TIGA
(3) PENYEBAB SIKAP RIYA’ :
Dr. Aid Abdullah al-Qarni berkata
dalam kitab “ Tuhaf nabawiyyah “ bahwa riya’ itu muncul karena tiga (3) hal :
Pertama : karena lemahnya Muraqabah (perasaan diawasi)
oleh Allah, Ia merasa tidak diawasi oleh Allah
Kedua : karena menuntut apa yang ada pada manusia seperti menuntut
warisan , pangkat harta dan sebagainya. Akibatnya yang ada pada pikirannya
hanya sebatas persoalan dunia.
Ketiga : karenapanjang
angan-angan dan lambat dalam mencari apa yang disukai oleh Allah (uup/pelbagaisumber)
HINDARKAN
DIRI DARI SIKAP MARAH
Suatu
hari Jariyah bin Qudamah menghadap
Rasulallah ia meminta wasiat sederhana dari Rasul “ Ajarkanlah satu hal saja
dan jangan banyak-banyak agar saya bisa terus menyadarinya dengan bai “ Jawab
Nabi : “Jangan Marah “.
Pertanyaan
samapun diutarkan Jariyah. Namun tetap memberi jawaban yang sama, yaitu jangan
marah sebab marah bisa menjerumuskan seseorang pada perbuatan dosa.
MAKAN
DAN MINUMAN JANGAN BERLEBIHAN :
Islam
menyuruh kita untuk makan dan minum jangan berlebihan, sebab Allah tidak
menyukai yang berlebihan. (lihat surat Al-A’raaf; 31 ).Berdasarkan teori
ilmiah, kita tidak membutuhkan kuantitas (jumlah) makanan tapi kita membutuhkan
makanan yang seimbang dan beraneka ragam.
Pola
makanan sehat mengharuskan keragaman. Itulah sebabnya para dokter sepakat bahwa
makanan yang berlebihan sangat membahayakan kesehatan dan secara langsung
mempengaruhi saluran dan alat pencernaan.
KENAPA
NABI MENGANJURKAN MAKAN DENGAN TANGAN KANAN ? :
Marilah
kita merujuk hadits dalam Shahih Muslim. Dari Ibnu Umar disebutkan bahwa Nabi
bersabda “ Jika seseorang makan maka hendaklah makan dengan tangan kanannya,
dan jika ia minum hendaknya ia minum dengan tangan kananya. Sebab setan makan
dan minum dengan tangan kirinya.
DALAM MEMILIH JODOH ? :
Suatu hari seorang pemuda
menemui Rasul dan bertanya soal perempuan untuk dinikahi. Ia memberikan
pertanyaan dengan analogi( persamaan) pada sebuah pohon “ Wahai Rasul,
bagaimana menurutmu jikaaku singgah di sebuah Oase yang ada pohonnya ada buah
yang sudah dimakan, dan ada juga yang belum ?”.
Kata Rasul “Di pohon yang
belum dimakan “ Artinyar Rasul menganjurkan memilih yang masih perawan.