JENAZAH SITI MARYAM
DIMANDIKAN PARA BIDADARI
“ Aku sebenarnya adaah Malaikat Mikail dan
sahabatku ini adalah Malaikat JIbril. Aku membawa obat tubuh dan kain kafan
dari Tuhammu dan para Bidadari Jelita sekarang sedang turun dari surga untuk
memandikan dan mengafankan ibumu “.
Siti Maryam adalah wanita terbaik
pada ,masanya jika tidak dikatakan sepanjang masa. Wanita terbaik dalam kurun
sejarah wanita, dari mulai Siti Hawa sampai nanti wanita terakhir.
Allah berfirman dalam QS. Surat Al-Imran ayat 42 , “Dan (ingatlah)
ketika Malikat (Jibril) berkata “Hai Maryam sesungguhnya Allah telah memilih
kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita didunia (yang
semasa dengan kamu).
Siti Maryam adalah pemuka kaum wanita di surga. Dari Aisyah
radhiyallahu’anha, bahwa Rasululah bersabda “Pemuka wanita ahli surge ada empat
: Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasululah saw, Khadijag binti Khuwailid,
dan Aisyah. “(HR. Hakim 4853).
Baca Juga>>>"Kisah Setelah Pengangkatan Nabi Isa as"
Baca Juga>>>"Kisah Setelah Pengangkatan Nabi Isa as"
Siti Maryam adalah anak tunggal dari Imran, seorang tokoh dari ulama’
Bnai Israel. Ia memiliki seorang putra shaleh dan seorang Nabi, kekasih Allah,
Ruh Allah, bernama Isa bin Maryam.
Meski dilahirkan tanpa seorang ayah, Siti Maryam mendidik putranya itu
penuh kasih sayang dan ketakwaan kepada Allah. Nabi Isa pun tumbuh sebagai
lelaki gagah, shaleh, dan penegak agama Allah yang gigih hingga kemudian beliau
diangkat sebagai utusan Allah.
Suatu hari Nabi Isa berkata kepada ibunya, “Sesungguhnya dunia ini
adalah kampung yang akan musnah dan sesungguhnya akhirat itu adalah kampung
yang kekal.
Oleh karena itu, marilah ibu bersama saya. “Setelah berkata demikian
maka berangkatlah mereka menuju ke gunung Lubnan. Ketika sampai ke gunung tersebut
maka Nabi Isa as dan ibunya berpuasa disiang hari dan mendirikan sholat di
malam hari.
Makanan mereka hanya dari pohon kayu dan meminum air hujan saja.
Setelah sekian lama Nabi Isa dan ibunya tinggal digunung tersebut, suatu hari
Nabi Isa as turun dari gunung tersebut untuk mencari daun kayu untuk mereka
berdua berbuka puasa.setelah nabi isa turun ke bawah,datanglah malaikat menghampiri
siti maryam dan berkata ,assalamualaikum ya maryam, orang yang sangat patuh
mengerjakan puasa pada siang hari dan mengerjakan shalat pada malam hari .
Begitu siti maryam meihat orang yang memberi salam itu, maka maryam
berkata siapakah kamu ini badan dan seluruh anggotaku gemetar dan merasa takut
mendengar suaramu.
Malaikt tersebut menjawab, “ Aku adalah Malaikat yang tidak mempunyai belas
kasihan kepada siapapun baik anak kecil, orang tua atau sebagainya sebab aku
adaah Malaikat penjabut nyawa (Izrail).
Mendengar penjelasan Malaikat maut maka Siti Maryam bertanya, “Wahai
Malaikat maut, apkah tujuan kamu kesini..?. Apakah kamu mau menziarahi aku atau
ingin mencabut nyawaku..?. Izrail menjawab, “ Wahai Maryam kedatanganku untuk mencabut
Rohmu “.
Baca Juga>>>"Meniru Ali bin Abi Thalib sosok figure yang sangat sederhana "
Baca Juga>>>"Meniru Ali bin Abi Thalib sosok figure yang sangat sederhana "
Siti Maryam yang mengetahu ajalnya yang sudah hampir dekat berkata
lagi, “Wahai Maaikat maut, Apakah kamu tidak mau memberikan peluang sehingga
anakku yang menjadi penawar mengobati kerisauan hatiku..?.
Malaikat maut menegaskan perintah Allah yang memerintahkannya untuk
menjemput Ruh Siti Maryamdan beliau tak
dapat menyia-nyiakan walau sedetik saja.
Mendengar penjelasan Izrail, dengan hati yang ikhas, Siti Maryam
berkata, “Wahai Malaikat maut, kamu teah menerima perintah Allah, oleh karena
itu laksanakanah perintah itu dengan segera.
Izrail segera mendekati Siti Maryam dan mencabut Ruh nya. Di
penghunjung waktu Isyak Nabi Isa as pulang dengan mendaki gunung tersebut dan
membawa beka untuk berbuka puasa.
Beliau melihat ibunya sedang berada ditempat sholat dan menyangka bahwa
ibunya sedang sembahyang. Beliau meletakkan bekal makanan untuk berbuka puasa
dekat dengan ibunya lalu beliau berdiri menghadap kiblat.
Setelah sekian lama , beliau memanggil ibunya untuk berbuka puasa dan
mengerjakan ibadah tanda syukur kepada Allah, namun beliau melihat tak
sedikitpun makanan terusik oleh ibunya walau dua pertiga malam telah berlalu.
Nabi Isa memanggi lagi ibunya, “ Assalamu’alaikum Ya Umahu “ . Oleh
karena fajar telah menjelma dan ibunya tidak lagi bangun , maka beliau
menghampiri ibunya dan meletakkan pipinya pada pipi ibunya lalu menciumnya
sambil menangis dan berkata , “ Assalamu’alaikum Ya Umahu.
Malam telah berlalu dan fajar teah menjelma ini adalah masa untuk
menunaikan fardhu yang telah diwajibkan oleh Allah. “ Setelah Nabi Isa berkata
demikian, maka menangislah para Malaikat dan para Jin yang berada disekitarnya
dan bergoncanglah gunung dibawahnya.
Kemudian Allah mewahyukan kepada para Malaikat, “Apakah yang
menyebabkan kamu semua menangis..?. Para Malaikat berkata, “ Ya Tuhan kami engkau
Maha Mengetahui “.
Setelah itu tiba-tiba kedengaran satu suara berbunyi, “Wahai Isa
angkatlah kepalamu itu, “sesungguhnya ibumu telah meninggal dunia dan Allah
telah melipatgandakan pahalmu “.
Begitu Nabi Isa mendengar suara tersebut, maka beliau sambil menangis
berkata , “Siapakah yang akan menjadi temanku tatkala aku sunyi dan dikala aku
menangis ..?
Siapakah yang dapat aku ajak berkata-kata dan siapakah yang dapat membantu
aku dalam ibadahky..? “. Kemudian Allah mewahyuan kepada gunung yang bermaksud,
“Wahai gunung, nasihatilah Ruh ku (Isa as ).
Berkat-katalah gunung tersebut dengan izin Allah, “Wahai Ruh Allah
apakah arti kesusahanmu itu, ataukah kamu mau Allah sebagai pedampingmu yang
menggembirakan ..?.
Setelah mendengar nasehat gunung, lalu Nabi Isa turun kesuah desa
tempat tinggal Bani Israel dan meminta pertolongan mereka untuk mengurus
jenasah ibunya.
Namun mereka tak mau menolong Nabi Isa as, karena takut kepada ular
besar yang ada di gunung tersebut. Nabi Isa as dengan perasaan hampa naik
kembali ke gunung dan beliau melihat dua orang pemuda yang sangat tampan
parasnya lalu beliau member salamdan meminta pertolongan mereka untuk
memakamkan jenasah ibunya.
Lalu berkata salah seorang dari pemuda itu, “Aku ini sebenarnya adalah
Malaikat Mikail dan sahabatku ini adalah Malaikat Jibril. Aku membawa obat
tubuh dan kain kafan dari Tuhanmu dan para bidadari jelita sekarang sedang
turun dari surga untuk memandikan dan mengkafankan ibumu “.
Setelah itu, Maaikat Jibrilpun menggali kubur diatas gunung. Ketika
bidadari telah sampai di bumi, mereka langsung memandikan dan mengkafani
jenasah Siti Maryam.
Setelah itu, jenasah Siti Maryam disholatkan kemudian dikuburkan. Nabi
Is as kemudian berdoa kepada Allah, “Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui
tempatku dan Engaku mendengar kata-kataku dan tidak sedikitpun urusanku yang
tersebunyi dari Mu.
Ibuku telah meninggal dunia sedang aku tidak menyaksikannya sewaktu dia
wafat. Oleh karena itu izinkanlah dia berkata sesuatu kepadaku “. Kemudian Allah
mewahyukan kepada Nabi Isa as, “Sesungguhnya aku telah member izin kepadanya “.
Nabi Isa as lalu pergi ke kubur ibunya dan berkat ,”Assalamu’alaikum Ya
ibu, bagaimanakah tempat pembaringanmu dank e tempat kembalimu dan bagaimanakah
pula kedatangan Tuhanmu..?.
Dengan izin Allah Maryam berkata “Tempat pembaringanku dan tempat
kembaliku adalah sebaik-baik tempat, sedang aku menghadap kepada Tuhanku, aku
tahu bahwa Dia telah menerimaku dengan rela “.
Berkata Nabi Isa as lagi, “Wahai ibu bagaimana rasa sakitnya mati..?.
Ibunya menjawab, “Demi Allah yang telah mengutusmu sebagai Nabi dengan
sebenar-benarnya, belum hilang lagi rasa pedihnya mati, demikianjuga dengan
rupa Malaikat Maut yang belum hilang dari pandangan mataku.
Alaikasalam Wahai kasih sayangku sampai hari kiamat “ demikianlah kisah
kematian Siti Maryam yang Agung. Sungguh suatu proses kematian dan penguburan
yang sangat indah dan luar biasa.
Mulai dari pengurusan awal hingga terakhir (penguburan), semuanya
diurus oleh kekasih-kekasih Allah di surga. Malaikat dan para bidadari. Prosesi
pengurusan jenasah manakah yang lebih indah dari ini.
Semua ini merupakan balasan Allah atas keshalehan Siti Maryam dan Nabi
Isa as itu sendiri sebagai kekasih Allah. Semoga kisah ini menjadi pelajaran
berharga bagi kita bahwa betapam kekasih Allah itu aan selalu mendapat
pertolongan Allah swt.
Jadi , tidaklah usah merasa khawatir dengan kehidupan anda di dunia
ini, jika anda benar-benar total mendekatkan diri anda kepada Allah swt.
(Berbagai Sumber)
(Berbagai Sumber)
No comments:
Post a Comment