Blog Konten Islam: JENAZAH SAHABAT YANG DILINDUNGI ALLAH
Showing posts with label JENAZAH SAHABAT YANG DILINDUNGI ALLAH. Show all posts
Showing posts with label JENAZAH SAHABAT YANG DILINDUNGI ALLAH. Show all posts

Tuesday 24 July 2018

JENAZAH SAHABAT YANG DILINDUNGI ALLAH

JENAZAH SAHABAT   YANG DILINDUNGI ALLAH

Dasbor "Kisah Nabi & Sahabat"



JENAZAH SAHABAT YANG DILINDUNGI ALLAH 


Pada tahun keempat Hijrah, orang-orang Arab Badui bergerak menuju Madinah. Mereka mereka berharap dengan mudah akan merampas harta benda para penduduk Madinah. Pada saat bersamaan semangat umat islam belum pulih sepenuhnya. Pasukan Bani Asad merupakan kabilah Badui yang pertama menyerang Madinah. Rasulullah saw melantik Abu Salmah untuk memimpin pasukan menghadapi serangan Bani Asad. Dengan anggota pasukan berjumlah seratus orang, mereka dapat mematahkan serangan percobaan dari Bani Asad itu.

Kemudian germbolan pimpinan Khalid bin Sufyan Al-Hadzli pun ikut menyerang Madinah juga. Serangan ini dapat dipatahkan oleh kaum muslimin dibawah pimpinan Abdullah bin Anis sehingga Khalid sebagai pimpinan mati terbunuh di medan perang.


Dengan serangan kaum badui yang bertubi-tubi inilah muncul Kabilah Adhi dan Qarah yang menghadap Rasulullah saw. Dalam pertemuannya dengan Rasulullah saw, ketua rombongan kabilah mengawali pembicaraan.


“Ya Rasulullah saw kami mememluk islam sejak beberapa waktu dulu. Oleh karena itu kami turut bersedih atas apa yang telah menimpa kaum muslimin disini. Sudah sepatutnya,kami tidak membiarkan saudara-saudara sesama islam kami dalam kesusahan. Kami berjanji bersedia memberi bantuan apa saja bila diperlukan nati.


Mendengar pengakuan ketua rombongan itu, Rasulullah saw beserta kaum Muslimin merasa amat lega dan gembira. Paling tidak rasa kecewa kaum Muslimin akibat kekalahan mereka di uhud dapat sedikit terobati. Semangat mereka kembali berkobar untuk terus menegakkan islam.


Lalu, dengan nada yang serius mereka berkata lagi, “Ya Rasulullah ..! Kami ini sudara baru dalam islam dan masih banyak lagi kaum kerabat kami yang berada dikampung Adhal akan mengikuti jejak kami. Untuk menambah pengetahuan kamitentang islam, kami mohon agar Rasulullah saw dan kaum Muslimin disini berkenan membantu kami.


“Bantuan Bagaimanakah yang kamu maksud ..?”.
“Begini Ya Rasulullah..! Kalau tidak keberatan kami meminta dikirimkan beberapa sahabat untuk mengikuti kami pulang ke Adhal. Adapun maksud kami berbuat demikian adalah agar disana nanti mereka dapat menjadi guru yang akan mengajarkan kami Al-Quran dan memberipengertian yang sebenarnya tentang islam kepada kami. Sebab masih banyal diantara kami yang belum paham mengenai islam”.


Melihat niat dan maksud mereka yang tulus, ditambah lagi bahwa sudah menjadi tanggungjawab sesama Muslim pula untuk mengajak kepada kebenaran. Maka Rasulullah menerima permintaan tersebut.


Maka dipilihlah para sahabat yang sukses dalam perang badar baik dari kalangan muhajirin maupun Anshar. Mereka adalah Ashim bin Tsabit bin Abul Aqlah, Martsad bin Abi Martsad Al-Ghanawy, Khlid bin Bukair Al-Laithy, Khabib bin Ady, Zaid bin Datsanah dan Abdullah bin Tariq, dan Rasulullah saw melantik Ashim sebagai ketua rombongan.


Sebagai Muslimin yang bertaqwa dan taat , berangkatlah keenam orang sahabat itu. Sedikit pun tidak menaruh curiga. Namun, setibanya dilembah Rajajik, keadaan menjadi berubah. Rajik adalah sebuah lembah yang subur, terletak diantara Asfan dan Makkah. Disini terdapat aliran mata air milik kaum Hudzail. Dan diluar dugaan para sahabat, tiba-tiba ketua rombongan dari kampung Adhal itu berseru dengan suara lantang…


“Kepuuung mereka..! Kepuung mereka…!cepaat..! perintahnya kepada yang lain.
Suasana ketika itu mendadak tegang. Keenam sahabat itu keheranan. Mereka saling berpandangan seperti tidak percaya dengan apa yang terjadai dihadapan matanya. Melihat sikap para musuh yang sudah bersiap menyerang, tanpa berfikir lama lagi keenam sahabat tadi menghunuskan pedang tanpa sedikit takut dan gentar.


Sambil tertawa bangga kaum Hudzail berkata, “Kamu semua jangan coba-coba melawan,lihat betapa banyak pasukan kami yang disini sedang kalian hanya berenam, menyerahlah..!”.


Sebenarnya tipu muslihat ini telah dirancang Bani Hudzail. Mereka hendak membalas dendam terhadap kematian Khalid bin Sufyan Al-Hadzli dengan cara menyerahkan para sahabat yang lelah terjebak dalam perangka mereka ini kepada kaum Musyrikin Makkah.


“Sedikitpun tidak terlintas didalam dada bahwa mereka ini adalah penipu ..!. Demi Allah aku tidak akan pernah percaya dengan apa yang dijanjikan oleh orang – orang musyrik seperti mereka ini” ujar Ashim.


“Percayalah, demi Tuhan ..!. Kami tidak bermaksud membunuh kamu semua..! Kami hanya menggunakan kamu semua untuk mendapatkan sesuatu yang berharga dari kaum Quraisy. Percayalah , kami tidak akan membunuhmu.


Namun, apa yang telah dikatakan oleh pengkhianat-pengkhianat itu sedikitpun tidak dapat mempengaruhi hati keenam orang sahabat itu. Mereka tetap bertahan dengan pendiriannya , mereka dan tidak rela diri mereka dhina dan jatuh ke lembah perbudakan dan penganiayaan.


Api peperangan bergolak begitu hebat. Keberanian tiga orang sahabat ini tidak diragukan lagi. Mereka bertempu mati-matian  dan mampu menewaskan sebagian besar mush-musuhnya. Namun akhirnya satu persatu diantara mereka syahid. Sedangkan Ashim bersama tiga sahabat lainnya pun ditawan.


Dengan wajah yang tenang, dia pasrahkan hidup mati hanya kepada Allah. Sedikit pun tidak menampakkan penderitaan, padahal luka-luka disekujur tubuhnya nampak begitu memilukan.


“Ya Allah..! Aku telah berkorban jiwa dan raga untuk agama-Mu. Aku telah membela agama-Mu sejak awal hiduku. Maka hari ini , diakhir hayatku, aku memohon lindungilah daging dan jasadku ini dari sentuhan tangan-tangan kaum musyrik”.


Kemudian diapun menghembuskan nafasnya yang terakhir dengan wajah yang berseri-seri penuh kedamaian. Berita tentang kematiannya segera tersebar luas ke kota Makkah yang letaknya tidak seberapa jauh dari tempat kejadian itu.


“Akhirnya, tewas juga singa garang itu di tangan kaum Hudzail”, kata salah seorang pemimpin Quraisy.
“Yang jelas, Sulafah adalah orang yang paling gembira hari ini. “Lebih baik kita segera kirim seorang utusan pada kaum Hudzail untuk menyerahkan Ashim kepada kita. Sulafah akan dapat menggunakan tengkorak Ashim sebagai gelas untuk minuman arak , sebagaimana sumpah yang pernah dia sampaikan”.


Berangkatlah kaum Quraisy ini untuk menemui kaum Hudzail. Sementara itu, tidak berselang lama setelah Ashim menghembuskan nafasnya terakhir , Allah swt mengabulkan doanya. Sekumpulan lebah mengerumuni jenazahnya. Semua orang yang ada pun tidak mengetahui bahwa Allah telah mengabulkan doa Ashim. Alangkah terkejutnya mereka ketika mereka akan mendekati jenazah Ashim, tiba-tiba sekumpulan lebah telah datang mereka dari segenap penjuru. Lebah-lebah itu seakan melindungi dan menjaga tubuh yang kaku itu dari sentuhan tangan-tangan yang kotor. Siap yang mencoba mendekati mayat Ashim, lebah – lebah itu akan datang menggigit muka, mata serta seluruh tubuh dan badannya.


Antara perasaan takut dan kesal, mereka bersungut, “Ah, darimana pula datangnya lebah sebanyak itu. Bukankah lebah-lebah itu hanya mengganggu kita saja..?”.


“Jangan putus asa..! mari kita coba menghalaunya dari sini “, ajak salah seorang dari mereka mencoba mengusir lebah itu lagi, tetapi tetap gagal.


Hingga akhirnya merekapun menyerah. “Biarkan dulu ..! kita tunggu sampai malam. Sebab biasanya menjelang malam tiba, lebah-lebah yang ganas itu akan terbang dan pergi. Setelah itu tentu dengan mudah kita dapat mengambil kepala Ashim.


“Tetapi, aku memang heran, aku tidak pernah melihat lebah mengerumuni mayat sebanyak ini”, kata salah seorang dari mereka seperti tidak percaya dengan apa yang mereka lihat dengan mata kepalanya sendiri.


Demikianlah keadaan kaum Hudzail yang tidak menyadari bahwa Allah swt telah mengirimkan lebah-lebah yang sedemikian rupa untuk memenuhi doa Ashim, sebagai pelindung jasadnya dari sentuhan kaum Musyrik.


“Kalau begitu , lebih baik kita pulang dulu kerumah. Bila malam tiba, kita akan datang lagi ke sini ramai-ramai. Allah swt memang Maha Berkuasa. Sekali lagi Dia menunjukkan kebesaran-Nya. Tanpa diduga pada hari mulai senja , tiba-tiba langit menjadi begitu gelap diselubungi awam hitam yang tebal. Kilat dan petir saling bersahutansambung-menyambung seakan tidak rela melihat jasad Ashim dikhianati kaum musyrikin. Kemudian hujanpun turun dengan lebatnya hingga membasahi seluruh bumi.


Kaum Hudzail merasa takut dengan suasan yang terjadi ketika itu, Sebab,sebelumnya tidak pernah terjadi hujan yang sedemikianlebat. Hasrat mereka yang hendak pergi mengambiljasad Ashim akhirnya terpaksa ditangguhkan. Tanpa mereka sadari , air bah membuat sungai meluap naik sehingga menutupi permukaan lembah Rajik.


Akhirnya, banjir besar mulai melanda segala yang ada. Banjir yang dahsyat itu membawa serta mayat Ashim dan hilang entah kemana, tidak seorang pun yang mengetahui keberadaannya.


Pada keesokkan paginya, mereka sudah bangun. Hasrat untuk mendapatkan kepala Ashim ternyata belum pudar, lebih-lebih teringat akan hadiah yang dijanjikan. Sekali lagi mereka beramai-ramai berangkat menuju ketempat mayat Ashim terbaring. Kali ini mereka begitu yakin bahwa usaha mereka akan berhasil.


Dengan tergesa-gesa mereka melangkah menuju ke tempat yang dituju. Namun kali ini mereka lebih tersentak dan lebih dibuatnya bingung dan heran ternyata jasad yang ia inginkan yaitu jasad Ashim sudah tidak ada ditempat semula. Mereka sudah mencari ke berbagai tempat yang mereka duga menjadi bagian dari hanyutnya mayat Ashim, namun lagi-lagi usaha mereka sia-sia dan tak membuahkan hasil seperti yang diinginkan mereka.


Allh swt telah menlindungi mayat Ashim tang telah berkorban untuk kejayaan islam. Dia memelihara jasadnya dari sentuhan tangan-tangan kaum musyrikin sekalipun Ashim gugur didepan mata dan kepala mereka. Sesungguhnya Allah swt mendengar do Ashim yang tidak rela tenggkorak kepalanya yang akan dijadikan gelas minuman arak.

Wallahu A’lam Bhisawab

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com -25 Juli 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...