Blog Konten Islam

Wednesday 4 April 2018

PENCARIAN SPIRITUALITAS DIRI SANG ROCKER ( NIKKI ASTRIA )

PENCARIAN  SPIRITUALITAS DIRI SANG ROCKER (NIKKI ASTRIA)
“Aku minta kepada Allah setangkai bunga segar. Dia beri aku kaktus berduri. Aku minta kupu-kupu diberinya ulat. Aku kecewa dan sedih. Namun tidak lama kemudian kaktus itu berbunga indah sekali dan ulat itu menjadi kupu-kupu yang cantik. Begitu cara Allah mengasihiku, selalu indah pada waktunya”. (Kutipan kata-kata teman Nikki Astria yang sangat disukainya)
Di era 80-90 an nyari jarang orang tak knal nama seorang sosok Nikki Astria. Lady Rocker  asal Bandung ini termasuk salah satu penyanyi papan atas. Pun era jalur music saat itu memang kental diwarnai music rock.

Bakat Nikki di dunia tarik suara barang kali bisa dibilang bakat turunan. Pasalnya penembang lagu Mengapa ini  besar dalam lingkungan keluarga yang cinta seni. Kondisi yang demikian memang sangat memungkinkan seorang tertanamkan bakat sesuai dengan milien-nya

Ayahnya seniman pendidik. Ibunya lulusan ASTI (Akademi Seni Tari Indonesia) , sedang keempat saudara semuanya laki-laki senang musik dan bisa menyanyi juga. Tetapi Nikkilah kemudian yang ditakdirkan sebagai orang yang pakem di industry music.

Saat usianya merambah 16 tahun, sahabatnya, Deny Sabri ( Alm) , mencium talenta besar yang dimiliki Nikki.Suaranya yang kas diarahkan ke jalur music Pop Rock. Bersamanya pula, Nikki dibimbing masuk dapur rekaman.

Tentu saja peruntungan ini sempat membuat Nikki tercenggang. Pasalnya walu gadrung dengan musik , tapi tak pernah terbersit sedikitpun untuk berkiprah disana. Ia mendambakan kelak dirinya menjadi perempuan atau penyiar radio.

Syahdan , keputusannya memasuki blantika industry music tanah air ternyata tidak sia-sia. Sebab masyarkat begitu antusias menerima genre music yang ditawarkan Nikki. Albumnya laris manis dipasaran.

Dan penghargaan demi penghargaan terus menguntitnya langkahnya. Sedikitnya ditahun 1977-1978 ia menjuarai berbagai penghargaan di dunia tarik suara se-Bandung sampai Jawa Barat. Tahun1985 -1987 ia berturut-turut mendapat penghargaan BASF Award sebagai penyanyi album terlaris.

Berturut-turut pula meraih penghargaan penyanyi rock wanita terbaik dari angket music majalah remaja Gadis(1986-1992), juga dari tabloid Monitor (1986-1987). Iapun dinobatkan sebagai penyanyi terpopuler dari majalah Popular (1991-1992).

Penampilan yang apik meraih penghargaan sebagai penyanyi berpenampilan terbaik dari acara Video Musik Indonesia (1995). Teringat akan sebuah ayat “ Boleh jadi kamu menganggap buruk atau tidak menyukai sesuatu, padahal itu baik buatmu. Dan bisa jadi kamu menganggap baik sesuatu padahal itu tak baik bagimu.

Allah Maha tahu sedangkan kamu tidak tahu”. Nikki Astria menganggap apa yang diraihnya itu pastilah benar-benar brkah baginya. Karis makin meroket hingga menelurkan 15 album solo serta beberapa album kompilasi.

Tapi semakin tinggi pohon semakin besar pula angin menerpanya. Persaingan di dunia entertaint yang keras memang kerap membuat para pelakunya jatuh bangun.

Terkadang, penjualan album kurang laku, pengalaman manggung yang mengecewakan, serta hal lain yang membuat terpuruk. Toh Nikki menganggap semua itu tak lebih adalah proses pembelajaran diri baginya. Hukum alam tak mau ditampik, hingga hal itu menjadi terkesan baginya.
 baca Juga Adakah Jin Islam..?


Dar sanalah Nikki memutuskan tak ingin menjadikan dirinya manusia yang ngoyo dalam berkeinginan. Dengan harapan setiap langkah selalu dalam ridha-Nya. Maka jikapun ada labum atau tidak, ada karier atau tidak wanita kini yang mulai memantapkan dirinya berjilbab yakin bahwa Allah akan selalu member yang terbaik.

SPIRITUALITAS
Slain keluarga yang cinta seni didikan agama pun terpatri kuat ditanamkan orang tua. Sejak SD bersama temanpteman ia wajib mengikutils agama. Tak hanya itu seminggu sekali , Nikki bersama sepupunya kerumah nenek              ( almarhumah ) untuk belajar ngaji.

Pengalaman terhadap ilmu agama bahkan sempat membawanya ke kehidupan pesantren di berbagai tempat Niki pernah nyantri di Suryalaya-Tasikmalaya (1981), lalu Tebu Ireng-Jombang (1986), dan tahun 1987-1988 di Tasikmalaya lagi. Walaupun diakuinya tak pernah lama ia berada di Pesantren – pesantren tersebut.

Wajarlah yang kemudian pengalaman yang sebentar – sebentar itu menyebabkan Nikki tak pernah merasa cukup dalam mempelajari ilmu agama. Sebab baginya belajar dan pencarian spiritual itu adalah selama manusia masih hidup.

Bahkan ketika sudah dikaruniai dua orang anak sekalipun. Ia masih berkesempatan mengecap pesantren kilat dipadepokkan Thaha Pimpinan Rachmat Hidayat. Alhamdulillah, pelajaran bermakna kembali didapatkan disana.

Nikki malah merasa ia semakin mengeri tujuan hidup yang sebenarnya, Insya Allah.

HIJRAH
Sukses didunia tarik suara bukan jamina sukses pula dalam kehidupan pribadi. Sebagai manusia biasa , Nikki sering merasa terpuruk. Bahkan keterpurukkan yang dirasakannya itu sempat menjadi bulan-bulanan infotainment.

Nikki Shock berat. Beruntung Nikki di karuniai seorang ibu yang bijak, yang senantiasa membesarkan hatinyayang demikian kelam.
Waktu itu, tak henti ia menciumi wajah saya , “ Sayang, ucapkanlah Alhamdulillah nak, Allah menyayangi kamu. Suatu hari kamu akan mengerti. Doakan mereka yang kamu anggap menzalimi kamujangan lihat orang-orangnya, tapi lihatlah dibalik ujian ini”,”Nikki mengutip ucapan sang ibu.

Sebagai anak apapun yang dinasehatkan ibunya pastilah akan menjadi sesuatu yang terbaik baginya. Kendati Nikki tidak paham maksud ucapan sang ibu.
Dirinya semakin kuat saat seorang sahabat member nasehat bijak ” Aku minta kepada Allah setangkai bunga segar. Dia beriaku kaktu berduri. Aku minta kupu-kupu diberinta ulat. Aku kecewa dan sedih. Namun tidak lama kemudian kaktus itu berbunga indah sekali. Dan ulat itu menjadi kupu-kupu yang sangat cantik “. Begitulah cara Allah mengasihiku, selalu indah pada waktunya

Kata-kata ini bagi Nikki demikian bermakna. Kala termenung, ia mengangguk setuju pada rentetan peristiwa hidupnya yang sesuai dengan kalimat indah itu. Bahkan ia selalu menyampaikan kalimat indah itu kepada sahabat-sahabatnya lain yang sering curhat padanya.

Nikki sadar, bahwa segala keterpurukkannya yang dialami tak lebih merupakan ujian dari Allah. Dan ujian dari-Nya merupakan bentuk kecintaan Tuhan pada makhlukn-Nya. Karena diakui atau tidak , menurut Nikki baru akan memanggil nama Tuhan-Nya kalau sudah menerima ujian, terlebih jika ujiannya sulit.


Diakui Nikki, hal semacam ini memang tidak adil. Kenapa harus menunggu diberi ujian padahal jelas manusialah yang banyak berbuat salah. Bahkan Nikki kerap terganggu jika mengingat hidupnya yang masih diberi banyak kemudahan oleh Allah.

Termasuk jalan menuju pencerahan, yang slah satunya adalah kesempatan pergi haji(2005). Padahal wal rencananya umrah disaat rasa syukur,ampunan atas khilaf serta kemudahan yang diberikan padanya dicurahkan dalam doanya.

“Ya Allah ! Jangan kau berikan aku cita melebihi cintaku pada-Mu. Jangan beri aku takut melebihi ketakutanku akan azab-Mu. Jangan beri aku ketergantungan melebihi ketergatunganku pada-Mu”.

Lembaran demi lembaran hidup yang pahit-manis , berwarna-warni, pada akhirnya mengajak Nikki untuk melakukan sebuah perenungan mendalam. Ia harus menghabiskan waktunya kearah yang lebih baik.

Baik cara pandang, tingkah laku dan hal lainnya. Salah satu perubahan itu adalah penampilannya. Nikki memutuskan untuk berhijab. Suaminya, Gunanta Afrima, mendukung penuh. Begitu pula dengan anak-anak dan keluarga besarnya.

Apalagi keluarga Nikki banyak yang berhijab. Keputusannya itu diniatkankarena Allah. Tidak tinggal diam suaminya pun membimbingnya. Nikki bahagia. Terlebih setelah penampilannya berubah, terlihat suami lebih tenang dan nyaman.

Bagi istri manapun, kenyamanan suami adalah tentu kenyamanannya juga. Walaupun sebenarnya keputusannya itu sempat membuat Nikki ragu. Bagaimana tidak ? Bagaimana mungkin memadukan penampilannya yang sekarang dengan imej music rock yang sudah melekat ? Apalag pantas apa tidak ?.

“ Kalau mikirin urusan karir, memang gak akan pernah kelar. Kembalikan saja tujuan hidup yang sebenarnya. Walaupun penampilan saya sudah berubah, saya tidak merasa bahwa saya yang paling benar.

Dan inilah langkah yang saya yakini, dimana disetiap doa saya berharap, mudah-mudahan setiap langkah dan ibadah saya mendapatkan ridha Nya Ammin…” harap Nikki.

Hidup dalam dunia hiburan yang menuntut penampilan gemerlap mempesona memang tak mudah bagi Nikki. Ada banyak golongan didalamnya.Tapi ia telah mantap akan keputusannya. Nikki merasa tak takut ditolak dunia yang telah membesarkan namanya.

Bahkan menurut pengakuan menegernya beberapa kali ia pernah menolak tawaran mengisi acara hanya Karen harus melepas jilbabnya.
“ Memang sulit sekali kalau sudah berkaitan dengan urusan dunia. Karena kita sudah terbiasa bergantng padanya. Makanya sewaktu saya pergi haji tahun 2005 lalu, saya memanjatkan doa agar tidak diberikan rasa ketergantungan selain pada Nya”. Terang Nikki

Jilbab pun lantas tak membuatnya membatasi diri. Ia tidak pernah membatasi dirinya justru sebagai perempuan jilbab berfungsi melindungi, menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Beruntung tanpa ia sadari, lingkungannya, teman-temannya, rata-rata sudah terttup penampilannya. Kalaupun tidak, sebenarnya mereka sudah mengarah kesana. Inilah yang menjadi alasan kenapa Nikki tak takut dijauhi komunitas artis.

Karena memang dari awalnya pergaulannya bukan disana. Walaupun ia tidak menampik berhubungan baik dengan mereka.

HARAPAN
Sebagai perempuan, istri dan ibu dari empat orang anak, cita-cita dan harapan Nikki tidak muluk-muluk.  Ia ingin selamat dunia akhirat, punya suami shaleh, bisa mendidik anak-anak dengan baik dimana semuanya diberkahi Allah.


Untuk menunjang semua itu ia pun makin berupaya terus belajarmendalami islam. Semuaitu bisa melalui siapapu dan kapanpun. Hanya saja berbeda kebiasaan antara sebelum dan sesudah menikah.

Jika dulu ia banyak dapatkan dengan mngikuti pengajian-pengajian. Kini semua itu ia dapatkan melalui membaca buku, lewat Tv, baca Al-Quran, diskusi dengan suami, share dengan sahabat lewat E-mail danlain-lain.

Secara pribadi bacaan yang disukainya adalah majalah. Tapi sejak bergabung dipadepokan Thaha, Nikki dibimbing untuk senang membaca buku-buku yang berkaitan dengan spiritulitas. Ternyata tak kalah menariknya. Bahkan kalau ada buku bagus, kadang-kadang ia bagikan ke teman-teman.

Suami yang hobi baca semakin memudahkan bagi Nikki untuk belajar buku-buku berat tersebut. Salah satu koleksi yang dimiliki adalah buku bertema Sejarah Nabi Muhammad saw. Disana banyak hal dikupas, termasuk bagaimana beliau menyikapi keluarganya.

Sedang urusan album, sekali lagi tak punya target khusus. Hali ini tampak dari jarangnya ia tampil di publik. Apalagi ia kini tengah disibukkan dengan bayinya berusia 7 bulan.

Seperti motto hidupnya, “ biarlah semuanya mengalir ”. Seiring keberkahan Allah mngikutinya. Seiring itu pula hikmah besar yang akan didapat Nikki. Amiiin.
Wallahu ‘alam Bhisawab

Tuesday 3 April 2018

EDUCATION ISLAM

KONTEN INI BERISI PENDIDIKAN ISLAM

Gambar 4
Gambar 5
(Tri yudiono Publishing )

MELINDUNGI ANAK DARI BAHAYA TEKNOLOGI

MELINDUNGI  Anak Dari Bahaya Teknologi


Anak adalah anugerah terindah dari Allah swt. Karena itu harus dilindungi dari pengaruh – pengaruh negative yang bertebaran dimana-mana.


Usai Gonajng-ganjing yang mengegerkan public Indonesia , muncul berbagai usulan menarik. Seperti pembatasan tayangan infotainment (berita hiburan). Pengklasifikasian infotainment sebagai program non factual hingga pemblokiran situs porno yang dimotori oleh menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) dan dikawal Komisi Perlindungan Anak Indonesia( KPAI).

Jujur saja , ekspos yang jor-joran di berbagai televise soal pornografi kemarin memang membuat miris banyak pihak. Keprihatinan ini menyangkut moralitas anak-anak hendak diarahkan kemana mereka jika dalam usia dini sudah mengunyah informasi yang mracuni kepala mereka.

Sayang program pertelevisian kita yang benar-benar mendidik, porsinya jauh sedikit ketimbang hiburannya. Justru tayangan hiburan , seperti infotainment, reality show, sinetron, kekerasan yang ditampilkan secara vulgar dan sebagainya, jauh lebih besar.

Jika sudah demikian maka televise yang seharusnya menjadi media yang bisa mencerdaskan makin jauh dari sasaran.
Apalagi dewasa ini perkembangan Teknologi Informasi dan Teknologi semakin pesat dengan maraknya bermunculan Hand Phone dilengkapi dengan Fasilitas yang cukup canggih yang bisa digunakan untuk mengakses internet, dan seabrek jaringan-jaringan super canggih.

Seperti, WA, Facebook, Instagram,Twiter, e-mail dan lain sebagainya. Dimana saja dan kapan saja jaringan ini bisa diakses oleh anak kita  selagi punya HP Andrid dan terhubung dengan jaringan, seperti; Wifi, paket data hotspot dan yang sejenisnya.

Padahal jaringan ini bisa menjadi hal positif dan negative bagi pertumbuhan anak-anak kita. Jika pada saat mengakses anak kita bisa memfilter memprioritaskan penyajian informasi yang lebih edikatif dan inspiratif maka akan membawa kebaikan pula bagi anak-anak kita. Tapi sebaliknya jika informasi yang didapat kurang baik dipertontonkan maka membawa petaka bagi pertumbuhan anak-anak kita.

Sebab penanaman nilai yang salah itu bisa tertanam ke alam bawah sadar anak-anak. Televisi yang punya visi membangun masadepan bangsa tentu tidak lepas kendali. Ada asas kepatuhan apakah informasi dan tayangan yang ditampilkan bakal menimbulkan keresahan atau tidak dan perlu pemikiran bagaimana anak-anak tidak dipaksa untuk mengunyah mentah apa yang mereka lihat.

MUDAH MENIRU DAN TERPENGARUH
Televisi serta perangkat yang dapat menyuguhkan tontonan mengasyikan di era TIK yang semakin berkembang pesat seperti ini bagi anak-anak dan orang dewasa seperti candu. Ada manfaatnya, tapi tidak sedikit pula mudharatnya.

Malahan jika mencermati kondisi belakangan ini perangkat seperti HP yang semakin canggih saat ini berpotensi menularkan efek buruk, bagi sikap, pola pikir dan perilaku orang, terlebih anak-anak.

Tak jarang terjadi tindak kekerasan yang berasal dari Medsos yang terjadi dikalangan anak-anak dan bahkan orang dewasa. Anak-anak yang masih rentan daya kritisnya akan mudah terpengaruh dengan ini dan materi tayangan yang dilihatnya dan pengaruhnya bisa dibawa sampai mereka dewasa.

Karakter anak memang mudah meniru daripada menalar. Anak-anak yang tengah dalam masa pertumbuhan akan tertuntun dengan apa yang dilihatnya. Sesuatu yang kurang baik bisa jadi akan langsung terekan kedalam memorinya dan dianggapnya sebagai sebuah kebenaran.

Ingat Kasus Sandi bocah Perokok asal Malang Jawa Timur. !.  Lingkungan sekitarnyalah yang membentuk perilakunya hingga sedemikian rupa. Sandi sebelumnya merupakan perokok berat, bicaranya pun jorok.

Ketika ditanya cita-citanya pun ia menjawab sekenanya. Fakta ini lagi-lagi membuktikan bahwa segala sesuatu yang dilihat secara kontinyu seolah menjadi pembenaran tentang perbuatannya.

Televisi dan perangkat HP saat ini pun juga demikian. Tatkala ada sesuatu atau acara menampilkan sesuatu yang kurang pantas, namun terus-menerus mencekoki anak bisa saja dianggap sebagai pembenaran.

Apalagi jika perbuatan itu dilakukan oleh Publik Figur. Bukan saja anak-anak yang bisa meng-copy perbuatan tersebut melainkan juga remaja yang emosinya masih labil.

Nah jika Televisi dan HP yang banyak menyuguhkan tayangan-tayangan yang kurang etis , baik dari sisi norma agama maupun masyarakat, maka sejatinya sama saja ikut andil membentuk karakter anak-anak yang kurang baik.

Mungkin wajah media kita masih menjunjung tinggi Kapitalisme, sehingga moral agak sedikit terabaikan, apalagi perangkat HP tanpa ada kendali dari pihak manapun bahkan ini jauh lebih parah.

Satu contoh kekeran public memuncak, tidak ada yang meredam dengan menyuguhkan sajian yang lebih produktif. Justru sebaliknya informasi yang meresahkan itu terus di –blow up habis-habisan sehingga dampaknya merembet kemana-mana.

CIPTAKAN LINGKUNGAN YANG SEHAT
Meningat dampak psikologis yang sangat serius , dengan adanya kemajuan Teknologi informasi dan komunikasi ini peran lingkungan keluarga sangat menentukan siapa lagi yang peduli kalau tidak keluarga kita senidiri.

Memang secara keseluruhan, ada 3 lingkungan yang sangat mempengaruhi kualitas mental dan spiritual anak, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dana lingkungan sosial yang bisa mempengaruhi perkembangan dan pembentukkan karakter anak.

Akan tetapi keluargalah lingkungan pertama yang dikenal anak. Ketika lingkungan keluarga kondusif bagi anak maka besar kemungkinan perkembangan fisik maupun psikisnya juga akan baik.

J. Drost SJ, seorang ahli pendidikan dari IKIP Sanat Dharma pernah menulis dalam buku Reformasi Pengajaran : Salah Asuhan Orang tua?. Menurutnya penanaman nilai-nilai dalam pembentukan watak merupakan proses informal. Jadi seluruh pembentukan moral manusia muda hanya lewat interaksi informal antara dia dan lingkungan hidup manusia muda itu.

Maka pendidikan utamanya adalah orang tua. Oleh karena itu, keluarga mesti bisa menciptakan lingkungan yang sehat. Sehat disini bukan fisik belaka namun lebih penting lagi sehat ruhani. Kalau pun tidak bisa menyetop sama sekali perhatian anak dari kotak ajaib itu, setidaknya perlu pendampingan dan bimbingan mengenai suguhan yang layak.

Perlu dijelaskan pula tidak semua tayangan mengandung nilai-nilai kebenaran yang pantas untuk dilihat dan ditiru oleh anak. Orang tua harus memilih program-program dan mengarahkan apa-apa yang boleh dilihat dan yang tidak boleh dilihat.

Mungkin sebagian orang tua acuh terhadap perangkat TIK yang akan dilihat dan digunakan anaknya. Namun dari sinilah dampak negative itu timbul karena kurangnya control orang tua terhadap anaknya dalam mengakses perangkat yang akan membentuk karakter anak kedepan.

Sebab ada pembiaran dari orang tua, anak merasa mendapat izin mengakses seluas-luasnya padahal belum bisa mebedakan baik buruk atau benar salah apalagi daya kritis anak masih rentan dan daya nalar anak masih kurang.

Disamping itu orang tua harus menjadwalnya. Ada saatnya menonton , menggunakan, emngakses yang sesuai dengan kebutuhan anak. Ada waktunya belajar, bermain dan membantu pekerjaan rumah. Karena itu jika sang anak melanggar orang tua bisa mengenakan sanksi yang mendidik.

Sementara di luar rumah, orang tua juga tetap memantau kegiatan anak di luar rumah. Sebab bisa saja anak yang elihatannya alim dirumah, namun merasa terkekang dirumah kemudian meluapkan kekesalan diluar rumah.


Karena komunikasi dua arah yang baik antara nak dan orang tau harus dibangun dengan baik. Orang tua tidak boleh sembarang mengekang sebelum bisa menjelaskan dengan baik kepada sang anak.

Tidak cukup sampai disitu, benteng yang tiak kalah pentingnya bagi anak dari bahaya kemajuan TIK adalah pemenuhan kebutuhan spiritual. Pendidikan agama mulai ditumbuhkan sejak dini agar bisa berpikir dengan kejernihan hati.

Terkadang anak melakukan suatu perbuatan yangt tidak selayaknya anak karena minimnya pengetahuan agama. Bila sudah bekal agama yang didapat cukup baik, arus Teknologo Informasi dan Komunikasi yang bersifat negative yang datang dari luar ataupun dari kecanggihan teknologi tidak terlalu berpengaruh bagi anak tersebut Karen secara otomatis sudah dapat menyaring informasi-informasi yang ada.

Dari sini jelas anak, bahwa anak tidak boleh dilepas begiu saja. Mengingat anak adalah anugerah yang tak ternilai dari Allah swt. Maka ia harus dilindungi dari pengaruh-pengaruh negative yang bertebaran dimana-mana apalagi kemajuan teknologi semakin mudah dijangkau.

Bukan berarti mengekang anak untuk bersentuhan dengan teknologi, melainkan dibutuhkan pengetahuan yang benar agar penggunaan dan pemanfaatannya positif.

Sebab teknologi jutru sangat berguna ketika bisa menggunakan kearah yang baik . Sebaliknya Teknologi Informasi dan Komunikasi bisa menjadi malapetaka ketika salah menempatkan.
Wallahu ‘alam Bhisawab

Monday 2 April 2018

Adakah Jin Islam..?

Adakah Jin Islam..?

Apakah Jin Islam itu ada ..? Sebagian orang mempertanyakan akan hal ini. Pasalnya, yang namanya jin itu dipersepsikan sebagai makhluk jahat. Ia tidak lebih sama seperti setan. Ia merupakan jelmaan dari iblis, yang telah durhaka kepada Allah swt. Tapi kenapa ada jin yang beragama Islam, yang berarti Jin itu tidak jahat alias baik ?.
Apakah ini fakta ataukah hanya asumsi sebagian orang saja..?

Dalam bahasa Arab kuno istilah Jin dikenal dengan kata Jiniy, yang dalam bahasa inggris disebut dengan kata genie, yang artinya “ yang tersembunyi”. Karena itulah, jin tidak bisa dilihat manusia karena ia berbeda di sebuah alam yang tertutup atau tersembunyi.

Kecuali orang orang yang dibuka “mata hatinya” alias orang kasyaf seperti Nabi, wali Allah dan orang-orang pilihan lainnya. Pada dasarnya Jin memiliki watak yang sangat buruk. Karena itu, ia lebih suka berada di tempat-tempat yang kotor, jorok dan bau seperti sampah atau tempat-tempat yang sunyi dan senyap seperti padang pasir.

Jin juga ada disetiap rumah, Abu Bakar bin Ubaid meriwayatkan,” pada setiap rumah kaum musimin ada Jin Islam yang tinggal di atapnya, setiap kali makanan diletakkan, maka mereka turun dan makan bersamapenghuni rumah”.

Ungkapan sahabat Nabi diatas sekaligus menegaskan adanya Jin yang beragama Islam. Apakah dalil ini sudah cukup dijadikan pegangan adanya Jin Islam..?. Tidak cukup memang, tapi Allah pernah berfirman yang artinya, “ Seungguhnya Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan hanya untuk beribadah kepada-Ku “ ( QS. Az-Zaariat ; 56).

Secara tidak langsung ayat ini menegaskan adanyaJin Islam. Sebab seperti manusia, Jin juga terkena taklif ( beban) untuk beribadah kepada Allah. Jin yang taat kepada Allah inilah yang disebut Jin Islam.

Adanya Jin yang beragama Islam ini ditegaskan lagi dalam sebuag hadits Nabi riwayat Abdullah bin Mas’udTidak ada seorangpun diantara kalian yang tidak ditunjuk untuknya Jin pendamping (qarin)”. Para sahabat bertanya ; “ Termasuk Anda Ya Rasullullah..? “ Ya jawab Nabi, “ Hanya saja Aku mendapat pertolongan Allah, sehingga Jin pendampingku masuk Islam, dan dia tidak pernah mengajakku kecuali yang baik-baik “.

Mengenai adanya Jin pendmaping ini Allah berfirman ;  Dan yang menyertai dia berkata, “ Inilah (catatan amalnya) yang tersdia pada sisi-Ku”. Allah berfirman ; “ Lemparanlah olehmu berdua kedalam neraka semua orang yang sangat ingkar dank eras kepala, yang sangat enggan melakukan kebaikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, yang menyembah sembahan yan lain selain Allah, maka lemparkanlah dia kedalam siksaan yang sangat “.
Yang menyertai dia berkata pula ; Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh”. (QS:Qaf;23-27)


Konon Jin yang mendampingi Nabi bernama Habib al-Huda. Ia beragama islam dan menurut para ulama sampai sekarang ia masih hidup sampai sekarang dan tinggal di Baqi’. Di Baqi’, dia mempunyai suatu tempat pembelajaran (majelis) yang mengajarkan tafsir dan hidits-hadits Rasulullah saw, yang didatangi jin-jin muslim.

Ada sebuah cerita masyur dan dipercaya. Suatu kali Nabi Muhammad saw, berjalan-jalan dengan para sahabat. Di tengah jalan beliau meminta para sahabat menunggunya sebentar, karena ia hendak bergabung dengan para Jin tersebutuntuk mengajar mereka beberapa pengetahuan agama.

Ketika itu para sahabat hanya bisa melihat kumpulan asap di depannya. Asap itu sebenarnya Jin, sebab Jin dapat mengubah dirinya dalam bentuk apapun termasuk asap ( kecuali menyerupai Nabi).

Apa yang bisa petik dari kisah diatas ?. ternyata jin Islam itu memang ada. Jika bukan Jin Islam yang dikejar oleh Nabi , lantas Jin yang beragamaapa ? Jin kafir tida akan mungkin menerima pelajaran agama Islam dari Nabi.

Diatas telah disebutkan bahwa pada diri seseorang terdapat (qarin) yakni Jin pendamping. Lantas, pertanyaannya ; Apakah Jin yang mendampingi orang Islam itu selalu beragama Islam ?Jawabnya tidak mesti.

Kadang-kadang Jin pendamping orang muslim itu Jin Muslim, tetapi ada juga Jin Kafis, Atheis, penyembah berhala , Kristen, dan Yahudi.Jin pendamping yang non Muslim ini bertengger di bahu kiri pada orang yang didampinginya, dan dia adalah pendukung kejahatan. Tetapi pengaruh manusialebih besar ketimbangpengaruh Jin terhadap manusia.

Jin pendamping yang muslim sangat mencintai orang muslim yang didampinginy. Dia menlindungi manusia yang didampinginya dari barbagai bahaya dan membantunya untuk selalu dekat kepada Allah. Ketika kita lupa sholat kita selalu diingatkannya.

Ia tidak pernah meninggalkan kita kecuali kita sedang menggauli istri kita. Ketika suami istri masuk kamar dan pintu ditutup maka Jin pendamping yang muslim dengan sekejap sudah berada di Mekkahuntuk sholat dan balik lagi kerumah orang muslim tersebut dengan sekejap.

Lantas bagaimana dengan Jin Kafir..?. Jin yang tidak taat kepada perintah Allah disebut dengan Jin kafir. Bahkan Jin pada awalnya termasuk makhluk yang sangat jahat dan membangkang perintah Allah dan kafir. Ditengah jalan lalu ada jin yang taat pada perintah Allah dan Rasul-Nya, itulah Jin Islam.

Jin kafir tak henti-hentinya mengajak manusia pada kesesatan. Sejak diciptakan Allah, Jin kafir (iblis,setan) berjanji akan mencari teman-temannya yang ikut bersamanya ke neraka kelak. Tidak sedikit yang terjebak oleh rayuannya, bahkan bahkan jumlahnya jauh lebih besar daripada yang taat.

Konon, agar misi untuk menyesatkan manusia sukses, raja Jin jahat telah mengutus lima anak buahnya kedunia. Kelima Jin jahat itu merupakan anak-anak dari Raja Jin Kafir sendiri yaitu : …
Pertama, Jin yang bernama Tsabar. Dia selalu mendatangi manusia yang sedang kesusahanatau ditimpa musibah baik kematian istri, anak ataupun kaum kerabat. Kemudian dia melancarkan bisikannya dan menyatakan permusuhan kepada Allah. Diucapkannya melalui mulut orang yang ditimpa musibah itu, keluh kesah dan caci maki terhadap ketentuan Allah atas dirinya.

Kedua, Jin yang bernama Dasim. Jin ini selalu berusaha sekuat tenaga untuk mencerai beraikan ikatan perkawinan, membuat benci antara satau sama lain dikalangan suami istri, sehingga terjadi perceraian.


Ketiga, Jin yang bernama Al-A’war. Dia dan seluruh penghuni kerajaan adalah pakar-pakar dalam urusan mempermudah terjadinya perinaan. Mereka tak henti merayu manusia, terutama pemuda –pemudi yang sedang dimabuk asmara, untuk melakukan perzinaan.

Keempat, Jin yang bernama Maswath, pakar dalam menciptakan kebohongan –kebohongan besar maupun kecil. Ia dan anak-anak buahnya selau membuat fitnah – fitnah diantara manusia. Manusia yang terkena rayuannya, akan segera membuat kebohongan besar atau kecil yang bisa merusak orang lain.

Kelima, Jin yang bernama Zalnabur, Jin yang satu ini berkeliaran di pasar-pasar di seluruh penjuru dunia merekalah yang menyebabkan pertengkaran, caci maki, perselisihan dan bunuh membunuh sesame manusia.

Adanya kelima Jin jahat tersebut ditegaskan dalam buku Asy-Syibli tentang sebuah riwayat dari Zaid bin Mujahid yang mengatakan bahwa : “ Iblis mempunyai lima anak yang masing-masing diserahkan urusan-urusan tertentu. Kemudian dia member masing-masing anaknya ; Tsabar, Dasim, Al-A’war, Maswath, dan Zalnabur “.

Seperti halnya manusia ; orang yang baik dan jahat bisa hidup bersama, maka Jin pun begitu sama seperti manusia. Anatar Jin Islam dan Jin kafir bergaul bersama-sama dialam ghaib. Mereka makan bersama, bekerja bersama, berniaga bersama, ada yang menikah antara satu sama lain, sama-sama duduk dalam satu kantor, dan sebagainya.

Mereka juga satu sama lain saling mempengaruhi seperti halnya manusia. Jin kafir juga ada yang terpengaruh dengan Jin Islam begitu juga sebaliknya. Jadi kehidupan Jin baik Jin Muslim maupun Jin kafir betul-betul seperti kehidupan manusia.

Konon Jin yang tinggal disuatu Negara biasanya ikut bahasa manusia setempat.Kalau di tanah Arab, Jin akan menggunakan bahasa Arab. Kalau ditanah Melayu Jin pun akan menggunakan bahasa Melayu.

Tetapi jika Jin sudah menetap disuatu Negara tertentu , maka ia tidak akan bisa berbahasa Negara lain. Wallahu a’lam bis-shawab Terlepas dari benar tidaknya fakta diatas, ini masalah Ghaib yang kebenarannya hanya Allah dan Rasulnya yang tahu.

Kita hanya meraba-raba berdasarkan informasiyang kita dapat dari Al-Quran dan Al-Hadits. Dan pengetahuan dari ahli agama terutama mereka yang berkecimpung dalam dunia spiritual (tasawuf) . Yang jelas Jin itu ada sebab ia adalah satu satu makhluk ciptaan Allah. Ia seperti manusia dituntut untuk beribadah kepada Allah.

Jin yang taat kepada perintah-Nya berarti Jin Islam, sedangkan Jin yang membangang-Nya berarti Jin Kafir. Semoga Allah menlindungi kita dari jebakan Jin jahat yang selalu mengganggu kita setiap saat! Amiin
Wallahu a’lam bis-shawab

UNTUK MENAMBAH WAWASAN KEISLAMAN KITA
KUNJUNGI & UPDATE 
https://blogkontenislam.blogspot.co.id/?m=1

Sunday 1 April 2018

MENINGGAL setelah Kumandangkan Adzan dan SHOLAT SUNNAH QABLIYAH

MENINGGAL setelah Kumandangkan Adzan dan SHOLAT SUNNAH QABLIYAH

Sebentar lagi saat magrib tiba Achmad Matin yang akrab dipanggil Aceng sudah rapi sekali petang itu ia mengenakan baju koko dengan warna abu-abu dengan peci di kepala dan sarung.

Seperti hari-hari biasa menjelang magrib lelaki itu tengah mempersiapkan diri untuk mengerjakan sholat magrib berjamaah di musholla al – Huda yang berjarak 150 m dari rumahnya. Selagi ehat dan nyawa dikandung badan, tak ingin sekalipun ia meninggalkan sholat berjamaah, rasanya rugi sekali jika tidak mengikuti jamaah.

Karena fadhilah sholat jamaah lebih utama ketimbang sholat sendirian. Hari itu langit diatas kota bekasi terlihat cerah. Lalu lalang kendaraan yang melintas di jalan raya lamat-lamat terdengar dari rumah Aceng.

Setelah segelas air putih diminumnya, Aceng segera melangkahkan kakinya menuju musholla. Sejenak ia menatap langit. Senja itu, kelelawar sudah mulai berkeliaran, burung-burung seriti berterbangan hendak kembali kesarangnya seolah menguas langit yang memancarkan semburat merah pertanda malam sebentar lagi tiba.






Seulas senyum kerap menghiasi bibirnya setiap ia bertemu orang-orang yang menyapanya disepanjang jalan. Tak berselang lama, Adzan Magrib pun berkumandang. Aceng sudah berada di mushalla dan segera menunaikan sholat Magrib berjamaah. Ba’da Magrib , Aceng berzikir sejenak seperti biasanya.

Lantas disela-sela menunggu waktu Isya’ Aceng bercengkerama dengan jamaah lain di Mushalla. “ Sehabis sholat Magrib dan zikir, kita ngobrol-ngobrol, bercengkrama sesame jamaah “ tutur H. Husaidi “ ketua Mushalla Al-Huda, saat diwawancarai Majalah Hidayah.

Waktu sholat Isya’ menjelang H. Jamhari memukul beduk, pertanda masuk waktu Isya’. Aceng yang kebetulan masih memiliki wudhu bersiap-siap mengumandangkan Adzan. Kebetulan saat itu ia bertindak sebagai muadzin di Mushalla Al-Huda.

Semuakalimat Adzan telah selesai dikumandangkan. Tanpa ada komando, para jamaah langsung melaksanakan sholat Qabliyah dua rakaat, tak terkecuali Aceng. Para jamaah di mushalla sungguh tak melihat gejala apapun dalam diri Aceng.

Semuanya normal-normal saja. Mulai takbir hingga menjelang tahiyat. Akan tetapi begitu sujud kedua di rakaat kedua yang semestinya dilanjutkan dengan tahiyat, lelaki setengah baya itu tak dapat menguasai tubuhnya lagi. Perlahan-lahan tubuh Aceng mendadak oleng ke kiri seperti hendak salam terakhir.

Tubuhnya tersungkur dan langsung tak sadarkan diri. Kontan saja pemandangan ini mengagetkan seisi jamaah yang ada di mushalla itu. H. Nashim yang posisinya disebelah kanan Aceng dan sudah selesai mengerjakan sholat Qabliyah sempat berkata “ Lho …lho…lho…” begitu mengetahui tubuh Aceng oleng sebelum menyelesaikan sholat Qabliyahnya.

Ia segera menghampiri Aceng yang tertelungkup. H. Husaidi yang baru saja menyelesaikan Qabliyahnya ikut membantu. Tubuh Aceng diangkat kemudian dicoba diberikan segelas air Aqua , namun rupanya Aceng sudah tak bergerak lagi.

Mulutnya diam seribu bahasa dan sudah tak dapat meminum air aqua yang diberikan kedua temannya tersebut. Kedua matanya sudah mengatup. Sadar bahwa sudah tak ada respon lagi dari Aceng, para jamaah kemudian merebahkannya.


Tentu saja kondisi ini membuat bapak-bapak yang bermaksud menjalankan sholat Isya’ berjamaah agak panic lima menit berlalu tanda-tanda kehidupan Aceng sepertinya sudah tidak ada lagi.

Sampai akhirnya kepastian itu datang setelah dilakukan pemeriksaan oleh dr. yang sengaja dipanggil ke mushalla. dr. itu pun menggeleng-gelengkan kepala sebagai tanda bahwa sudah tidak ada lagi tanda kehidupan dalam tubuh Aceng. Ya Aceng sudah meninggal dunia.

“ Inna Lillaahi wa inna illaahi raaji’uun” , serentak jamaah mengerubungi tubuh Aceng berucap. Berita kematian Aceng santer terdengar di sekitar mushalla.Warga berdatangan dan tumpah ruah disekitar mushalla.

Ada rasa penasaran mengingat senandung adzan Isya’ yang dikumandangkan Aceng masih mereka dengar namun tak berselang lama mereka mendengar kabar kematiannya.

Mereka haru sekaligus kagum mendengar kematian Aceng yang meninggal dunia setelah mengumandangkan adzan dan sholat Qabliyah Isya’. “ Kita segera gotong rami-ramai kerumahnya.

Ternyata sesampai dirumah pintunya terkunci, istri dan anak-anaknya rupanya tidak ada dirumah namun tak berselang lama mereka pulang”. Ada kesedihan di raut seisi keluarga karena orang terbaik disisi mereka , kini telah meninggalkan mereka. Apalgi istri dan anak-anaknya.

Akan tetapi toh mereka tak bisa berbuat apa-apalagi kecuali menerima dengan lapang dada. Meski sedih, ada setangkup kebahagiaan di wajah sang istri pasalnya diketahui dari penuturan para jamaah di Mushalla Al-Huda bahwa suaminya meninggal sehabis mengumandangkan Adzan dan sholat sunnah Qabiyah Isya’.

Kamis, 20 Mei 2010
Jenazah Aceng dibawa ke Balaraja, Tangerang untuk dikebumikan dimakam keluarganya. Kisah meninggalnya Aceng ini hingga sekarang tetap terkenang hingga sekarang dan menjadi catatan baik, terutama di kampung Buaran Harapan Mulya Kecamatan Medan Satria Bekasi.

Kematiannya dianggap banyak orang sebagai kematian terhormat. 1001 orang mungkin belum tentu ada yang mengalami hal seperti ini. Namun Aceng mengalami kematian yang sangat istimewa, meninggal saat memasrahkan seluruh jiwa dan raganya kepada Allah swt.

Inna Sholaatii wanusukii wamahyaaya wamamatii lillahi rabbil alamiin     ( sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam).

Sewaktu hidupnya, sebenarnya tak ada yang berbeda antara Aceng dengan bapak-bapak yang lain di Kampung Buaran. Jika jam kerja, Aceng juga bekerja untuk nafkah keluarganya. Malahan di mata teman-temannya, Aceng termasuk sosok sederhana yang baikhati dan tak pernah bermasalah dengan orang lain.

Sehari-harinya Aceng bekerja sebagai driver ( supir) pengantar barang. Dari kerjanya itu ia bisa memenuhi kebutuhan keluarganya sesuai dengan kemampuannya. Hanya saja, seiring kondisi perusahaan yang sedang menurun, order yang dikerjakan Aceng pun tak seramai dulu.

Banyak karyawan perusahaan tersebut mengundurkan diri. Tapi Aceng tetap bertahan meski penghasilan yang didapat pas-pasan. Namun Aceng tak mengeluh. Ia tetap mensyukuri malahan ia bisa memanfaatkan waktu longgarnya untuk semakin mendekatkan diri kepada allah swt.

Di usianya yang mulai beranjak tua, Aceng merasa sangat lemah dan belum memiliki modal apa-apa saat menghadap Allah swt nantinya. Mungkin selama ini ia sudah menjalankan kewajiban agama, namun ia punya keyakinan bahwa semua itu belumlah ada artinya.

Dari sinilah tampak ada motivasi besar dalam diri Aceng untu terus memperbaiki diri. Ada kesadaran bahwa hidup yang sesungguhnya bukanlah dialam dunia ini, melainkan alam yang nantinya akan menjadi tempat pemberhentian terakhir.

Dunia hanyalah tahap awal untuk menyiapkan segalanya menuju titik tujuan akhir. Jika di dunia ini punya awal yang baik, mungkin perjalanannyajauh lebih baik dan mulus. Sebaliknya, mustahil rasanya akan sampai di titik terakhir ketika tidak tahu harus mulai darimana.

Setidaknya, menurut penuturan H. Husaidi, tiga tahun terakhir Aceng memang lebih giat dalam soal ibadah. Sekuat tenaga ia berusaha taat menjalankan sholat berjamaah lima waktu. Jika tidak berbenturan dengan pekerjaan, Aceng berusaha menjalankan sholat berjamaah di Mushalla Al-Huda, mulai dari Dzuhur hingga Subuh.

Akan tetapi jika hari-hari biasa bekerja, ia akan rutin berjamaah Sholat Magrib, Isya’ dan Subuh. “ Dzuhur, Ashar suka datang , Magrib, Isya’ sampai Subuh itu yang rutin. Aceng rajin berjamaah ke Mushalla ini mungkin lebih dari tiga tahunan” kenang H. Husaidi.

Bukan Jamaah sholat lima waktu yang rajin diikuti Aceng , melainkan juga pengajian rutin yang diselenggarakan di Mushalla Al-Huda. Biasanya Jum’at malam Sabtu. Pengajian yang diisi oleh salah seorang ustadz yang mengaji Fiqih , tafsir, Hadits ini tak mau ia tinggalkan. Demikian pula acara-acara keagamaan dikampung, dahaga Aceng seperti tak tertahankan.

Ketika Ramadhan tiba ketekunan Aceng pun semakin menjadi-jadi. Datang lebih awal ke Mushalla dan mengisinya dengan dzikir dan munajat. Bagi Aceng, ibadah bukan lagi sekedar menggugurkan kewajiban, akan tetapi ibadah merupakan bagian kebutuhan hidup.

Sama pentingnya dengan orang yang harus menjaga kesehatan yang perlu asupan gizi yang cukup agar tetap bisa menjalankan aktivitas hidup dengan baik.
Wallahu ‘alam Bhisawab
( Sumber Majalah Hidayah )

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...