Blog Konten Islam

Monday 16 April 2018

7 AKTIVITAS IMAM SYAFI'I SAAT REMAJA

7 AKTIVITAS  IMAM SYAFI’I SAAT REMAJA

7 AKTIVITAS


IMAM  SYAFI’I
SAAT  REMAJA

Imam Syafi’i yang dilahirkan di Paletina tahun 150 H adalah seorang imam yang agung pendiri mazhab Syafi’i, mazhab fiqih yang paling banyak dianut di Indonesia. Untuk mencapai kedudukannya yang luar biasa itu , beliau menghabiskan waktu kecil , remaja dan mudanya dengan banyak membaca Al-Quran menghafalnya menuntut ilmu dan belajar berbagai keterampilan.

Untuk lebih jelasnya ini gambaran Imam Syafi’i yang agung saat masih kecil dan remaja :
1.  Masa Kecil yang penuh kemiskinan.
Sejak kecil Imam Syafi’i hidup dalam kemiskinan. Kedua orang tuanya adalah pendatang ditanah Palestina , karena hampir seluruh keluarga besarnya tinggal I Mekkah.

Sedihnya pada saat Syafi’i berumur 1 tahun ayahnya meninggal. Jadi Syafi’i kecil hidup yatim hanya bersama ibunya dalam kemiskinan. Walaupun miskin, ibu Syafi’i tidak pernah menyuruh anaknya untuk pergi ke pasar berjualan seperti anak miskin lainnya.

Ibu yang luar biasa ini justru menyuruh Syafi’i kecil untuk belajar, belajar dab belajar.

2.  Anak yang Matang & Cerdas
Akhirnya Syafi’i kecil dibawa ibunya ke Mekkah untuk belajar Al-Quran an menulis layaknya anak-anak saat mulai belajar ( sekaligus berkumpul dengan keluarga besarnya ). Karena prihatin, ketika anak lain sudah punya alat tulis , Syafi’i kecil tidak punya apa-apa.

Setiap perjalanan menuju Masjidil Haramuntuk belajar, dipungutlah tulang-tulang berserakkan untuk dijadikan alat tulis. Namun , karena Syafi’i memang anak yang cerdas setiap pelajaran yang disampaikan oleh gurunya dengan mudah dihafalkannya diluar kepala.
Baca juga>>>" Perjalanai Ruhani Al-Ghazali yang Meninspirasi "

Suatu hari guru Syafi’i terlambat datang, ke majelisnya dengan nekad Syafi’i berdiri menggantikan gurunya mengajar anak-anak yang lain. Sejak itu sang guru tahu bahwa Syafi’i bukan anak biasa.

Ia pun mulai memperhatikan Syafi’i dan memutuskan untuk membebaskan dari biaya pendidikan asalkan Syafi’i mau mengajarkan anak-anak jika ia terlamabat atau berhalangan hadir.

“ Saat membaca buku , aku mendengar guruku tengah mengajari seorang anak tentang ayat-ayat Al-Quran. Aku pun mulai menghafalnya. Ketika guru selesai mendiktekan semua ayat untuk urid-muridnya, biasanya aku udah menghafalnya terlebih dahulu ”.

Atas kecerdasannya itu, Syafi’i kecilpun dibebaskan dari biaya pendidikan.  “ Tak layak aku memungut bayaran darimu sepeserpun darimu “ ujar gurunya saat itu.

Hal it uterus berlangsung saat Syafi’i menghafal seluruh Al-Quran , padahal ketika itu ia baru menginjak usia tujuh tahun.

3.  Masa Remaja Tanpa Gejolak Pubertas
Setelah rampung menghafal Al-Quran , Syafi’i mulai tertarik menghafal Hadits. Antusiasnya terhadap hadits sangat tinggi. Saking banyaknya ia mendengarkan para Muhaddits menyampaikan hadits, dengan hanya mendengar. Kadang ia menuliskannya diatas tembikar atau kulit.

Ia biasa pergi ke perpustakaan tempat catatan-catatan dan manuskrip-manuskrip disimpan. Disana ia meminta beberapa lembar manuskrip dan menulis catatan di bagian yang belum ada catatannya.

Pada fase ini (10 tahun ) ia berhasil menghafal Al – Muwaththa’ karya Imam Malik, bahkan ia sebelum bertemu dengan Imam Malik. Karena kesenangannya pada ilmu, masa muda Syafi’i hampir dihabiskan dengan membaca, menulis dan menghafal.

Ia belum pernah menikmati masa remaja (muda ) atau mengalami gejolak pubertas seperti kebanyakkan anak seusianya.

4.  Senang Menulis
Pada masa-masa menuntut ilmu, Syafi’i kecil dan remaja juga rajin mencatat dan menulis apa yang disampaikan oleh guru-gurunya.  Atas kebiasaan menulisnya ini, beliau mencatatnya dalam satu bait syair yang dibuatnya “ Ilmu bak buruan dan catatan adalah pengikatnya. Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat . Sungguh bodoh jika kau berhasil memburu rusa. Namun kau biarkan terlepas di tengah makhluk lain “.

Imam Syafi’i menjelaskan bahwa nilai manusia terletak pada ilmunya bukan pada pakaian dan penampilannya.

Ia berkata “ Aku mengenakan pakaian dan jika semuanya aku jual  niscahya akan menhasilkan uang yanga banyak. Dalam pakaian itu ada satu napas jika dibandingkan dengan napas-napas orang yang berpenyakit paru-paru maka ia lebih besar. Merusak sarung pedang tak akan merusak ketajaman pedangnya. Meski pedang itu patah sepanjang sarungnya “.

5.  Belajar Syair, Sejarah dan Latihan Militer
Tentang hal ini Syafi’i bertutur, “ Aku mengembara ke Mekkah.  Disana akau menetap di dusun Bani Hudzail untuk mempelajari bahasa dan adat istiadat mereka.

Bani Hudzail adalah suku Arab yang bahasanya paling fasih. Aku selalu turut serta dalam setiap pengembaraan mereka , kemana saja. Ketika kemabali ke Mekkah, akupun mulai mahir melantunkan syair-syair, mengurut nasab-nasab, dan menyampaikan sejarah atau berita-berita bangsa terdahulu”.

Al-Ashmu’I , perwi beragam peninggalan sastra jahiliah dan islam, menuturkan, “ Aku men-tashhih sayir-syair Hudzail di tengah seorang pemuda Quraisy, Muhammad bin Idris “

Selain belajar sastra dan sejarah, saat remaja Syafi’i juga belejar ketangkasan perang teknik  memanah dan ia sangat menyukainya hingga sangat piawai dalam melakukannya.

Bahkan jika ia melesatkan 10 anak panah , tak satupun meleset dari sasaran.

Suatu hari Imam Syafi’i pernah berkata kepada murid-muridnya , “ Hobiku ada dua memanah dan menuntut ilmu. Dibidang teknik memanah aku sangat mahir. Setiap sepuluh anak panah yang aku luncurkan, seuanya tepat sasaran.”

Namun, dibidang ilmu , Imam Syafi’i terdiam lantas para murid-muridnya berkata “ Demi Allah , dibidang ilmu kemampuanmu lebih hebat daripada kemampuanmu dalam memanah.

6.  Penunggang Kuda yang Tak Tertandingi
Diantara ketrmapilan lain yang dipelajari Imam Syafi’i saat remaja adalah teknik menunggang kuda.  Tak heran jika Imam Syafi’i menjadi seorang penunggang kuda yang tak tertandingi saat ia tumbuh dewasa.

Al Rabi menuturkan , “ Syafi’i adalah orang yang paling berani dan paling mahir dalam menunggang kuda. Saat menunggang kuda ia bisa memegang telinganya sendiri denga satu tangan, sementara tangan yang satu lagi memegang telinga kudanya. Dan kuda itu terus berlari kencang.

7.  Belajar Fikih kepada Imam Malik
Setelah mahir berbagai keterampilan diatas, Imam Syafi’i kembali ke Mekkah. “ Setelah kembali ke Mekkah aku sering melantunkan syair-syair, sastra dan berita-berita Arab terdahulu “. Sayfi’I kala itu.

Namun, seorang laki-laki dari Bani Zubair, masih keluarga Imam Syafi’i, berkata kepadanya “ Wahai Abu Abdullah , aku sangat menyayangkan jika kefasihan bahasa dan kecerdasanmu ini tidak disertai dengan Iman Fiqih. Dengan Fiqih kau akan memimpin generasi zamanmu “.

Syafi’i lalu berkata,” kalau begitu, siapa yang harus kutuju untuk belajar..?. “ Malik bin Anas pemuka kaum Muslimin” Jawabnya.

Syafi’i kembali menuturkan “ Muncul keinginan untuk belajar fiqih hatiku. Akupun segera mencari kitab al-Muwaththa”.  Kitab itu akhirnya ku pinjam seseorang di Mekkah.

Aku langsung menghafalnya dalam Sembilan malam. Selain itu, aku berangkat menemui Gubernur Mekkah. Darinya aku megambil dua puck surat rekomendasi satu ditujukan kepada Malik bin Anas “.

Syafi’i muda pun akhirnya berangkat ke Madinah untuk belajar fiqih kepada Imam Malik bin Anas. Saat itu usianya sekitar 20 tahun. Sejak itulah ia resmi menjadi murid kesayangannya dan kelak akan menjadi Imam yang agung, ilmunya menyinari seluruh dunia hingga sekarang dan akhir zaman.

Sebagai catatan akhir , sebelumnya telah dijelaskan bahwa pada usia 10 tahun Syafi’i telah menghafala Imam Syafi’i. Namun perkataan Imam Syafi’i diatas seolah-olah membalikkan fakta tersebut.

Dari sini saya punya asumsi ( wallahu a’lam ) bahwa di usia 10 tahun memang benar Syafi’i telah menghafal Imam Syafi’i Namun seiring wakru ada beberap hafalnnya itu yang hilang dari ingatan.

Akhirnya ketika usianya 20 tahun saat mau belajar ke Imam Malik , Syafi’i kembali menghaflnya untuk mengingat-ingat. Akhirnya hafalnnya pun mantap. Demikian asumsi saya dan asumsi ini bisa benar bisa juga salah.

Demikian gambaran sekilas tentang Imam Syafi’i di masa remaja dan mudanya. Waktunya banyak ihabiskan dengan belajar dan menuntut ilmu. Meski begitu, beliau juga belajar beberapa keterampilan yang membuatnya sangat mahir dibidang itu.

Dari kisah beliau ini kita banyak belajar bahwa untuk menjadi sukses harus bersungguh-sungguh , bertakwa kepada Allah dan menjauhkan maksiat.

Semoga banyak remaja dan anak-anak muda yang terinspirasi dari kisah ini. ( dari berbagai sumber )
Wallahu ‘alam Bhisawab

PEREMPUAN DAN LUBANG KUBURNYA MELEBAR

Perempuan DAN Lubang Kuburnya Melebar
PEREMPUAN DAN
Lubang Kuburnya Melebar
“ Saya serahkan saja semuanya kepada Alla swt. Toh kalau saya meninggal itu tidak saya bawa kealam kubur, kecuali amal ibadah saya “
Dibanjar baru, Kalimantan Selatan. Sore itu di sebuah perkampungan yang jarang penduduknya, di sebuah rumah sederhana terdengar dering telephone nyaring dan berbunyi berulang-ulang, tanpa henti seolah-olah orang yang menelepon itu sedang tergesa-gesa sehingga menimbulkan irama telephone tanpa jeda.

Pak Umar pemilik rumah tergopoh-gopoh menghampiri telephone dan mengangkatnya. Tidak lupa ia mengucap slam terlbih dahulu. Namun beberapa detik setelah pembicaraan selesai, tubuh Pak Umar terlihat lunglai dan wajahnya tampak memendam kesedihan yang dalam mendengar kabar dari telephone.Lalu terdengarlah dari bibirnya, “ Innalillahi inna illahirajiun “.

Istrinya yang masih dalm kondisi lemah sehabis melahirkan hanya bisa bertanya “ Ada apa pak..? “. Sang istri tampak kebingungan sekaligus khawatir sertapenasaran tentang apa yang telah di dengar oleh suaminya.
Baca juga: "Mencuri kotak amal gila selama dua pekan "

“ Telephone dari rumah sakit katanya ibu meninggal dunia… baru saja tadi “, jawab Pak Umar terbata-bata seraya mencoba bangkit “Innalillahi inna illahirajiun “. Sahut sang istri menoleh pilu.

Jiwa Pak Umar tergoncang mendengar kematian ibunya. Meski ibu yang dimaksud oleh si penelepon tadi adalah ibu angkatnya, tetapibagi  Pak Umar , ia bagai ibunya sendiri, karena ibu itulah yang telah mengangkatnya bersama puluhan saudara angkat yang lain, membawa mereka semua kea rah jalan hidup yang lebih baik.

Tanpa pamrih hingga semua mereka kini bisa mandiri. Terburu-buru Pak Umar meninggalkan rumah menuju rumah sakit Banjar Baru yang jaraknya cukup jauh dengan rumahnya yang terletak dipinggiran kota.

Sepanjang perjalanan, Pak Umar tak henti-hentinya berdoa dalam hati, semoga almarhum ibu angkatnya itu mendapat balasan yang setimpal atas kebaikan dan kemurahan hatinya selama hidup.

Sesekali air mata Pak Umar menetes tanpa bisa ia tahan. Di sepanjang perjalanan itu sebenarnya ada segumpal penyealan di dalam hatinya, karena dia tidak bisa menemui dan menutup wajah mulia ibunya menjelang detikkematiannya.

Padahal baru tadi siang dia meninggalkan sang ibu yang menurut dokter dalam keadaan yang tidak menghawatirkan lagi. Dia sengaja pulang kerumah sebenarnya hanya untuk menengok istrinya yangjuga masih sakit setelah melahirkan.

Sekalian mengganti dan mengambil baju setelah dua hari dua malam menunggu ibu angkatnya di rumah sakit. Ia juga berencana membeli buah-buahan yang kiranya bisa membuat segar ibunya yang tampak lemas.

Selama sakit sang ibu tak mau makan dan minum barang secuil dengan alasan lidahnya terasa pahit dan ingin muntah. Akibatnya hanya air infuse yang masuk ke tubuh ibunya yang tampak tinggal kulit membalut tulang.

Kalu ingat tindakan itu itu ingin rasanya di berteriak dan kalau bisa berlari sekencang untuk meminta ampunan dan segera memeluk ibunya karena ia telah meninggalkan sang ibu tadi siang padahal, saudara-saudaranya yang lain masih bertahan di rumah sakit.

Ia marah kepada dirinya sendiri dan mengapa dia begitu mudah percaya dokter yang mengatakan bahwa sang ibu tidak perlu dikhawatirkan lagi sehingga walau dengan langkah berat dia paksakan pulang lerumah dengan niat akan kembali nanti malam.

Dan sebelum malam tiba justru berita kematianlah yang didengarnya. Ssampainya di rumah sakit sang ibu sudah siap diantar kerumah mereka yang sederhana di landasan Ulin. Rumah itu saksi sejarah Pak Umar dan saudara angkat yang lainnya.

Karena dirumah itulah mereka diangkat menjadi anak dan dipelihara dengan penuh kasih oleh sang ibu yang janda itu. Hingga sekarang semua sudah bisa bekerja sendiri dan berkeluarga.

Keesokkan harinya jenazah almarhummah siap untuk dikebumikan di salah satu tanah pekuburan Landasan Ulin, Rencananya jenazahnya akan dimakamkan persis disamping makam almarhum suaminya yang sudah puluhan tahun meninggal dunia.

Rencana itu sesuai dengan wasiat sang ibu sewaktu sakit. Yang menjadi masalah adalah disisi makam suaminya sudah tidak ada tanah yang cukup untuk kuburan yang baru karena sudah penuh.

Makam suaminya itu sudah diapit oleh dua kubur dikanan kirinya yang jaraknya hanya beberapa centi meter saja. Maka bermusyawarahlah anggota keluarga almarhumah, yang sebagian besar adalah anak-anak angkatnya.

Dengan meminta pandangan dan pendapat dari para tetua kampung Landasan Ulin dan ulama’ yang cukup disegani yang sangat mengenal keshalehan sang almarhum.

Akhirnya diputuskan untuk tettap memenuhi wasiat dari almarhumah agar jasadnya di kuburkan disisi makam suaminya. Berdasarkan hasil musyawarah itu, maka dicobalah untuk menggali tanah yang sempit diantara makam suami lamarhumah dan makam orang lain untuk kubur almarhumah sebagai usaha untuk memenuhi amanah lamarhum.

Sebenarnya secata kasat mata , amanat almarhumsangat mustahil untuk dilaksanakan mengingat tanah yang tersisa antara kubur suami dengan kubur orang lain sangat sempit.

Hanya beberapa centi saja, akan tetapi demi memenuhi amanat lamarhum yang terkenal kedermawanannya itu , dimualailah menggali tanah yang sempit itu. Setelah tanah digalai dengan ukuran tanah yang sempit , maka dicobalah memasukkan jenazah alamarhum.

Begitu jenazah siap dimasukkan kelubang dengan menggunakan tali tiba-tiba lubang kubur yang sempit itu kelihatan melebar ,lebih ebar dari hasil galian semula.

Karena lubang kubur tampak lebar, maka dimaukkanlah jenazah itu dengan cara biasa dan normal, tanpa menggunkan tali. Dua orang turun kelubang dan membaringkan jasad almarhumah sesuai aturan dan tata caranya.

Kedua orang itu tidak mendapati kesulitan sedikitpun dalam membaringkan jasad almarhum, tidak ada kesempitan tanpa dipaksa-paksakan dan tidak ada setetes airpun menggenang didasar kuburannya. Padahal, waktu itu hujan lebat.

Maka dibawah hujan rintik-rintik di pagi yang sejuk itu , serta dibawah ratusan mata pelayat yang juga sangat menghormati sosok almarhum, tiba-tiba diluar perkiraansemula, setelah  jenazah akan dimasukkan keliang lahat dengan menggunakan tali itu, tanah pekuburan yang sudah digali dan berukuran sangat sempit itu, seolah melebar deng sendirinya !.

Ini peristiwa yang langka dan diluar nalar manusia tetapi ini benar-benar terjadi. KOntan jenazah ibu mulia yang dikenal berhati baik serta penyabar akhirnya bisa dibaringkan oleh para pengangkat jenazah, bagai memasukkan benang kedalam lubang jarum besar.

Tanpa paksaan , tanpa kesempitan, bahkan tanpa genangan air meskipun waktu itu hujan mulai lebat. Jasad ibu penyayang orang-orang miskin itu dengan tenangnya terbujur disamping makam suaminya.

Didalam makam yang semula dikira banyak orang yang tidak akan mampu memuat jasadnya. Itulah Rahasia Illahi yang hanya Allah lah yang tahu yang memperlihatkan penguburan jenazah hamba-Nya yang menurut orang-orang dikampungnya begitu salehah dan dermawan kepada orang-orang yang tidak mampu, khususnya anak-anak yatim yang terlantar di jalanan.

Selalu Menolong & Penyabar
Sosok almarhumah yang semasa hidupnya sangat dikenal akan sifat mulianya, baik kepada anak-anak kecil maupun para tetangganya, ini memang patut dicontoh oleh kita semua.

Begitulah kesaksian Pak Umar kepada penulis. Semasa hidupnya lamarhumah sosok perempuan tegar yang selalu sabar dalam mengahadapi segala macam persoalan hidup serta tak segan untuk turun tangan ketika menyaksikan oaran lain di sekitarnya dalam keadaan yang tidak menyenangkan.

Apalagi jika beliau melihat anak-anak yang hidup terlantar. Menurut Pak Umar, semasa muda waktu terjadi pengungsian dizaman perang kemerdekaan almarhumah kehilangan anak laki-laki satu satunya .

Tak lama kemudian ia berpisah dengan suaminya tak memiliki apa-apa ia tidak memiliki tempat tinggal, uang apalagi pekerjaan.

“ Saya serahkan semuanya kepada Allah swt. Toh kalau tiba saatnya saya meninggal semua itu tidak akan saya bawa kea lam kubur, kecuali amal ibaah saya “. Demikian kira-kira jawaban almarhumah yang masih diingat oleh Pak Umar.

Demikianlah cerita mengenai wanita salehah yang memiliki sifat terpuji, suka menolong dan memudahkan hidup orang lain yang sedang menghadapi kesulitan.

Almarhumah selama ini selalu berusaha menyerahkan segala urusannya kepada Allah swt semata. Semoga kita semua mampu meneladani kemuliaan hati beliau dalam menjalani hidup yang hanya sesaat ini amiin
Wallahu ‘alam Bhisawab

( Sumber Majalah Hidayah )

21 ALASAN BERJAMAAH DI MASJID

 21 ALASAN BERJAMAAH DI MASJID


21   ALASAN.

BERJAMAH DI MASJID



Ihwal BERJAMAAH di MASJID

Subhanallah, sahabat  shalehku. Kalau sungguh-sungguh mencintai Allah dan bear-benar ingin selamat dunia akhirat pasti selalu senang dan bersemangat berjamaah di masjid.

Seseorang yang saking senengnya berjamaah dimasjid, tidak peduli perbedaab yang tidak prinsip, apakah masjid berqunut atau tidak , berdzikir jahar atau sirri, berdoa bersama atau tidak, Muhammadyah atau NU.

Bila hujan turun malah menambah kenikmatan berjamaah ke masjid , karena ia paham benar “Fadhaail “ ( keutamaan ) berjamaah di masjid, ia menghormati perbedaan kecil yang tidak pokok itu yang terpenting dirinya selalu berjamaah dimasjid berkumpul dengan saudara-saudara seiman.

Ia mencari – cari alasan tidak mau ke masjid sebenarnya karena cinta dunia dan malas, dan ini justru terjadi pada orang-orang pintar, bahkan ia yang pintar agamanya.

Rasulullah saw dan para sahabat selalu berjamaah di masjid kecuali dalam safar ( perjalanan ). Berperang, sakit berat dan wafat. Rasulullah tidak peranah lepas dari beribadah di masjid ketikabeliau sakit menjelang akhir hayatnya, tatkala mendengar adzan Bilal, beliau berkata kepada “Sayyidah Aisyah” keheranan, seraya bertanya, “ bukankah ini rumah engkau wahai kekasih Allah..?.

Rasulullah menjawab, “ bukan, rumahku adalah masjid “. Pada kesempatan lain, beliau bersabda “ Seandainya umatku mengetahui keutamaan sholat berjamaah di masjid, merakak pun mereka ia jalankan untuk sholat ke masjid.

Sahabatku, pria muslim yang belum sholat jamaah di masjid, : Apa alsan kalin hinggabelum atau tidak berjamaah subuh di masjid..?. Sibuk..?, Malas..?, Duit..?, Susah..?, berapa lama kalian akan hidup di dunia ini mengapa urusan dunia lebih amat diperhatikan..?.

Kalau urusan bisnis, misalnya keluar kota tetap berangkap, tetapi mengapa ke masjid depan, anda berta kaki melangkahkan..?. Apa yang dicari..?. Bukankah kita semua sebentar lagi akan mati…?.

Jangan pernah terbuai dengan kehidupan yang penuh tipu daya ini..!
Simaklah kalam Allah ini, “ Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-baggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani.

Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning. Kemudian menjadi hancur, dan di akhirat (nanti) ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya.

Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. ( QS. Al-Hadid:20). Jadilah kalian mujahid-mujahid subuh ditengah orang- sudah tidak peduli lagi masjid.

Inggat, adzan bukan panggilan muadzin, tetapi panggilan Allah. Ayo mulailah besok mengerjakan sholat subuh, sahabtku tercinta.

21 Alasan Kenapa Sholat Jamaah di Masjid

Subhanallah, inilah 21 alasan kenapa seorang hamba beriman mesti semangat dan selalu berjamaah di Masjid :
1.  Karena Iman, cinta, dan rindunya kepada Allah. Bukankah sang kekasih akan selalu senang berada di rumah kekasihnya: sebab Allah menyebut masjid sebagai rumah-Nya ( lihat QS. An-Nur : 36 ).

2.  Berjamaah di Masjid bukan hanya ibadh ritual Jamaah, tapi membentuk ikatan sosial, persaudaraan dan persatuan sesame mukmin. Rasulullah bersabda,” Setiap makhluk punya markas, dan markas hamba yang beriman adalah Masjid.


3.  Bukti keimanan kepada Allah. Allah pun menegaskan bahwa hanya hamba Allah yang benar imannya dan benar-benar beriman kepada Allah yang memakmurkan Masjidnya. “ Sesungguhnya hanya hamba Allah yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat sajalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah. “ ( QS. At-Taubah:18)

4.  Lepas dari kemunafikkan ibadah, karena Rasulullah mengingatkan keberatan orang munafik berjamaah Isya’ dan Subuh di Masjid. Sahabat Nabi pun berkata, “ Kami tahu orang munafik karena mereka malas berjamaah Subuh di Masjid “.

5.  Kunci keberkahan, “ Baaronaa haulahu “ ( lihat QS.A-Isr’:1)Jangankan hamba yang beriman ke masjid, siapa pun dan apapun yang terdekat dan terkait dengan-Nya, insya Allah akan Allah berkahi , keluarganya, rezekinya dan semua kativitasnya.

6.  Meraih Do’a Rasulullah yang beliau ulang tiga kali “ Ya Allah berkahilah aktivitas umatku di waktu fajar “.

7.  Disaksikan para Malikat ( lihat QS.  AL-Isra’;78 )
8.  Rasulullah menjelaskan keutamaan 2 rakaat sunnah Fajar lebih baik dari dunia dengan seala isinya. Lantas, bagaimana dengan sholat fajar yang di tegakkan dengan berjamaah di Masjid..? Subhanallah.
9.  Rasulullah mengabarkan dengan kabar gembira bahwa mereka yang subuh-subuh gelap berjmaah di masjid akan dijamin meninggal terindah saat wafatnya. Subhanallah.


10.              Meraih sukses dunia akhirat. “ hayya’alal falaah “ ( marimerai kesuksesan ). Demikian doa kumandang Adzan.

11.              Setiap langkahnya adalah derajat, rahmat dan ampuanan dosa karena itu rasulullah mengulangi tiga kali. Sabdanya “Beruntung, beruntung, beruntung, “ Siapa mereka, ya Rasulullah ..? “. Tanya sahabat. Mereka rumahnya yang jauh dari masjid tetapi tetap berjamaah dimasjid.

12.              Kuburannya terang-benderang.

13.              Dibangkitkan dengan muka bercahaya pula. Rasulullah bersabda, “ Kabarkan berita gembira kepada mukmin pejalan kaki subuh gelap, kelak diakhirat dibangkitkan dengan muka bercahaya sempurna”.

14.              Melewati Shirath seperti kilat menyambar.

15.              Diantara tujuh golongan yang dilindungi Allahdi akhirat adalah, “ qalbuhu muallaqun bilmasaajidi “ hatinya senang sekali “terikat” dan berjamaah di masjid.

16.              Orang Yahudi paling takut akan kekuatan jamaah masjid.

17.              Rasulullah dan para sahabat tidak pernah meninggalkan sholat berjamaah di masjid kecuali sakit, safar, perang dan wafat.

18.              Sejarah mencatat ternyata infrastruktur keberkahan kota Madinah , politik , ekonomi, sosial, budaya, bahakn militernya bermuara dari masjid.

19.              Tradisi orang-orang shaleh.

20.              Saat kiamat, Allah menjadikan masjid sebagai kapal besar yang akan mencari para pemakmurnya.

21.              Setelah mengetahui sekian banyak keutamaan berjamaah di masjid pantaslah Rasulullah bersabda,” “ Merangkakpun , hamba beriman tetap akan tetap berjamaah di masjid "

Ayo sahabat shalehku , apalagi alasan kta..?. Menunggu Apalagi…?. Mulailah mengazamkan diri untuk berjamaah di masjid. Mumpung  masih ada sisa umur.

Ayo kita berjamaah di masjid mulai waktu Subuh sampai waktu sholat Isya’. Raihlah kemuliaan dan keberkahan hidup Dunia Akhirat Insya Allah Amiiin

Wallahu ‘alam Bhisawab

SIRAMAN RUHANI

KONTEN INI BERISI UNTUK MENAMBAH SPIRIT BERIBADAH
Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4 Gambar 5
Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com -

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...