Blog Konten Islam: MENGENAL ALLAH MENGENAL DIRI KITA
Showing posts with label MENGENAL ALLAH MENGENAL DIRI KITA. Show all posts
Showing posts with label MENGENAL ALLAH MENGENAL DIRI KITA. Show all posts

Sunday 22 July 2018

MENGENAL ALLAH MENGENAL DIRI KITA

MENGENAL ALLAH   MENGENAL DIRI KITA

DASBOR "ASMAUL HUSNA"

“ Semua kamu adalah sesat, kecuali orang yang kuberi petunjuk, maka, mintalah petunjuk kepada-Ku, aku akan memberi petunjuk kepadamu  ”.

Inilah yang paling sering kita sebut ,panggil, meminta pertolongan, memohon kasih sayang dan segalanya. Kepada Allah kita juga berharap agar senantiasa disucikan dan dibersihkan hati kita dari bercak salah dan dosa, karat nafsu dan dominsi setan dalam diri.


Kita dengan penuh iba minta kepada-Nya agar diberikan kesempatan untuk bertaubat, diringankan pada saat mengalami sakaratul maut, dan mohon dimatikan secara atau dalam keadaan khusnul khatimah.kitapu tersedu sambil bersimpuh dihadapan-Nya agar dibimbing untuk selalu mengingat-Nya. Lalu mensyukuri nikmatn-Nya yang tak kuasa kita menghitungnya.

Baca Juga "Bagaimana Menjadi Guru Sejati"
Baca Juga "Rahasia Anggaran Keuangan Muslim"

Diujung sholat kita selalu memohon agar kita selalu bisa memperbaiki kualitas ibadah kepada-Nya. Kita ingin ibadah kita bertransformasi dalam kehidupan nyata dan memiliki hulu ledak sosial secara komunal modial. Kita selalu memanggil, “Allah” dengan aneka rupa asma-Nya untuk hajat kita semua.


Benar apa yang dikatakan oleh Muhammad Thahir Badrie ketika menulis Syarah Kitab Tauhid Bin Abdul Wahab, bahwa nama “Allah” merupakan jaminan keselamatan dan kebahagiaan manusia, bahwa semua makhluk. Tanpa, Dia segalanya tak akan terwujud, baik yang tercipta nyata di alam yang terlihat, maupun yang tersembunyi dalam jiwa.


Dalam genggaman tangan-Nya jualah ada atau tidak ada sesuatu. Kalau ia mau, sesuatu bisa ada seketika, dan jika mau Ia dapat meniadakan segalanya. Prif. Dr. H. Abdul Muin Salim, mengungkapkan bahwa para ulama berbeda pendapat mengenai asal –lafadz “Allah” itu, apakah lafal itu musytaq (pecahan dari kata lain) ataukah izim’lam (nama diri) khusus bagi Tuhan.


Sebagian ulama berpendapat bahwa nama itu Musytaq. Meskipun begitu mereka tetap berbeda pendapat pada akar katanya. Sibawaihi meriwayatkan pendapat Al-Khalil bahwa akar kata itu adalaj ilahi yakni sewazan dengan pola fi’ali. Partikel alif lam dimasukkan mengganti huruf hamzah sehingga terbentuk lafal Allah.


Ulama ini berpendapat kata tersebut berasal dari kata laahu yang kemudian dimasuki partikel alif lam dengan makna ta’zim (mengagungkan nama Allahh). Terlepas dari perbedaan diatas yang terpenting dalam pandangan Bey Arifin harus dipahami dan diyakini bahwa Allahmempunyai arti yang meliputi seluruh pengertian yang terkandung dalam seluruh Nama-nama (Asmaul Husan). Yaitu Tuhan yang tidak ada Tuhan selain Dia., dengan semua sifat-sifat – Nya yang terkandung di masing-masing Nama-Nya.


Tidak ada yang patut disembah, dipuji, ditaati selain hanya Dia. Tidak ada yang benar-benar kuasa, benar-benar tinggi, pengasih, pengyayang, pemurah, dan seterusnya selain Allah. Pengarang Kitab Fath al-Muin menegaskan Allah adalah nama yang Maha Agung . selain Dia tidak bisa dinamai “Allah” , kendati hanya sekedar sebagai penyangat pada nama sesuatu.


Al-Maraghi mengungkapkan dalam tafsirnya, bahwa pada zaman pra Islam , manakala bangsa Arab ditanya mengenai siapakah yang menciptakan bumi dan langit mereka menjawab, “Allah” Tetapi ketika ditanya apakah Tuhan Latta dan Uzza dapat menciptakan sesuatu seperti Allah, serentak mereka menjawab, “Tidaak”.


Hampir semua kaum sufi dan mereka yang arif sepakat bahwa pada hakikatnya tidak ada seorangpun yang bisa mengenal Allah. Kecuali dengan Allah juga demikian pandangan KH. Haderanie HN.


Menurutnya minimal ada tiga alam mengenai hal ini.Pertama pada awal kehadiran manusia dimuka bumi, Nabi Adam as membawa pengetahuan tentang Allah dan tentang segala sesuatu yang bersumber dari Allah sendiri.


Kedua, lahirnya seorang anak manusia dari rahim sang ibu sekali tidak dibekali ilmu pengetahuan apapun.Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai manusia bersumber dari ilmu Allah. Ketiga manusia tidak akan mengenal Allah tanpa pernah sendiri, yang memberi tahu melalui kitab suci dan para Rasul-Nya.


Sebuah hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Uwanah, Ibnu Hibban dan Hakim dari Abu Dzarrin , penting disimak, “Semua kamu adalah sesat, kecuali orang yang kuberi petunjuk, maka mintalah petunjuk kepada-Ku , Aku akan memberi petunjuk kepadamu. Hai hamba-Ku semua kamu lapar, dahaga, kecuali orang yang kuberi makan, maka mintalah makan kepada-Ku, Aku akan memberi makan kepada-mu.


Hai hamba-Ku, semua kamu dalam keadaan telanjang bulat, kecuali yang Ku-beri pakain, maka mintalah pakaian kepada-Ku , aku akan memberi pakaian itu kepadamu. Hai hambaku, kamu semua banyak berbuat salah sepanjang hari dan malam. Akulah yang memberi ampunan atsa dosa-dosa itu semua, kecuali, syirik, maka mintalah ampunan kepada-Ku, Aku akan ampuni kamu”.


Itulah Allah, karenanya kita harus terus berdzikir kepada-Nya dengan sebanyak-banyaknya baik pagi maupun petang , dalam keadaan berdiri , duduk,ataupun berbaring.


Bagi mereka yang berdizikir Allah persiapkan ampunan dosa dan pahala yang besar, selalu Allah anugerahi ketenangan dan kebahagiaan, musim yang teratur, rezeki yang banyak dan merata, dibukakkan pintu keberkahan dari langit dan dari bumi , dianugerahi anak-anak yang shaleh , dan disediakan taman-taman yang indah didunia dan akhirat.


Tetapi bagi mereka yang berpaling dari berdizikir kepada Alah swt , maka Allah swt akan menjadikan untuk mereka kehidupan yang sempit dalam berbagai segi, baikekonomi, sosial, kesehatan, kehidupan rumah tangga, dan yang lainnya.  Nah kita sudah mengenal Allah, maka sepatutnya kita mengetahui ihwal diri kita.  

   
Wallahu ‘alam Bhisawab

( Berbagai Sumber )
Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com -22 Juli 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...