APA MAKNA TAKBIR…?
“Apakah makna takbir hanya pengangungan
Alah semata..?.“”
Secara
bahasa, takbir bermakna “membesarkan”.
Dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 185 , kata takbir disebut degan kalimat “Dan hendakah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah (litukabirullaha) atas
petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu , supaya kamu bersyukur “.
Kata Tukabbiru (fi’il
mudhari) sendiri berasal dari kata kabbara (fi’il madhy) yang artinya
membesarkan atau mengagungkan. Dari kata Kabbara ini terbentuk istlah takbir
(isim masdhar). Menurut syariat takbir yang dimasudkan adalah bacaan yang
membesarkan nama Allah ( Allahu akbar).
Dengan demikian, bacaan
takbor mengajarkan kita untuk meletakkan Allah sebagai zat yang “Superlatif”
Yakni Maha Besar dan Maha Kuasa diatas segala-galanya.
Itulah kenapa takbir
dijadikan pengunci awal dari sholat kita. Disebut “Takhbiratul Ihram” karena takbir merupakan
kunci untuk mengharamkan segala kegiatan dan tindakan serta bacaan selain dari
pada gerakkan dan bacaan sholat.
Dam secara implicit,
mengharamkan segala pikiran serta konsentrasi kepada selain Allah. YA karena
ikrar kita telah terucap, bahwa Allah lah yang Maha Besar.
Segala urusan keduniaan
dan urusan pribadi , dan segala kesombongan manusiawi seharusnya runtuh seiring
dengan dibacanya “Takbiratul Ihram”. Karena itulah takbir bisa dimaknai
“tashghiru man siwa Allah” (mengecilkan segala hal selain Allah) termasuk diri
sendiri. Membaca takbir sebuah pernyataan tentang kelemahan diri dihadapan Allah.
Sebuah pernyataan bahwa
kita sebuah makhluk yang sangat “tidak berguna” sebelum disempurnakan
ciptaannya oleh Allah. Tercipta dari setetes air mani yang kemudian ditempatkan
oleh Allah di “Inkubator” tercanggih dan terkokoh dan tidak ada bandingannya
seantero mayapada ini.
Yaitu rahim ibu kita
yang kemudian ditiupkan Rouh kepada kita dan diberikan segala kesempurnaan
bentuk yang luar biasa indahnya. Takbir juga sesungguhnya mengajarkan kepadaa
kita untuk percaya diri.
Sebab kita meyakini
kalau tidak ada yang perlu ditakuti didunia ini selain Allah dengan segala ke
Maha Kuasaan-Nya yang mutlak. Yang teradi adalah apa yang dikehendaki Allh,
maka selama niat kita dan tujuan kita adalah untuk Allah, maka percaya diri
saja, tak perlu takut atau minder dengan siapapun.
Inilah yang diajarkan
Rasulullah saw kepada para sahabat sebelum terjun ke medan juang Rasulullah saw
meneguhkan niat para sahabat, bahwa kalau Allah berkehendak, maka pasukan
kecilpun bisa mengalahkan tentara yang lebih besar jumlahnya.
Menurut cendikiawan “
Nurcholis Madjid” mengutip “Sayyid Quthub” takbir mengandung
makna bahwa manusia dibenarkan memanggil atau menyeru dan menamakan Tuhan
mereka sekehendak mereka sesuai dengan nama-nama-Nya yang paling baik (Al-asma
Al-husna).
Menurut Drs. Abdul
Chair, SM Dosen STAIS Tebingtinggi , dalam konteks yang lebih luas takbir
menyangkut beberpa hal yakni :
Pertama : Takbir sebagai bentuk perintah Allah kepada
makhluk-Nya , “Demikian Allah telah menundukkan untuk kamu supaya kamu
mengagungkan Alah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira
kepada orang-orang yang berbuat baik” (QS. Al-Hajj :37)
Kedua :
Takbir sebagai ekspresi pengagungan tanpa batas kepada Allah, “Dan katakanlah
segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu
dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan
Agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” (QS.Al-Isra :11).
Ketiga :
Takbir sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah “Dan hendaklah kamu
mencukupkan bilangan dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya
yang diberikan kepadamu supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah :185)
Keempat : Takbir
sebagai bentuk dzikir kepada Allah, “Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu)
pagi dan petang “. (QS.AL-Insan :25).
Dan masih banyak lagi
makna takbir didalam Al-Quran, Yang jelas pada dasarnya, orang yang bertakbir
adalah mereka yang berdzikir kepada Allah dan mengingat-Nya karena ekspresi
syukur kita atas segala yang diberikan Allah kepada kita semua.
(berbagai sumber)
Wallahu ‘alam Bhisawab
No comments:
Post a Comment