa menghabiskan waktu sorenya di pinggir kali Siul (bukan nama sebenarnya). Kerumuna orang yang membludaklah yang membuat suasana kampung itu lain dari biasanya. Mereka mendengar kabar, tubuh Slamet ditemukan mengapung dan tak lagi bernyawa.. 

Pemuda Shaleh itu Hilang..?
“Nggak kak Slamet kayak gini” gumam seorang gadis di sebuah rumah yang sangat sederhana. Rini (14 tahun), adik Samet, tak hanya kesal karena kesepian lantaran ibunya sedang pergi keluar kota. Ia juga resah, karena Slamet kakak satu-satunya itu tidak pernah keluar malam, apalagi sampai bermalam tanpa seizing keluarga.

Tapi sampai pagi, Slamet belum juga kembali. Mendapat hal yang sangat tidak lazim ini seisi rumah ribut. Sebab, semula Slamet pergi untuk menghadiri Isr’ Mi’raj. Ia pergi bersama empat orang kawannya. Namun ketika acara selesai, teman-teman Slamet berinisiatif pulang lebih dahulu, sedang Slamet tidak pulang hingga keluarganya mencarinya.

Baca Juga "Lima Kali Berhaji Tidak Bisa Meihat Ka'bah"

Keluarga Slametpun akhirnya mendatangi keempat teman anaknya. Bisa ditebak, keluarga itu tidak mendapati jawaban yang mereka inginkan. Dengan hati masygul, keluarga Slamet mencoba mencari tahu kerumah saudara-saudaranyayang lain. Mereka menduga kalau-kalau Slamet bermalam disana.

Ditengah usaha pencarian itu, tiba-tiba seorang warga  bernama Wagiman mencegat, “Saya lihat Slamet jatuh ke kali. Kayaknya ia tergentir dari getek” terangnya, cumin karena suasan gelap saya gak begitu jelas apa dia benar Slamet yang jath, “tambah Pak Wagian. Mendengar itu, kontan saja ia menuju kali Siul.

Sebenarnya arus Kali Siul yang tak deras memudahkan mereka dalam pencarian. Kedalamnnya pun masih dapat dijangkau. Sayangnya sampai menjelang magrib pencarian itu tidak menunjukkan hasil. “Kalau tahu bakal begini, saya menyesal tidak membantu pada waktu ia jatuh dulu”, lirik Pak Wagiman mengenag kejadian itu.
Pencarian terus dilakukan sampai mlam hari. Warga setempat yang berempati atas hilangnya Slamet, meminta tim SAR mencarinya. “Bukan saja keluarga Slamet saja yang bingung waktu ia hilang , warga disini juga pusing “, jelas bapak berjenggot itu lagi.

Slamet terus dicari. Warga yang peduli pada usaha pencarian itu bahkan menggelar pengajian dipinggir kali. Mereka yakin, ikhtiar saja tentu sulit menunjukkan hasil tanpa dibarengi doa. Sejak itu Kali Siul ramai, kaum ibu yang peduli biasanya mengantar makanan untuk orang-orang yang mengaji. Terus-menerus bahkan, makanan itu berdatangan sampai Slamet benar-benar ditemukan. Suasananya persis seperti hajatan.

Pencarian Slamet nyaris mengalami jalan buntu. Warga yang biasa duduk menunggu dipinggir kalipun sudah mulai berkurang. Nampaknya mereka pasrah, akan tetapi hari mulai beranjak siang, beberapa warga yang rumahnya tak jauh dari kali dikejutkan oleh sebuah suara dari kali.

“Byuuuur!!!!”, warga yang berdatangan ke pinggir kali kaget bukan main. Mereka mereka melihat tubuh Slamet mengapung diatas air. Tubuh pemuda yang mereka cari itu bengkak kebiru-biruan dan tak lagi bernafas, tapi jasad dan pakaian yang ia kenakan masih utuh. Dikantong baju ditemukan buku Yasinan.

“Biasanya orang yang hanyut itu pasti ada saja yang hilang anggota tubuhnya”, Kata seorang warga yang ikut menyaksikan kejadian itu, tapi tak mau disebutkan identiasnya. Tubuh yang membujur itu hanya mengeluarkan sedikit darah akibat duri-duri yang menancap di tubuhnya. Anehnya tubuh itu tidak bau amis dan bau bangkai “Cuma bau air kali saja” kata sumber itu.

Pemandangan itu menyisakan tanda tanya warga, apakah kejadian ini murni musibah atau ada motif pembunuhan. Enggan berspekulasi, merekapun segera membawa jenazah Slamet kerumah sakit terdekat guna diotopsi. Namun dari hasil otopsi, tidak ada tanda-tanda Slamet meninggal karena dibunuh atau dianiaya.

Prosesi Penguburan yang mengherakan
Hari itu juga, walau tanpa ibu Slamet hanya bapak dan adik Almarhum, ibu-ibu kampung merek segera menyiapkan kafan dan tempat untuk memandikan jenazah Slamet. Mereka ikhlas dan tidak segan-segan membantu. Karena semasa hidup , almarhum dikenal baik, alim dan tak banyak tingkah, ia juga banyak membantu tetangga. Mereka bahkan sudah menganggap Slamet layaknya anak sendiri.

Antusiasme itu seolah mendapat tanggapan darialmarhum. Ada hal ganjil ketika Slamet akan dimandikan. Waktu itu tubuhnya tidak bisa lepas dari meja pemandian yang dialasi kain panjang.

Warga yang memandikan jenazah Slamet seolah mengerti isyarat ini. Mereka akhirnya ia memanggil orang yang empunya kain panjang itu, “Sya ikhlas kain saya buat kamu Slamet”, bisik seorang ibu tua di telinga jenazah Slamet, meyakinkan. Betul saja tubuh jenazah Slamet yang sebelumnya menempel sulit dilepaskan kini sudah bisa diangkat, tetapi kain si ibu masih sulit dilepas.

Usai dimandikan , warga bersiap-siap membawa jenazah ke masjid untuk di sholatkan. Anehnya cuaca yang sangat cerah dipagi itu mendadak berubah. Persis ketika jenazah dibawa keluar dari pintu rumah, angin tiba-tiba kencang dan cuaca berubah mendung.

“Saya gak pernah merasakan hawa sesejuk ini”, kata seorang ibu yang bertakziah. Orang yang mengangkat tubuh Slamet pun seperti hendak berlari. Seperti tiada beban yang diangkat. Keranda yang mereka angkat pun seolah tidak ada isinya.Sesampainya di masjid tiba-tiba hujan turun rintik-rintik.

Seperti awan yang menangis, para jemaah sholat mayit pun banyak yang terharu dan menangis. Mereka kehilangan “Bukan cuma orang sekampung yang menangis dan mengantar ikut mengiring ke kuburan, tetangga kampung juga banyak yang kehilangan banget “, tegas ibu yang sangat terpukul telah kehilangan anaknya itu. Dan memang, semua orang seperti merasa ditinggalkan anak atau saudara sendiri.

Entahlah ini sebuah kebetulan atau ada rahasia lain yang Allah swt persiapkan. Beberapa warga mengaku, usai Jenazah Slamet disholatkan, cuaca tiba-tiba kembali mendung setelah gerimis mengguyur kampung mereka. Keadaan ini tentu memudahan jenazah itu untuk dibawa ke pemakaman.

Tak sampai waktu menhabiskan waktu 15 menit, iring-iringan jenazah itu sudah sampai dilokasi yang berjarak sekitar setengah kilometer. Pasalnya lagi-lagi keranda yang diusung sangat ringan. Sesampainya disana, jenazah yang ada dikeranda itu segera dikeluarkan. Untunglah, gerimis yang turun tadi tidak terlalu membuat tanah lengket. Syahdan, tubuh Slametpun segera diletakkan didalam lubang kubur.

“Subhanallah..!!!” teriak semua orang yang menyaksikan kejadian aneh di pelupuk mata kepala mereka sendiri. Apalagi dua warga yang baru saja meletakkan jenazah Slamet masih berdiri didalam lubang kubur. Dua lelaki tua itu terkesiap kaget. Baru saja ia mau menggerakkan tubuh Slamet menghadap Kiblat, Jenazah itu bergerak miring menghadap arah sholat kaum muslimin itu dengan sendirinya.

Decak keheranan terus mengalir dari mulut pelayat kubur. Tapi ada sebagian kecil yang malah ketakutan melihat kejadian tersebut. Sebab bagaimana mungkin tubuh yang sudah tidak bernafas dan tak bernyawa bisa bergerak sendiri..? Dan tentu, ini adalah kali pertama kejadian aneh dan luar biasa dialami penduduk kampung merak.

Namun beum lagi hilang keterkejutan itu, mereka dikagetkan lagi oleh hal yang cukup membuat takjub orang-orang yang melihat kejadian tersebut, yaitu ketika Pak Yadi akan mau mengayunkan cangkul kearah gundukan tanah kuburan, tiba-tiba tanah gundukan yang ada di tepi  kuburan itu berjatuhan dengan sendirinya kedalam lubang kuburan Slamet yang barusan dimasukkan tadi.

“Cepat naik keatas Pak..!!!, teriak para pelayat yang ada diatas kuburan.Mereka khawatir urukan tanah yang berjatuhan dengan sndirinya itu menguruk kedua warga yang masih berada di liang kubur Almarhum Slamet Tanpa menunggu lama kedua warga yang berada di liang kubur itu naik keatas, dan hanya bisa melihat kejadian itu dengan keheranan dan membikin bulu kuduk merinding dibuatnya.

Menurut Wato (53 tahun) tetangga almarhum yang ikut menyaksikan kejadian itu sampai sekarang ini warga merak tidak bisa pernah melupkan kejadian tersebut “Saya dan warga disini merinding melihatnya”(urukan tanah-red)” katanya.

Dengan kejadian tersebut membuat, sangat cepat proses pemakaman berlangsung. Setelah jenazah Slamet selesai dikebumikan, cuaca yang mendung kembali cerah Keheranan itu lagi-lagi dirasakan warga kampung Merak. Pada hari ketiga tahlilan, dirumah ibu tua yang meminjamkan kain panjangnya untuk memandikan jenazah Slamet, aroma harum yang sangat lembut menebar keseluruh ruangan rumahnya. “Bukan cumin saya kok yang mencium bau wangi itu.

Tetangga disamping rumah juga menciumnya, “Jelas siIbu tua itu”, Sampai orang-orang ribut wangi apaan sih ini..? Apaada yang pakai minyak wangi..?tambahnya. Pihak keluarga Slametpun mangaku mencium aroma harum tersebut. Sebab dirumah mereka aroma yang sama menebar pula. Ibu Slamet ingat “Orang-orang yang membantu membuat makanan untuk tahlilan juga bilang begitu”, Bahkan berlangsung selama satuminggu setelah kematian almarhum.

Mengingat keganjilan-keganjilan tadi marbot dimasjid itu mengaku teringat pada guru mengaji Slamet , “Beberapa kali saya ernah dengar kalau ustadz sering bilang , “Kamu ahli Jannah (surga) Met..!  “Ahli Jannah “ kata marbot berujar sambil meniru ucapan si guru ngaji.

Karena itu, marbot masjid setempat sangat terkesan dengan perilaku almarhum yang selalu baik padanya. Bahkan bukan cumin pihak almarhum Wanto, Wagiman, maupun semua warga kampung Merak lainnya yakin kalau kejadian yang menimpa Slamet merupakan tanda yang Allah perlihatkan pada manusia yang masih hidup.

Sebagaimana Al-Quran menegaskan “Itulah Orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya.Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian disisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat yang mulia) “ (QS.Al-Anfal :4)

“Besar kemungkinan sangat berkaitan erat dengan amaliah si almarhum sewaktu hidup, “, lirihnya. Mereka merasa bahwa Slamet sudah tenang disisi Allah swt hingga kematiannya tidak menyusahkan banyak orang. Amiiin Wallahu a’lam bi-al-Shawab.

Semoga dapat menjadi I’tibar bagi kita semua dalam menjalani hidup di dunia ini karena semua apa yang kita lakukan di dunia ini  akan mendapatkan balasannya dari Allah bahakan masih berada didunia saja Allah sudah tunjukkan dan tampakkan  balasannya kepada hambanya.

Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kejadian diatas untuk berlomba-lomba dalam melakukan kebajikan didunia demi mengharap ridaha dari Allah swt Amiiiiiin.


Wallahu ‘alam Bhisawab
Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com Juni 2018 -

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...