Blog Konten Islam: DOA SI BUDAK HITAM YANG MUSTAJAB

Friday 22 June 2018

DOA SI BUDAK HITAM YANG MUSTAJAB

DOA SI BUDAK   HITAM YANG MUSTAJAB

Dasbor "Kisah Nabi & Sahabat"

DOA SI BUDAK HITAM YANG MUSTAJAB 


“ Malik bin Dinar terkesima. Bagaiman tidak, si budak hitam yang berdoa meminta hujan di masjid, langsung dikabulkan oleh Allah swt. Penasaran menggelayuti pikirannya ia bermkasud menyibak jati diri budak itu “ .

Sudan lama, kemarau panjang melanda wilayah Basrah. Karena hujan belum juga tiba, penduduknya menunaikan sholat istisqa’ (sholat minta hujan) di lapangan. Diantara mereka ada Malik bin Dinar dan salah seorang sahabatnya yang sholeh, namun tetap saja hujan tak kunjung turun. Penduduk Basrah berulang kali menunaikan sholat Istisqa’ namun belum ada hasilnya.

Sampai suatu ketika, Malik bin Dinar dan sahabatnya melangkahkan kaki ke masjid. Keduanya duduk disana dengan perasaan sedih linglung. Tiba-tiba seorang budak hitam berperwakan kurus dan mengenakan pakaian yang tipis masuk ke masjid tanpa melihat keberadaan mereka.


Dia menunaikan sholat dua rakaat lalu menengadahkan dua tangan dan menghadapkan wajahnya kea arah langit seraya berkata “Wahai Tuhanku, berapa lagi hamba-Mu yang merugi karena permohonan Engkau tolak..?. Apakah milik-Mu berkurang ataukah simpanan kerajaan dan rahmat-Mu telah habis..?. Aku bersumpah kepad-Mu demi cinta-Mu kepadaku, turunkanlah hujan kepada kami saat ini juga “.

Sungguh luar biasa. Tidak lama, langit menghitam. Mendung berarakkan. Melarik kilat muncul diangkasa pertanda hujan segera datang. Sejurus kemudian hujan mengguyur dengan deras. Langit menggerojokkan karunia yang luar biasa sudah lama dinantikan warga Basrah.

Kejadian tersebut membuat Malik bin Dinar dan sahabatya terkesima. Mereka sungguh tak mengira doa si budak hitam di masjid yang dilihatnya didalam masjid ternyata dikabulkan oleh Allah swt secepat itu. Karena diliputi rasa penasaran , keduanya pun beranjak dari tempat mereka duduk kemudian menghampiri budak tersebut.

“Nak, apa kamu tidak malu dengan apa yang kamu katakan tadi..?. tanya Malik bin Dinar.
“Memangnya aku tadi berkata apa..?”.
Budak itu balik bertanya.
“Tadi kamu mengatakan , ‘Aku bersumpah kepada-Mu demi cinta_Mu kepadaku’ , darimana kamu tahu bahwa Dia mencintaimu..?.
“Menyingkirlah dariku, wahai yang yang sibuk dengan dirinya sendiri hingga melupakan Tuhannya.

Dimana kamu berada saat dia mengistimewakanku dengan tauhid dan makrifat-Nya..?. Tidak tahukah kamu bahwa Dia memberiku anugerah karena kecintaan-Nya kepadaku dan kecintaanku kepada-Nya..?”.


Setelah perbincangan singkat itu, si budak beranjak meninggalkan mereka. Malik bin Dinar dan temannya membuntuti dan dia ternyata memasuki rumah pedagang budak. Keduanya masih dibuat penasaran terlebih setelah dialog tersebut. Tampaknya mereka hendak mengetahui lebih jauh tentang jati diri dari si budak itu.

Pagi harinya, Malik bin Dinar pergi kerumah pedagang budak tersebut. Tuan rumah segera menawarkan budak-budak yang dimilikinya yang jumlahnya mencapai seratusan karena berpikir tamunya akan membeli budaknya. Malik bin Dinar memeriksa satu per satu budak-budak itu. Tetapi ia tidak menemukan budak yang dicarinya, yakni budak hitam yang berdoa minta hujan di masjid.

Melihat tamunya tak mendapati apa yang diinginkan, tuan rumah tersebut kembali menawarkan, “Aku masih punya satu lagi budak tapi mungkin dia tidak berguna bagimu karena pelayanannya kurang bagus “.

Ketika budak yang ditawarkan itu dikeluarkan , Malik bin Dinar berkata, “Ini dia budak yang aku inginkan..!.
Karena tertarik dengan si budak kemudian Malik membelinya dan segera mengajak pergi dari tempat itu. Di tengah perjalanan si budak hitam itu malah bertanya, “Wahai tuanku kenapa engkau membeliku..?. padahal aku tidak bisa melayanimu..?”.

“Aku membelimu agar aku bisa melayanimu “. Jawab Malik bin Dinar. Rupanya Malik bin Dinar sudah tahu bahwa budak itu bukanlah orang sembarangan. Budak itu adalah orang sholeh, sebab menurut Malik bin Dinar , tidak mungkin doa si budak di masjid itu untuk meminta hujan itu dikabulkan demikian cepat kalau budak tersebut orang biasa-biasa saja. Sementara ia sendiri dan sahabatnya yang shaleh, juga penduduk Basrah sudah melakukan rangkaian ritual sholat Istiaqa’ namun hujan tak datang-datang.

Disamping itu, Malik bin Dinar juga merenung ternyata doa si budak hitam tersebut menggambarkan betapa dekatnya si budak hitam selaku pendoa dengan Tuhan yang dimintai doa. Terlebih lagi, ketika si budak itu menyindir dirinya (Malik bin Dinar) yang dikatakan hanya sibuk dengan dirinya sendiri dan melupakan Tuhan. Ini tentu bukanlah perkataan orang sembarangan.

“Apakah kemarin Anda melihatku ..?”. tanya si budak itu memecahkan suasana
“Ya” jawab Malik bin Dinar.
Si budak itu terdiam sejenak.Keduanya tetap melanjutkan perjalanan hingga sampailah ia di masjid terdekat. Budak itu meminta izin untuk masuk ke masjid. Dia masuk kemudian menunaikan sholat dua rakaat, kemudian berdoa. Dalam doanya dia berkata, “Duhai Tuhanku..! Rahasia di antara kita sudah terbongkar, sehingga kehidupan tidak lagi mengenakkan bagiku. Karena itu, ambillah aku kesisi-Mu “.

Kemudian budak itu bersujud demikian lama. Lantaran lama sujudnya, Malik bin Dinar mencoba membangunkannya. Budak itu tak bergerak. Ternyata budak itu sudah meninggal dunia Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

Kisah perjumpaan Malik bin Dinar, yang kita kenal sebagai ahli Hadits, dengan budak hitam yang misterius, meskipun tak berlangsung lama, membuahkan pelajaran yang bisa kita ambil hikmahnya.

Pertama : orang sholeh lebih suka melakukan kebaikkan demi kebaikkan tanpa ingin diketahui jati dirinya. Dia melakukan untuk mendapatkan ridha Illahi semata.Kecenderungannya melakukan sesuatu adalah untuk kehidupan yang lebih kekal ketimbang memikirkan sesuatu yang remeh-temeh di dunia .

Kedua : kita jangan melihat seseorang dari sisi penampilannya, statusnya atau pun segala sesuatu yang kasat mata. Sebab, semua itu belum tentu mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. Di dunia ini, orang yang kita sangka baik, malah tidak sedikit yang diluar biasa kejahatannya dengan tidak menafikkan orang yang secara tampilan baik dan juga hatinya juga baik. Begitu pula orang yang kita sangka rendah dan hina , tetapi nyatanya banyak yang jauh lebih baik ketimbang prasangka kita. Meskipun kita tidak menutup mata , keadaan diluar kadang juga sam dengan kondisi yang sebenarnya.

Sebab, parameter seseorang mulia disisi Allah swtadalah dari sisi ketaqwaannya (QS. Al-Hujurat :13). Seperti dalam kisah diatas, seorang budak hitam yang dalam strata sosial masyarakat begitu rendah tanpa dinyana ternyata seorang lelaki sholeh yang sungguh luara biasa maqamnya disisi Tuhannya.

Doa-doanya mustajab, setidaknya doa meminta hujan dan doa agar disegerakan diambil nyawanya ketika rahasia antara dirinya dan tuhannya sudah diketahui oleh Malik bin Dinar.

Ketiga : ungkapan undzur ila ma qala wala tandzur man qala (dengarkan apa yang dikatakan jangan memperhatikan orang yang berkata) ada benarnya. Ini sama juga artinya dengan ajakan kita untuk focus pada substansi pembicaraan, bukan pada orang yang menyampaikan. Meskipun perkataan itu disampaikan oleh seorang budak yang hitam , tetapi isi dari penyampaiannya ternyata mampu membuat Malik bin Dinar merenung lebih dalam. Bahkan setelah memutuskan untuk membelinya , Malik bin Dinar berniat melayani budaknya

(Sumber : Dr. Anwar Wardah , Rahasia antara Kita Sudah Terbongkar, dalam Aku Ingat Dirimu Saat Aku Lupa Tuhanku, Zaman, Jakarta, 2013). 

Wallahu A’lam Bhisawab
Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 23 Juni 2018

Share on :

No comments:

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...