“ Wahai Rasulullah,
aku tidak melihatmu banyak berpuasa seperti di bulam Sya’ban..?”. “Saya’ban
adalah bulan yang dilupakanmanusia, letaknya anatara Rajab dan Ramadhan. Di
bulan ini amal manusia diangkat ke langit oleh Allah SWT dan akau menyukai saat
amal diangkat akau dalam keadaan berpuasa”. ( HR. An - Nasa’i)
Tentu, kondisi ini berbeda dengan hari-hari biasa sehingga diperlukan
persiapan untuk menyambut bulan Ramadhan agar kelak bisa menjalani ibadah puasa
dengan sempurna.
Lantas persiapan apa yang dilakukan untuk menyambut kedatangan bulan
Ramadhan..?
Dalam beberapa riwayat, diceritakan bahwa Raulullah pun melakukan
persiapan, baik secara jasmani maupun ruhani, dengan cara membiasakan menjalani
puasa Senin – Kamis, puasa tengah bulan pada 13, 14 dan 15.
Bahkan intensitas semakin meningkat ketika memasuki bulan Sya’ban. Pada
bulan Sya’ban Nabi bahkan hampir puasa sebulan penuh padahal pada bulan-bulan
yang lain Rasulullah rata-rata berpuasa selama 11 hari.
Usama bin Zayed ra. Pernah bertanya “ Wahai Rasulullah aku tidak melihatmu
berpuasa seperti di bulan Sya’ban..?. Beliau menjawab : “Sya’ban adalah bulan
yang dilupkan manusia, letaknya antara bulan Rajab dan Ramadhan di bulan
tersebut amal manusia diangkat ( ke langit ) oleh Allah dan aku menyukai pada
saat amal diangkat aku dalam keadaan berpuasa ( HR. An - Nasa’i)
Pada hadits yang lain Aisyah ra. Menceritkan “ Rasulullah banyak berpuasa ( pada bulan
Sya’ban ) sehingga kita mengatakan beliau tidak pernah berbuka dan aku tidak pernah
melihat Rasulullah berpuasa sebulan penuh kecuali puasa bulan Ramadahan”.
Dan aku tidak pernah Rasulullah banyak berpuasa ( diluar Ramadhan )
melebihi bulan Sya’ban ( HR. Bukhari Muslim)
Persiapan lain, membiasakan diri untuk rajin sholat Tahajud dan
memperbanyak dzikir. Hal ini meringankan sholat Tarawih yang natinya akan
dilakukan selama sebulan penuh selama Ramadhan. Selain itu, memperbanyak amal
shaleh, meninggalkan maksiat, juga mempererat silaturahmi dan memperbanyak
sedekah.
Satu hal penting lagi, membuka hati untuk menyambut bulan Ramadhan
dengan penuh suka cita. Itulah yang dilakukan Rasulullah bahkan Rasulullah pun
memberikan ucapan atas kedatangan bulan Ramadhan kepada para sahabat, “ Telah
datang kepada kalian bulan Ramadhan , pemimpin segala bulan maka, selamat
datang kepadanya. Telah datang bulan puasa dengan membawa beragam keberkahan
maka alangkah mulianya tamu yang datang itu”.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa. Jadi, harus dipersiapkan
dengan matang agar kelak ibadah puasa dan ibadah-ibadah yang lain selama bulan
Ramadhan itu menjadi amal yang diridhai Allah, tak semata-mata mendapatkan
lapar dan haus.
(Berbagai Sumber)
(Berbagai Sumber)
No comments:
Post a Comment