Blog Konten Islam: SEJUMLAH KISAH INSPIRATIF IMAM SYAFI’I

Friday 13 April 2018

SEJUMLAH KISAH INSPIRATIF IMAM SYAFI’I

SEJUMLAH KISAH INSPIRATIF Imam Sayafi'i


“ Malam itu akau melewati tanpa sholat tahajud, karena saat aku merebahkan kepalaku untuk tidur aku melihat seakan kitab Allah dan sunnah Nabi ada didepan mataku. Dari situ, aku menemukan kesimpulan tujuh puluh masalah fiqih yang bermafaat bagi kaum muslimin dan tak ada kesempatan untuk melakukan sholat malam ”.

Imam Syafi’I suatu hari, menginap dirumah Imam Ahmad. Sebelum iti Imam Ahmad sudah berkali-kali berscerita kepada tentang sosok Imam Syafi’I – sosok yang dikenal sebagai ahli ibadah, berilmu dan bertaqwa, jadi sang putri pun merasa penasaran dan membuktikan kebenaran cerita tersebut.
Baca juga "Perjalanan Ruhani Al-Ghazali "

Tapi setelah Imam safi’I menginap sang putri kecewa.  Apa yang dilihat tidak seperti apa yang diceritakan ayahnya. Setidaknyaada 3 hal yang dicatat. Pertama : Saat dijamu makan, Imam Syafi’I makan dengan lahab seperti orang rakus, Kedua : Ia tak melihat Imam Syafi’I sholat tahajud- dan bahkan memperkirakan sepanjang malam, sang imam tidur pulas, Ketiga : Saat subuh tiba langsung keluar kamar tak dan mengambil air wudhu, kemudian sholat subuh.

Sontak sang putri menemui ayahnya, menceritakan segumpal kekecewaan dan apa yan dicatat. Imam Ahmad yang tak menyangka  memperhatikan dengan detail Imam Syafi’I ikut merasa penasaran.

Lalu ia menemui Imam syafi’I dan menanyakan hal tersebut. Awalnya Imam Syafi’I berat berkata jujur, tapi akhirnya bercerita terus terang. “ Aku tahu makan banyak karena tahu makanan yang kau hidangkan halal baik dank au seorang laki-laki mulia.

Sedangkan makanan orang mulia dan halal adalah obat. Hal itu berbeda dengan makanan orang kikir, yang bisa menjadi penyakit. Ujar Imam Syafi’i.

Imam Ahmadpun hanya termangu.
“ Malam itu aku melewatkan tanpa sholat Tahajud karena saat aku merebahkan kepalaku untuk tidur aku melihat seakan kitab Allah dan sunnah Nabi ada didepan mataku.

Dari situ, aku menemukan kesimpulan tujuh puluh masalh fiqih yang bermanfat bagi kaum muslimin dan tak ada kesempatan untuk melakukan sholat malam.

Imam Ahmad pun terkesima, “ Lalu aku sholat subuh tanpa wudhu karena sepanjang malam itu aku tidak tidur sama sekali. Tidak ada sesuatu yang membatalkan wudhuku. Jadi aku sholat subuh dengan wudhu Isya’.

Pengakuan Imam Syafi’I itu menepis rasa penasarannya dan Imam Ahmad tentu merasa lega. Apa yang dilihat dan diperkirakan oleh putrinya ternyata tidak benar Imam Syafi’I tidak melakukan sholat tahajud tapi dibalik itu justru memikirkan nasib dan masa depan umat dengan menemukan beberapa kesimpulan penting dalam ilmu fiqih.

Kelak dikemudian hari kesimpulan itu menjadi rujukkan banyak umat islam.
Itulah Sosok Imam Syafi’I – lahir pada 150H (764M) di Gazzah. Dia dikenal sebagai seorang ulama’ besar dan dicatat sejarah sebagai satu pendiri mazhab yang dijadikan rujukan umat islam di dunia tidak terkecuali di negeri ini.

Di balik kecemerlangan dan kecerdasan Imam Syafi’I, jauh sebelum ia lahir ada satu kisah menarik yang mungkin bisa dijadikan pelajaran.

Alkisah, suatu hari ada pemuda yang berangkat mengaji dengan menyusuri sungai. Di tengah perjalanan dia menemukan Delima Merah mengapung . Lapar menggaruk perut, dan buah delima itu diambilnya kemudian dimakannya.


Tapi sebelum buah delima itu habis dimakannya dia teringat bahwa buah delima itu pasti ada yang punya. Dan selama dia belum meminta izin kepada yang punya haram hukumnya buah itu dimakannya. Sekilas ia teringat pesan sang guru.

“ Makanan yang masuk kedalam tubuh dan pakaian haram yang menutupi badan dapat menjadi suatu sebab terhambatnya sebuah  doa.

Sontak ia merasa bersalah dan berdosa karena telah memakan buah delima yang belum menjadi miliknya atau haknya. Dia pun berpikir bagaimana menebus kesalahan yang ia perbuatnya. ..?. Lama ia merenung dan akhirnya ia menemukan solusi. Dia mau tak mau harus mencari si pemilik buas delima tersebut untuk mendapatkan keikhlasan. Pemuda itu menyusuri sungai , berusaha mencari pemilik buah delima yang telah dimakan separuh.

Setelah menempuh jalan berliku dan berkelok, akhirnya ia menemukan sebuah kebun yang ditumbuhi buah delima. Pemuda itu tidak ragu lagi pastilah pemilik kebun itu yang memiliki buah delima yang telah dia makan tadi.

Maka untuk membuktikan bahwa buah delima itu dari kebun tersebut, pemuda itu mengamati pohon delima yang menempel di dahan seraya mencocokkan dengan buah delima yang masih separuh yang ada dalam genggaman tangannya.

Buah delima yang ada dalam genggaman tangannya sama seperti buah delima yang masih di dahan pohon delima di kebun tersebut.Tidak berbeda dengan kata lain sama persis.

Hingga akhirnya ia bertemu dengan sang pemilik kebun tersebut. Setelah bertemu pemuda itupun meminta maaf dan dengan penuh rendah hati meminta keikhlasan. Tentu pemilik kebun heran. Apalagi sebelumnya mereka belum kenal dan belum pernah ketemu.

“Untuk apa engkau meminta maaf apalagi sebelumnya kita belum pernah “
Ketemu”.  Lalu pemuda itu menceritakan apa yang sebenarnya terjadi hingga dia memutuskan untuk menyusuri sungai “ Kini setelah saya menceritakan apa yang terjadi maukah bapak memaafkan saya..?”.

Seketika itu sang pemilik kebun yang sudah tua itu terkesima. Apalagi ia tak pernah menjumpai pemuda yang begitu hati-hati dalam menjaga makanan yang masuk dalam perut.

Pemilik kebun itupun termenung , tapi pemuda itu merasa cemas. Apa yang kiranya diucapkan oleh yang empunya kebun ersbut. Apakah dia menerima maafnya dan mengikhlaskan buah delima yang dimakan itu..? “ Aku akan memaafkan tetapi dengan satu syarat”.

“ Dengan sekuat tenaga akan aku penuhi syarat tersebut “. “ Begini “ Jawaban pemilik kebun tersebut dengan penuh teka-teki. “Aku memiliki anak perempuan tunggal yang tuli, buta , bisu dan limpuh “.

“Lalu apa persyaratan yang harus aku lakukan..?. Aku mau kau menikahi puriku itu, aku mau kau jadi menantuku. Itu syarat yang aku ajukan untuk sebuah delima yang telah engkau makan agar aku dapat mengikhlaskannya.

LAngit seperti runtuh seketika pemuda itu mendengar persyaratan sang pemilik delima sekaligus pemilik kebun tersebut. Bagaimana hanay memakan delima ia harus menebusnya dengan cara menikahi seoranggadis, Buta, tuli, bisu dan lumpuh…?.

Rasanya syarat tersebut tak sebanding dengan kesalahan yang telah diperbuat hanya karena makan Buah Delima yang kebetulan bukan haknya palagi buah tersbut sudah tereksan dibuang dan hanyut disungai.

Tetapi apa yang bisa diperbuat..?. Dia sudah bertekat mencari keikhlasan. Bagaimana cara buah delima yang dimakan itu bisa halal yang sudah masuk kedalam perut pemuda itu.

Akhirnya sang pemuda itu mau tak mau demi halalnya separuh delima yang sudah dimakannya itu menyanggupi persayaratan tersebut. Dia bersedia menikahi anak perempuan pemilik kebun delima tersebut yang di ceritakan Buta, Tuli, Bisu dan lumpuh itu.

Sebelum pemilik kebun menikahkan putrinya yang cacat itu. Sang pemuda diajak menemui putri- yang tidak lain adalah calon istrinya lebih dulu. Tapi apa yang dijumpai sang pemuda saat melihat langsung putri pemilik kebun tersebut.

Pemuda itu bingung karena pemuda itu hanya melihat ada seorang wanita cantik rupawan. Tak ada wanita lain apalagi wanita Bisu, Tuli, Buta dan Lumpuh. “ Ia itu calon istrimu”. Ujar pemilik kebun tersebut.

Setelah sang pemuda meninggalkan ruangan. “ Tadi Bapak bercerita putri bapak Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh “. Tapi sebaliknya justru yang aku lihat Gadis yang cantik rupawan.

Pemilik kebun tersebut lalu menjawab : Ia Buta soal melihat kemaksiatan, Ia Tuli karena tidak pernah mendengar pembicaraan yang dapat menimbulkan murka Allah, Ia Bisu juga tidak mengucapkan makian, Ia Lumpuh karena tidak pernah melangkahkan kakinya ke tempat maksiat. Dan tak ada pemuda yang menikahinya kecuali kamu…”

Siapa pemuda itu …? Pemuda itu tidak lain adalah Idris As-Syafi’I. dan dari pernikahan itulah kemudian lahir anak yang kemudian lahir dikenal dengan sebutan Imam Syafi’I anak yang cemerlang dan cerdas saat umur 6 tahun dia sudah hafal Al-Quran dan setelah wafat dikenal sebagai ahli fiqih yang mumpuni.
( Berbagai Sumber )
Wallahu ‘alam Bhisawab
Share on :

No comments:

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...